Share

Chat dari Asih

POV Nawang

Namun, aku belum bisa mencari tau lebih jauh lagi. Karena Tama belum bisa ditinggal, pastinya Mama takkan mengizinkan aku keluar rumah tanpa membawa Tama. 

Ah, sudahlah. Nanti saja aku pikirkan caranya. Aku pun sudah mulai mengantuk lagi. Baru mataku akan terpejam, azan Subuh terdengar berkumandang. Suaranya tak begitu terdengar jelas, karena Mesjid agak jauh dari rumah ini. 

Gegas aku membersihkan diri, dan menunaikan sholat Subuh. Aku berharap Rabbku mengampuni segala khilaf, dan membuka hati suamiku. Aku tetap mendoakannya, bagaimanapun dia tetap suamiku? Aku melawannya, untuk membuatnya sadar. Jangan sampai dia terus terlena, tanpa menyadari bahwa dia telah berbuat dzalim padaku. 

Matah

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status