Di hadapan Somers, Stanley mengghibahi Jenderal Naga Emas seolah dia menunjukkan bahwa dia merupakan bawahan yang kurang ajar. Dan di hadapan Alexander, Stanley mengolok dan mencaci Alexander seakan-akan dia punya kuasa dan kesombongan yang besar. Padahal, apa yang telah dia ucapkan bakalan menjadi senjata pemusnah yang bukan untuk memusnahkan musuh yang dia benci, namun justru memusnahkan dirinya sendiri. Segala ucapan buruk yang keluar dari mulut Stanley layaknya tali yang sangat kuat dan bisa mencekik lehernya kapan saja. Sekarang dia tidak mengerti bahwa dia telah terjerembab di dalam lumpur yang dia buat sendiri. Segera Alexander menugaskan Mayor Farrell untuk menyelidiki seorang Letnan Kolonel bernama Stanley. Karena punya intelijen khusus yang sangat hebat, tidak sulit bagi Alexander untuk mengetahui siapa Stanley dan membongkar apa saja kebobrokan Stanley selama ini. Dari perbincangan antara Stanley dan Somers, itu mengindikasikan bahwa sudah dipastikan ada rahasia yang se
Itulah kenapa waktu itu ketika ada rapat yang menginginkan agar disediakan alokasi dana untuk pembelian alutsista baru pasca Perang, Alexander menolaknya. Alasan pertama adalah saat ini memang tidak diperlukan karena besar kemungkinan tidak akan ada Perang lagi dalam waktu dekat. Alasan kedua adalah dana yang tersedia memang tidak mencukupi sebab pembelian alutsista dalam jumlah besar tentu akan menghabiskan banyak sekali uang. Dan alasan ketiga adalah karena Alexander menghindari terjadinya kasus korupsi lagi, jika isi rapat tersebut disetujui dan dana dicairkan, maka akan membuka peluang bagi para tikus buruk untuk mengeruk untung. Oleh karena itu, keputusan yang diambil Alexander waktu itu sudah sangat tepat mengingat situasi yang ada di militer sedang tidak kondusif. “Saya meminta Stanley agar bisa naik ke sini!”Stanley merinding ketakutan saat ratusan orang mengawasinya dengan pandangan beragam. Selama ini dia cukup disegani lantaran tidak hanya memiliki pangkat dan jabatan tin
Setelah pemecatan tiga puluh orang tersangka kejahatan yang selama ini bisa hidup normal di markas besar, Alexander pun merombak struktur organisasi di sana dari yang atas sampai bawah. Ada beberapa perubahan yang terjadi, semua demi kebaikan militer ke depannya. Alexander telah menunjuk sejumlah orang untuk menempati beberapa posisi menggantikan tiga puluh orang tadi. Kali ini dia memastikan tidak akan ada lagi kasus serupa yang terjadi. Sebagai solusi lain dari problematika yang ada adalah Alexander menarik kembali uang yang dikorupsi oleh para pelaku kemudian menyerahkan kepada mereka yang berhak menerima. Veteran perang diberikan semua hak mereka. Para keluarga dari para pejuang juga menerima santunan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Pada intinya adalah mereka semua harus merasakan keadilan dan kesejahteraan. Jika kewajiban telah terlaksana, mereka pantas mendapat hak mereka sepenuhnya. Ketika urusan di militer telah kelar, Alexander beraktivitas seperti biasanya. So
Kendall adalah orang yang paling bersedih sedunia pada hari ini. Betapa tidak, dia bakalan kehilangan suaminya dalam waktu yang lama atau bahkan untuk selama-selamanya. Dia berkata dengan air mata yang banjir di wajahnya. “Ayah, tolonglah suamiku. Selamatkan dia dari jeratan hukum. Aku percaya kalau Ayah bisa melakukannya.”Somers tak sampai hati begitu menyaksikan putrinya tampak sedih dan tidak bisa menerima ujian berat selaku seorang istri yang akan ditinggalkan oleh suaminya. Namun, dia cuma berkata dengan nada yang putus asa. “Maafkan ayah mu, Kendall.”“Kenapa, Ayah? Kenapa?” Kendall sampai bersimpuh di hadapan Ayahnya sambil sesenggukan melepaskan emosi yang membuncah di dadanya. “Aku tidak mungkin bisa menyelamatkan suami mu dari jeratan hukum.”Kendall menggeleng keras lalu memeluk kaki ayahnya. “Kau bisa, Ayah. Kau bisa. Kau adalah Jenderal yang pernah menjabat Presiden, kau masih punya kuasa dan pengaruh. Selama ini juga kau masih bisa mengatur apa yang ada di sana. Jadi
Setelah diam agak lama, barulah Somers berkata dengan lemah, “Maafkan ayah mu, Kendall. Ayah tidak bisa menyelamatkan suami mu. Terserah kau mau bilang apa dan melakukan apa pun. Ayah tidak sanggup.”Sungguh Kendall kecewa berat sama ayahnya. “Ayah mampu menolong Pablo, tapi kenapa tidak mampu menolong suamiku?” Kendall masih meringis dan berharap agar ayahnya mau melakukan sesuatu. Namun, Somers telah menyerah sepenuhnya. “Sulit untuk menjelaskan pada mu, Kendall. Sejujurnya, aku tidak tega melihat suami mu kena hukum dan sungguh prihatin terhadap kondisi keluarga mu. Tapi apalah dayaku sekarang. Aku mengakui tidak punya pengaruh lagi baik di pemerintahan maupun di militer. Kendall berdiri sambil menutupi wajahnya yang penuh dengan air mata kesedihan. Dia sudah merengek habis-habisan di hadapan ayahnya. Tapi segala usaha dan kesedihan di hatinya tidak akan mengubah kenyataan yang ada. Somers menghela napas pendek sebelum berkata, “Ayah yang nanti merawat dan menjaga kalian. Ayah y
Hari pun berganti hari. Alexander tetap pada aktivitas seperti biasa selaku Jenderal Naga Emas dan mengurus kesembuhan Somers sebelum menuju dua “Plot Puncak”, yakni pertarungan antara Bryan menghadapi Tony dan juga Pementasan kedua dari Sophie. Pertarungan dan Pementasan tersebut akan menjadi cerita seru bagi Alexander sembari menyelesaikan misi pertamanya yang hampir sukses. Pasalnya, dia telah berhasil sepenuhnya menggagalkan rencana Somers yang hendak mencaplok saham mayoritas WR-Oil dari tangan Warren Rockefeller. Misi pertama sudah berada di penghujung kisah, dengan begitu sebelum membuka lembaran bab baru, dia ingin melihat Bryan berhasil mengalahkan Tony, dan Sophie sukses menjadi pemeran yang disukai. Tak terasa, jadwal pertarungan dua kakak beradik Keluarga Rockefeller itu dipercepat lantaran Tony marah besar karena terus dipancing-pancing oleh Bryan. Bryan kerap menebarkan psy-war guna memantik amarah Tony supaya pertandingan mereka segera dilaksanakan. Alasan terbesar
Tony melakukan beberapa gerakan pemanasan. “Sudah aku bilang, lebih baik kita berkelahi di rumah saja.” Dia mengedarkan pandangan ke arah kursi penonton. “Kau pakai mengundang keluarga kita segala. Pakai mengundang panglima pula. Aku tidak mengerti pola pikir bocah.”Mendengar itu, Bryan malah terkekeh. “Kau tetap saja bodoh. Kau tidak paham rupanya kenapa aku membawa mereka di sini.”Terjadi perdebatan sengit di antara keduanya sebelum pertarungan digelar. Sampai saat ini Tony masih saja menganggap bahwa adiknya lemah dan tidak bakalan pernah menang jika bertarung melawan dirinya. Sama, Bryan pun masih beranggapan bahwa Tony adalah kakak yang naif dan tidak becus jika diberi amanah mengurus sesuatu. Mereka saling menjatuhkan mental satu sama lain. “Kau tidak lebih dari guru matematika yang tidak akan pernah sukses selamanya!” serang Tony sambil tersenyum miring. “Kau pikir, dengan pandai berhitung lantas kau bisa mengurus bisnis besar ini? Mimpi!”Tanpa ragu Bryan membalas. “Apa k
Skenario yang dirancang oleh Tony cukup terencana dan sistematis. Pertama, dia bekerja sama dengan organisasi rahasia untuk merencanakan penculikan dan pembunuhan terhadap ayahnya sendiri. Kedua, Tony sengaja membuat perusahaan terpuruk sehingga nilai pasarnya anjlok, alhasil dia akan lebih cepat menjualnya dengan harga murah. Ketiga, setelah punya uang banyak, barulah dia membangun perusahaan baru sesuai keinginannya sendiri. Meskipun telah berhasil melewati dua tahapan, dia gagal mendapatkan hasil yang diharapkan. Ekspektasi yang dia pasang tidak sesuai dengan kenyataan yang dia terima. Parahnya, di akhir cerita, dia justru kecewa saat nyaris saja berhasil. Kalau saja waktu itu Alexander tidak ikut campur, sudah barang tentu WR-OIL bakal lepas. Bryan sengaja mengundang sejumlah orang penting dari kerabatnya guna menyampaikan fakta pada mereka tentang kebobrokan Tony selama ini. Biar mereka tahu bahwa Tony jauh lebih bodoh dari apa yang mereka nilai. “Kau membayar murah organisasi