Share

ANNSA DILABRAK MERTUA

MENANTU AMBURADUL 92

Situasi malam ini sepertinya sudah tidak begitu mendukung pertemuan Ibu dengan Ustadz Alam. Kegaduhan yang anak-anaknya buat, juga banyaknya personel di rumah Ibu, mungkin membuat obrolan antara Ibu dan si Ustadz menjadi kurang intens. Dengan terpaksa si Ustadz akhirnya pamit pulang. Ibu masuk ke dalam rumah setelah mengantar kepergian mobil si tamu di depan rumah.

Tampak raut kesal di wajah Ibu. Beliau menatap kami dengan tatapan tajam, seakan ingin memberitahukan bahwa Ibu tidak menyukai adanya kami beramai-ramai sekarang ini. Kami celingukan, bingung antara mau menatap balik mata indah Ibu, atau lebih baik untuk mengacuhkannya.

“Siapa yang suruh semua orang ke sini, Nis? Kamu kan, pasti?” tanya Ibu memojokkan.

“Iya Bu, Nisa ...” kalimatku terpotong.

“Nggak lucu tau nggak. Kelakuan kalian sebagai orang dewasa malah kelihatan memalukan sekali di depan tamu Ibu. Belum Rini yang teriak-teriak nggak jelas. Mia... apalagi, Malu-maluin!” kini Ibu murka.

“Memangn
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status