Membalas mantan 60POV DanuLAMUNAN DANU SYAPUTRA Ting!Terdengar satu Notifikasi chat masuk ke ponsel pria gagah yang memakai kemeja biru laut itu, dia membuka pesan chat-nya.{Malam minggu ini, jemput aku di tempat biasa, jangan pernah hubungi aku duluan ya, biar aku yang menghubungi kamu, pokok tunggu kode dari aku ya sayang }Notifikasi chat masuk atas nama 'Ayang' membuatnya wajahnya agar resah.Pria itu mendengus kesal, dia tarik napas dengan rakus dan mengeluarkannya dengan kasar.Bukan kehidupan seperti ini yang dia inginkan.Dia rela pergi jauh dari rumah karena takut perbuatannya juga kekasih gelapnya terhadap mantan istrinya dilaporkan ke polisi, pria itu takut dan malu bila harus berurusan dengan pihak berwajib.Rencana pria itu dan kekasih gelapnya akan menikah setelah berpisah dengan istrinya yang bernama Dewi.Namun kenyataan tak sesuai rencana, suami Renita pulang dari luar negeri dan mengetahui perselingkuhan istrinya dari aduan pihak keluarganya yang memberikan buk
"Wah, keren banget anak pak Danu, YouTuber ya? Nama anak Bapak siapa? Mungkin aja Tiara tahu?" tanya Tiara sambil menyudahi aktifitas mengadoni bahan kue, lalu Bi Surya memberikan cetakan kue pada Tiara.Danu terdiam sejenak, apakah Ardi masih mau mengakui dia sebagai Ayahnya? Hampir dua tahun mereka tidak bertemu."Anak saya tidak bersama saya Non, dia ikut Ibunya, saya sudah bercerai," ujar Danu lirih dengan wajah tertunduk."Ohh! Maaf Pak Danu, maaf ya, kalau pertanyaan saya bikin Bapak sedih, nggak sengaja, abaikan saja kalau begitu, ini Bi Surya, masukkan loyangnya ke dalam pemanggang," ujar Tiara yang sudah selesai menuang adonan ke dalam loyang."Baik Non," jawab Bi Surya."Saya permisi ke depan dulu Non, sudah waktunya bertugas lagi," ujar Pak Satpam, begitu juga Danu yang bersiap mengantar Pak Bahtiar dan Bu Vera, Ayah dan Bundanya Tiara, mereka ada acara di suatu tempat."Oh, ya Pak Danu, silahkan, tapi nanti jangan lupa antar saya ya Pak" jawab Tiara."Baik Non Tiara."
Sehabis mengantar Tiara ke alun -alun kota, Danu meluncur ke tempat yang biasa dia datangi dengan Renita, sebelumnya pria itu meminta izin Bos-nya untuk keluar beberapa jam, Pak Bahtiar mengizinkan, bahkan memperbolehkan Danu membawa mobil mewahnya, asal malam jam 10 saat acara Tuannya selesai, Danu harus siaga menjemputnya. Orang tua Tiara sedang menghadiri acara salah satu relasi kerjanya.Danu turun dari mobil mewah milik majikannya, menekan remot untuk mengunci seluruh pintu mobil, lalu melangkahkan kakinya masuk ke apartemen rahasia milik Renita.Satpam dan Reception yang sudah mengenalnya, menyapa dengan ramah, beberapa wanita yang ada di lobby melirik kehadiran pria gagah itu dengan pandangan terpesona.Ketampanan seorang Danu memang masih mampu menggoda wanita, di usianya yang tidak lagi muda. Apalagi dandananya selalu rapi dan necis ditambah terlihat turun dari mobil mewah milik Majikannya. Sungguh tidak ada yang menyangka, kalau sosok ganteng itu adalah supir pribadi. Sekali
Di rumah keluarga Pak Fandi"Aaaa ..." Seruni memberi suapan lagi ke Ibu Yulia, sebelum berangkat ke toko bakery miliknya.Hanif melirik ke arah sang ibu sambil menikmati sarapannya."Bunda mau latihan jalan lagi habis ini? Hanif masih ada waktu menemani, sebelum pergi," ujar pria tampan itu."Nggak usah Nak, Bunda sama Seruni aja, dia sendirian bisa kok," jawab Bu Yulia."Kamu beneran nggak apa-apa? Sendirian terapi Bunda?" tanya Hanif ke arah Seruni."Bunda Yulia langsing banget Mas Hanif, jelas kuatlah Runi, Kakak lanjut kerja saja, aku ke toko roti agak siang kok, sudah ada yang bantu-bantu di sana, aku mau oles punggung Bunda Yulia dengan ramuan racikan dari desa," jelas Seruni, gadis itu sangat telaten dan sabar merawat majikan barunya.Seruni sekarang tinggal bersama keluarga Hanif. Bersama Bi Imah, ibu kandungnya, Ibu Yulia meminta gadis itu bekerja merawat dan menjaga dirinya saja, saat seruni baru datang dari Desa, lalu menemuinya meminta izin menginap beberapa hari karen
Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta."Dek, hati-hati jalannya, nanti juga ketemu sama anak-anak." Dewa gegas mencekal dan menggandeng tangan istrinya yang nampak antusias berjalan cepat bahkan terkesan berlari karena ingin memeluk putra putri yang dirindukannya, hampir 5 bulan mereka tidak bertemu.Setelah cukup jauh berjalan, akhirnya Dewi melihat putra putrinya diantara kerumunan orang-orang yang juga menjemput kerabat mereka.Pak Toni, supir pribadi Shella langsung maju dan mengambil alih membawakan koper dan di ikuti barang lainnya yang dibawa seseorang yang dibayar jasanya.Aisyah menghambur ke pelukan sang Ibu, Ardi memeluk Ayah tirinya, setelah puas menciumi pipi dan memeluk Aisyah, Dewi berganti memeluk dan mencium kening Putranya. Dewa pun memeluk dan mencium puncak kepala putri sambungnya.Sepanjang perjalanan pulang, Dewi dan Dewa serius mendengarkan cerita lucu dan sedih putra putrinya saat ditinggal mereka ke luar negeri, dari usaha baru Aisyah, karyawan, suka duka order
Di rumah Keluarga Handoko"Gimana makan malamnya sayang, kamu suka, besok pengen makan apa, biar dibuatkan Bi Nuha ya, jaga kesehatan, jangan lupa minum vitamin supaya kehamilannya makin sehat ya," ujar Mama Laura, yang begitu bahagia dengan kehamilan Dewi."Iya Ma, Dewi apa aja makan kok, Alhamdulillah, Dedek bayinya nggak rewel," ujar Dewi."Shella gimana, kira-kira bulan apa melahirkan?" tanya Dewi kepada Shella."Insyaallah, kemungkinan bulan depan, dah mulai aktif terus ini nendang-nendang terus tuh," ujar Shella yang disambut senyuman Mama Laura dan suaminya Aldi."Semoga lancar, proses normal ya, kalian berdua harus banyakin vitamin, Bi Nuha sudah pegang jadwal menu buat kalian berdua." Mama Laura benar-benar memperhatikan asupan gizi kedua putrinya yang sedang hamil, kehamilan Shella berusia 8 bulan, kehamilan Dewi usia 3 bulan.Dewi melirik ke arah suaminya, yang sedari tadi sibuk menerima telepon, ponselnya tak pernah berhenti berbunyi, ada saja yang menelpon, semua urusan k
Mobil mewah warna silver itu yang menyalib, mampu menghentikan mobil yang dikendarai Danu dan Pisca.Mata Pisca langsung waspada, selama ini tak ada yang tau kalau Pisca bekerja di rumah Pak Bahtiar, Papanya Tiara, sebagai penjaga keamanan, kemampuan bela dirinya waktu menolong Bu Vera dari para begal saat mengirim perhiasan ke rumah pelanggan, membuat orangtua Vera kagum dan memintanya bekerja di rumahnya, untuk membantunya mengirim pesanan perhiasan ke para pelanggannya atau menemaninya bepergian. Termasuk yang barusan dikirim ke Bu Dokter juga pesanan berlian dan perhiasan emas dari anak dan menantu beliau, saat orang tua Tiara ke luar negeri.Danu yang mengenali mobil itu milik Renita langsung turun dan menghampiri, Pisca tetap duduk diam dan santai di dalam mobil.Pisca melihat seorang wanita cantik bergaya sosialita, seumuran dengan Danu, dengan baju dan perhiasan mewah di tubuhnya, bersama seorang lelaki setengah tua, mungkin supir pribadinya, turun dari mobil.Danu ingin men
"Boleh tanya nggak Mas, mungkin sedikit kurang sopan, masalah pribadi soalnya," tanya Pisca penasaran."Ya, nggak apa-apa, tanya aja," ujar Danu sambil tetap fokus ke jalan raya, dia cukup lega, Pisca sudah mau bicara."Apa Mas Danu cerai dengan mantan istri juga gara-gara wanita itu?" tanya Pisca hati-hati.Danu tercekat, dia tak mampu menjawab, wajahnya sedikit resah.Sekali melihat reaksi Danu, Pisca sudah paham, lalu dia bertanya lagi."Apa mantan Istri Mas Danu ngamuk atau marah?" pancing Pisca."Tidak, dia sangat sabar, hanya marah sedikit," ujar Danu jujur, dengan Pisca dia tak ingin berbohong, hatinya merasa percaya bersamanya."Kok marah sedikit? Memang nggak cinta sama kamu? Jadi Mantan Mas danu menyerah tanpa melawan atau melabrak kalian?" tanya Pisca lagi dengan pasang wajah makin penasaran."Dewi sangat mencintaiku, aku yang tidak mencintainya, kami menikah dijodohkan, kasarnya dipaksa oleh Ibuku, mungkin Ibuku punya hutang budi pada orang tua Dewi, dia hanya marah sebe