Share

MENGINTROGASI PUTRA-PUTRIKU

Penulis: Suare Hening
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-08 19:18:23

"Maksudnya?" tanyaku heran.

"Itu Bu, tindih-tindihan, Ayah di atas, Tante dibawah nggak pakai baju," jelasnya sedikit emosi.

Degh!! Oh hati, tolong tetaplah baik baik saja.

Walau aku sudah mengetahui perselingkuhan suamiku berkali kali dengan beberapa wanita, tapi mengapa kesaksian anakku kali ini masih mampu membuatku seperti dijalari aliran listrik, karena ternyata mereka juga menjadi saksi kebejatan Ayahnya.

"Kakak tahu di mana Ayah melakukannya?" lanjutku bertanya.

"Di rumah Nenek, pas Ardi nggak sengaja mau pinjam sepeda buat les bahasa," jawabnya.

Aku terhenyak kaget.

"Rumah Nenek ..?! Dimana ..?! Lalu orang-orang kemana? Bukankah ada Nenek dan Bang rizal, Tante Ria dan Anak-anaknya?" tanyaku dengan hati dipenuhi keheranan. ( nama Abang Iparku dan istrinya).

"Di kamar Ayah, Nenek sama semuanya liburan, ke tempat wisata, pakai mobil Tante ay itu," jelasnya.

"Ay ...? Itu nama dia?" tanyaku, aku masih terus mengintrogasi putraku.

"Apa Ayahmu tahu kau datang? Ternyata keluarga Ayahmu tau semuanya tapi mendukung perselingkuhan mereka ya?" lirihku miris

Sakit rasanya, saat diri ini merasa terbuang dan dianggap orang asing oleh keluarga suami.

Ardi diam sejenak, menundukkan kepala seperti berpikir, lalu putraku menggelengkan kepala.

"Nggak Bu, kepala Ayah dipegangi Tante di dadanya, cuma Tante aja yang liat aku datang,"

"Lalu? Apa yang dilakukan Tante itu saat tau kau datang? Kenapa Ardi nggak marah seperti tadi waktu lihat Ayah seperti itu ke orang lain?" tanyaku semakin penasaran.

"Nggak ngerti harus gimana Bu ...? Ardi aja kaget juga heran Ayah lagi ngapain? Tahunya setelah buka warnet, makanya benci banget sama mereka," jelas putraku.

"Setelah itu Ayah dan Tante datengin Ardi, mereka bilang Ardi salah paham dan nggak tau yang sebenarnya, katanya Ibu sakit parah, sakit-sakitan, nggak boleh denger kabar buruk, Ardi harus diam kalau mau Ibu panjang umur," jelasnya lagi

Lalu Ardi menunduk dan terdiam, dia menangis terisak, tak bersuara.

Ya Allah, mungkinkah pertanyaanku menyakiti hatinya, hawa penasaranku yang ingin tahu apa saja yang mereka ketahui, membuatku memberikan Ardi banyak pertanyaan, maafkan Ibu Nak.

Akhirnya kukecup kening putra putriku.

"Sudahlah, jagoan Ibu anak hebat, jangan nangis, Adek juga, maafkan Ibu ya sayang, Ibu nggak marah dan nggak sedih kok, malah berterima kasih sama Tuhan, sama kalian juga, karena tau kebenaran ini tidak dari Ibu, kalian sudah tau sendiri, jadi Ibu mohon, jangan benci Ibu karena berpisah dengan Ayah, ini Ibu lakukan karena nggak kuat sakit hati," tuturku sambil tersenyum.

"Kalau Ibu tetap bertahan, Ibu takut tiap hari nangis terus, jadi Ibu memilih berpisah biar lebih tenang ya Nak."

Dua permata hatiku memelukku.

"Aku sayang Ibu, Ibu nggak boleh sakit nggak boleh nangis," sahut Anakku berbarengan.

Aku terharu.

"Oh ya, tapi Ayah ingin salah satu dari kalian ikut Ayah, Ibu tak mau memaksa, ayo siapa yang mau ikut Ayah, siapa yang mau ikut Ibu, dan jangan khawatir, kalian bisa saling mengunjungi, rumah nenek kan dekat," kataku tercekat dengan hati ragu.

Kalau mereka benar memilih, akhirnya Kakak dan Adik berpisah, sanggupkah aku jauh dari buah hatiku?

Aisyah berteriak dan memelukku erat.

"No ... no .... aku tak mau ikut Ayah dan Mak lampir itu!"

Ardi pun berteriak.

"Nggak sudi ikut Ayah! Aku tetap sama Ibu!"

"Jangan ada yang ikut Ayah, biarkan dia sendirian!" Ardi berkata dengan ketus.

Aku terdiam, kupandang mata indah milik Putriku, lalu bertanya.

"Adek juga tau sesuatu? Siapa yang Adek maksud Mak Lampir?"

Aisyah mengangguk.

"Tante itu sering datang ke rumah Nenek. Ayah panggil dia Ayang, terus kata Ayah, Tante itu Istrinya juga, Aisyah dibeliin banyak ice cream, jajan dan mainan, tapi Aisyah nggak mau. Aisyah buang semuanya, Aisyah marah sama Ayah dan Tante, tapi mereka kurung Aisyah dikamar sholatan belakang, aku ketakutan Bu, kalau masih suka marah ke Ayah, katanya dikurung lagi, Tante bilang ke Aisyah supaya jangan cerita ke Ibu, biar Ibu panjang umur, katanya kasian Ibu lagi sakit-sakitan, sakit parah, kalau tahu Ayah punya Istri lagi, nanti nangis terus, bisa masuk rumah sakit nggak bangun-bangun hu hu hu Aisyah nggak mau Ibu pergi, Aisyah sayang Ibu," ucapnya diselingi Isak tangis.

Aisyah menjelaskan padaku, perlakuan tak baik Ayah kandungnya bersama Renita, dia memelukku dan menempelkan pipinya di pipiku.

Bisa-bisanya dua manusia laknat itu berbohong dan mengancam anakku.

Ibu mertuaku, apa kabarnya? Apakah dia juga tak peduli aku? Wanita yang memilih dan menjodohkan aku dengan putranya, Danu.

apakah dia juga membenciku, seperti anaknya? Dan tetap membela kelakuan putranya?

"Kalau begitu kalian tak perlu lagi kerumah Nenek, kalau ternyata di sana membuat mental kalian tak baik-baik saja," ujarku dengan geram.

Ardi bangkit, lalu berlari masuk kamar, tak berapa lama dia keluar dengan membawa segepok uang.

Mataku menyipit, heran.

"Uang siapa itu Nak?" tanyaku.

"Ibu, ini uang dari Tante, katanya boleh buat beli HP dan sisanya disimpan buat jaga-jaga kalau Ibu jatuh sakit, Ibu punya penyakit parah, katanya bisa masuk rumah sakit, dia bilang, Ayah bosan karena Ibu selalu sakit-sakitan, ngabisin banyak uang, aku nggak boleh tanya atau cerita ke Ibu, biar Ibu panjang umur, tapi uangnya nggak Ardi pakai sama sekali Bu," jelasnya.

Lagi dan lagi kutarik napas dengan kuat dan mengembuskan dengan kasar.

tenang, tetap tenang. Bismillah.

"Ya sudah, Kakak sama Adek, jam berapa ini, kesiangan nggak sekolahnya, sekolah ya biar tambah pinter, jadi orang kaya raya, Aamiin Yra," gurauku agar putra-putriku tidak lagi diliputi kesedihan.

"Uang itu simpan z dulu Nak," pintaku ke Ardi.

"Telat sebentar nggak apa Bu, nanti permisi aja ke Ibu Guru, bilang kalau ada kepentingan keluarga gitu Bu, tapi Aisyah diantar Ibu ya," pinta Aisyah.

"Ardi juga berangkat Bu, nggak apa telat dikit, ini uangnya Ibu aja yang simpan. Assalamualaikum Bu, Ardi berangkat ya." Ardi mencium punggung tanganku dan memberikan uang yang dipegangnya, di situ tertulis nominal lima juta, aku juga tak sudi mengunakannya, biarlah aku simpan dulu, disaat yang tepat akan aku kembalikan, lalu aku mengantar Aisyah ke sekolahnya

Hanya dua puluh menitan jarak rumah dan sekolah, Ibu Guru mengijinkan Aisyah masuk kelas, aku pun melaju ke arah pulang.

Sampai di rumah, kulihat beberapa orang mencariku, mereka menanyakan jualanku, aku meminta maaf pada mereka, terpaksa hari ini aku libur, selain mood-ku lagi tak baik baik saja, ada hal yang ingin kulakukan.

Aku ambil ponselku untuk membuat status libur.

Kulihat sudah ada beberapa pelanggan yang menanyakan daganganku, satu persatu aku balas jualanku libur dulu beberapa hari.

Ternyata ada satu chat dari sahabat baikku alumni SMA dulu, tetangga 1 gang dengan Ibu mertuaku, namanya Shella, dia mengirimkan dua buah foto sepertinya.

Aku buka chat dari Shella, dan ... aku terkejut.

Mulutku menganga, karena melihat gambar yang Shella kirim ke ponselku.

Satu foto, Suamiku sedang dipeluk erat perempuan yang dipanggil Tante dan Mak Lampir oleh anakku.

mereka sedang belanja di Mall besar di kota.

Satu foto lagi mereka sedang berdua sedang di atas sepeda motor sport mahal, pelakor itu sedang menempel rapat dan melingkarkan tangannya di pinggang suamiku.

Ternyata kejadian kemaren tak membuatnya bersedih, malah makin menikmati percintaan haramnya.

Ya Allah apalagi ini, tak ada lagi rasa malu mereka mengumbar kemesraan, aku sebagai istri sahnya benar-benar merasa diinjak-injak harga diriku, namun kenapa aku yang malah takut melabrak mereka, aku ciut nyali.

Kemana pula suami si pelakor itu? Apa dia tak tau perselingkuhan Istrinya? Apa perlu aku mengadu dan mengirim bukti foto ini ke suaminya?

Begitu banyak pertanyaan kepalaku.

Ya Allah, cengeng sekali aku, lagi-lagi aku menangis, menatap wajah suami yang kurindukan, dia begitu tampan memang dengan balutan pakaian mahal dan barang mewah.

Dia sama sekali tak peduli dan tak pernah ingin tau kabar anak-anaknya.

Dia merasa hidupnya seperti ABG, yang tak punya beban hidup dan tanggung jawab.

Aku tertawa tapi mataku meneteskan air mata, Ya Allah, tolong jaga kewarasanku, menghadapi kelakuan pelakor dan pebinor itu, apa yang harus kulakukan untuk membahagiakan diriku? Juga membalas sakit hatiku?

Ingin rasanya aku pergi ke orang pintar, belajar ilmu menghilang, lalu menghampiri suamiku dan selingkuhannya, mencakar dan menjambak rambutnya, menyeret tubuh mereka di keramaian orang-orang saat mereka sedang berbuat mesum.

"Astagfirullah," jahatnya aku.

Komen (6)
goodnovel comment avatar
Louisa Janis
jangan terlalu di perhatikan kelakuan DAJJAL itu mendingan sibukkan diri dengan kegiatan yang positif untuk kemajuan diri dan anak anak
goodnovel comment avatar
Oxel Ghaisanara
aku tau banget rasanya ini....
goodnovel comment avatar
Viala La
slmatkan mental anak2
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • MEMBALAS MANTAN SUAMI DENGAN KESUKSESAN ANAKKU    TAMU TAK DI UNDANG

    Aku baca pesan chat dari Shella. {Dewi, hallo shay, foto itu beneran suami lu bukan? kalau iya, lagi sama siapa sich wi? sorry kepo} dengan emot dua tangan menangkup.Aku binggung menjawab, apa aku harus membuka aib suamiku, balasan apa yang akan kuketik untuk Shella?Akhirnya kubalas pesan chat Shella.{kamu lagi dimana Shell? ceritanya panjang, ketemuan aja yuk kalau longgar, nanti aku cerita, tapi sekarang titip sesuatu boleh nggak?}Send.Ting!{Masih di Mall, lagi makan sama suami juga anak aku, suami lu juga, tapi nggak liat gue, lu mau titip apa?} {Pesenin kuah seblak aja satu ember, terus tolong siram ke mereka berdua, aku penakut soalnya} dengan emot sedih dan menangkupkan dua tangan.Send.Shella mengirim chat dengan banyak emot tertawa.Ting!{jangan alim terus Dewi, ayo belajar sama gue, jadi perempuan pemberani, bar-bar, jangan mau harga diri lu di diinjak-injak terus, selagi benar lawan dong} dengan emot kepala yang sedang marah.{Aku nggak tau Shella, harus gimana,

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-08
  • MEMBALAS MANTAN SUAMI DENGAN KESUKSESAN ANAKKU    BERDEBAT DENGAN MERTUA DAN IPAR

    "Ibu mana yang merestui anaknya bercerai? Ibu nggak setuju. Tapi Danu bilang sudah tak tahan lagi. Danu bilang, kamu sangat tidak menghormati dan menghargai dia lagi sebagai suami, bicaramu selalu berteriak, selalu menuduhnya yang tak baik, menuntut belanja ini dan itu."Akhirnya Danu ndak kuat Nduk.""Kamu juga mengajari anak-anak ndak baik, membuat mereka selalu membenci dan membangkang Ayahnya.Aduh, air mataku malah lolos dengan sendirinya, tanpa permisi walau sudah kutahan, sekuat hati.Suami yang teramat aku cintai,dipikirannya ternyata dipenuhi keburukan tentang aku, Ibu dari anak-anaknya yang sudah mendampinginya selama 15 tahun.Kebenaran tentang rumah tangga kami, hanya kami yang tahu, hanya aku dan suamiku, yang sudah berkali-kali meminta maaf akan perselingkuhannya, namun selalu mengulangi lagi dan lagi.Tahu apa keluarga suamiku tentang masalah rumah tangga kami, yang katanya mereka sudah berkumpul sejak kecil, tapi hanya bertemu seminggu sekali, itupun hanya beberapa s

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-08
  • MEMBALAS MANTAN SUAMI DENGAN KESUKSESAN ANAKKU    MERAJUT ASA MEMBUANG LUKA

    Aku menatap wajah ibu Mertua, mengharap dan memohon agar ada rasa Iba di hatinya untuk diri ini yang telah disakiti putranya, jangan memihak hanya karena hubungan darah."Ibu tahu 'kan, berbohong itu dosa, kita sama- sama perempuan, coba ibu bayangkan bagaimana rasanya dikhianati pasangan sah kita, Renita istri orang loh Bu? Suaminya kerja di luar negeri, tak malukah bila diketahui banyak orang, apalagi kalau suami Renita tahu, lalu melabrak keluarga kalian," ujarku melunak saat bicara dengan ibu mertua, yang sudah aku anggap seperti ibuku sendiri."Itu semua fitnah ...! Silahkan kalau kau percaya!" bentak Bang Rizal."Anakku sendiri yang bicara Bang Rizal, bohong bagaimana? Dia bukan balita lagi, kau pikir ada anak kandung mengadu domba orang tua kandungnya, biar berantakan, mengatakan cerita bohong? Nggak ada Bang!" teriakku balik sambil menunjuk ke wajahnya, hancur sudah hubungan kekeluargan ini, menguap sudah rasa simpati pada iparku.Aku menatap wajah Ibu, ada kabut menggumpal

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-29
  • MEMBALAS MANTAN SUAMI DENGAN KESUKSESAN ANAKKU    SUMPAH ISTRI

    "Di mana ini? Aku ada di mana?" Aku tiba-tiba merasa ada disebuah tempat yang asing, ramai sekali orang, tempat ini seperti sebuah pasar, ramai sekali orang, namun tak satu orang pun yang aku kenal, mata ini melihat kesemua arah melihat-lihat sekeliling, pandangan mata ini berhenti pada sosok yang sedang menatapku sambil tersenyum, aku semakin menajamkan penglihatan, ternyata dia Bang danu, aku berusaha menyibak kerumunan orang-orang, mencari celah, berjalan ke arahnya, aku memanggil dan menggapai gapaikan tangan ke arah suami, agar membawaku pulang dengannya.Namun suamiku berlalu, melaju dengan kendaraannya sambil tetap tersenyum memandang ke arah diri ini.Aku berteriak!"Tunggu aku Bang ... Abang ... tunggu ... Abaannnnnggg!!" teriakku.Namun dia tak mau mendengar, dia tetap saja berlalu.Aku pun menangis tergugu, merasakan takut sendirian di tempat ini, aku tetap berusaha memanggilnya, mengharap dia kembali menjemputku dari tempat asing ini."Abangggggg ..." aku berteriak seke

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-30
  • MEMBALAS MANTAN SUAMI DENGAN KESUKSESAN ANAKKU    PERGI BERSAMA SHELLA

    "Assalamualaikum, Dewi? Di mana wi? Gue masuk ya," terdengar suara Shella memanggil."Di kamar Shell....," panggilku lirih sambil tetap meringkuk di pembaringan.Shela pun masuk ke kamar, dia merangkul dan memelukku. "Sabar Dewi, ingat anak anak, yang kuat ya. Gue yakin lu bisa, yang kuat yah," bisiknya masih posisi merangkul, memberiku semangat.Perhatian Shella membuat air mata ini luruh lagi, namun perlahan-lahan kutenangkan diri, aku menghirup napas dan menghembuskannya berulang ulang."Gimana wi, dah mulai tenang?" tanyanya, dan aku menganggukkan kepala."Aku kangen sama kamu Shella, lama banget ngga maen ke rumahku, chat juga kalau perlu aja," ujarku mencebik."Makasih Besti, tambah lagi donk orang yang kangen sama gue he he he." Shella berusaha menghibur Dewi."Dewi, tadi gue telpon lu, rencananya mau ajak lu ke jakarta, gue mau pulang sebentar ke rumah Bokap Nyokap, lu ikut yuk nemenin gue, sekalian mau ketemu sama Om Surya yang mau beli ruko gue yang 3 lantai di BSD, ka

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-31
  • MEMBALAS MANTAN SUAMI DENGAN KESUKSESAN ANAKKU    TERNYATA SHELLA ANAK SULTAN

    Sepulang sekolah nanti, chat-ku pasti dilihat Ardi, ponsel yang dia bayar secara mencicil di counter milik orang tua temannya.Namun Ardi mampu mencicilnya dari hasil keringatnya sendiri, setiap pulang sekolah, setelah Istirahat sebentar, Ardi meluangkan waktu membantu bekerja di toko sembako milik Pakdenya, Bang Rizal.Setelah lunas mencicil ponselnya, Ardi kembali fokus dengan pelajaran sekolahnya lagi.terharu rasanya melihat putraku ikut berjuang untuk mendapatkan kebutuhannya.-------Jam 12.15 akhirnya Aisyah keluar dari kelasnya, aku yang sudah menunggu selama 15 menit bersama Shella, gegas menjemput, lalu menggandeng tangan gadis kecil itu.Aisyah heran saat aku menuju ke mobil Shella."Ibu, kok kesini? Memangnya kita mau kemana?" tanyanya heran."Itu mobilnya Tante Shella Nak, sekali-kali kita ikut jalan-jalan Tante ya, kita lihat kota besar, Ibu sudah bawa baju ganti buat Aisyah." Putriku mengangguk patuh, wajahnya langsung sumringah, karena baru kali ini mau pergi ke Ibukot

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-31
  • MEMBALAS MANTAN SUAMI DENGAN KESUKSESAN ANAKKU    MENGINAP DIRUMAH MEWAH

    Tiba-tiba aku bergidik, Shella yang melihatnya lalu bertanya."Kenapa Dewi, serem ya?""Nggak lah, luar biasa cakep malah, gila rumah sultan ini mah, seumur-umur baru ini aku lihat rumah semewah ini," ujarku kagum."Aku lagi bayangin, sendirian di rumah sebesar ini, mau ngerumpi nggak ada temen, jauh dari tetangga, mau kesana kemari dah capek duluan liat rumah seluas ini, perlu sepatu roda kayaknya buat keliling rumah ini, mendingan di kontrakan kecil aja aku Shell," ujarku lagi.Shella tergelak mendengar ucapanku.Aku tetap melangkah mengikuti Shella, naik ke lantai atas, ternyata letak kolam renangnya di atas.Kamar demi kamar aku lewati, pasti dalamnya sangat luas, batinku.Diatas juga ada satu ruangan yang tak kalah indah dan mewah dari ruang tamu di lantai bawah.Ada telivisi yang layarnya seperti bioskop mini, lampu gantung kristal yang indah menghias di atas sofa nan cantik dan anggun, karpet bulu yang super lembut di telapak kaki, hiasan hiasan dan guci berukir nan cantik meng

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-01
  • MEMBALAS MANTAN SUAMI DENGAN KESUKSESAN ANAKKU    AJAKAN MAMA LAURA

    "Terserah kamu saja Shella, kalau soal penjualan Villa, itu sudah hsk kamu dan Aldo, kalau nemenin Cucu, tentu Opa-Oma ikut, habis ini kita siap-siap ya," kata Oma."Yey, hore," Aldo berseru girang sambil memeluk Mereka, dan dibalas dengan pelukan dan ciuman juga untuk sang Cucu.Aku Melihat ke arah Aisyah yang terdiam memperhatikan kebahagiaan antara Cucu, Kakek dan Neneknya. Sedari kecil Ardi dan Aisyah tak melihat orang tuaku yaitu Kakek dan Neneknya, tak pernah merasakan kasih sayang dari kakek neneknya, juga dari pihak keluarga Ayah kandungnya, dia pun tak merasakan kasih sayang seperti itu.Aku ingin meraihnya dan memeluknya, namun Mama Laura sudah lebih dulu memanggil dan memeluk serta menciumi putriku.Aku terharu sekali, terima kasih orang baik, mimpi apa aku bisa dekat dengan keluarga Sultan ini, Shella, wanita yang apa adanya, yang tak suka terlihat kaya tajir melintir, si Putri tunggal yang tomboi, mandiri dan berhati lembut.Lepas Sholat Magrib, Shella menepati ucapan

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-01

Bab terbaru

  • MEMBALAS MANTAN SUAMI DENGAN KESUKSESAN ANAKKU    RASA SYUKUR

    Happy ending Bab terakhir Orang-orang yang ada di ruangan semua terdiam. Menunggu, kata-kata apalagi yang akan mereka dengar dari Danu dan Pisca, yang mereka tau selama ini mereka hanya teman kerja, tidak pernah lihat mereka berdua aneh-aneh dan terlihat seperti orang jatuh cinta."Tidakkkk! Kita harus menikah Danu, aku sudah tinggalkan suami aku demi kamu, jadi kamu tidak boleh menikah dengan yang lain, kamu hanya menikah dengan aku, sekarang juga aku akan datang ke rumah yang kamu tinggali, kamu dimana sayang? Kamu harus pergi bersamaku," teriak Renita panik.Pisca yang sudah menahan jengkel dari tadi, langsung mengambil alih ponsel di tangan Danu."Hai, Tante cantik, apa kabar?Lama nggak jumpa kita ya, kok masih suka marah-marah aja sih?" ledek Pisca terkekeh mendengar nada Renita yang emosi.Yang lain justru mendengarkan dengan tegang dan penasaran."Heh, siapa kamu? Gadis ingusan? Nggak usah suka ikut campur urusan orang," hardik Renita."Loh, kalau urusan orang lain aku nggak s

  • MEMBALAS MANTAN SUAMI DENGAN KESUKSESAN ANAKKU    BENING DAN CAHAYA , SELAMAT DATANG

    Di Apartemen Renita.Renita menjatuhkan bobot tubuhnya di sofa, kepalanya terasa pening karena terlalu banyak menangis.Wanita itu memejamkan mata sambil bersandar di sofa, menarik dan membuang nafas berkali-kali untuk menenangkan hatinya.Yang sudah terjadi ya sudahlah, pikirnya, kalau Hendra tidak memaafkan dan tak mencintai dirinya lagi, masih ada Danu yang selalu mengejarnya, sekarang fokus bagaimana cara menghubungi Danu lagi dan menjauhkannya dari Pisca.Renita mencari ponselnya untuk menghubungi Amel, menanyakan apakah sudah berhasil menjalankan perintah."Argh," teriak Renita gusar."Mati lagi baterainya." Renita segera meraih ponselnya untuk di cash.Beberapa menit menunggu dengan tak sabar wanita itu segera membuka layar ponselnya."Hah, akhirnya," pekik Renita senang setelah membaca chat masuk dari putrinya, Amel.Di rumah sakit, Dewi tersenyum bahagia memandang putri kembarnya, Dewa menyuapinya makan dengan penuh perhatian dan sayang, sedari tadi pria itu sibuk mengurus

  • MEMBALAS MANTAN SUAMI DENGAN KESUKSESAN ANAKKU    DESIR DESIR BAHAGIA

    Pisca akhirnya memberikan nomor ponsel dia, Pak Satpam juga Danu, dia merasa pria itu juga pasti tak mau berdiam diri selama tinggal di rumah ini walau statusnya bukan lagi sebagai pekerja.Danu pasti tetap merawat bunga-bunga di taman yang sudah bertahun-tahun dirawatnya bila keluarga Pak Bahtiar sedang di luar negeri, siapa tahu cincinnya ditemukan oleh lelaki itu, pikir Pisca.Dengan senang hati Amel kembali bergabung ke temen-temennya, ternyata tidak susah juga melakukan permintaan Mamanya, lumayan dapat 10 juta, bisiknya dalam hati, namun ada juga rasa heran di hati, untuk apa Mamanya meminta nomor ponsel Ayah kandung Ardi, apa mereka saling mengenal? Tanya Amel dalam hati.Amel membuka layar ponselnya ingin segera mengabarkan pada sang Mama, bahwa misinya berhasil.Namun nomor ponsel Renita tak tersambung juga, berkali-kali dicoba tetap saja tidak tersambung.--++++terimakasih readers, besok bab terakhir, tamatAmel tidak tahu bila orang tuanya bertengkar hebat dan ponsel Reni

  • MEMBALAS MANTAN SUAMI DENGAN KESUKSESAN ANAKKU    TALAK UNTUK RENITA

    "Mm-mas Hen dra," ujar Renita tergagap karena masih diliputi rasa terkejut."Kenapa gugup? Kenapa langsung pucat kaya maling tertangkep begitu? Apa video ini rupanya yang bikin kamu gelisah dari tadi?" Hendra bertanya pelan namun tatapan matanya tajam.Hendra mengarahkan ponsel yang dia pegang ke wajah Istrinya, menampakan video status Amel."Ada Danu rupanya, kamu rindu sekali dengan kekasih gelapmu itu? Sampai sebegitu bingungnya, hingga nekad menyuap banyak uang pada putrimu untuk mendapatkan keinginanmu," sindir Hendra, menegur istrinya tajam."Tenang Mas Hendra, semuanya bisa dibicarakan baik-baik, jangan salah paham dulu ya, aku bisa jelaskan," bujuk Renita dengan lembut dan manja berusaha meluluhkan kemarahan suaminya.Namun Hendra menepis tangan Renita yang berusaha merengkuhnya, lelaki yang merasa tersakiti itu, hatinya tak lagi sama seperti yang dulu. Sosok seorang suami yang manis, mengalah dan penyayang kini berubah menjadi sosok sadis dan penuh kebencian.Wajah Renita ya

  • MEMBALAS MANTAN SUAMI DENGAN KESUKSESAN ANAKKU    TERBONGKARNYA PERSELINGKUHAN

    Keluarga Hendra yang awalnya begitu menyayangi Renita karena masih ada ikatan saudara, kini berbalik jadi membenci istrinya setelah mengetahui perbuatannya mampu menyakiti hati Hendra, mereka hanya membenci kelakuannya yang berselingkuh dengan beberapa pria dan bersenang-senang dengan pria-pria itu dari hasil kerja keras suaminya. Padahal selama ini Hendra memuliakan Renita bak ratu, menuruti dan mencukupi semua kebutuhan dan keinginan Istri juga anak-anak nya, mereka adalah dunia dan kebahagiaan Hendra.Setelah mengetahui perselingkuhan Renita dengan berganti-ganti lelaki bahkan sampai menghidupi dan mencukupi pria yang bersamanya, membuat hati Hendra tercabik cabik, sementara dirimya banting tulang mencari nafkah demi untuk membahagiakannya, istrinya malah membahagiakan pria lain.Keluarga Hendra yang tak terima, mereka terus mengirim beberapa bukti berupa foto-foto Renita yang terciduk diam-diam oleh keluarga atau tetangga dan teman-teman Hendra yang melihat istrinya sedang jala

  • MEMBALAS MANTAN SUAMI DENGAN KESUKSESAN ANAKKU    KECURIGAAN SUAMI RENITA

    Begitu pun Dewa, Dewi dan keluarga yang lain juga fokus melihat ke arah sang pengantin putri, dengan penasaran yang sama seperti Danu.Tiara memandang wajah Pak Danu lekat, lalu berkata."Ayah Danu Syaputra, aku Tiara Bahtiar, aku sekarang anakmu juga, sekarang boleh 'kan aku memanggilmu Papa Danu? Atau Ayah Danu?" tanya Tiara dengan mengulas senyum di wajah bening dan cantiknya.Danu masih diam, terpukau tak percaya dengan pendengarannya."Terimakasih, Papa Danu, sudah menghadirkan Kak Ardi ke dunia ini dan menjadi penjaga serta imamku di dunia dan akhirat, Ayahku sekarang ada tiga, Ayah Bahtiar, Ayah Dewa dan tambah lagi Ayah Danu, jadi bertambah lagi orang yang akan menyayangi aku," ujar Tiara, lalu membungkukkan badan sambil mengambil tangan Danu dan mencium punggung tangan lelaki itu dengan takzim."Masya Allah," terdengar beberapa suara yang memuji apa yang Tiara lakukan, putri seorang pengusaha sukses, tidak malu mengakui mantan supir pribadinya selama ini sebagai Ayah Mertu

  • MEMBALAS MANTAN SUAMI DENGAN KESUKSESAN ANAKKU    PINTU MAAF, SELUAS SAMUDRA

    Sebesar apa pun sakit yang diberikan sang Ayah, namun kerinduan sebagai seorang anak masih lebih berat di hati Aisyah pada lelaki bergelar 'Ayah' itu.Melihat Kakaknya berjalan menghampiri lelaki yang memakai kacamata dan topi, Aisyah juga ikut mendekati."Ayah!" panggil Aisyah lembut.Danu yang mendengar suara putri kesayangannya yang kini sudah beranjak gadis, langsung membalikkan badan, kerinduannya tak terbendung lagi, ingin rasa hati memeluk dan dipeluk buah hatinya.Ditatapnya wajah cantik nan anggun itu, air mata Danu meluncur di balik kacamatanya, namun Danu tak mau membukanya, pria itu masih malu menghadapi pandangan orang dengan keadaannya saat ini, terutama Dewi dan Shella."Ayah ...ini ayah Danu?" tanya Aisyah dengan lembut dan suara bergetar menahan haru, sambil perlahan melangkah mendekat.Danu terharu, pria itu segera membentangkan kedua tangan, untuk menerima pelukan putrinya, walau ada ragu, takut Aisyah menolak dipeluk sang Ayah, saat ini hanya Aisyah yang mampu

  • MEMBALAS MANTAN SUAMI DENGAN KESUKSESAN ANAKKU    KERUSUHAN DI PESTA PERNIKAHAN ARDI

    Ardi memandang Ayah Dewa dan Ibunya dengan prustasi, tiba-tiba hatinya berdebar dan diliputi kecemasan luar biasa, takut membayangkan dan menghadapi reaksi orangtua Tiara bila tahu, supir pribadinya selama ini adalah Ayah kandung menantunya, besannya."Ada apa sih Kak, kok tegang seperti ini?" tanya Tiara menatap lekat mata Ardi, gadis itu mrmunggu jawaban yang jujur dari suaminya.Ardi balas memandang wajah Tiara, diraihnya kedua tangan sang Istri dan mengecupnya berkali-kali."Maafkan aku ya, kalau aku belum banyak bercerita tentang keluarga aku, tapi sebelumnya kamu tahu kan? Ayah Dewa adalah ayah sambung aku, suami kedua Ibu aku." tutur Ardi lembut, yang dibalas Anggukan kepala Tiara tanda mengerti."Sebelum ada Ayah Dewa, aku punya Ayah kandung yang menghilang tak ada kabar selama ini, dan aku tak pernah mengingat Ayah kandungku lagi." Ardi menghela napas sejenak."Lalu? Sekarang apa kamu mendengar kabarnya? Apakah itu yang membuatmu cemas sekarang ini?" tanya Tiara."Iya Saya

  • MEMBALAS MANTAN SUAMI DENGAN KESUKSESAN ANAKKU    PENYAMARAN DANU TERBONGKAR

    Wajah tampan yang Aldo miliki menurun dari kecantikan Mamanya Shella dan Ayahnya Aldi yang memang keturunan bule."Aldo, kenalin ini teman-teman aku, yang waktu itu aku cerita, yang itu mulai dari kanan Mia, Maya, Yuli, Nia."Aisyah memperkenalkan teman-temannya."Yang para cowok dari Panti Asuhan Ayah Dewa loh, udah kenal belum? Sudah pernah ke Panti?" tanya Aisyah sambil menatap Aldo.Aldo menggelengkan kepala, tanda belum pernah di ajak ke Panti oleh Om Dewa."Okey, kenalin dari yang kiri namanya Bima, Dimas, Sultan, Angga," ujar Aisyah menyebut satu persatu temannya."Hai salam kenal ya, aku Aldo," sapa Aldo melambaikan tangan pada semua teman Aisyah sambil mengulas senyum yang begitu manis hingga menampilkan lesung pipit di wajahnya.Tak ada yang membalas sapaan Aldo, karena para gadis itu terkesima juga terpesona dengan sosok Aldo yang tampil beda, pemuda itu memakai kemeja dan rompi dibalut jas tuxedo, celana panjang dan sepatu yang berkilat menunjukkan kualitas Harga mahalnya

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status