Share

28

"Nis, Nisa," panggil Hisyam dari luar. Laki-laki berbadan tinggi kekar itu tampak berlari dari luar. Entah apa yang akan dia sampaikan kepada istrinya.

Anisa berjalan pelan ke sumber suara. Perutnya yang semakin membesar membuat ia semakin begah.

"Ada apa sih Mas? Kok kelihatannya senang sekali?" tanya Nisa seraya menjabat tangan suaminya dengan takzim.

"Perusahaan menang tender Nis. Ah benar benar ini rezeki untuk debay," ucap Hisyam penuh syukur.

Ya semenjak pernikahan mereka, perusahaan berkembang dengan pesat dibawah kepemimpinan Hisyam. Dan Anisa tidak takut lagi mempercayakan perusaahan itu di tangan suaminya. Hisyam orangnya sangat jujur dan detail. Apapun itu ia sampaikan kepada Anisa sebagai pemilik perusahaan.

Anisa membalas dengan senyuman bangga. Namun rasa bahagia itu tak berlangsung lama, saat perutnya terasa melilit, mulas bercampur menjadi satu. Ekspresi Anisa langsung berubah seketika.

"Nis, kamu kenapa?" tanya Hisyam. Wajah cerianya juga seketika langsung panik.

Kare
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status