Beranda / Romansa / MEETING YOU / PENYELESAIAN.

Share

PENYELESAIAN.

Penulis: Queen yu
last update Terakhir Diperbarui: 2021-07-23 11:41:39
Nafeesa langsung mendorong tubuh Fikri, hingga pria itu tersungkur ke lantai. Dareen yang melihat wanitanya di peluk, langsung memukul wajah Fikri.

"Udah, Mas," ujar Nafeesa menahan tangan Dareen agar tidak memukuli, Fikri.

Fikri yang melihatnya, tiba-tiba saja dadanya terasa sakit. Ternyata selama ini, Nana sudah menyakiti Nafeesa yang ternyata berstatus sebagai adik kandung Fikri. Pria itu meneteskan air matanya, karena merasa bersalah. Andai saja dia tidak merestui Nana untuk bertunangan, mungkin Nafeesa akan bahagia.

"Maaf," ucap Fikri menundukkan kepalanya.

"Awas kalau anda berani memeluk, Nafeesa lagi!" Tegas Dareen.

Nana yang melihat Fikri, langsung mendekati pria itu untuk menolongnya berdiri, namun Fikri malah menepis tangan wanita tersebut. Fikri mendekati Nafeesa, dan menatap adiknya dengan lekat.

"Aku akan menyelesaikan kasus artikel yang tengah panas sejak semalam. Aku pastikan namamu akan bersih kembali," ujar Fikri.

Nafeesa dan Dareen langsung menatap Fikri dengan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • MEETING YOU   PENJELASAN.

    Nyonya Zanna dan Tuan Raksa langsung menatap anaknya dengan tatapan serius. Mereka berdua mendekati anaknya dan memegang bahu Fikri. "Maksud kamu apa?" Tanya Tuan Raksa. "Fatih itu Nakula, gelang yang Fikri belikan untuk Nakula sebelum kita mengalami kecelakaan. Ada di tangan Fatih dan Fikri langsung mencari data-data tentangnya. Ternyata dia besar di panti asuhan, Fatih dan kakaknya ditemukan dalam keadaan luka-luka, saat Nafeesa berumur 8 tahun dan Fatih berumur 3 tahun. Adik Fikri hilang saat umur mereka sama seperti Nafeesa dan Fatih. Mereka Nakula dan Naumi, Mommy, Daddy," jelas Fikri menatap kedua orang tuanya. Tuan Raksa menatap anaknya dan menghela napasnya dengan pelan. Sedangkan Nyonya Zanna hanya diam, dan memikirkan ucapan anaknya itu. Apa benar kedua orang itu adalah anaknya? Jika benar, pantas saja jika di dekat mereka, Nyonya Zanna menjadi merasa tenang dan nyaman. "Bawa Daddy ke panti asuhan mereka di besarkan. Daddy akan bertanya langsung pada pemilik panti asuhan

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-24
  • MEETING YOU   PENJELASAN II.

    Di restoran.Nafeesa menghentikan mobilnya tepat di dekat parkiran. Mereka keluar dari dalam mobil, dan menghampiri Kevin serta Ucok yang sudah berada di depan restoran. "Udah lama sampainya?" Tanya Fatih menatap kedua temannya. "Baru nyampe, bro. Ngapain di ajak kesini? Ini restoran mahal loh," Tanya Kevin. "Gue juga nggak tahu, kakak gue yang ngajak kita ke sini. Udah ikut aja, mumpung makan gratis," jawab Fatih. "Mau traktir kita ya, Kak?" Tanya Ucok. Nafeesa mengangguk dan masuk ke dalam restoran. Ketiga pria itu mengikuti Nafeesa dari belakang. Tiba-tiba langkah Fatih terhenti, saat melihat Fikri yang tengah duduk di sebuah kursi bersama dua orang paruh baya. "Kok berhenti? Buruan jalan," tanya Kevin. Ucok dan Kevin menarik tangan Fatih. Mereka semua berhenti di sebuah meja yang di sana ada dua orang paruh baya dan satu pria muda, yang dikenal sebagai dosen Fatih dan Ucok. "Lah, Pak Fikri kok disini? Kakak cantik mau nikah sama Pak Fikri ya? Jangan mau kak, dia bekas Nana

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-24
  • MEETING YOU   KRITIS.

    Dokter keluar dari ruang operasi dengan wajah yang lesu. Ia mendekati keluarga Dareen dan Nafeesa yang berada di depan ruangan operasi. "Bagaimana keadaan cucu saya, Dok?" Tanya Tuan Teguh. Dokter menghela napasnya dengan pelan, "operasi berjalan sangat lancar. Namun, keadaan pasien masih saja kritis. Pasien mengalami koma, karena benturan di kepalanya cukup keras. Jadi keluarga dan yang lainnya harus mendoakan nya agar bisa melewati masa kritis nya," jelas Dokter. Semua orang terkejut dan dada Nafeesa menjadi sesak. Nathan hanya diam dan menatap dokter yang menangani, Dareen. Fatih memeluk erat tubuh kakaknya, dan mengusap pelan punggung Nafeesa. "Apa disini ada yang bernama, Nafeesa?" Tanya Dokter. Nafeesa langsung menatap dokter tersebut, "saya Dok," balas Nafeesa. "Saat sebelum di operasi, pasien terus saja menyebut nama anda. Mungkin dengan kehadiran anda disisi pasien, masa kritis yang di alami pasien segera pulih. Jadi saya harapan anda bisa menjaga pasien," lanjut dokter.

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-25
  • MEETING YOU   TERNYATA.

    Di rumah yang sangat besar, Nana tengah duduk bersama seorang pria yang cukup tampan. Ia menatap pria itu dengan tatapan tajam. "Kenapa semuanya jadi rumit seperti ini? Artikel itu kenapa tidak kau pulihkan lagi? Apa susahnya untuk mengupload artikel itu?" Bentak Nana. "Sulit untuk mengupload kembali. Asal kamu tau, akun ku sudah di blokir oleh orang yang menghapus berita itu. Saat aku berusaha mencari siapa orang yang berani menghapus semua artikel itu, sangat sulit. Sepertinya dia hacker yang sangat pintar, menyembunyikan identitas nya," jelas pria tersebut. Orang yang menyuruhnya untuk menyebar artikel itu adalah Nana. Karena ia ingin melihat Dareen dan Nafeesa hancur, namun rencananya gagal. Artikel tiba-tiba dihapus, dan segala rencananya gagal total. Nana membanting gelas miliknya dan pria yang ada di hadapannya langsung terkejut. Ia sedikit menjauh dari Nana, karena ia takut Nana mencelakakan dirinya. "Sialan! Fikri sialan! Orang yang menghapus artikel itu juga sialan! Beran

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-25
  • MEETING YOU   MASIH BELUM SADAR.

    Dua Minggu berlalu, Dareen masih juga belum sadar dari komanya. Sekarang Tuan Beni tengah menatap anaknya yang tengah terbaring dengan banyak alat medis di tubuh. Sesak rasanya melihat putra keduanya terbaring lemah seperti ini. Tuan Beni menggenggam tangan anaknya, "kapan kamu bangun? Apa kamu gak capek tidur terus? Kamu gak rindu sama Papa dan keluarga kamu? Apa kamu gak rindu sama anak kamu?" Tanya Tuan Beni. "Maaf selama ini Papa egois sama kamu. Papa hanya tidak ingin kamu memilih wanita yang salah, karena mamamu memberitahu Papa bahwa Nafeesa bukan wanita yang baik untuk kamu. Itu alasan Papa tidak merestui kalian, apalagi saat Papa mendengar Nafeesa hamil. Itu membuat semakin benci pada wanita itu," lanjut Tuan Beni. "Setelah Papa liat kegigihan mu untuk bersama Nafeesa, dan wanita itu terlihat sangat menyayangimu. Papa akan merestui kalian, tapi Papa mohon kamu harus bangun dulu. Jangan lama tidurnya, Dareen," sambung Tuan Beni lagi. Pria paruh baya itu menggenggam erat tan

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-26
  • MEETING YOU   SIUMAN.

    Di dalam ruang ICU. Nathan terus saja menatap ke arah ayahnya yang tengah terbaring lemah di brankar. Ia menggenggam tangan Dareen dengan erat. "Ayah, bangun ya. Nathan rindu sama Ayah. Nathan, udah banyak kemajuan loh yah. Jadi, saat Ayah bangun, Nathan tidak akan pernah mempermalukan Ayah, karena kekurangan Nathan. Apa Ayah nggak capek tidur terus? Nathan aja cuma tidur selama sejam udah capek banget. Ayah udah dua minggu loh, pasti Ayah capek. Nanti kalau Ayah bangun, Nathan akan memijat punggung Ayah. Bangun ya yah, Bunda kangen banget sama ayah. Setiap malam Nathan dengar Bunda selalu nangis di dalam kamarnya. Apa Ayah nggak sedih melihat Bunda nangis terus?" ujar Nathan. Anak laki-laki itu mengecup punggung tangan, Dareen. Kemudian ia memilih untuk keluar dari ruangan, tanpa anak laki-laki itu sadari Dareen meneteskan air matanya. Saat membuka pintu, Nathan melihat Nafeesa tengah tersenyum ke arah dirinya. "Udah?" Tanya Nafeesa dengan lembut. Nathan menganggukkan kepala, dan

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-26
  • MEETING YOU   MENCERITAKAN SEMUANYA.

    Sudah dua puluh menit mereka berada di ruang VIP mawar. Saat keluarga Alexander akan berpamitan untuk pulang, Dareen membuka kedua matanya. "Nafeesa," panggil Dareen. Nafeesa yang mendengarnya langsung menghampiri, Dareen. Ia menatap wajah pria tampan tersebut dan tersenyum ke arahnya. "Iya? Kamu mau apa, Mas? Minum? Atau perut kamu laper lagi?" Tanya Nafeesa. Dareen tersenyum, "mau kamu," balas Dareen. Nafeesa mencubit pelan Dareen. "Kalau mau anak saya, nikahin dia, jangan ngomong aja," ujar Tuan Raksa dengan datar. Dareen menatap ke arah Tuan Raksa, dan ia langsung memposisikan diri untuk duduk. Tuan Raksa dan Tuan Beni membantu Dareen, untuk duduk. Nafeesa membenarkan baju Dareen yang tersingkap, kemudian merapikan rambut pria yang ia cintai itu. "Om kapan ke Indonesia? Bukannya lagi di luar Negeri ya? Terus maksud Om nikahin anak Om apa? Dareen normal ya, Om," jawab Dareen. "Lah jadi gak mau nikahin anak Om nih? Yaudah," lanjut Tuan Raksa. "Anak Om cowok, mana mungkin Dare

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-27
  • MEETING YOU   HASIL TES DNA.

    Sekarang semua orang sudah berkumpul di depan ruangan tempat Dareen dan Nathan melakukan tes DNA. Dareen dan Nathan tengah mengambil darah, untuk sempel tes DNA. Setelah selesai mereka keluar dengan bergandeng tangan. "Kapan hasilnya keluar?" Tanya Tuan Beni. "Nanti malam pukul 21.00 WIB," balas Dareen datar. "Ah, sangat tidak sabar sekali. Ingat kalau anak penyakitan ini bukan anak Dareen, kau pergi dari kehidupan anakku," ujar Nyonya Riska. Plak! "Mulutmu gak bisa di jaga ya? Kamu mau anak saya menjauh dari Dareen, oke akan saya turuti. Tapi apa anakmu akan baik-baik saja, jika berjauhan dengan anak perempuan saya? Apa kamu yakin dia akan bahagia berpisah dengan Nafeesa?" Tanya Nyonya Zanna yang sudah sangat kesal. "Tidak, Tante. Aku tidak ingin berpisah dari Nafeesa dan anakku. Aku yakin, Nathan benar-benar anakku dan Nafeesa. Jangan dengarkan ucapan Mama, karena mulutnya memang tidak bisa di rem. Jadi, jangan dimasukan ke dalam hati, Tante," jawab Dareen yang langsung menggen

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-27

Bab terbaru

  • MEETING YOU   EXTRA PART.

    Nafeesa tengah memasak di dapur dalam keadaan hamil 9 bulan. Sudah 3 tahun mereka menjalani hubungan rumah tangga. Sepasang suami istri tersebut, juga sudah dikaruniai dua orang anak laki-laki yang tampan dan akan mendapatkan satu anak perempuan lagi. Namun, yang satu masih berada dalam kandungan. "Ayah, Nathan, Naufal, makan dulu nanti lanjut mainnya," ucap Nafeesa saat menata makanan di meja makan. Nathan sudah berumur 8 tahun, anak laki-laki itu sudah banyak perkembangan. Ia sudah seperti anak seusianya, tanpa canggung bisa menyesuaikan diri dilingkungan barunya. Naufal Lucy Dwi Winarta anak kedua dari Dareen dan Nafeesa, dua hari yang lalu bayi laki-laki ini sudah berumur 3 tahun. Kedua anak laki-lakinya sangat mirip dengan Dareen. Membuat Nafeesa jadi iri, kenapa anaknya tidak ada yang mirip dengannya. Ketiga orang itu berjalan ke arah dapur, dan duduk di kursi. Nafeesa mengambil makanan untuk Dareen-suaminya dan Nathan-putra pertamanya. "Makan yang banyak ya, Naufal sini sayan

  • MEETING YOU   MENDAPATKAN KEBAHAGIAAN.

    Satu bulan kemudian, Setelah semua masalah selesai, Dareen dan Nafeesa sangat terlihat bahagia bersama. Sepasang kekasih ini tengah duduk di sebuah cafe, sambil menatap anak mereka yang tengah makan dengan lahap. "Pelan-pelan makannya, Sayang," balas Nafeesa. Nathan mengangguk dan langsung memakan makanan dengan pelan. Dareen yang melihat anaknya menurut hanya bisa tersenyum, dan mengusap lembut kepala anaknya. Nafeesa menyuapi Dareen makan, karena pria itu sejak bersama dengan Nafeesa semakin manja. "Enak loh Bunda," ujar Dareen dengan semangat. Nafeesa terkekeh, "aku seperti memiliki dua anak saja," balas Nafeesa. Dareen ikut terkekeh dan menggenggam tangan gadis itu dengan hangat. "Akhirnya kita bahagia ya, Nana juga sudah menyerah dan dia sudah sadar bahwa cinta itu tidak bisa dipaksakan," ujar Dareen. Nafeesa tersenyum dan mengangguk, "apa dia sudah berangkat ke London?" Tanya Nafeesa pada Dareen. "Dengar dari Papa sih udah, semalam dia berangkat. Semoga aja dia menemukan

  • MEETING YOU   AKHIRNYA.

    "Kerja sama Alexander Group dan Winarta Group. Sudah batal, Dareen dan Zay bisa bekerja di Alexander Group. Kebetulan Fikri membutuhkan bantuan untuk mengurus dua perusahaan.." ujar Tuan Raksa. Mendengar ucapan kedua anaknya, Tuan Beni terkejut bukan main. "Baiklah Papa akan merestui kalian berdua, asal Dareen dan Zay tidak lepas dari tanggung jawab. Maafkan Papa yang sudah memaksakan kehendak Papa..." Keputusan Tuan Beni. "Pa, apa-apaan sih? Kenapa Papa batalkan pernikahan anak kita? Nanti kerja sama dengan perusahaan kedua orang tua Nana gimana?" Tanya Nyonya Riska yang sangat kesal. "Papa sudah membatalkannya tadi sebelum mereka datang kesini dan semua persiapkan sudah Papa batalkan. Ternyata Dareen sudah lebih dulu menelepon pihak yang bertanggung jawab atas persiapan pernikahan ini. Jadi, sebenarnya Papa suruh kedua orang tua Nana untuk datang, hanya ingin meminta maaf. Tapi kamu sudah berbicara lebih dulu, Ma," jelas Tuan Beni. Dareen dan Zay terkejut dengan ucapan ayah merek

  • MEETING YOU   KEPUTUSAN.

    Fatih masih membelalakkan kedua matanya karena kaget dengan ucapan, Dareen. Pria itu memukul pelan wajah Dareen dan menatap tajam kedua mata atasannya itu. "Gila lo bang! Gak ada pakai pergi-pergi segala! Selesai semuanya dengan kepala dingin. Sampai gue tau Abang ngelakuin hal-hal aneh, gue bacok burung lu bang," tegas Fatih. Dareen hanya diam dan menatap Fatih yang tengah mengoceh. Pria itu kembali menatap ke arah langit, dan mengembangkan senyumnya. "Om, gini banget nasib, Dareen. Om gimana di sana? Bahagia gak? Apa Om udah bersama anak Om dan wanita yang Om cinta? Dareen penasaran banget Om, kalau Om udah bersatu lagi dengan mereka. Dareen ucapkan selamat ya, Om," jeda Dareen."Om, Dareen udah punya anak. Dia sama kayak Om, terlahir dengan keistimewaannya. Wajahnya mirip banget sama Dareen, andai Om masih hidup, pasti Om bakal bahagia melihat anak Dareen. Dia anak yang pintar, selalu buat Dareen bangga. Om, Papa udah beda, dia gak sayang sama Dareen lagi. Berbeda sekali saat Om ma

  • MEETING YOU   NANA KEMBALI.

    Sudah hampir tiga Minggu Dareen di rumah sakit. Akhirnya hari ini, ia sudah diperbolehkan untuk pulang ke rumah. Nafeesa sedari awal selalu menemani Dareen, membuat perkembangan kesembuhan pria itu semakin pesat. Nafeesa tengah memasukkan beberapa baju yang di bawa oleh kedua orang tua, Dareen. "Nathan mana sayang?" Tanya Dareen. "Lagi sama Fatih, Kevin, Ucok dan Kak Fikri," balas Nafeesa yang baru saja selesai mengancing tas pakaian milik Dareen. "Udah siap? Yang lain pasti udah nunggu lama di depan. Yuk kita pulang," lanjut Nafeesa. Dareen mengangguk dan menggenggam tangan, Nafeesa. "Ayuk sayangnya aku," balas Dareen. Mereka berdua pun keluar dari ruang rawat dan berjalan keluar rumah sakit. Terlihat sudah banyak orang menunggu mereka di tempat parkir, terlihat keluarga Winarta dan keluarga Alexander berdiri di depan mobil mereka masing-masing. "Udah? Mau balik atau kemana dulu?" Tanya Tuan Teguh. "Langsung balik aja, Opa. Mas Dareen butuh banyak istirahat," sahut Nafeesa. Da

  • MEETING YOU   HASIL TES DNA.

    Sekarang semua orang sudah berkumpul di depan ruangan tempat Dareen dan Nathan melakukan tes DNA. Dareen dan Nathan tengah mengambil darah, untuk sempel tes DNA. Setelah selesai mereka keluar dengan bergandeng tangan. "Kapan hasilnya keluar?" Tanya Tuan Beni. "Nanti malam pukul 21.00 WIB," balas Dareen datar. "Ah, sangat tidak sabar sekali. Ingat kalau anak penyakitan ini bukan anak Dareen, kau pergi dari kehidupan anakku," ujar Nyonya Riska. Plak! "Mulutmu gak bisa di jaga ya? Kamu mau anak saya menjauh dari Dareen, oke akan saya turuti. Tapi apa anakmu akan baik-baik saja, jika berjauhan dengan anak perempuan saya? Apa kamu yakin dia akan bahagia berpisah dengan Nafeesa?" Tanya Nyonya Zanna yang sudah sangat kesal. "Tidak, Tante. Aku tidak ingin berpisah dari Nafeesa dan anakku. Aku yakin, Nathan benar-benar anakku dan Nafeesa. Jangan dengarkan ucapan Mama, karena mulutnya memang tidak bisa di rem. Jadi, jangan dimasukan ke dalam hati, Tante," jawab Dareen yang langsung menggen

  • MEETING YOU   MENCERITAKAN SEMUANYA.

    Sudah dua puluh menit mereka berada di ruang VIP mawar. Saat keluarga Alexander akan berpamitan untuk pulang, Dareen membuka kedua matanya. "Nafeesa," panggil Dareen. Nafeesa yang mendengarnya langsung menghampiri, Dareen. Ia menatap wajah pria tampan tersebut dan tersenyum ke arahnya. "Iya? Kamu mau apa, Mas? Minum? Atau perut kamu laper lagi?" Tanya Nafeesa. Dareen tersenyum, "mau kamu," balas Dareen. Nafeesa mencubit pelan Dareen. "Kalau mau anak saya, nikahin dia, jangan ngomong aja," ujar Tuan Raksa dengan datar. Dareen menatap ke arah Tuan Raksa, dan ia langsung memposisikan diri untuk duduk. Tuan Raksa dan Tuan Beni membantu Dareen, untuk duduk. Nafeesa membenarkan baju Dareen yang tersingkap, kemudian merapikan rambut pria yang ia cintai itu. "Om kapan ke Indonesia? Bukannya lagi di luar Negeri ya? Terus maksud Om nikahin anak Om apa? Dareen normal ya, Om," jawab Dareen. "Lah jadi gak mau nikahin anak Om nih? Yaudah," lanjut Tuan Raksa. "Anak Om cowok, mana mungkin Dare

  • MEETING YOU   SIUMAN.

    Di dalam ruang ICU. Nathan terus saja menatap ke arah ayahnya yang tengah terbaring lemah di brankar. Ia menggenggam tangan Dareen dengan erat. "Ayah, bangun ya. Nathan rindu sama Ayah. Nathan, udah banyak kemajuan loh yah. Jadi, saat Ayah bangun, Nathan tidak akan pernah mempermalukan Ayah, karena kekurangan Nathan. Apa Ayah nggak capek tidur terus? Nathan aja cuma tidur selama sejam udah capek banget. Ayah udah dua minggu loh, pasti Ayah capek. Nanti kalau Ayah bangun, Nathan akan memijat punggung Ayah. Bangun ya yah, Bunda kangen banget sama ayah. Setiap malam Nathan dengar Bunda selalu nangis di dalam kamarnya. Apa Ayah nggak sedih melihat Bunda nangis terus?" ujar Nathan. Anak laki-laki itu mengecup punggung tangan, Dareen. Kemudian ia memilih untuk keluar dari ruangan, tanpa anak laki-laki itu sadari Dareen meneteskan air matanya. Saat membuka pintu, Nathan melihat Nafeesa tengah tersenyum ke arah dirinya. "Udah?" Tanya Nafeesa dengan lembut. Nathan menganggukkan kepala, dan

  • MEETING YOU   MASIH BELUM SADAR.

    Dua Minggu berlalu, Dareen masih juga belum sadar dari komanya. Sekarang Tuan Beni tengah menatap anaknya yang tengah terbaring dengan banyak alat medis di tubuh. Sesak rasanya melihat putra keduanya terbaring lemah seperti ini. Tuan Beni menggenggam tangan anaknya, "kapan kamu bangun? Apa kamu gak capek tidur terus? Kamu gak rindu sama Papa dan keluarga kamu? Apa kamu gak rindu sama anak kamu?" Tanya Tuan Beni. "Maaf selama ini Papa egois sama kamu. Papa hanya tidak ingin kamu memilih wanita yang salah, karena mamamu memberitahu Papa bahwa Nafeesa bukan wanita yang baik untuk kamu. Itu alasan Papa tidak merestui kalian, apalagi saat Papa mendengar Nafeesa hamil. Itu membuat semakin benci pada wanita itu," lanjut Tuan Beni. "Setelah Papa liat kegigihan mu untuk bersama Nafeesa, dan wanita itu terlihat sangat menyayangimu. Papa akan merestui kalian, tapi Papa mohon kamu harus bangun dulu. Jangan lama tidurnya, Dareen," sambung Tuan Beni lagi. Pria paruh baya itu menggenggam erat tan

DMCA.com Protection Status