Share

ALERGI KAMBUH.

Dareen, keluar dari kamarnya dengan pakaian kerjanya. Ia menuruni anak tangga satu persatu dan melewati ruang makan. Tuan Beni dan Nyonya Riska menatap anak bungsu dengan tatapan tajam.

"Duduk, Dareen. Sarapan dulu, baru pergi kerja," tegur Nyonya Riska.

"Enggak laper, Ma. Dareen duluan aja. Takut terlambat," balas Dareen menatap Nyonya Riska dengan wajah tanpa ekspresi.

"Duduk dulu, Ren. Makan dulu yuk, aku ambilkan makanan buat kamu, yuk," ajak Nana yang ingin mencari perhatian kedua orang tua Dareen.

Pria itu menepis tangan Nana dengan kasar, dan menatap tajam gadis itu. Saat kakinya akan melanjutkan langkahnya, Tuan Beni langsung memukul meja makan dengan keras.

Brak!

Suara pukulan itu terdengar oleh, Zay. Secepat mungkin Zay memasang dasinya dan langsung memasang jas kantor. Kemudian Zay langsung keluar dari kamarnya. Ia menuruni anak tangga, dan terkejut saat melihat wajah ayahnya sudah memerah karena kesal.

"Apa susahnya makan sih? Kalau kamu sakit nanti dikira Papa dan M
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status