Share

HARI BAHAGIA.

Setelah puas bermain di Timezone, Dareen mengajak Nathan dan Nafeesa ke cafe yang paling dikenal sebagai tongkrongan anak muda. Dekorasi cafe sangat sederhana namun tetap terlihat elegan. Saat tiba di tempat parkir cafe, Dareen membuka pintu untuk Nafeesa dan Nathan. Pria itu menggenggam tangan Nathan, dan memegang tangan Nafeesa. Namun, gadis itu memilih untuk menjauhkan tangannya dari tangan, Dareen.

"Gak enak dilihatin orang," ujar Nafeesa dengan hati-hati.

"Gapapa, orang juga gak kenal kita 'kan," balas Dareen.

"Enggak Mas, nanti teman-teman Mas ngeliat kita. Terus bicara yang enggak-enggak tentang, Mas," lanjut Nafeesa.

Dareen hanya menampilkan senyuman tipisnya, kemudian menggenggam erat tangan Nafeesa. "Biarin aja, Mas gak peduli. Intinya sekarang, Mas bisa habiskan waktu bareng kamu dan anak kita. Masalah tanggapan orang lain, belakang aja," jawab Dareen.

Nafeesa hanya pasrah, dan Dareen langsung berjalan masuk ke dalam cafe dengan tangan sebelah kiri menggandeng anaknya d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status