Share

WISUDA.

Author: Queen yu
last update Last Updated: 2021-07-16 10:09:16
Sudah dua hari berlalu, hari ini tepatnya hari dimana Fatih akan wisuda dan ia akan resmi mendapatkan gelar S.E. di jurusan manajemen. Fatih tengah bersiap-siap di dalam kamarnya, dan Nafeesa tengah memakaikan baju untuk Nathan. Sore semalam Nafeesa datang bersama Nathan ke Semarang. Sedangkan Bilqis hari ini akan tiba di Semarang bersama Zay dan Dareen.

Setelah rapi, Fatih keluar dari dalam kamar dan duduk di sofa ruang keluarga dengan perasaan gugup. Nathan keluar dari dalam kamar, dengan menggunakan setelan jas berwarna hitam dan dasi kupu-kupu. Nafeesa? Wanita itu memakai dress berwarna abu-abu, sehingga dia terlihat anggun.

"Udah siap dek?" Tanya Nafeesa.

"Udah, Kak. Tapi aku gugup banget ini," balas Fatih.

Nafeesa mendekati adiknya dan duduk di samping, Fatih. "Adik, kakak hebat banget loh, semoga nanti dapat IPK yang tinggi ya. Semoga sukses dan semoga mendapatkan kebahagiaan yang banyak," ujar Nafeesa menggenggam tangan adiknya.

"Semoga ya, Kak. Kakak juga harus bahagia be
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • MEETING YOU   DAREEN LUCY WINARTA.

    Saat pulang dari tempat wisuda Fatih, Nafeesa dan yang lainnya memilih untuk pulang ke rumah. Nafeesa tengah berada di kamar tamu, sambil mengompres kening Dareen. Suhu tubuh pria itu tiba-tiba saja panas, saat baru sampai di rumah Nafeesa dan Bilqis. Nafeesa langsung mengabari dokter agar datang ke rumah dan memeriksa keadaan, Dareen. Dokter menyarankan agar Dareen harus banyak beristirahat, karena pria itu kurang istirahat. Nafeesa langsung menyuruh Dareen untuk istirahat di dalam kamar tamu. Dareen membuka kedua matanya dan menatap Nafeesa yang tengah duduk di samping kasur. "Kok Mas bangun? Kepalanya masih sakit banget ya?" Tanya Nafeesa. "Iya, sakit banget. Kamu istirahat aja dikamar," balas Dareen. Nafeesa menggelengkan kepala dan mengambil kain yang terletak di kening, Dareen. Ia kembali memeras kain tersebut dan meletakkannya di kening Dareen kembali. "Aku disini aja, buat jagain Mas. Badan Mas masih panas banget loh. Aku gak bakal tenang kalau tinggalin Mas sendirian disi

    Last Updated : 2021-07-17
  • MEETING YOU   MASALAH.

    Setelah tiba di Jakarta, Dareen dan Zay kembali bekerja. Namun, baru saja kedua pria itu duduk di kursi kerja mereka masing-masing, sekretaris mereka memberi kabar tentang penggelapan dana yang dilakukan oleh bendahara. Kedua pria itu langsung mencari bendahara tersebut, dan ternyata dia sudah melarikan diri ke Luar Negeri. "Sialan! Sudah saya bilang awasi bendahara sialan itu, karena dari awal saya melihat dari gelagatnya sudah aneh sejak pertama masuk bekerja. Tapi Papa terus aja mempertahankan bendahara sialan itu! Bermilyaran uang perusahaan rugi, karena bendahara itu. Ya Tuhan, cobaan apa lagi ini!" Teriak Zay di ruang kerjanya. Dareen yang berada di ruang kerja kakaknya, hanya bisa menghela nafas dengan kasar. Sebenarnya ia juga tidak percaya pada bendahara yang baru setahun bekerja di perusahaan Winarta Group, saat itu ia ingin menolak. Namun Tuan Beni malah menerimanya untuk bekerja di perusahaannya. Apa boleh buat, jika itu semua keputusan Tuan Beni, Dareen ataupun Zay tidak

    Last Updated : 2021-07-17
  • MEETING YOU   SEMUA MASALAH SELESAI.

    Setelah masalah perusahaan Winarta Group selesai, Nafeesa dan Fatih pulang lebih dulu ke Jakarta. Sedangkan Dareen masih menetap di perusahaan yang ada di kota Bandung, untuk mengecek keuntungan perusahaannya. "Huh! Akhirnya semua masalah beres, gue bisa istirahat dengan tenang," ujar Dareen yang menutup laporan serta laptop-nya. Pria itu berjalan keluar ruang kerjanya, dan menemui penanggung jawab perusahaan yang ada di kota Bandung. "Syukurlah, Pak. Perusahaan kita kembali seperti biasanya," ucap penanggung jawab. "Iya, kita masih diberikan kepercayaan untuk melanjutkan pekerjaan ini. Jadi, kamu jangan sampai lengah dalam memilih karyawan baru. Saya tidak ingin kejadian ini terjadi untuk kedua kalinya," jelas Dareen pada penanggung jawab perusahaan yang ada di Bandung. "Baik, Pak. Saya akan lebih berhati-hati dalam memilih karyawan yang akan bekerja di perusahaan ini," balas penanggung jawab. "Oke, kalau begitu saya pamit untuk pulang," lanjut Dareen. "Baik, Pak. Hati-hati dij

    Last Updated : 2021-07-17
  • MEETING YOU   FITTING BAJU.

    Dareen tengah duduk di balkon kamar sambil mengerjakan pekerjaan kantor miliknya. Tiba-tiba saja pintu kamarnya terbuka, sontak Dareen langsung menatap ke arah pintu kamarnya. "Kamu sibuk?" Tanya Nyonya Riska. "Banget, Ma. Ini laporan harus dikirim hari ini juga," balas Dareen kembali mengerjakan laporannya. Nyonya Riska menghela napasnya, "ikut Mama dulu, kamu harus fitting baju pernikahan. Tinggal dua bulan lagi, kalian akan menikah. Kita harus persiapan jauh-jauh hari, karena kalau sebulan mau nikah. Nanti kejar waktu," lanjut Nyonya Riska. Dareen menatap Nyonya Riska, "gak bisa Ma, laporan ini sangat penting untuk perusahaan kita. Terlambat sedikit saja mengirim ke perusahaan Alexander Group, kita kehilangan kesempatan buat kerja sama dengan mereka," jawab Dareen. "Tapi, pernikahan kamu lebih penting dari kerjaan itu, Dareen. Sekarang simpan laptop kamu, dan ikut Mama. Nana sudah nungguin kita di butik langganan, Mama," tegas Nyonya Riska. Dareen menghela napasnya, dan tangan

    Last Updated : 2021-07-18
  • MEETING YOU   APARTEMEN.

    Dareen menatap wanita tersebut dan kangen menganggukkan kepalanya. Wanita jalang itu duduk dipangkuan Dareen dan mengelus rahang tegas milik pria tampan tersebut. "Kamu tampan," ucap jalang itu. "Aku harus tampan, karena jika tidak kamu akan malu bersamaku, Nafeesa," jawab Dareen dalam keadaan mabuk. Jalang itu tersenyum miring, ternyata pria tampan itu terlihat tengah putus cinta. Ia akan memanfaatkan, keadaan ini untuk mengajak pria tampan itu bermalam hingga pagi. "Kita ke kamar yuk, aku akan memuaskanmu hingga pagi," bisik jalang tersebut dengan sensual. Dareen tersenyum dan menganggukkan kepala. Mereka berjalan ke arah kamar yang ada di bar. Jalang itu mendorong tubuh Dareen, hingga pria itu terjatuh ke atas kasur. "Kamu ganas sekali, Nafeesa. Tapi aku suka," ujar Dareen. Jalang itu membuka seluruh bajunya dan tersisa bra dan celana dalamnya saja. Ia menindih Dareen dan membuka satu persatu kancing kemeja yang Dareen pakai. Pria tampan itu hanya pasrah, karena dia benar-ben

    Last Updated : 2021-07-18
  • MEETING YOU   KABAR PANAS.

    Setelah selesai makan sarapan yang dibuat oleh, Nafeesa. Dareen duduk di sofa ruang tamu, sambil mengecek ponsel miliknya. Dia membuka media sosial, dan tanpa sengaja ia melihat artikel yang banyak diperbincangkan oleh para warga net. 'Nana Branuarja, tertangkap basah tengah jalan bersama seorang pria kaya, di Semarang.' 'Apakah Nana, bermain di belakang Dareen? Si direktur tampan?' 'Masih belum ada bukti kuat, tentang foto Nana Branuarja yang tersebar di media sosial. 'Apakah pertunangan Nana dan Dareen akan dibatalkan?' Contoh artikel yang tengah diperbincangkan oleh warga net. Dareen membuka foto tersebut, dan mencoba untuk memperbesar foto pria yang tengah bersama Nana. "Mukanya kok gak asing ya?" Gumam Dareen. Nafeesa berjalan ke arah ruang tamu, dan meletakkan minuman yang ia buat untuk, Dareen. Nafeesa mengambil tas-nya dan tanpa sengaja melihat artikel yang tengah di lihat oleh Dareen. "Bukankah itu Pak Fikri, yang dosen pembimbing Fatih saat skripsi?" Ujar Nafeesa yang

    Last Updated : 2021-07-18
  • MEETING YOU   NATHAN HILANG?

    Di Semarang.Nana berada di dalam kamar, sambil menatap layar ponsel-nya. Ia membaca artikel tentang dirinya dan Pak Fikri. Wanita itu mulai merasa jengah dan membanting ponsel miliknya. Nana berdiri dan berjalan menatap foto-foto yang ada di kamar, Pak Fikri. Ada foto seorang anak perempuan yang terlihat cantik dengan mata sipitnya, dengan seorang anak yang lebih dewasa dari anak perempuan itu. "Sayang," ucap Pak Fikri. Nana langsung membalikkan tubuhnya dan menatap Pak Fikri. "Iya, sayang," balas Nana. "Kamu ngapain?" Tanya Pak Fikri. "Ah, lagi liat foto ini. Kalau boleh tau anak perempuan ini siapa ya? Cantik banget, adik kamu atau siapa nih?" Tanya Nana. Pak Fikri menatap foto anak perempuan yang selalu ia rindukan selama ini. Pria itu menghela napasnya, apa dia harus menceritakan tentang anak perempuan itu pada Nana. "Dia orang paling spesial di hidupku," balas Pak Fikri. "Orang spesial?" Tanya Nana. "Dia adikku, yang hilang bertahun-tahun lamanya. Sebenarnya aku memiliki

    Last Updated : 2021-07-19
  • MEETING YOU   SEHARIAN DI RUMAH NAFEESA.

    Dareen membawa Nathan pulang ke rumah Nafeesa dan Bilqis. Mobil berhenti di halaman rumah Nafeesa dan Bilqis. Dareen keluar lebih dulu dari mobil dan menggendong Nathan. Nafeesa yang melihat anaknya langsung berlari ke arah Nathan dan Dareen. "Kamu dari mana sih, Nathan? Kamu buat Bunda khawatir tau gak? Bunda kira kamu diculik sayang, Ya ampun, Nathan," ujar Nafeesa sambil memeluk anaknya. Fatih menatap Dareen, "lo yang bawa Nathan, bang?" Tanya Fatih. "Enggak, tadi dengar kabar Nathan hilang, abang langsung mencari Nathan. Terus tadi Abang mampir ke minimarket, buat beli minum. Eh, Abang ngeliat Nathan lagi meluk kedua lututnya di depan minimarket," jelas Dareen. "Ya ampun, Nathan. Kamu ngapain sih ke minimarket? Kalau mau sesuatu telepon Bunda sayang, atau kasih tau Bi Darmi. Jangan jalan sendiri di luar, apalagi kata Ayah kamu pergi ke minimarket yang jauh dari rumah. Bunda khawatir tau gak," ucap Nafeesa memeluk anaknya dengan erat. Nathan hanya diam dipelukan ibunya, Bilqis

    Last Updated : 2021-07-19

Latest chapter

  • MEETING YOU   EXTRA PART.

    Nafeesa tengah memasak di dapur dalam keadaan hamil 9 bulan. Sudah 3 tahun mereka menjalani hubungan rumah tangga. Sepasang suami istri tersebut, juga sudah dikaruniai dua orang anak laki-laki yang tampan dan akan mendapatkan satu anak perempuan lagi. Namun, yang satu masih berada dalam kandungan. "Ayah, Nathan, Naufal, makan dulu nanti lanjut mainnya," ucap Nafeesa saat menata makanan di meja makan. Nathan sudah berumur 8 tahun, anak laki-laki itu sudah banyak perkembangan. Ia sudah seperti anak seusianya, tanpa canggung bisa menyesuaikan diri dilingkungan barunya. Naufal Lucy Dwi Winarta anak kedua dari Dareen dan Nafeesa, dua hari yang lalu bayi laki-laki ini sudah berumur 3 tahun. Kedua anak laki-lakinya sangat mirip dengan Dareen. Membuat Nafeesa jadi iri, kenapa anaknya tidak ada yang mirip dengannya. Ketiga orang itu berjalan ke arah dapur, dan duduk di kursi. Nafeesa mengambil makanan untuk Dareen-suaminya dan Nathan-putra pertamanya. "Makan yang banyak ya, Naufal sini sayan

  • MEETING YOU   MENDAPATKAN KEBAHAGIAAN.

    Satu bulan kemudian, Setelah semua masalah selesai, Dareen dan Nafeesa sangat terlihat bahagia bersama. Sepasang kekasih ini tengah duduk di sebuah cafe, sambil menatap anak mereka yang tengah makan dengan lahap. "Pelan-pelan makannya, Sayang," balas Nafeesa. Nathan mengangguk dan langsung memakan makanan dengan pelan. Dareen yang melihat anaknya menurut hanya bisa tersenyum, dan mengusap lembut kepala anaknya. Nafeesa menyuapi Dareen makan, karena pria itu sejak bersama dengan Nafeesa semakin manja. "Enak loh Bunda," ujar Dareen dengan semangat. Nafeesa terkekeh, "aku seperti memiliki dua anak saja," balas Nafeesa. Dareen ikut terkekeh dan menggenggam tangan gadis itu dengan hangat. "Akhirnya kita bahagia ya, Nana juga sudah menyerah dan dia sudah sadar bahwa cinta itu tidak bisa dipaksakan," ujar Dareen. Nafeesa tersenyum dan mengangguk, "apa dia sudah berangkat ke London?" Tanya Nafeesa pada Dareen. "Dengar dari Papa sih udah, semalam dia berangkat. Semoga aja dia menemukan

  • MEETING YOU   AKHIRNYA.

    "Kerja sama Alexander Group dan Winarta Group. Sudah batal, Dareen dan Zay bisa bekerja di Alexander Group. Kebetulan Fikri membutuhkan bantuan untuk mengurus dua perusahaan.." ujar Tuan Raksa. Mendengar ucapan kedua anaknya, Tuan Beni terkejut bukan main. "Baiklah Papa akan merestui kalian berdua, asal Dareen dan Zay tidak lepas dari tanggung jawab. Maafkan Papa yang sudah memaksakan kehendak Papa..." Keputusan Tuan Beni. "Pa, apa-apaan sih? Kenapa Papa batalkan pernikahan anak kita? Nanti kerja sama dengan perusahaan kedua orang tua Nana gimana?" Tanya Nyonya Riska yang sangat kesal. "Papa sudah membatalkannya tadi sebelum mereka datang kesini dan semua persiapkan sudah Papa batalkan. Ternyata Dareen sudah lebih dulu menelepon pihak yang bertanggung jawab atas persiapan pernikahan ini. Jadi, sebenarnya Papa suruh kedua orang tua Nana untuk datang, hanya ingin meminta maaf. Tapi kamu sudah berbicara lebih dulu, Ma," jelas Tuan Beni. Dareen dan Zay terkejut dengan ucapan ayah merek

  • MEETING YOU   KEPUTUSAN.

    Fatih masih membelalakkan kedua matanya karena kaget dengan ucapan, Dareen. Pria itu memukul pelan wajah Dareen dan menatap tajam kedua mata atasannya itu. "Gila lo bang! Gak ada pakai pergi-pergi segala! Selesai semuanya dengan kepala dingin. Sampai gue tau Abang ngelakuin hal-hal aneh, gue bacok burung lu bang," tegas Fatih. Dareen hanya diam dan menatap Fatih yang tengah mengoceh. Pria itu kembali menatap ke arah langit, dan mengembangkan senyumnya. "Om, gini banget nasib, Dareen. Om gimana di sana? Bahagia gak? Apa Om udah bersama anak Om dan wanita yang Om cinta? Dareen penasaran banget Om, kalau Om udah bersatu lagi dengan mereka. Dareen ucapkan selamat ya, Om," jeda Dareen."Om, Dareen udah punya anak. Dia sama kayak Om, terlahir dengan keistimewaannya. Wajahnya mirip banget sama Dareen, andai Om masih hidup, pasti Om bakal bahagia melihat anak Dareen. Dia anak yang pintar, selalu buat Dareen bangga. Om, Papa udah beda, dia gak sayang sama Dareen lagi. Berbeda sekali saat Om ma

  • MEETING YOU   NANA KEMBALI.

    Sudah hampir tiga Minggu Dareen di rumah sakit. Akhirnya hari ini, ia sudah diperbolehkan untuk pulang ke rumah. Nafeesa sedari awal selalu menemani Dareen, membuat perkembangan kesembuhan pria itu semakin pesat. Nafeesa tengah memasukkan beberapa baju yang di bawa oleh kedua orang tua, Dareen. "Nathan mana sayang?" Tanya Dareen. "Lagi sama Fatih, Kevin, Ucok dan Kak Fikri," balas Nafeesa yang baru saja selesai mengancing tas pakaian milik Dareen. "Udah siap? Yang lain pasti udah nunggu lama di depan. Yuk kita pulang," lanjut Nafeesa. Dareen mengangguk dan menggenggam tangan, Nafeesa. "Ayuk sayangnya aku," balas Dareen. Mereka berdua pun keluar dari ruang rawat dan berjalan keluar rumah sakit. Terlihat sudah banyak orang menunggu mereka di tempat parkir, terlihat keluarga Winarta dan keluarga Alexander berdiri di depan mobil mereka masing-masing. "Udah? Mau balik atau kemana dulu?" Tanya Tuan Teguh. "Langsung balik aja, Opa. Mas Dareen butuh banyak istirahat," sahut Nafeesa. Da

  • MEETING YOU   HASIL TES DNA.

    Sekarang semua orang sudah berkumpul di depan ruangan tempat Dareen dan Nathan melakukan tes DNA. Dareen dan Nathan tengah mengambil darah, untuk sempel tes DNA. Setelah selesai mereka keluar dengan bergandeng tangan. "Kapan hasilnya keluar?" Tanya Tuan Beni. "Nanti malam pukul 21.00 WIB," balas Dareen datar. "Ah, sangat tidak sabar sekali. Ingat kalau anak penyakitan ini bukan anak Dareen, kau pergi dari kehidupan anakku," ujar Nyonya Riska. Plak! "Mulutmu gak bisa di jaga ya? Kamu mau anak saya menjauh dari Dareen, oke akan saya turuti. Tapi apa anakmu akan baik-baik saja, jika berjauhan dengan anak perempuan saya? Apa kamu yakin dia akan bahagia berpisah dengan Nafeesa?" Tanya Nyonya Zanna yang sudah sangat kesal. "Tidak, Tante. Aku tidak ingin berpisah dari Nafeesa dan anakku. Aku yakin, Nathan benar-benar anakku dan Nafeesa. Jangan dengarkan ucapan Mama, karena mulutnya memang tidak bisa di rem. Jadi, jangan dimasukan ke dalam hati, Tante," jawab Dareen yang langsung menggen

  • MEETING YOU   MENCERITAKAN SEMUANYA.

    Sudah dua puluh menit mereka berada di ruang VIP mawar. Saat keluarga Alexander akan berpamitan untuk pulang, Dareen membuka kedua matanya. "Nafeesa," panggil Dareen. Nafeesa yang mendengarnya langsung menghampiri, Dareen. Ia menatap wajah pria tampan tersebut dan tersenyum ke arahnya. "Iya? Kamu mau apa, Mas? Minum? Atau perut kamu laper lagi?" Tanya Nafeesa. Dareen tersenyum, "mau kamu," balas Dareen. Nafeesa mencubit pelan Dareen. "Kalau mau anak saya, nikahin dia, jangan ngomong aja," ujar Tuan Raksa dengan datar. Dareen menatap ke arah Tuan Raksa, dan ia langsung memposisikan diri untuk duduk. Tuan Raksa dan Tuan Beni membantu Dareen, untuk duduk. Nafeesa membenarkan baju Dareen yang tersingkap, kemudian merapikan rambut pria yang ia cintai itu. "Om kapan ke Indonesia? Bukannya lagi di luar Negeri ya? Terus maksud Om nikahin anak Om apa? Dareen normal ya, Om," jawab Dareen. "Lah jadi gak mau nikahin anak Om nih? Yaudah," lanjut Tuan Raksa. "Anak Om cowok, mana mungkin Dare

  • MEETING YOU   SIUMAN.

    Di dalam ruang ICU. Nathan terus saja menatap ke arah ayahnya yang tengah terbaring lemah di brankar. Ia menggenggam tangan Dareen dengan erat. "Ayah, bangun ya. Nathan rindu sama Ayah. Nathan, udah banyak kemajuan loh yah. Jadi, saat Ayah bangun, Nathan tidak akan pernah mempermalukan Ayah, karena kekurangan Nathan. Apa Ayah nggak capek tidur terus? Nathan aja cuma tidur selama sejam udah capek banget. Ayah udah dua minggu loh, pasti Ayah capek. Nanti kalau Ayah bangun, Nathan akan memijat punggung Ayah. Bangun ya yah, Bunda kangen banget sama ayah. Setiap malam Nathan dengar Bunda selalu nangis di dalam kamarnya. Apa Ayah nggak sedih melihat Bunda nangis terus?" ujar Nathan. Anak laki-laki itu mengecup punggung tangan, Dareen. Kemudian ia memilih untuk keluar dari ruangan, tanpa anak laki-laki itu sadari Dareen meneteskan air matanya. Saat membuka pintu, Nathan melihat Nafeesa tengah tersenyum ke arah dirinya. "Udah?" Tanya Nafeesa dengan lembut. Nathan menganggukkan kepala, dan

  • MEETING YOU   MASIH BELUM SADAR.

    Dua Minggu berlalu, Dareen masih juga belum sadar dari komanya. Sekarang Tuan Beni tengah menatap anaknya yang tengah terbaring dengan banyak alat medis di tubuh. Sesak rasanya melihat putra keduanya terbaring lemah seperti ini. Tuan Beni menggenggam tangan anaknya, "kapan kamu bangun? Apa kamu gak capek tidur terus? Kamu gak rindu sama Papa dan keluarga kamu? Apa kamu gak rindu sama anak kamu?" Tanya Tuan Beni. "Maaf selama ini Papa egois sama kamu. Papa hanya tidak ingin kamu memilih wanita yang salah, karena mamamu memberitahu Papa bahwa Nafeesa bukan wanita yang baik untuk kamu. Itu alasan Papa tidak merestui kalian, apalagi saat Papa mendengar Nafeesa hamil. Itu membuat semakin benci pada wanita itu," lanjut Tuan Beni. "Setelah Papa liat kegigihan mu untuk bersama Nafeesa, dan wanita itu terlihat sangat menyayangimu. Papa akan merestui kalian, tapi Papa mohon kamu harus bangun dulu. Jangan lama tidurnya, Dareen," sambung Tuan Beni lagi. Pria paruh baya itu menggenggam erat tan

DMCA.com Protection Status