"Makan dulu, setelah itu baru belanja. Tepatnya, sekalian belanja untuk kebutuhan kita berdua," balas Jack dengan memperlihatkan senyuman ramahnya.
Leila tidak menjawab, ia hanya menundukan kepala karena selalu meleleh dengan sikap Jack
Jack yang gemas, menaikkan dagu Leila.
"Tatapan mata lawan bicaramu," ucap Jack yang menatapi Leila dengan tatapan lembut.
"Maaf, balas Leila dengan wajah yang sudah mirip tomat masah.
"Jangan tersipu seperti itu," goda Jack yang sengaja berisik di telinga Leila.
Leila langsung mendorong Jack. Ia tidak mau terjebak dengan hasrah dari Jack lagi. Karena bisa-bisa berakhir di atas
Hening dalam waktu yang lama antara dua orang di ruang tamu. Akhirnya Kyo mengizinkan Jack untuk menyelesaikan dokumen perusahaan yang menumpuk tinggi. Jack yang awalnya bosan. Kini langsung mengerjakan berkas dokumen yang menumpuk di atas meja kerja ayahnya. Melihat Jack yang sudah mengerjakan dokumen perusahaan, Kyo memilih sibuk dengan permainan catur yang ia mainkan secara online dan membiarkan Jack bekerja sendirian. hitung-hitung memberikan pelajaran kepada Jack yang selama ini hanya tahu bersenang-senang tanpa perduli nasib perusahan. Di dalam hati, Jack mengerutu dengan pekerjaan yang tiada habisnya. ia merasa kram pada leher dan sakit pinggang. setelah duduk telalu lama. melihat jam sudah menunjukan jam 8 malam, Jack memi
*** Paginya, Jack maupun Leila saling berpamitan untuk pergi kerja. Leila membawa mobilnya sendiri dan Jack juga membawa mobil sendiri. karena arah tempat mereka bekerja merupakan ujung ke ujung dan penuh macet. daripada salah satu terlambat karena mengantar, maka keduanya memutuskan membawa mobil masing-masing. Sebelum pergi ke kantor, Leila sengaja menjemput Miura Diamentri. Untuk pergi bersama-sama ke kantor.
Jack hanya ketawa renyah menangkapi keluh kesah Leila padanya.