Maria yang mendengar laporan Bi Ina merasa lega dan sekaligus bersyukur kepada tuhan. ternyata putranya telah menunjukkan perubahan sikap kepada Leila untuk membuktikan keseriusannya.
Di dalam mobil, Leila duduk diam. pandangan matanya menatapi ke keluar jendela dan sibuk dengan pikirannya saat ini.
Sedangkan Jack, ia berapa kali melirik ke arah Leila yang membuang muka darinya dan hal ini, membuat Jack tidak senang terhadap perubahan sikap Leila yang mendadak seperti orang lain.
"Kau mau makan di mana?" ucap Jack yang membuka pembicaraan di suasana hening.
"Terserah," balas Leila singkat dan padat.
Jawaban Leila benar-benar tidak membuat Jack senang. sebaliknya ia semakin emosi tinggi. hingga merem mendadak mobilnya di tengah jalan.
"Sebenarnya apa maumu?" tanya Jack dengan nada marahnya.
Leila memutar kepalanya, ia menatapi wajah Jack yang penuh k
Jack tersenyum penuh arti melihat kesakitan Leila dan menarik miliknya secara pelahan untuk memberikan sensi nikmat kepada Leila. "Jangan lagi," pinta Leila memohon saat tubuhnya di balikkan. Dari belakang, posisi Jack membelakangi Leila. langsung menarik pinggul Leila, agar Leila menumpuhkan tangan dan lututnya di sofa. "Aku tahu kau menikmatinya," cemoh Jack yang meremas bokong padat dan mencari inti tubuh Leila yang barusan ia masuki. Leila hanya bisa mengigit bibir bawahnya dengan keras. karena merasakan milik Jack mengesek ke arah intinya. bahkan menampar intinya dengan rudal panas dan padat itu. "Kau memang jalang berkualitas, pantas saja banyak pria menginginkan mu. kenapa kau tidak minta uang saja sama mereka," cibir Jack yang memasukan miliknya ke inti tubuh Leila dengan sekali hentakkan kuat. yang membuat Leila memekik dengan suara kuat. "Jack... ahhh sakit, jangan seperti ini. ini sungguh menyakitkan," protes Leila yan
Mata Maria melihat kemeja batik Jack lalu melihat gaun yang di kenakan oleh Cindy. "Jadi seperti ini kelakuanmu saat di luar? dan kau wanita murahan, berapa kali harus aku katakan. dia sudah beristri dan apa ini hobbymu merusak rumah tangga orang lain? berapa uang yang sudah kau peras dari Jack?" pekik Maria dengan suara besar yang membuat semua mata melihat ke arah Cindy. "Mom cukup?" ucap Jack. Maria menatapi Jack dengan tatapan marah dan Cindy menagis pilu sembari menundukan kepalanya. "Jadi karena wanita ini, kau membentak Mama di depan umum?" ucap Maria pelan tetapi mengandung makna kebencian mendalam. "Bukan begitu Mom," elak Jack. "Dia bahkan membuat kau menjadi anak durhaka, kau masih membelanya?" pekik Maria dengan berlinang air mata di hadapan para tamu yang hadir. berapa orang mulai merekam secara diam-diam apa yang terjadi antara Jack dengan seorang wanita bernama Maria Mikaela di acara amal yang di datangi oleh ban
"Mom sudah tidur, aku tidak ingin membangunkannya. lagian ada Daddy yang masih marah kepada kita," jelas Jack jujur dengan situasi yang kini di hadapi. "Maafkan aku, aku tidak tahu akan jadi seperti ini?" balas Cindy yang mengusap air matanya dengan punggung tangan. tidak lupa memperlihatkan sikap yang menjadi korban tertindas. Kedua mata Jack menatapi keandaan Cindy. ia juga merasa bersalah dengan apa yang di alami oleh Cindy hari ini atas perbuatan ibunya yang juga keterlaluan barusan di acara. "Semua ini bukan salahmu, untuk kebaikan. kita jangan bertemu dulu berapa hari. sampai situasi membaik dulu," jelas Jack dengan nada menyesal. walau tersiksa harus ia lakuan untuk mempertahankan hubungan dirinya dengan Cindy dari amukan sang ayah. "Aku-," balas Cindy yang mencoba memahami dan mendukung keputusan Jack. dalam hati menyumpahi Maria segera mati. agar ia tidak perlu bercapek-capek bersikap mengalah seperti ini. "Aku antar kamu pulang dulu,
"Hmmm, saran aku sih. kau berpisah saja sama Cindy dan memulai hidup baru dengan pilihan ibumu," saran Andre yang masih mempunyai niat lainnya untuk menguji kesetian Jack yang masih mencintai Cindy atau tidak. setelah mengetahui watak asli Cindy yang akan keluar dalam waktu dekat. "Itu tidak mungkin," tolak Jack tegas dengan mengebrek meja kerja Andre. Andre menatapi Jack yang mengebrek meja kerjanya dengan dua tangan. "Ya terserah dirimu, aku kan hanya memberikan nasehat kayak gitu. lebih baik kau pikir dulu gimana? coba tes Cindy, apa dia benar-benar mencintaimu atau hanya sekedar hartamu. lagian kan kau sudah kena depak dari keluarga Mikaela?" saran Andre yang ingin terbaik untuk Jack bagian ini. Jack menatapi Andre dengan tatapan penuh kemarahan atas apa yang di lakukan oleh ayahnya. "Jangan marah kepada aku, aku bukan bapakmu. jadi jangan pernah menyalahkan aku atas segala kesialan yang pernah kau hadapi. terutama kesialan yang super mena
Maria yang kesal bukan main dengan sikap Jack yang masih membela Cindy dengan cinta buta dan kini memasang wajah bodoh di hadapannya. "Kamu itu tahu apa tentang Cindy, kau hanya lelaki bodoh yang di butakan oleh cinta dan kamu Leila. kenapa kau membiarkan suamimu bersama wanita ular itu. pakai acara pakai batik cauple lagi. atau jangan-jangan kau tidak tahu suamimu bermain di belakang?" seru Maria emosi kepada Jack dan Leila. Leila melihat ke arah Jack. tetapi Jack mengalihkan pandangan matanya. "Jadi ketahuan oleh Mom, maka menyalahkan aku sebagai dalang apa yang terjadi semalam. dengan kata lain aku di curigai memberitahu Mom," batin Leila yang sudah bisa menangkap kesimpulan semalam. "Sudahlah Mom, mungkin semalam merupakan malam terakhir mereka bersama-sama. jadi couple terakhir kali. jadi sewajarnya kita maklumi," ucap Leila yang akhirnya bersuara, setelah sekian lama terdiam. Maria memutar kedua bola matanya dengan malas. ia
Memikirkan reaksi yang akan di tunjukkan oleh Cindy. Jack semakin ketakutan. ia takut apa yang di pikirkan oleh otaknya akan menjadi kenyataanseperti yang di katakan oleh Andre barusan. "Apa yang terjadi?" tanya Cindy dengan wajah herannya, tidak lupa mengusap wajah Jack yang tampan dengan jemari tangan. untuk mengoda nafsu Jack keluar dan ia bisa mendapatkan benih dari Jack. Jack menelan saliva dengan gugup. ia memutuskan akan mengatakan sesungguhnya. tapi suara di dalam tenggorokkan seakan susah di keluarkan bahkan mulutnya juga ikut terkunci mendadak. "Apa yang sebenarnya terjadi padamu, Jack. ayo jujur. siapa tahu aku bisa membantu," dusta Cindy yang ingin tahu apa yang terjadi pada Jack dengan sikap perhatianya yang di tunjukkan secara berlebih-lebihan. Jack menutup kedua matanya. ia berusaha mempersiapkan batinnya untuk mengatakan yang sesungguhnya dan melihat reaksi dari Cindy. jika mengetahui semuanya tidak seperti yang mereka rencanakan selam
Jack megeluarkan kartu atm hitam dari dompetnya secara tergesah-gesah. ia menyerahkan kepada kasir yang kini di hadapannya. sekaligus meminta kasir mempercepat prosesnya. Kasir yang merupakan seorang wanita, segera melakukan apa yang di minta oleh Jack. ia mengesekkan kartu hitam kepada mesin atm. Saat kartu hitam mulai di gesek, kasir melihat kartu tersebut tidak bisa di gunakan dengan tulisan di blokir. "Maaf Tuan, sepertinya kartu anda di blokir. apa punya kartu lain?" tanya kasir ramah kepada Jack yang berwajah panik melihat sekitarnya. "APA TERBLOKIR, JANGAN BERCANDA? MATAMU SUDAH RABUN APA. SAMPAI TIDAK BISA MEMBACANYA?" seru Cindy dengan suara kerasnya kepada kasir wanita. kasir wanita hanya tersenyum ramah dan mengatakan kartu atm hitam tidak dapat di proses pembayaran kali ini. Cindy yang tidak percaya, memaki-maki kasir dengan sebutan buta dan berapa kata kasar. "Sudah, jangan bertengkar!" perintah Jack kepada Cindy yan
Maria yang melihat Leila yang bersikap tenang, akhirnya memutuskan pergi makan sesuai keiginan Leila. *** Di pakiran mobil. Setelah Maria pergi, Jack melihat ke arah Cindy. "Aku yakin ini hanya untuk sementara waktu," ucap Cindy yang masih berusaha menyakinkan Jack dan tidak menerima kenyataan apa yang di katakan oleh ibu Jack barusan. mengenai Jack yang di depak dari KK, ahli waris dan segala kartu kredit sudah di bekukan atas perintah ayah Jack. Jack berusaha menerima kenyataan yang menimpahnya, walau ia sangat marah atas sikap ayahnya yang seenak hati. "Aku harap juga begitu," ucap Jack yang menghela nafas panjang dengan semangat lesu berjalan masuk ke dalam mobil. tidak lupa ia mengusap wajahnya secara kasar dengan kedua tangan di dalam posisi pengemudi. Cindy masih tidak percaya, ia yakin semua ini hanya besifat sementara. karena ia tahu kedua orang tua Jack tidak mempunyai anak lagi selain Jack. sehingga mereka berdua tid