Atas bujukkan Maria Mikaela, Kyo Mikaela memilih mengalah. ia tidak jadi marah-marah lagi. selain merangkul pinggul Maria Mikaela.
"Sudah malam," ucap Maria Mikaela dengan wajah kantuknya.
"Waktunya untuk tidur," balas Kyo Mikaela yang membimbing Maria Mikaela untuk naik ke atas tangga dan keduanya berjalan masuk kedalam kamar secara bersamaan.
Di balik tiang, Jack menatapi kedua orang tuanya yang bersikap romantis di usia yang sudah tua.
Jack yang tidak ingin ketahuan dengan apa yang ia lakukan baruan, memilih segera masuk ke dalam kamar dengan sejuta pikiran.
Awalnya Jack ingin bercerita kepada Andre, tetapi tidak ia lakukan. saat melihat jam sudah menunjukkan jam 10 malam. ia hafal dengan watak Andre yang tidur jam 8 malam dan paling ngaret jam 10 malam.
"Besok saja deh," batin Jack.
Jack meletakan ponselnya di atas nakas. ia mencoba untuk segera tidur. walau bayang-banyang Leila selalu menghiasi benaknya berulang-ulang kali.
"Apakah aku yang salah paham dengan Jack," batin Leila yang mulai goyah dengan tekat balas dendamnya.Tidak hanya pakaian yang ada di dalam lemari, Leila juga menemukan ponsel dan dompetnya di dalam laci. semua tersimpan di posisi yang sama, sebelum ia meninggalkan rumah untuk mengecek berita Jack yang selingkuh dengan Cindy.Leila yang sudah lama tidak melihat isi ponselnya, segera meraih ponselnya. lalu menekan tombol tengah. tetapi ponselnya tidak ada daya batrai, sehingga Leila memilih untuk mengisi daya ponsel dulu.Selama mengisi daya ponsel, Leila memeriksa isi dompetnya, untuk memastikan tidak ada yang hilang. soal uang cash, Leila tidak ingat ada berapa."Hmmmm..." gumam Leila yang semakin ragu.Tok Tok TokPintu kamar di ketuk oleh Jack di luar."Leila, mau makan bakso tidak?" tanya Jack yang masih mengetuk pintu kamar."Tidak," tolak Leila tegas, ia takut Jack akan memasukkan obat perangsang ke dalam makananya.
"Maafkan aku," gumam Jack pelan. saat ia sudah berbaring di samping Leila.Sebenarnya Jack ingin memeluk Leila, tapi tidak ia lakukan. karena takut di tolak oleh Leila dengan kata-kata tajam. Di tambah ia tidak ingin membangunkan Leila yang sedang tidur lelap.***Paginya.Bi Ina sudah menghidangkan nasi goreng sea food kepada Jack."Bi, nanti buatkan makan pagi untuk Leila. pastikan dia ada makan!" perintah Jack yang membuat Bi Ina terkaget-kaget. karena ia tidak percaya, Nyonya muda masih memilih kembali kerumah. setelah apa yang terjadi dan pengalaman buruk menjalin rumah tanga dengan Jack."Iya," balas Bi Ina pada akhirnya.Selesai makan, Jack langsung pergi kerja. ia tidak berani membangunkan Leila. selain berpamit kepada Leila. sebelum ia turun ke lantai satu.Sesampai di perusahan, Andre menatapi Jack yang berwajah bahagia."Apa yang terjadi?" tanya Andre yang penasaran. melihat wajah Jack lebih berser
"Iya, aku akan segera pulang cepat dan ingat. jangan kecapekkan," nasehat Andre yang akan mengakhiri panggilan ponselnya. ketika melihat Jack berjalan ke arahnya untuk menyerahkan berapa dokumen yang sudah selesai di kerjakan."Rajin sekali dirimu mengabarin istri," puji Jack dengan senyuman."Tentu saja, Lala sedang hamil. aku tidak ingin dia kenapa-napa. jadi setidaknya aku mengabarin dia di siang hari, untuk memberikan semangat untuknya. daripada dia berpikir yang tidak-tidak pada akhirnya yang membahayakan janin di dalam rahimnya," jelas Andre yang membuat JAck sedih dan marah terhadap dirinya sendiri."Aku harus kembali ke dalam ruangan," pamit Jack yang tidak ingin berlama-lama di dalam ruangan kantor Andre.Andre menatapi Jack berjalan lesu keluar dari kantornya."Ini belum seberapa," batin Andre.Di dalam ruangan kerja, Jack mencoba menghubungi Leila. tetapi tidak di angkat sama sekali oleh Leila. kemudian Jack menghubungi Bi Ina unt
Jack mengelus dadanya yang perih melihat sikap Leila. ia memilih membersihkan rambut Leila di lantai, lalu membuangnya ke dalam tong sampah.Melihat sikap Leila yang tidak biasanya, Jack memilih menghubungi ibunya. siapa tahu dapat solusi untuk meredakan amarah Leila.Maria Mikaela yang mendengar penjelasan dari Jack. segera mengajak Kyo Mikaela ke rumah Jack untuk melihat keandaan Leila."Bagaimana dengan Leila," tanya Maria Mikaela yang cemas kepada Jack."Masih tidur, aku tidak tahu kenapa seperti ini. aku hanya membantunya mengeringkan rambut yang basah," ujar Jack sedih dengan apa yang ia alami barusan.Kyo Mikaela yang melihat wajah sedih Jack, hanya bersikap datar. lebih tepat memilih duduk diam sembari menyesapi teh buatan Bi Ina.Sedangkan Maria Mikaela segera ke arah kamar Jack untuk melihat keandaan Leila."Leila," sahut Maria Mikaela yang berusaha membangunkan Leila yang masih tertidur. dengan men
Kyo Mikaela yang berdiri tidak jauh, memilih untuk pergi tanpa berkomentar sedikitpun. karena ia merasa semua ini harus di selesaikan oleh Jack dan ia tidak mau ikut campur sama sekali.Setelah memastikan Leila baik-baik saja, Maria Mikaela berjalan keluar kamar. ia melihat Jack yang berdiri di depan pintu dengan wajah sedih."Semuanya butuh waktu," ucap Maria Mikaela yang menasehati Jack untuk tidak putus asa menjalani pernikahan ini."Maafkan aku Mom," bisik Jack dengan suara sedih memeluk tubuh wanita paruh baya yang masih terlihat cantik.Maria Mikaela mengelus punggung Jack."Kamu seharusnya mengatakan kalimat itu kepada Leila. katakan padanya dan bukan mengatakan kepada mom maupun Dad," balas Maria Mikaela dengan penuh kasih.Jack masih diam. Karena apa yang di katakan oleh ibunya memang benar adanya."Walau Leila tidak pernah memaafkanmu, tapi kamu harus berjuang untuk mendapatkan permintaan maafnya. dengan begitu kau aka
Jack memilih diam. Ia tidak ingin berdebat dengan Leila yang selalu memancing emosinya. Sejak Leila pulang dari rumah sakit.Yang bisa di lakukan oleh Jack hanya bisa mengalah untuk saat ini. Karena semua ini, memang salahnya."Aku sungguh benci padamu," seru Leila yang masih melanjutkan perkataannya.Jack masih diam membisu, ia mengeringkan tubuh Leila yang kurus. Lalu memakai piyama di tubuh Leila.Sesekali menatapi kedua mata Leila yang terlihat kantuk.Dalam hati Jack ingin menanggis sekeras-kerasnya. Ketika melihat bekas luka di tubuh Leila yang tidak bisa hilang. Walau sudah sembuh."Cih, sok jadi suami baik. Pasti takut sama ayah mertua," decak Leila masih masih mencari pertengkaran demi pertengakaran.Jack masih diam. Ia mengambil nampan untuk di letakkan di atas pangkuan. Lalu menyuapi Leila makan.Leila yang sudah sangat lapar. Terpaksa memakan bubur yang di suapi oleh Jack."Sedikit lagi habis," ucap Jack sete
***Perawat yang sudah mendapatkan obat, segera mencari Jack. Jack tersenyum lembut kepada perawat tersebut dan mengatakan sisa uang beli obat sebagai hadiah.Perawat itu semakin senang, ia berterima kasih kepada Jack berapa kali. sebelum pergi meninggalkan Jack.Jack kembali duduk di kursi. ia menatapi berapa jenis obat di dalam kantong kresek putih berlogo nama rumah sakit. rasa penasaran dalam hati Jack. membuat Jack mencari nama obat itu di google. tujuannya hanya ingin mengetahui apa jenis obat yang di konsumsi oleh Leila. lalu membantu Leila menemukan jalan keluarnya.DegDi antara obat-obat itu, Jack menemukan salah satu obat yang terkait dengan depresi.Hati Jack sungguh pilu melihat kandungan obat tersebut. lalu ia melihat ke arah wajah Leila yang masih tetidur dengan lelap."Maafkan aku," batin Jack menyalahkan dirinya. ia tahu percuma dengan kata maaf. karena semuanya tidak akan mengembalikan apa yang sudah hilang.
"Cepatan," seru Miura Diamentri yang tak sabaran. sampai melambaikan tangan yang menandakan pengusiran kepada Leila yang masih duduk di atas ranjang."Iya bawel," balas Leila yang segera menuruni atas ranjang. lalu berjala ke arah kamar mandi untuk mencuci wajah.Leila menatapi wajahnya yang kurus kering, kedua matanya ada lingkaran hitam, tulang pipinya kelihatan dan kulitnya juga kusam."Kenapa menyiksa diri sampai seperti ini?" batin Leila yang berbicara dengan cermin di wastafel.Hening..... sekian lama.Di kamar, Miura Diamentri berdecak kesal. ia berdiri dari tempat duduknya untuk menyusul Leila ke dalam kamar mandi."Leila," sahut Miura Diamentri yang nepuk pundak Leila. Ketika melihat Leila terdiam melamun seperti orang kehilangan jiwanya.Leila menoleh ke arah Miura Diamentri, ia melihat kecemasan dan ketakutan di mata Miura Diametri."Maafkan aku," balas Leila lirih."Jangan banyak melamun, ayo makan. Biar teta