"Aku lapar, pengen makan soto. mau tidak?" tawar Miura Diamentri kepada Leila yang berbaring dengan wajah lelah.
"Mau yang asin dan pedas, tidak pakai nasi dan bihun. pakai kentang dan kecembah banyak," balas Leila yang menyembutkan ciri-ciri Soto ayam yang akan di santapnya.
"Mau apa lagi?" tanya Miura Diamentri yang sekalian belanja ke Indomaret.
"Minuman coklat dingin, teh pucuk tawar dan berapa aneka cemilan. usahakan cemilan krupuk," balas Leila menyebutkan apa yang ingin di makan.
"Aku pergi dulu, kau jangan coba kabur!" perintah Miura Diamentri dengan nada mengancam.
Leila terkekeh renyah. ia mana mungkin kabur ke luar, setelah melihat pengorbanan sahabat yang begitu ikhlas menjaga dan mendukung dirinya sampai bisa melewati semua penderitaan pahit.
"Aku tidak akan kabur, tenang saja. sekarang hanya mau baring dan tidur sesat," balas Leila dengan sikap menyakinkan Miura Diamentri.
Melihat wajah Miura Diamentri. begitu cemas. Lei
Dengan langkah cepat, Miura Diamentri terus berjalan ke arah lift dan ia sempat berpapasan dengan seorang pria yang juga masuk ke dalam lift. Miura Diamentri hanya melihat sekilas wajah pria itu tanpa banyak bertanya. karena ia melihat tombol di lift ada yang menekan angka 5. jadi ia menekan tombol 8 yang khusus untuk kamar VVIP.Tinglift berbunyi, pria itu segera melangkah kaki untuk keluar. Miura Diamentri menatapi punggung pria tampan yang berjalan menjauh sampai pintu lift tertutup."Tampan dan gagah," batin Miura Diamentri yang memuji sosok pria tersebut.Lift mulai berjalan ke arah lantai 8.TingPintu lift terbuka lagi, Miura Diamentri segera keluar dari dalam lift. ia bergegas masuk ke kamar VVIP yang di huni oleh Leila.Sesampai di dalam kamar, Miura Diamentri melihat Leila sedang tidur lelap di atas ranjang pasien.Ada keraguan dalam Miura Diamentri untuk membangunkan Leila yang sedang tertidur lelap. tetapi ia tidak
"Aku bercanda, jangan di anggap serius. mungkin akan tinggal bersama dengan Miura Diamentri untuk sementara waktu," balas Leila yang berusaha menyakinkan kedua orang tua Jack. karena Leila tidak ingin lagi melibatkan keduanya dalam misi balas dendam kedepannya."Mom dukung keputusanmu," ucap Maria Mikaela pada akhirnya."Jangan cemas, aku sudah menerima semua musibah ini. jadi aku harus kuat untuk melangkah ke depan. soal hubungan aku dengan Jack, aku tidak tahu. belum mau memikirkannya dulu," balas Leila jujur.Kyo Mikaela berdecak kesal, setiap kali mengingat kelakuan Jack yang membuat dirinya malu. begitu juga dengan Maria Mikaela yang merasa gagal menjadi seorang ibu."Tolong rahasiakan keberadaan aku dulu. aku masih ingin tenang dulu sementara waktu," pinta Leila memohon kepada Kyo Mikaela dan Maria Mikaela yang merupakan orang tua dari Jack."Tentu saja akan kami rahasiakan. sekarang fokus dengan penyembuhan dulu, biar bisa keluar dari
"Sewajarnya aku mengingatkanmu, kau suka bandel sih. suka berlama-lama di sini," cibir Miura Diamentri yang sedikit kesal dengan sikap Leila. di larang, malah semakin menjadi-jadi untuk melakukannya."Jangan marah-marah lagi, ibu mertua membawakan bekal malam untuk kita berdua. ayo makan," ajak Leila yang membuat Miura Diamentri terkejut."Mertuamu datang ke sini?" tanya Miura Diamentri dengan memperlihatkan wajah terkejut, lalu melihat kanan dan kiri untuk mencari tahu. Apakah ada Jack di sekitar mereka, karena Miura Diamentri tidak ingin melihat Jack menganggu keberadaan Leila."Iya dan keduanya mendukung aku untuk membalas dendam atas rasa sakit hati yang aku terima. lalu mereka juga merahasiakan keberadaan aku dari Jack," jelas Leila yang mengenggam kedua tangan Miura Diamentri. agar Miura Diamentri tidak salah paham dengan niat baik kedatangan kedua mertuanya barusan."Syukurlah, aku kira Si Banjingan juga ikutan datang kesini. awas aja sampai
"Aku lelah, semoga hari besok lebih baik dan semua akan indah pada waktunya.""Jangan pesimis seperti itu, aku yakin semua akan baik-baik. jangan lupa misi untuk balas dendam," ucap Miura Diamentri yang mengingatkan tujuan Leila.Leila memghela nafas panjang sesat."Aku tahu, untuk terakhir kalinya. aku mau berlelahan seperti ini dulu," balas Leila yang masih memeluk Miura Diamentri.Miura Diamentri yang sudah lelah untuk berbicara. ia membalas pelukan Leila dengan erat. seakan menyerahkan semua keberaniannya kepada Leila.***Di depan pagar kediaman Mikaela.Kyo Mikaela dan Maria Mikaela melihat seorang wanita yang berdiri di depan pagar. terlihat sedang mengawasi rumahnya."Itukan Cindy?" ucap Maria Mikaela yang berusaha melihat lebih jelas."Untuk apa wanita jalang itu kerumah?" tanya Kyo Mikaela yang semakin emosi.Setiap kali, Kyo Mikaela melihat Cindy. ingin sekali ia membunuh atau mengirim Cindy ke da
Atas bujukkan Maria Mikaela, Kyo Mikaela memilih mengalah. ia tidak jadi marah-marah lagi. selain merangkul pinggul Maria Mikaela."Sudah malam," ucap Maria Mikaela dengan wajah kantuknya."Waktunya untuk tidur," balas Kyo Mikaela yang membimbing Maria Mikaela untuk naik ke atas tangga dan keduanya berjalan masuk kedalam kamar secara bersamaan.Di balik tiang, Jack menatapi kedua orang tuanya yang bersikap romantis di usia yang sudah tua.Jack yang tidak ingin ketahuan dengan apa yang ia lakukan baruan, memilih segera masuk ke dalam kamar dengan sejuta pikiran.Awalnya Jack ingin bercerita kepada Andre, tetapi tidak ia lakukan. saat melihat jam sudah menunjukkan jam 10 malam. ia hafal dengan watak Andre yang tidur jam 8 malam dan paling ngaret jam 10 malam."Besok saja deh," batin Jack.Jack meletakan ponselnya di atas nakas. ia mencoba untuk segera tidur. walau bayang-banyang Leila selalu menghiasi benaknya berulang-ulang kali.
"Apakah aku yang salah paham dengan Jack," batin Leila yang mulai goyah dengan tekat balas dendamnya.Tidak hanya pakaian yang ada di dalam lemari, Leila juga menemukan ponsel dan dompetnya di dalam laci. semua tersimpan di posisi yang sama, sebelum ia meninggalkan rumah untuk mengecek berita Jack yang selingkuh dengan Cindy.Leila yang sudah lama tidak melihat isi ponselnya, segera meraih ponselnya. lalu menekan tombol tengah. tetapi ponselnya tidak ada daya batrai, sehingga Leila memilih untuk mengisi daya ponsel dulu.Selama mengisi daya ponsel, Leila memeriksa isi dompetnya, untuk memastikan tidak ada yang hilang. soal uang cash, Leila tidak ingat ada berapa."Hmmmm..." gumam Leila yang semakin ragu.Tok Tok TokPintu kamar di ketuk oleh Jack di luar."Leila, mau makan bakso tidak?" tanya Jack yang masih mengetuk pintu kamar."Tidak," tolak Leila tegas, ia takut Jack akan memasukkan obat perangsang ke dalam makananya.
"Maafkan aku," gumam Jack pelan. saat ia sudah berbaring di samping Leila.Sebenarnya Jack ingin memeluk Leila, tapi tidak ia lakukan. karena takut di tolak oleh Leila dengan kata-kata tajam. Di tambah ia tidak ingin membangunkan Leila yang sedang tidur lelap.***Paginya.Bi Ina sudah menghidangkan nasi goreng sea food kepada Jack."Bi, nanti buatkan makan pagi untuk Leila. pastikan dia ada makan!" perintah Jack yang membuat Bi Ina terkaget-kaget. karena ia tidak percaya, Nyonya muda masih memilih kembali kerumah. setelah apa yang terjadi dan pengalaman buruk menjalin rumah tanga dengan Jack."Iya," balas Bi Ina pada akhirnya.Selesai makan, Jack langsung pergi kerja. ia tidak berani membangunkan Leila. selain berpamit kepada Leila. sebelum ia turun ke lantai satu.Sesampai di perusahan, Andre menatapi Jack yang berwajah bahagia."Apa yang terjadi?" tanya Andre yang penasaran. melihat wajah Jack lebih berser
"Iya, aku akan segera pulang cepat dan ingat. jangan kecapekkan," nasehat Andre yang akan mengakhiri panggilan ponselnya. ketika melihat Jack berjalan ke arahnya untuk menyerahkan berapa dokumen yang sudah selesai di kerjakan."Rajin sekali dirimu mengabarin istri," puji Jack dengan senyuman."Tentu saja, Lala sedang hamil. aku tidak ingin dia kenapa-napa. jadi setidaknya aku mengabarin dia di siang hari, untuk memberikan semangat untuknya. daripada dia berpikir yang tidak-tidak pada akhirnya yang membahayakan janin di dalam rahimnya," jelas Andre yang membuat JAck sedih dan marah terhadap dirinya sendiri."Aku harus kembali ke dalam ruangan," pamit Jack yang tidak ingin berlama-lama di dalam ruangan kantor Andre.Andre menatapi Jack berjalan lesu keluar dari kantornya."Ini belum seberapa," batin Andre.Di dalam ruangan kerja, Jack mencoba menghubungi Leila. tetapi tidak di angkat sama sekali oleh Leila. kemudian Jack menghubungi Bi Ina unt