Hening
Miura Diamentri berjalan ke arah Maria Mikaela, lalu berlutut di depan Maria Mikaela yang sedang duduk di kursi.
"Bu Maria, tolong istirahat dulu. Jika bu Maria tidak istirahat, bagaimana punya tenaga menjaga Leila. Kedepannya saya akan mengambil ahli tugas Leila dan pasti sangat sibuk. Saya harap, bu Maria mengerti maksud saya."
Mata Maria yang berwarna iris abu-abu menurun ke wajah Miura Diamentri. Kemudian ia berpikir sejenak dengan apa yang di katakan oleh Miura Diamentri.
"Baiklah, saya akan pulang dan pastikan anak durhaka itu tidak menganggu Leila termasuk wanita sialan itu!" perintah Maria dengan nada tegasnya kepada Miura Diamentri yang kini bertugas menjaga Leila.
"Baik, semuanya akan saya usir. Bu Maria tenang saja," balas Miura Diamentri yang melirik ke arah suami bosnya. seakan mengatakan untuk segera mengajak Maria Mikaela untuk pergi dari ruangan pasien.
Kyo langsung berjalan dan menghampiri Maria Mika
Jack kembali diam, sembari memangut-mangutkan kepalanya.Sikap Jack semakin membuat Andre kesal. karena seolah-olah amesia dengan apa yang di lakuan."Jack, kau akan menyesal berlipat-lipat atas perbuatan yang kau lakukan saat ini. Saat kau sadar, semaunya sudah terlambat. Jika masih di perbaiki, lebih baik secepatnya memperbaiki atau melepaskan daripada menyesal di kemudian hari," nasehat Andre yang masih berharap Jack untuk memperbaiki diri.Jack terdiam, ia tidak bergerak dan memberontak lagi. saat di seret keluar oleh Andre.Cindy yang datang kerumah sakit untuk mencari Jack. segera menghampiri Jack yang akan di seret keluar oleh Andre."Jack, kau tidak apa-apa?" tanya Cindy cemas melihat wajah Jack banyak memar dari hari ke hari.Jack menatapi Cindy dengan tatapan rumit dan penuh kemarahan. Jika bukan karena trik busuk dari Cindy. Ia tidak akan sesial ini dan kehilangan anaknya dengan cara tragis seperti ini dan juga tidak a
"Anakku," lirih Leila yang berjalan di antara kegelapan tidak berujung.Tap tap tap tap TapSuara langkah kaki terdengar, Leila menoleh ke arah belakang untuk melihat siapa yang memiliki suara langkah kaki tidak asing.Wajah Leila menampakan keterkejutan. saat Leila melihat adiknya sedang mengendong seorang anak perempuan yang barusan memeluknya."Anak aku," ucap Leila yang berusaha mengapai putrinya.Rebeca tersenyum tipis dengan menatapi Leila dengan tatapan lembut."Aku akan menjaga anak ini untukmu," ucap Rebecca yang menatapi sang kakak dengan air mata berlinang ketika suara detak jam terdengar semakin nyaring di dalam gelapnya kegelapan yang di terangi cahaya tipis.Leila yang terkejut, berusaha melangkah kakinya untuk maju kedepan. tetapi sebuah tembok seolah menghalanginya. ia tidak bisa berjalan menuju tembok tersebut. selain hanya berteriak kencang memanggil nama adiknya untuk mengembalikan anaknya."Rebecca..." pekik
Tangisan Maria Mikaela semakin histeris, kata maaf. Sudah tidak mungkin bisa mengembalikan keandaan sudah terjadi pada Leila. Karena semua sudah terlambat untuk di sesalkan.***Berapa jam kemudian,Leila yang berapa kali tersadar dari tidur, selalu bertanya soal anak. tetapi tidak seorangpun yang berani menjawabnya."Apa aku masih bermimpi," gumam Leila yang memaksakan diri untuk tidak tertidur. Tetapi berapa suntikan obat kembali membuatnya tertidur lagi.Miura Diametri yang bertugas menjaga Leila sampai iba dan sedih dengan apa yang di alami oleh Leila.Andre menepuk-nepuk bahu Miura Diametri, untuk memberikan kekuatan kepada Miura Diametri. Agar tetap tenang dan juga menyerahkan satu kantong kresek berisi makanan untuk Miura Diametri dan berapa jenis minuman yang bisa mengobati kegelisahan Miura Diametri."Makan dulu, aku yang jaga Leila!" perintah Andre yang menepuk bahu Miura Diamentri.Miura Diamentri mengangguk paham, i
Jack memilih duduk di samping Leila dengan mengenggam jemari Leila yang sudah kurus kering. Dari dekat Jack dapat melihat wajah Leila yang sudah tirus dan cengkung ke dalam dengan lingkaran mata hitam. “Lei,” sapa Jack dengan suara lembutnya di sertai dengan belaian di kepala Leila. Leila tetap diam ia tidak ingin merespon sapaan Jack. Karena dunianya sudah runtuh. Hidupnya sudah hancur dengan hilangnya janin lima bulan yang ia jaga dengan susah payah. Melihat Leila diam membisu seperti ini, Hati Jack terasa teriris-iris. Setetes air mata menetes jatuh dari kedua mata Leila yang diam membisu. Saat Jack akan bersuara, Maria Mikaela yang kebetulan datang dengan membawakan bekal makanan untuk Leila. Melihat keberadaan Jack di kamar pasien. Emosi Maria Mikaela meningkat tajam, ia sungguh kecewa dengan Jack yang merupakan pria brengsek yang sama seperti mantan menantunya David yang menewaskan Tomoe Mikaela. “Pergi kau… pergi,”
“Jangan coba menyentuhku dengan tangan kotormu,” ucap Miura Diametri dengan tatapan menusuknya ke arah Jack.Jack terbaring tidak berdaya di lantai lorong rumah sakit. Ia mengusap wajahnya dengan kasar, karena ia merasakan kesakitan luar biasa di dalam hatinya. Bukan karena di tinju oleh ayahnya dan di banting oleh Miura Diametri, melainkan sakit kehilangan anaknya yang di kandung oleh Leila."Girl," batin Jack yang memanggil nama anaknya dengan air mata berlinang.Miura Diamentri yang muak melihat keandaan Jack, ia berjalan menjauhi Jack dengan membiarkan Jack terkapar di lantai lorong rumah sakit.Kyo Mikaela yang tidak ingin melihat Jack, langsung memilih pergi dari hadapan Jack. begitu juga dengan Miura Diamentri.Andre yang kebetulan datang untuk mencari Miura Diamentri. melihat Jack yang duduk di lantai yang dingin seperti orang bodoh.Kasihan dan sekaligus ingin membuat Jack semakin menderita, Andre berjalan mendekati deng
Jack yang panik, segera menghubungi ambulance untuk datang kediamannya.Pria yang di luar, melihat ambulance datang dan keluar dari rumah Jack. ia tersenyum miring menertawakan misinya berhasil. pria itu tidak perduli siapa yang jatuh dan siapa yang kena. asal misinya berhasil, maka ia tidak perduli siapa yang akan menjadi korban."Kau kira ancaman aku main-main," gumam pria itu yang mengirimkan pesan ke ponsel Cindy. untuk memperingati Cindy untuk tidak main-main padanya. maka resikonya akan semakin besar dan di bayar dengan harga mahal di masa depan.Berapa jam berlalu, Pria itu melihat ponselnya tidak ada tanda-tanda balasan dari Cindy. ia pun semakin marah dan kembali mengirimkan pesan kepada Cindy untuk kedua kalinya.Ponsel Cindy yang di dalam rumah Jack berdering berapa kali dan tidak seorangpun yang mengangkatnya. pria itu semakin marah, ia bersumpah akan menjalankan misi lain untuk menakuti Cindy. jika tida mengublis ancamannya.***
Andre memilih duduk di sebelah Jack dengan menyerahkan satu gelas minuman yang ia beli di salah satu minimarket. sebelum ke rumah sakit.Jack mulai mencerita dari awal sampai akhir, mengenai Cindy jatuh dari atas tangga sampai di rawat di rumah sakit.Andre hanya memangut-mangutkan kepalanya. karena ia sudah bosan mendengar cerita perhatian Jack kepada Cindy.Jack tahu Andre pasti akan salah paham padanya. ia pun memperlihatkan sesuatu kepada Andre.Andre yang penasaran, langsung melihat isinya. lalu kedua matanya terbelalak. ketika membaca hasil tes DNA dari hasil pemeriksaan."Ini? apa kau mau menipu aku untuk menyakinkan diri tidak bersalah," ucap Andre yang masih tidak percaya dengan Jack.Jack menghela nafas panjang, ia menceritakan rencanya dari awal hingga akhir.Dahi Andre berkerut dalam, setelah mendengar semua cerita Jack yang menurutnya tidak masuk akal sama sekali."Kenapa kau tidak bicarakan awal dengan aku, kan ak
Tubuh Jack bergetar dengan hebat, ia bergegas berlari keluar dari rumah sakit, tempat Cindy sedang di rawat. bahkan mengabaikan Cindy seorang diri di dalam ruangan pasien yang kini berjuang antara hidup dan mati.Sesampai di rumah sakit swasta yang bertarif internasional. Jack melihat kamar yang di tempati oleh Leila sudah kosong oblong. Jack segera bertanya kepada para perawat di mana keberadaan Leila di pindahkan.Para perawat mengatakan Leila sudah cek out keluar dari rumah sakit berapa jam lalu dan tidak tahu kemana pasien pergi.Jack yang yakin Leila pasti ada di rumah kedua orang tuanya. segera mengemudikan mobil ke rumah kedua orang tuanya. Tanpa sopan santun, Jack masuk ke dalam rumah kedua orang tuanya dengan berteriak memanggil nama Leila.Maria Mikaela yang sedang minum tea, melihat ke arah Jack dengan tatapan mata yang masih sembab.Maria Mikaela masih sakit hati dengan sikap Jack yang hampir membunuh Leila barusan. untungny