"Ahhh..." pekik Cindy yang di lempar ke atas kasur oleh David.
"Aku akan perlihatkan kepadamu," ucap David dengan wajah menampakkan kemarahan
Dengan kasar, David merobek dress yang di kenakan oleh Cindy. tanpa perlu sebuah pembukaan, David mendorong miliknya masuk ke dalam celah inti Cindy secara kasar.
"Sakit," teriak Cindy yang kesakitan dengan goyangan kasar dari David yang tanpa jeda.
"Sial, tahu seperti ini. aku tidak seharusnya memanasi David," batin Cindy yang takut janin yang ada di dalam perutnya akan gugur akibat persetubuhan panas dari David. yang kini menikmati tubuhnya.
Salah satu cara di lakukan oleh Cindy, ia berpura-pura menikmati setiap hentakkan David dan tidak lupa memuji keperkasaan David yang sungguh memanjakan celah intinya.
David tersenyum miring, ia meremas kedua dada Cindy secara kuat. yang kembali membuat Cindy selalu berteriak kesakitan dari siksaan yang di berikan oleh David.
"Bagaimana heh?" tanya Da
Kyo Mikaela segera meraih tubuh Maria Mikaela ke dalam pelukkannya. lalu menatapi wajah dokter dengan tatapan maaf atas kelakuan istrinya yang seperti ini."Dok, tolong jelaskan apa solusi terbaiknya. Kita akan terima," ucap Kyo Mikaela yang memeluk istrinya dalam keadaan mengendong Maria Mikaela.Dokter kembali bingung. Akhirnya ia mengizinkan Maria Mikaela untuk menjaga Leila dan bercerita kepada pasien. Siapa tahu akan ada keajaiban di hati pasien yang sudah pasrah untuk mati."Terima kasih dok," ucap Maria Mikaela lirih. Ia segera meminta suaminya menurunkan tubuhnya."Mau aku temani?" tawar Kyo Mikaela kepada sang istri yang hendak berjalan pergi untuk menganti pakaian."Tidak, aku hanya ingin berdua dengan Leila. Ada banyak hal yang ingin aku bicarakan dengannya," balas Maria Mikaela yang mengusap air matanya dengan punggung tangan.Kyo Mikaela yang mengerti akan maksud istrinya. Ia mengusap rambut Maria Mikaela dengan penuh kasih saya
Air mata Maria Mikaela semakin mengalir lebih deras dari apapun. Ia tahu, dirinya adalah wanita egois dan juga menyadari letak kesalahannya dengan melibatkan Leila ke dalam kehidupan keluarga Mikaela."Jika ibu boleh memohon dan meminta. Tolong berikan ibu kesempatan untuk memperbaikinya. Ibu tak kuat harus menanggung dosa seberat ini dalam keputusan asaan," lirih Maria Mikaela dengan isak tanggisnya yang semakin terisak.Sedangkan Leila yang masih koma setelah menjalani operasi besar-besaran kesekian kalinya. meneteskan air matanya dari kedua ujung matanya. seolah mendengar apa yang di katakan oleh ibu mertuanya, tapi ia tidak bisa merespon sama sekali. dengan tubuh yang tidak bisa di gerakkan.Berapa menit kemudian,Maria Mikaela segera menghapus air mata Leila yang mengalir jatuh di ujung mata. setelah ia lelah menagis berapa jam tanpa berhenti."Lei, tolong berikan ibu kesempatan terakhir. Ibu janji akan melepaskanmu dan membantumu untuk bercer
"Baik Tuan," ucap Bi Ina yang segera membantu Maria Mikaela untuk melepaskan pakaian.Melihat keandaan istrinya sudah semakin tenang,Kyo Mikaela berjalan pergi dari dalam kamar dengan memijit-mijit dahinya.Jalan berapa langkah, Lala menghampiri ayah mertuanya."Daddy, Andre sudah pulang ke Indonesia. aku-" ucap Lala dengan kalimat mengantungnya. ia takut Kyo Mikaela yang merupakan ayah mertua dan sekaligus ayah angkat Andre akan marah kepadanya. karena membocorkan keandaan Leila kepada Andre yang saat ini di luar negeri.Kyo Mikaela tersenyum lembut, ia tidak menyalahkan Lala. sebaliknya mengusap kepala Lala dengan lembut."Daddy mau keluar sebentar, kamu kembali lah ke kamar!" perintah Kyo Mikaela kepada menantu keduanya yang saat ini juga sedang hamil besar."Baik Daddy," ucap Lala yang langsung menuruti perkataan Kyo Mikaela.Kyo Mikaela menatapi Lala yang sudah kembali ke dalam kamar. ia segera menghubungi Andre untuk memas
Hening Miura Diamentri berjalan ke arah Maria Mikaela, lalu berlutut di depan Maria Mikaela yang sedang duduk di kursi. "Bu Maria, tolong istirahat dulu. Jika bu Maria tidak istirahat, bagaimana punya tenaga menjaga Leila. Kedepannya saya akan mengambil ahli tugas Leila dan pasti sangat sibuk. Saya harap, bu Maria mengerti maksud saya." Mata Maria yang berwarna iris abu-abu menurun ke wajah Miura Diamentri. Kemudian ia berpikir sejenak dengan apa yang di katakan oleh Miura Diamentri. "Baiklah, saya akan pulang dan pastikan anak durhaka itu tidak menganggu Leila termasuk wanita sialan itu!" perintah Maria dengan nada tegasnya kepada Miura Diamentri yang kini bertugas menjaga Leila. "Baik, semuanya akan saya usir. Bu Maria tenang saja," balas Miura Diamentri yang melirik ke arah suami bosnya. seakan mengatakan untuk segera mengajak Maria Mikaela untuk pergi dari ruangan pasien. Kyo langsung berjalan dan menghampiri Maria Mika
Jack kembali diam, sembari memangut-mangutkan kepalanya.Sikap Jack semakin membuat Andre kesal. karena seolah-olah amesia dengan apa yang di lakuan."Jack, kau akan menyesal berlipat-lipat atas perbuatan yang kau lakukan saat ini. Saat kau sadar, semaunya sudah terlambat. Jika masih di perbaiki, lebih baik secepatnya memperbaiki atau melepaskan daripada menyesal di kemudian hari," nasehat Andre yang masih berharap Jack untuk memperbaiki diri.Jack terdiam, ia tidak bergerak dan memberontak lagi. saat di seret keluar oleh Andre.Cindy yang datang kerumah sakit untuk mencari Jack. segera menghampiri Jack yang akan di seret keluar oleh Andre."Jack, kau tidak apa-apa?" tanya Cindy cemas melihat wajah Jack banyak memar dari hari ke hari.Jack menatapi Cindy dengan tatapan rumit dan penuh kemarahan. Jika bukan karena trik busuk dari Cindy. Ia tidak akan sesial ini dan kehilangan anaknya dengan cara tragis seperti ini dan juga tidak a
"Anakku," lirih Leila yang berjalan di antara kegelapan tidak berujung.Tap tap tap tap TapSuara langkah kaki terdengar, Leila menoleh ke arah belakang untuk melihat siapa yang memiliki suara langkah kaki tidak asing.Wajah Leila menampakan keterkejutan. saat Leila melihat adiknya sedang mengendong seorang anak perempuan yang barusan memeluknya."Anak aku," ucap Leila yang berusaha mengapai putrinya.Rebeca tersenyum tipis dengan menatapi Leila dengan tatapan lembut."Aku akan menjaga anak ini untukmu," ucap Rebecca yang menatapi sang kakak dengan air mata berlinang ketika suara detak jam terdengar semakin nyaring di dalam gelapnya kegelapan yang di terangi cahaya tipis.Leila yang terkejut, berusaha melangkah kakinya untuk maju kedepan. tetapi sebuah tembok seolah menghalanginya. ia tidak bisa berjalan menuju tembok tersebut. selain hanya berteriak kencang memanggil nama adiknya untuk mengembalikan anaknya."Rebecca..." pekik
Tangisan Maria Mikaela semakin histeris, kata maaf. Sudah tidak mungkin bisa mengembalikan keandaan sudah terjadi pada Leila. Karena semua sudah terlambat untuk di sesalkan.***Berapa jam kemudian,Leila yang berapa kali tersadar dari tidur, selalu bertanya soal anak. tetapi tidak seorangpun yang berani menjawabnya."Apa aku masih bermimpi," gumam Leila yang memaksakan diri untuk tidak tertidur. Tetapi berapa suntikan obat kembali membuatnya tertidur lagi.Miura Diametri yang bertugas menjaga Leila sampai iba dan sedih dengan apa yang di alami oleh Leila.Andre menepuk-nepuk bahu Miura Diametri, untuk memberikan kekuatan kepada Miura Diametri. Agar tetap tenang dan juga menyerahkan satu kantong kresek berisi makanan untuk Miura Diametri dan berapa jenis minuman yang bisa mengobati kegelisahan Miura Diametri."Makan dulu, aku yang jaga Leila!" perintah Andre yang menepuk bahu Miura Diamentri.Miura Diamentri mengangguk paham, i
Jack memilih duduk di samping Leila dengan mengenggam jemari Leila yang sudah kurus kering. Dari dekat Jack dapat melihat wajah Leila yang sudah tirus dan cengkung ke dalam dengan lingkaran mata hitam. “Lei,” sapa Jack dengan suara lembutnya di sertai dengan belaian di kepala Leila. Leila tetap diam ia tidak ingin merespon sapaan Jack. Karena dunianya sudah runtuh. Hidupnya sudah hancur dengan hilangnya janin lima bulan yang ia jaga dengan susah payah. Melihat Leila diam membisu seperti ini, Hati Jack terasa teriris-iris. Setetes air mata menetes jatuh dari kedua mata Leila yang diam membisu. Saat Jack akan bersuara, Maria Mikaela yang kebetulan datang dengan membawakan bekal makanan untuk Leila. Melihat keberadaan Jack di kamar pasien. Emosi Maria Mikaela meningkat tajam, ia sungguh kecewa dengan Jack yang merupakan pria brengsek yang sama seperti mantan menantunya David yang menewaskan Tomoe Mikaela. “Pergi kau… pergi,”