Ayo vote lagi udah dobel up
Setelah segala dosa dan kejahatan yang telah Pangeran Albany lakukan, ternyata Yang Mulya Serkan masih mau memaafkan. Benar-benar tidak ada yang menyangka bila raja mereka akan bertindak sebijak itu. Perlu sebuah kemurahan hati yang luar biasa untuk bisa memaafkan sebuah dosa besar dan mustahil jika Pangeran Albany tidak ingin semakin menghormati Yang Mulya Serkan.Sebenarnya Jeny juga bisa mengerti kenapa Pangeran Albany tidak akan bisa menolak ketika Yang Mulya Serkan memberi perintah agar dia segera menikahi Putri Asifa. Jeny hanya langsung berdiri dan pilih berjalan keluar tanpa menunggu jawaban dari Pangeran Albany karena dia benar-benar tidak sanggup lagi jika harus melanjutkan semua ini.Apa yang diharapkan Tobias juga benar-benar terjadi, akhirnya Jeny sendiri yang pilih pergi tanpa harus mereka paksa. Pangeran Albany ikut melihat kepergian Jeny yang tanpa bicara tapi lebih menyakitkan dari pada saat gadis itu berteriak lantang untuk mengutuknya ke neraka."Tolong Yang Mulya,
Kembali ke istana sama dengan kembali ke tumpukan masalah lama. Banyak yang harus dihadapi oleh pangeran Albany."Putramu berhak untuk diakui dengan legal atau dia tidak akan menjadi apa-apa!" Tuan Jalal bisa sangat keras untuk menuntut hak cucunya. Apa lagi dia tahu jika Pangeran Albany adalah putra Pangeran Rasyid."Selamanya dia hanya akan dianggap sampah dari wanita yang tercemar tanpa suami! Kau juga akan sama tidak berharganya jika tanpa pernikahan!"Tuan Jalal tetap menyeret Putri Asifa yang masih ingin menangis untuk dia bawa ke hadapan Yang Mulya Serkan. "Lakukan semua ini demi putramu!"Semua orang kembali tegang begitu melihat Tuan Jalal membawa putri Asifa dan seorang anak laki-laki. "Tiga tahun aku menutupi kehamilan putriku sebagai dosa karena Pangeran Albany yang kabur dari semua tanggung jawabnya!" Tua Jalal terus menunjuk Pangeran Albany yang masih berdiri tidak bergeming.Putri Asifa terus tertunduk malu sambil memeluk anak laki-lakinya yang paling tidak tahu apa-a
Berita kembalinya Pangeran Albany bukan cuma langsung menyebar ke seluruh keluarga istana tapi juga langsung memenuhi berbagai media pemberitaan. Meski keluarga istana sudah biasa hidup sangat tertutup dan bebas untuk tidak mengekspos privasi mereka, namun media tetap tidak akan tutup mata.Maryam yang sudah nyaris sinting karena terlalu lama dikurung oleh Selur Kumaira di dalam banker akhirnya ikut mendengar jika Pangeran Albany sudah kembali."Putraku sudah kembali, dia akan segera datang untuk menyelamatkanku!" teriak Maryam dengan suaranya yang serak. "Putraku masih hidup dan putra kesayanganmu sudah mati!"Walaupun dikurung di dalam banker serba tertutup tapi Maryam yakin Selir Kumaira akan mendengarkan semua ejekannya. Merkea memang sengaja memasang kamera tersembunyi untuk memantau dan mengorek informasi dari Maryam. Wanita sinting itu masih sering mengancam akan membongkar kejahatan keluarganya sendiri dengan menunjukkan bukti pernikahannya bersama pangeran Rasyid dan mengungk
Untuk melegalkan status Pangeran Albany sebagai putra Pangeran Rasyid, Yang Mulya Serkan perlu mendapatkan bukti pernikahan Pangeran Rasyid bersama Maryam. Tapi sepertinya hanya pihak keluarga Selir Kumaira yang mengetahui perihal pernikahan tersebut, Serkan yakin mereka tidak akan ada yang mau buka mulut sebagai saksi karena fakta itu akan ikut menjerumuskan keluarga mereka. Satu-satunya jalan Serkan harus bisa mendapatkan Maryam. Meskipun wanita itu agak sinting dan merepotkan tapi Maryam menyimpan banyak rahasia penting. "Kami sudah berusaha melacak keberadaan Maryam tapi sampai sekarang belum ada tanda-tanda keberadaannya." Omar kembali melapor kepada Tuanya dengan hasil yang sama saja nihil. "Wanita itu seperti hilang ditelan bumi." "Kita tetap harus menemukannya karena hanya dia satu-satunya kunci yang kita butuhkan!" Yang Mulia Serkan tidak mau menyerah. "Saya curiga jika keluarga Selir Kumaira telah melenyapkan Maryam." Jika mengingat begitu banyaknya rahasia yang mungkin
Setelah tertangkap basah ikut membantu Ethan menculik Jeny, akhirnya Jacob terpaksa menceritakan semuanya kepada Jared."Mereka saling mencintai dan sudah terlibat hubungan terlalu jauh tapi Tobias Harlot tidak akan pernah menyetujuinya."Jared paham jika Jacob masih sangat muda dan naif ketika ikut mendukung pembangkangan remaja."Pergilah," Mara yang bicara karena melihat Jared masih memijit-mijit pelipisnya yang pening."Apa kalian masih marah padaku?" Jacob tetap ingin memastikan."Kami tetap akan bicara pada Brandon mengenai kuliahmu." Mara lagi yang bicara.Akhirnya Jacob bangkit berdiri dan berjalan keluar meninggalkan kedua orang tuanya yang mungkin sedang ingin bicara berdua."Bahkan aku tidak tahu jika ingatan anak itu sudah kembali!" ucap Jared setelah Jacob keluar."Jangan salahkan dirimu karena kupikir Pangeran Albany memang sangat cerdik."Mara dan Jared juga sudah mendengar semua kejahatan yang telah diakui oleh Pangeran Albany."Sekarang dia bukan tanggung jawabmu lagi.
Sanaz yang diberi tugas untuk menjadi mata-mata di Istana Kumaira kembali melaporkan informasi yang dia dapatkan ke pada Omar."Terus selidiki dan ingat untuk selalu waspada jangan sampai ada yang curiga padamu.""Semuanya aman, Baba."Sanaz adalah putri bungsu Omar, ibunya berdarah Uzbekistan. Sanaz mengikuti pendidikan militer sejak berusia enam belas tahun, pernah menjadi atlit berkuda di kelas junior dan sekarang dia juga seorang prajurit. Omar mempercayakan tugas penyamaran tersebut pada putrinya sendiri karena percaya jika anak gadisnya sangat bisa diandalkan.Sanaz kembali menyembunyikan alat komunikasinya di lobang fentilasi toilet baru kemudian dia kembali keluar. Di lingkungan istana, para pelayan tidak ada yang diijinkan memakai alat komunikasi, karena itu Sanaz harus sangat berhati-hati untuk menyelundupkan alat berpemancar gelombang dari pintu sensor yang harus dilalui para pelayan setiap hari mulai bekerja.Sudah empat hari Sanaz memperhatikan seorang pelayan di dapur yan
"Aku akan memberitahu Ethan!" Henry seolah tidak dapat ditawar dengan ketegasannya."Tolong jangan beritahu dia!" Jeny bangkit dari ranjang untuk menahan ponsel di tangan Henry."Ethan harus tahu jika ini juga hasil perbuatannya!""Memangnya apa yang kau harapkan? dia sudah menikah!" Jeny bersikeras tidak mengijinkan Henry untuk menelpon Pangeran Albany. "Dia juga memiliki anak laki-aki dari wanita lain!""Janin itu juga hasil dari ulah kalian berdua! kalian tetap harus mengatasinya berdua!""Aku tidak mau! sudah cukup aku sakit hati! Aku bisa menyelesaikannya sendiri!" "Mustahil!""Antar aku ke Scotland!"Pastinya Jeny akan kabur pada Lily tiap kali mendapatkan masalah."Ethan Landon sudah tidak ada, aku juga tidak membutuhkannya!"*****Ethan masih belum memiliki firasat apa-apa mengenai kehamilan Jeny, kali ini Ethan sedang ikut menyimak cerita Omar yang baru mendapatkan informasi dari putrinya."Putriku melihat Selir Kumaira menyekap seseorang di dalam banker, dia yakin jika itu
TIGA TAHUN YANG LALU.Setelah dilecehkan dengan sangat kotor oleh Pangeran Albany, Putri Asifa tentu sangat sedih dan mengenaskan. Dia juga ketakutan karena tidak bisa memberitahukan perlakuan sadis itu pada Ayahnya.Putri Asifa nekat pergi menemui Pangeran Sofyan dengan harapan bakal mendapat bantuan agar Pangeran Albany mau bertanggung jawab. Putri Asifa berpikir Pangeran Albany hanya akan takut pada Pangeran Sofyan. "Pangeran Albany telah melecehkanku ..." Putri Asifa menceritakan semua perbuatan Pangeran Albany tanpa terkecuali."Mustahil Pangeran Albany bisa berbuat seperti itu padamu." Pangeran Sofya juga sangat terkejut mendengar perbuatan Pangeran Albany yang sagat tidak masuk akal dan tidak beradab."Pangeran Albany sering membeli wanita bersama ayahku dan beberapa temannya. Mereka juga melakukan perbuatan kotor yang sama." Putri Asifa juga menceritakan beberapa rahasia gelap Tuan Jalal untuk meyakinkan Pangeran Sofyan. "Anda bisa memeriksa transaksi rekening Pangeran Alb
BAB 24 MARAHPutri Sofia benar-benar rewel dan merepotkan, dia menolak semua makanan yang sudah susah payah Faaza buatkan untuknya. Sudah dua malam Putri Sofia menolak makan dengan alasan mual. Faaz sama sekali tidak bisa tidur karena setiap malam dia harus menjaga Putri Sofia dengan sangat khawatir. Pagi ini Faaz semakin risau karena dia harus pergi bertugas sementara Putri Sofia belum kunjung membaik.Putri Sofia segera kembali pura-pura masih tertidur begitu mendengar Faaz sedang bicara di telepon. Putri Sofia mendengar Faaza sedang bicara dengan salah seorang pimpinannya. Nampaknya Faaza sedang coba meminta ijin untuk mengundur pemberangkatannya."Apa bisa aku ikut dalam pemberangkatan selanjutnya." Faaz terpaksa meminta penangguhan waktu karena Putri Sofia belum bisa dia tinggalkan."Saat ini kondisiku sedang kurang sehat." Faaz juga terpaksa berbohong agar mendapatkan ijin."Pemberangkatan pasukan selanjutnya satu minggu lagi, segera pulihkan dirimu agar kau bisa ikut berangk
BAB 23 AKAL LICIK YANG AKAN MEMBUAT MURKAEmillie adalah wanita yang cerdas, keras, dan tidak akan mungkin mau mengalah. Setelah perdebatan panasnya dengan Pangeran Al-Waleed, Emillie masih berani menatap tajam ke mata putra mahkota sombong itu dengan dagu terangkat."Aku mau pergi!" Emillie bicara tegas."Kau tidak boleh pergi!" Pangeran Al-Waleed balas menatap tajam pada wanita di hadapannya."Aku tidak perlu ijin darimu!" Emillie jelas bukan wanita yang bakal takut terancam meskipun dia cuma sendirian.Nampaknya Pangeran Al-Waleed semakin tertantang dengan wanita pemberani, pria tinggi besar itu tiba-tiba tersenyum."Bahkan kau belum memberitahu siapa namamu.""Cari tahu saja sendiri jika kau merasa hebat dan memiliki kuasa!" Emillie memberi tantangan."Oke!" Pangeran Al-Waleed masih mempertahankan seringai senyum tipis di wajahnya. "Kau boleh pergi dengan terhormat."Akhirnya Emillie dibolehkan pergi, tapi pastinya Pangeran Al-Waleed tetap tidak akan melepaskan begitu saja. Setela
BAB 22 BICARA TENANG Begitu melihat Faaz kembali masuk ke dalam rumah, Putri Sofia bergegas keluar dari kamar, berlari menuruni anak tangga dengan tidak sabar untuk bertemu. Putri Sofia tersenyum menyambut Faaza yang baru masuk ke dalam rumah. Jantung Putri Sofia benar-benar terus berdebar hanya dengan saling berhadapan, bahkan gadis itu belum sempat mengungkapkan rasa terimakasihnya ketika Faaz bicara lebih dulu. "Aku harus mengantarmu pulang!" Faaz memberi tatapan serius. "Apa maksudmu?" Putri Sofia cukup terkejut tapi masih didominasi perasaan bingung. "Aku harus mengantarmu pulang ke Istana Zubair." Faaz cuma memperjelas tanpa memberi alasan. "Aku tidak mau pulang!" Seketika Putri Sofia menegakkan bahu. "Sampai kapanpun aku tidak akan mau pulang, aku tidak mau dipaksa menikah dengan Pangeran Al-Waleed!" "Kau akan menjadi seorang ratu, di sini bukan tempatmu!" Faaz terus mengingatkan. Putri Sofia menggeleng keras. "Aku tidak mau menikah dengan Pangeran Al-Waleed!" "A
BAB 21Emillie diberi tawaran oleh seorang putra mahkota. Tawaran yang seharusnya sangat menyenangkan bagi kebanyakan wanita. Pangeran Al-Waleed bukan cuma kaya raya, dia juga masih sangat muda, memiliki kekuasaan dan tampan."Akan kuberikan apapun yang kau inginkan asal kau mau patuh padaku!""Aku wanita bebas, bukan wanita yang dapat disimpan oleh laki-laki!" Emillie bicara tegas dengan tatapan tajam."Kau punya mata yang cantik." Pangeran Al-Waleed terus mengamati wanita di hadapannya. "Kau juga akan mendapat banyak hadiah."Emillie terus dibujuk agar mau dimiliki. Seandainya Lana tahu ibunya sedang dirayu, pasti dia sudah meledak histeris untuk merobohkan Istana Tamir beserta seluruh penghuninya. Sementara saat ini Emillie sedang berusaha menahan diri untuk mencari lebih banyak informasi."Aku bukan anak-anak yang dapat dibujuk dengan hadiah!" Emillie coba menantang. "Tapi aku akan sangat menyenangkan untuk pria yang juga bisa memberikan kehormatan tertinggi untukku!""Aku juga s
BAB 20 BERBAHAYAKondisinya benar-benar genting menegangkan, Putri Sofia dan Faaza bisa ketahuan jika Ramji berhasil membuka pintu."Aku curiga Faaza bukan memelihara kucing!"Semakin gawat, Ramzi mulai curiga. Putri Sofia reflek melotot syok, dia sangat takut ketahuan. Faaz segera menyentuh bibir Putri Sofia dengan jari telunjuk agar tenang."Tidak akan kubiarkan mereka menemukan mu!" Faaz bersumpah pada dirinya sendiri, kemudian pelan-pelan bangkit dari atas ranjang.Putri Sofia ikut bangkit duduk dengan membelai pinggangnya yang masih agak nyeri setelah terhimpit tidak dapat bergerak. "Kau mau ke mana?" Putri Sofia mendongak pada Faaza.Faaz terlihat berjalan mendekati jendela samping. Selain jendela yang menghadap halaman depan, posisi kamar Zahra yang kebetulan berada di sudut bangunan juga memiliki jendela menghadap ke halaman samping. Putri Sofia buru-buru berdiri untuk ikut melihat keluar jendela. Ada sebuah kolam renang yang cukup lebar di halaman samping."Aku akan melompa
BAB 19 TERTANGKAPSejak Emillie keluar dari taksi seorang diri, dia sadar ada beberapa mata memperhatikannya. Seorang wanita berkeliaran seorang diri memang sangat tidak lazim. Bahaya bisa mengancam wanita di mana saja, apa lagi bagi mereka yang masih sangat muda dan cantik. Ketika Emillie melintasi depan pertokoan dia tidak sengaja mendengar percakapan seorang pria melalui sambungan telpon.Dengan indra pendengaran mutan berdarah immortal, Emillie dapat mendengar suara paling pelan dari jarak lebih dari dua puluh meter. Seorang pria berkemeja hitam sedang melapor pada seseorang dalam sambungan telepon. Emillie sengaja berjalan mendekat seolah dia tidak sadar jika dirinya sedang di bicarakan dan tepat ketika Emillie melintasi di depan pria berkemeja hitam, sebuah kamera aktif di arahkan padanya. Foto Emillie tertangkap dengan jelas meskipun dia sedang memakai cadar.Sejak siang hari Emillie sadar jika dirinya terus di ikuti. Agar tidak mencurigakan Emillie pergi berbelanja fashion sep
BAB 18 KUCING"Meowww....""Kau memelihara kucing?""Kakakku yah memelihara kucing, bukan aku!" Faaz kembali mempertegas dengan alibi agar meyakinkan. "Aku jarang pulang, biasanya Fatima yang akan selalu datang memberi makan.""Berarti Fatima akan datang?" Mata Ramzi langsung berbinar."Saat aku di rumah, aku yang memberi makan."Seketika Faaz menenggelamkan ke bagian Ramzi yang sudah sempat berbunga-bunga."Ah, sayang sekali kekasihku Fatima tidak akan datang.""Sebaiknya kalian menginap di hotel kota, aku serius, rumahku masih gelap tanpa listrik sampai besok lusa!" Faaz juga terus berusaha membujuk Ahmed dan Ramzi agar tidak berlama-lama berada di rumahnya."Kau kira kami takut gelap!" Ramzi yang membalas. "Aku akan tetap menginap disini, kita sahabat disaat terang dan gelap!""Wahahaha...!!!" Ramzi menambahkan kelakar tawa untuk kalimat terakhir yang puitis.Gawat bila kedua rekan Faaza benar-benar menginap. Putri Sofia bisa kelaparan di dalam kamar. Faaz harus segera mencari akal
BAB 17 PUTRI SOFIA BERSEMBUNYIGerald dan Emillie mulai mencari jejak Putri Sofia dari hotel kerajaan tempat malam gadis muda itu menghilang. Gerald masih bisa mencium aroma Putri Sofia di sekitar kamar hotel hingga ke ruang laundry. Tapi mendadak aroma Putri Sofia menghilang di sekitar halaman parkir."Jejaknya sudah lenyap!" Gerald yang memiliki penciuman paling tajam bahkan sudah tidak dapat mencium jejak apapun. "Putri Sofia kabur di saat hujan deras, kemungkinan karena itu jejaknya telah lenyap!""Sepertinya Putri Sofia pergi bersama sebuah mobil!" Emillie yang selalu paling cerdas dan jeli di antara putri-putri Jared. "Siapa saja yang datang dan pergi malam itu?"Saat itu juga, Gerald dan Emillie segera mencari tahu semua daftar tamu yang hadir di acara ulang tahun Putri Sofia dan Pangeran Hamdan. Sebenarnya acara ulang tahun tersebut cuma mengundang keluarga inti, seharusnya tidak ada yang perlu dicurigai. Selebihnya adalah pengawal istana yang berjaga ketat."Pangeran Al-Walee
BAB 16 TAMU TIDAK TERDUGAAbdul kembali memberi laporan pada Pangeran Al-Waleed."Sepertinya memang ada yang aneh dan mencurigakan, Pangeran." Abdul menjelaskan informasi yang baru dia dapat dari mata-matanya. "Biasanya setiap akhir pekan dalam satu bulan Putri Sofia akan berkunjung ke resort pantai keluarga istana untuk mengunjungi Yang Mulya Seika. Akhir pekan ini Putri Sofia tidak terlihat datang. Seandainya Putri Sofia benar-benar sakit, seharusnya Yang Mulya Seika juga akan pergi untuk mengunjungi cucu kesayangannya. Tapi dalam satu pekan ini Yang Mulya Seika juga tidak terlihat keluar dari resort sama sekali."Pangeran Al-Waleed semakin yakin jika memang sedang ada yang disembunyikan oleh Yang Mulya Serkan. Janji seorang raja bukan perkara main-main, bila Yang Mulya Serkan sampai ingkar mengenai Putri Sofia, masalah tersebut pasti akan menimbulkan ketegangan dalam hubungan politik kedua negara mereka."Tetap jalankan rencanaku!" Pangeran Al-Waleed bicara tegas di hadapan Abdul.