Berita kembalinya Pangeran Albany bukan cuma langsung menyebar ke seluruh keluarga istana tapi juga langsung memenuhi berbagai media pemberitaan. Meski keluarga istana sudah biasa hidup sangat tertutup dan bebas untuk tidak mengekspos privasi mereka, namun media tetap tidak akan tutup mata.Maryam yang sudah nyaris sinting karena terlalu lama dikurung oleh Selur Kumaira di dalam banker akhirnya ikut mendengar jika Pangeran Albany sudah kembali."Putraku sudah kembali, dia akan segera datang untuk menyelamatkanku!" teriak Maryam dengan suaranya yang serak. "Putraku masih hidup dan putra kesayanganmu sudah mati!"Walaupun dikurung di dalam banker serba tertutup tapi Maryam yakin Selir Kumaira akan mendengarkan semua ejekannya. Merkea memang sengaja memasang kamera tersembunyi untuk memantau dan mengorek informasi dari Maryam. Wanita sinting itu masih sering mengancam akan membongkar kejahatan keluarganya sendiri dengan menunjukkan bukti pernikahannya bersama pangeran Rasyid dan mengungk
Untuk melegalkan status Pangeran Albany sebagai putra Pangeran Rasyid, Yang Mulya Serkan perlu mendapatkan bukti pernikahan Pangeran Rasyid bersama Maryam. Tapi sepertinya hanya pihak keluarga Selir Kumaira yang mengetahui perihal pernikahan tersebut, Serkan yakin mereka tidak akan ada yang mau buka mulut sebagai saksi karena fakta itu akan ikut menjerumuskan keluarga mereka. Satu-satunya jalan Serkan harus bisa mendapatkan Maryam. Meskipun wanita itu agak sinting dan merepotkan tapi Maryam menyimpan banyak rahasia penting. "Kami sudah berusaha melacak keberadaan Maryam tapi sampai sekarang belum ada tanda-tanda keberadaannya." Omar kembali melapor kepada Tuanya dengan hasil yang sama saja nihil. "Wanita itu seperti hilang ditelan bumi." "Kita tetap harus menemukannya karena hanya dia satu-satunya kunci yang kita butuhkan!" Yang Mulia Serkan tidak mau menyerah. "Saya curiga jika keluarga Selir Kumaira telah melenyapkan Maryam." Jika mengingat begitu banyaknya rahasia yang mungkin
Setelah tertangkap basah ikut membantu Ethan menculik Jeny, akhirnya Jacob terpaksa menceritakan semuanya kepada Jared."Mereka saling mencintai dan sudah terlibat hubungan terlalu jauh tapi Tobias Harlot tidak akan pernah menyetujuinya."Jared paham jika Jacob masih sangat muda dan naif ketika ikut mendukung pembangkangan remaja."Pergilah," Mara yang bicara karena melihat Jared masih memijit-mijit pelipisnya yang pening."Apa kalian masih marah padaku?" Jacob tetap ingin memastikan."Kami tetap akan bicara pada Brandon mengenai kuliahmu." Mara lagi yang bicara.Akhirnya Jacob bangkit berdiri dan berjalan keluar meninggalkan kedua orang tuanya yang mungkin sedang ingin bicara berdua."Bahkan aku tidak tahu jika ingatan anak itu sudah kembali!" ucap Jared setelah Jacob keluar."Jangan salahkan dirimu karena kupikir Pangeran Albany memang sangat cerdik."Mara dan Jared juga sudah mendengar semua kejahatan yang telah diakui oleh Pangeran Albany."Sekarang dia bukan tanggung jawabmu lagi.
Sanaz yang diberi tugas untuk menjadi mata-mata di Istana Kumaira kembali melaporkan informasi yang dia dapatkan ke pada Omar."Terus selidiki dan ingat untuk selalu waspada jangan sampai ada yang curiga padamu.""Semuanya aman, Baba."Sanaz adalah putri bungsu Omar, ibunya berdarah Uzbekistan. Sanaz mengikuti pendidikan militer sejak berusia enam belas tahun, pernah menjadi atlit berkuda di kelas junior dan sekarang dia juga seorang prajurit. Omar mempercayakan tugas penyamaran tersebut pada putrinya sendiri karena percaya jika anak gadisnya sangat bisa diandalkan.Sanaz kembali menyembunyikan alat komunikasinya di lobang fentilasi toilet baru kemudian dia kembali keluar. Di lingkungan istana, para pelayan tidak ada yang diijinkan memakai alat komunikasi, karena itu Sanaz harus sangat berhati-hati untuk menyelundupkan alat berpemancar gelombang dari pintu sensor yang harus dilalui para pelayan setiap hari mulai bekerja.Sudah empat hari Sanaz memperhatikan seorang pelayan di dapur yan
"Aku akan memberitahu Ethan!" Henry seolah tidak dapat ditawar dengan ketegasannya."Tolong jangan beritahu dia!" Jeny bangkit dari ranjang untuk menahan ponsel di tangan Henry."Ethan harus tahu jika ini juga hasil perbuatannya!""Memangnya apa yang kau harapkan? dia sudah menikah!" Jeny bersikeras tidak mengijinkan Henry untuk menelpon Pangeran Albany. "Dia juga memiliki anak laki-aki dari wanita lain!""Janin itu juga hasil dari ulah kalian berdua! kalian tetap harus mengatasinya berdua!""Aku tidak mau! sudah cukup aku sakit hati! Aku bisa menyelesaikannya sendiri!" "Mustahil!""Antar aku ke Scotland!"Pastinya Jeny akan kabur pada Lily tiap kali mendapatkan masalah."Ethan Landon sudah tidak ada, aku juga tidak membutuhkannya!"*****Ethan masih belum memiliki firasat apa-apa mengenai kehamilan Jeny, kali ini Ethan sedang ikut menyimak cerita Omar yang baru mendapatkan informasi dari putrinya."Putriku melihat Selir Kumaira menyekap seseorang di dalam banker, dia yakin jika itu
TIGA TAHUN YANG LALU.Setelah dilecehkan dengan sangat kotor oleh Pangeran Albany, Putri Asifa tentu sangat sedih dan mengenaskan. Dia juga ketakutan karena tidak bisa memberitahukan perlakuan sadis itu pada Ayahnya.Putri Asifa nekat pergi menemui Pangeran Sofyan dengan harapan bakal mendapat bantuan agar Pangeran Albany mau bertanggung jawab. Putri Asifa berpikir Pangeran Albany hanya akan takut pada Pangeran Sofyan. "Pangeran Albany telah melecehkanku ..." Putri Asifa menceritakan semua perbuatan Pangeran Albany tanpa terkecuali."Mustahil Pangeran Albany bisa berbuat seperti itu padamu." Pangeran Sofya juga sangat terkejut mendengar perbuatan Pangeran Albany yang sagat tidak masuk akal dan tidak beradab."Pangeran Albany sering membeli wanita bersama ayahku dan beberapa temannya. Mereka juga melakukan perbuatan kotor yang sama." Putri Asifa juga menceritakan beberapa rahasia gelap Tuan Jalal untuk meyakinkan Pangeran Sofyan. "Anda bisa memeriksa transaksi rekening Pangeran Alb
Begitu mendengar putrinya sedang hamil, Tobias langsung menyusul ke Scotland hari itu juga dengan membatalkan banyak pertemuan penting. Tobias adalah pria yang sangat sibuk dan membesarkan seorang anak gadis banyak ulah seorang diri juga benar-benar berpotensi meningkatkan stres.Kali ini Tobias sengaja tidak memberitahu Jane mengenai kehamilan Jeny. Tobias khawatir Jane tidak akan setuju dengan ide aborsi. Apapun yang terjadi Tobias tidak mau anak gadisnya hamil, Jeny masih terlalu muda dan tentu saja Tobias tidak mau putrinya hamil darah daging dari Pangeran Albany.Ketika Tobias sampai di kediaman keluarga Lington, ternyata Geby sudah ada di sana. Jeny terlihat sedang menangis di pelukan Geby. Jeny juga mendengar suara papanya yang sudah datang dan pastinya sangat marah."Aku sangat takut."Geby tetap ibu terbaik bagi Jeny meskipun sekarang dia tahu telah memiliki Jane."Tenang aku akan bicara dengan Tobias."Tobias langsung menerobos masuk, sama sekali tidak menghiraukan peringatan
"Kau lagi?" Selir Kumaira kembali heran ketika melihat Sanaz mengantarkan minuman. "Di mana pelayanku?""Dia masih sakit dan belum bisa bekerja." Sanaz menjawab pelan sambil sedikit merunduk.Pangeran Hasan yang sedang duduk di depan ibunya ikut memperhatikan Sanaz."Siapa namamu?""Saya Sanaz, Pangeran.""Berapa umurmu?""Dua puluh lima, Pangeran."Sanaz memang terlihat masih sangat muda dan tentu saja cantik meski penampilannya sederhana nyaris tanpa makeup."Pergilah!" usir Selir Kumaira yang tidak suka melihat putranya memperhatikan pelayan. "Panggil kepala pelayan untuk menemuiku!"Sanaz langsung permisi untuk pergi dengan mengucapkan salam. Pangeran Hasan juga masih memperhatikan sampai punggung Sanaz menghilang di balik pintu."Ingat dia hanya pelayan." Selir Kumaira melirik putranya."Dia masih sangat muda untuk bekerja di dapur."Pangeran Hasan masih berumur tiga puluh lima tahun, memiliki dua orang istri yang masing-masing tinggal terpisah. Setelah kematian Pangeran Sofyan da
BAB 244 KESAL DENGAN PARA PENGACAU MEREPOTKAN."Zontus!" Bibir Mia berucap kebas karena masih terlalu syok.Zontus berdiri di bawah shower deras dengan tubuh maskulin telanjang penuh percikan lumpur. Mia melihat lengan besar Zontus menyaruk kasar rambut di kepalnya untuk membersihkan sisa lumpur. Air yang mengalir dari punggung Zontus ikut berwarna keruh pekat. Lelehan lumpur kotor terus meluncur turun melalui tiap inci pilinan otot maskulin yang sedang meregang keras. Mahluk yang sangat mengerikan dan berbahaya.Tiba-tiba Zontus berhenti, berpaling menatap Mia dengan mata masih berkobar seperti api. Benar-benar jingga seperti api, Mia gemetar hingga tidak berani bergerak. Tubuh Mia membeku tanpa mantra, Mia masih terlalu syok dan ketakutan. Rasa takut yang sulit dijelaskan dengan nalar, tapi auranya jelas sangat kuat, terlalu kuat.Nampaknya Zontus juga menyadari tubuh Mia yang sedang menggigil. Perlu beberapa saat sampai perlahan warna jingga di mata Zontus mulai meredup, kembali ke
BAB 243 HUJANHujan akhir musim gugur selalu turun dia sertai badai. Mia memperhatikan guguran daun basah di lantai balkon yang terbawa badai semalam. Sudah hampir tiga jam, Mia hanya meringkuk diam menyaksikan sisa hujan tanpa ingin beranjak dari ranjang.Sebentar lagi musim gugur berlalu, beralih ke musim yang baru tapi nampaknya hati Mia masih belum bisa beranjak ke manapun. Sesering apapun Mia berusaha tersenyum, tapi tetap tidak dapat menutupi kerinduan nya saat sendiri. Sungguh Mia rindu Zontus.Diam-diam air mata bening kembali mengalir dari sudut mata Mia tanpa sedikit suara isakan. Dua bulan lagi usia Mia sudah sembilan belas tahun. Waktu akan terus berjalan tanpa bisa diputar kembali, tapi Mia sudah bertekad menghabiskan seumur hidupnya untuk balas menunggu Zontus.[Ingat kau berjanji akan datang menjemputku di ulang tahunku yang ke dua puluh lima] Mia mengirim pesan ke ponsel Zontus yang sudah lama lenyap padam.********Suhu udara di luar semakin menusuk tulang, rintik h
BAB 242 MELANJUTKAN HIDUPAkhirnya musim gugur, hampir empat bulan sejak Mia kehilangan Zontus serta ibunya Helena. Mia terlihat jauh lebih baik, lebih sehat dan ceria, meski isi hatinya tetap tidak ada yang tahu.Mia dan Theo kembali berteman dekat dan berkomunikasi lagi seperti dulu. Theo juga sering datang mengantarkan makanan dengan mengetuk pintu. Kadang mereka membuat makan malam bersama dan pergi ke taman saat akhirnya pekan.Kali ini Theo mengantar Mia pergi ke Hampton untuk acara bayi Henry dan Livie. Hampir semua keluarga besar Mia ikut datang. Geby beserta kelima putri kembarnya dan anak-anak mereka yang ramai. Brandon, Lily serta anak-anak keluarga Lington termasuk Jacob dan bayi mereka yang berambut merah.Hanya Anelies yang tidak bisa ikut datang, tapi dia menitipkan hadiah spesialnya pada Jeny dan Pangeran Albany."Ini hadiah dari Ane untuk Leon."Akhirnya Henry memberi nama Leonel Loghan seperti permintaan Aron yang tidak bisa dibantah."Sampaikan ucapan terimakasihku
BAB 241 MENJALANI HIDUP Mia masih sangat muda dan labil, bisa bertindak ceroboh dalam kondisi tidak stabil. Sebelum pergi dari rumah peternakan, Anelies terus mengingatkan adiknya agar tidak pernah putus asa. "Waktu adalah kesempatan dengan banyak pelajaran yang dapat menjadi penyembuh bagi hati dan jiwa yang sakit. Tidak boleh putus asa, hidup harus tetap dijalani seperti janji yang telah diambil sumpahnya!" Sebagai kakak perempuan, Anelies akan terus mengingatkan Mia lagi dan lagi sesering dia bisa. "Berjanjilah untuk kami semua!" Anelies meminta Mia untuk berjanji agar tidak menyakiti dirinya sendiri. "Aku berjanji tidak akan bertindak bodoh!" Mia bersumpah. Anelies memeluk Mia erat-erat sambil terus berbisik. "Kami semua mencintaimu!" Mia mengangguk kemudian balas memeluk Anelies yang berpamitan pergi bersama anakanak. Aneleis yang pergi paling terakhir dari rumah peternakan. Satu pekan setelah Anelies pergi Mia ikut kembali ke New York. ******* Walapun Mia telah be
240 MIA RINDUSatu Minggu setelah semua orang pergi meninggalkan rumah peternakan, Mia masih terlihat murung, belum memiliki aktifitas lain kecuali berdiam diri di dalam kamar. Mia sering menangis sampai pagi tanpa sedetikpun memejamkan mata.Sungguh Mia sangat rindu tapi tidak tahu harus mencari Zontus kemana. Patah hati karena ditinggalkan selamanya ternyata jauh lebih menyakitkan dari pada sakit hati karena cemburu dan pertengkaran. Ketika hanya sekedar bertengkar, paling tidak Mia masih memiliki kesempatan untuk melihat Zontus kembali. Sekarang Mia sudah tidak bisa dan tidak tahu harus menahan rindunya sampai kapan.Mia semakin sedih karena satu buah kenangan foto pun dia tidak punya. Kadang Mia juga sangat takut bagaimana jika nanti dia lupa dan semua ingatannya tentang Zontus menghilang seolah mereka memang tidak pernah ada. Mia benar-benar bisa gila jika terus seperti ini."Mia apa kau sudah bangun?" Suara Mara mengetuk pintu kamar Mia dari luar."Masuklah, Mom."Begitu mendeng
BAB 239 KEKHAWATIRAN SEMUA ORANGMia bukan cuma telah kehilangan Zontus, dia juga baru tahu jika Helena adalah ibunya. Tapi dari semua kepedihannya, Mia paling sedih karena dia dan Zontus berpisah dalam kondisi sedang marah, bahkan Mia mengusirnya pergi.Sebuah kesalahan pahaman yang pastinya juga sulit untuk Zontus jelaskan dalam kondisi seperti kemarin. Zontus bersikeras tetap pergi karena Helena memang harus dia selamatkan. Sekarang mereka berdua sudah sama-sama tidak ada, Zontus pergi menyusul Helena.Penyesalan memang sering kali datang terlambat. Sekarang Zontus benar-benar pergi dan rasanya Mia ingin gila. Sejak kemarin Mia hanya duduk di balkon kamar, diam melihat jauh ke garis hutan tanpa mau berkumpul dengan keluarga yang lain. Keluarga Mia sedang berkumpul, bahkan Kai juga kembali datang bersama istri serta anak-anaknya untuk Mia."Semua akan berlalu dia akan baik-baik saja." Emillie berusaha menenangkan ibunya meski sebenarnya dua juga khawatir dengan kondisi Mia. "Mia
238 KEPERGIAN ZONTUSSetelah suara retakan kubah magma disusul ledakan dahsyat, elang api keluar dari puncak gunung dengan langsung merentangkan sayap lebar. Tiap helai dari bulu elang raksasa itu berkobar jingga, wujudnya benar-benar mengagumkan. Gerald terus berdiri takjup karena tidak menyangka dirinya bakal menjadi saksi dari kebebasan elang api yang telah ribuan tahun bersemayam dalam belenggu. Elang api sudah terbebas, dia terbang lenyap ke angkasa. Saat itu juga Gerald langsung berlutut untuk pengorbanan rajanya. Gerald terus berlutut hingga gemuruh di pungcak gunung api itu kembali mereda tapi jantung Gerald tetap berdebar kencang.Sungguh Gerald juga masih gemetar melihat pengorbanan Zontus untuk meraka semua. Meski Gerald tidak menyangka akan berakhir seperti ini. Tapi Zontus telah pergi membawa semua benda milik raja negeri Utara bersama tubuhnya, pedang perak, belati, permata bahkan darah milik raja tertua mereka.Setelah cukup tenang dan yakin semuanya telah usai, Ge
BAB 237 KING IN THE NORTH Sejak awal sudah benar tindakan Zontus dengan membekukan Latuza agar tidak mengacau, tapi dengan iseng Lana yang nakal justru membangunkannya. Kali ini giliran Gerald yang kembali mengacau karena tidak mau mendengarkan peringata Zontus untuk berheti ikut campur. Helena yang sudah berahasil lolos dari Latuza terpaksa harus ikut bertarung demi untuk menyeamatkan keturunannya.Mustahil jika Zontus tidak murka, peringatannya telah di abaikan dan sekarang tetap Zontus juga yang harus bertanggung jawab menyelesaikan semuanya segera. Zontus tidak memiliki pilihan lagi setelah melihayat Helena juga telah berkorban."Kalian telah mengacaukan segalanya!" Setelah berteriak lantang Zontus juga langsung melesat pergi dengan murka."Kupikir dia akan melenyapkan kita!" Theo yang bicara disisa atmosfer yang masih beku mencekamGerald juga masih syok karena dia pikir Zontus akan melenyapkan mereka bertiga, tapi ternyata tidak. Gerald, Jared, dan Theo sama-sama masih berd
BAB 236 AKHIR PERTARUNGANDalam kondisi panik terdesak, Latuza langsung melesat ke arah Jared berdiri seorang diri tanpa senjata dan tanpa perlindungan. Meskipun Jared seorang mutan tapi dia tetap bukan lawan sepadan untuk Latuza yang memiliki kemampuan sihir hebat. Haya dengan tatapan mata saja, Jared seketika lupa cara untuk lari dan bergerak. Jared tetap berdiri seperti orang linglung ketika Latuza mendatanginya dengan sangat cepat tidak terduga."Jared!" Gerald berteriak lantang, tapi seperinya dia sudah terlambat.Latuza sengaja menyerang jared untuk mengalihkan perhatian Gerald sekaligus membalas kelancangan musuh-musuhnya. Jared sama sekli tidak menghindar dari serangan Latuza. Tepat ketika Latuza ingin menelan kepala Jared dengan mulut terbuka lebar, tiba-tiba sebuah gelombang tidak kasat mata menerjang tubuh Jared sampai terpental jauh."Wanita terkutuk!" Latuza berteriak melengking pada penyihir berambut merah yang tibatiba sudah berdiri di hadapannya.Jared yang baru terpe