Ayo mana votenya aku sudah dobel up
Sudah menjadi rutinitas Sanaz untuk mengunjungi adik-adiknya di setiap akhir pekan. Sanaz datang bersama anak-anak adopsinya yang langsung membuat rumah Omar semakin ramai. Anak-anak sudah berlari lebih dulu karena tidak sabaran. Sanaz baru menyusul ketika dibuat terkejut dengan keberadaan Tobias Harlot. Tobias terlihat sedang bicara dengan Omar, entah apa yang mereka bahas, tapi yang pasti jantung Sanaz langsung berdebar-debar. Tobias juga langsung berhenti untuk menoleh dan tersenyum padanya. Ini adalah kali pertama Sanaz kembali melihat pria itu setelah malam mereka berpisah di halaman. Tobias tidak ada menelpon atau mengirim pesan selama beberapa hari ini dan tiba-tiba malah sudah berada di rumah orang tuanya pada hari Minggu. "Sepertinya ada yang ingin aku bicarakan dengan putrimu." Tobias permisi pada Omar untuk menghampiri Sanaz yang masih terkejut. "Senang melihatmu." Tobias menyapa lebih dulu karena Sanaz juga masih gugup. "Apa kita bisa bicara?" "Ya, tentu." Karena tidak
Keluarga Loghan sedang berduka, Jeremy Loghan baru saja kehilangan ibunya. Jeremy memakamkan sang ibu di pemakaman keluarga Loghan meskipun seumur hidupnya Margareth Lington tidak pernah diakui sebagai anggota keluarga."Karena seumur hidup dia tidak pernah mendampingiku, aku ingin ibu dimakamkan di sampingku."Margaret dimakamkan satu liang dengan saudari kembarnya. Bersebelahan dengan tanah kosong yang kelak di peruntukkan untuk Jeremy.Geby sangat mengerti dengan kesedihan Jeremy. Walaupun akhirnya mereka telah diberi kesempatan untuk saling mengenal sebagai ibu dan anak, tapi Margareth tetap lebih suka tinggal di rumahnya sendiri, hidup sendirian menghabiskan masa tuanya dengan mengurus kebun bungan mawar. Margareth pingsan ditengah barisan bungan dengan masih memegang gunting ketika kemarin Jeremy menemukannya."Sekarang ibumu sudah tenang berkumpul dengan saudarinya dan tetap bisa melihat kita semua dari surga."Jeremy serta anak-anaknya pulang lebih dulu, tinggal Mr. Papkins y
Yakutsk adalah salah satu tempat dengan cuaca paling ekstrim serta mengerikan di dunia. Semua orang harus membekali diri dengan peralatan keselamatan saat berada diperjalanan, karena jika mobil mereka mogok di tengah jalan dan tidak bisa menghubungi pertolongan maka sama halnya dengan kematian. Mereka akan membeku sama seperti fosil-fosil mammoth raksasa yang masih utuh terkubur di lapisan es kota Yakutsk. Jared berpura-pura tersesat setelah mobil yang dia kendarai kehabisan bahan bakar, dia berjalan keluar untuk mencari pertolongan dan mulai menggigil beku ketika salah seorang penduduk kampung menemukanya. "Kau masih bernapas?" pria pengendara kereta luncur itu menggoncang tubuh Jared. "Ya ..." Jared berdesis lemas. "Oh Tuhan kau sudah hampir membeku anak muda!" Pria itu segera membawa Jared naik ke atas kereta luncurnya yang ditarik oleh tujuh ekor serigala. Jared terus pura-pura menggigil dengan punggung gemetar yang sangat meyakinkan. Jared tidak bertanya dirinya kan dibawa k
"Ayo merapatlah jika kau kedinginan ..." Gerald benar-benar tega mengejek Emillie yang sudah mengigil hampir membeku tanpa belas kasihan."Lebih baik kugigit lidahku sampai mati dari pada menjadi budakmu!" Emilie balas menatap Gerald tanpa bergeming.Emellie sama sekali tidak tahu jika mutan seperti Gerald justru akan semakin tertantang dengan gadis pemarah keras kepala. Karena itu Gerald kurang tertarik dengan wanita-wanita di perkampungan yang cenderung menurutinya dengan suka rela. Semakin keras, maka wanita itu akan semakin layak sebagai betinanya."Menyingkir kau, Gerald!" Emillie berbaring kaku mengabaikan rasa dingin yang sudah berubah mendidih jadi uap panas.Gerald tetap merangkak ke atas tubuh Emellie, tidak perduli meskipun gadis itu merasa jijik untuk sekedar terkena tetesan air dari tubuhnya. Gerald malah meraba pangkal paha Emillie dan tersenyum sangat licik karena tahu mangsanya tidak akan bisa kabur atau mepertahankan kesombongan. Tiba-tiba Gerald menyelipkan jari ten
Pinggul Emilie terpantul-pantul licin di atas lantai basah, persis seperti yang pernah Gerald bayangkan untuk menyiksanya sampai kesulitan bernapas. Gerald terus menumbuk dengan giat, mengisi wanitanya dengan sebanyak mungkin peluh jantan. Sekujur tubuh Gerald juga masih terbakar, dia belum puas, liar dan penuh nafsu binatang. Geraman Gerald benar-benar seperti singa lapar penghuni goa yang baru mendapat tangkapan rusa. Gerald sangat lapar dengan tubuh mangsa yang begitu lezat. Geraman terakhirnya sangat panas, tumbukan Gerald menerjal kuat hingga ke puncak ledakan hebat. Emillie sudah lemas pasrah melihat Gerald sedang memusarkan pinggul kejang untuk melumuri mulut rahimnya. Saat itu Emillie cuma berpikir, jika Gerald sampai benar-benar membuatnya hamil, dia tinggal melakukan aborsi. Emillie tidak mau mengandung bayi mutan goa tidak beradab. Emilie serius tetang akan membuang benih Gerald ke tempat sampah. Setelah menuntaskan perbuatan gilanya Gerald masih menelusuri sekujur tubuh
Seharusnya mimpi memang tidak terasa senyata ini. Bibir Anelies terus dibekap agar tidak bersuara ketika terus Serkan tikami sampai tersedak-sedak.Anelies berpegang kencang pada kepala ranjang, menahan tubuhnya yang bergoncang sambil memperhatikan siluet punggung Yang Mulya Sekan ketika bergerak dalam gelap. Yang Mulya Serkan benar-benar sedang mengisinya dengan sesak. Hal selanjutnya yang Anelies khawatirkan adalah kamar Tiva yang cuma bersebelahan dengan mereka. Rasanya sangat kacau tapi Anelies juga sedang sangat ingin, dia tidak mau lelakinya berhenti. Untungnya tidur Husain sangat lelap setelah menghabiskan tiga botol susu. Cuma Husain yang tidak dapat Anelies susui karena mereka sempat terpisah dan sekarang kondisi Anelies juga sedang hamil."Yang Mulya ..." Anelies tetap tidak tahan untuk merintih.Bukannya Husain yang menyusu tapi malah Serkan. Lumatan Yang Mulya Serkan sangat panas, kontan menghidupkan seluruh kelenjar hormon sensitif Anelies untuk tumbuh semakin peka menyam
Begitu mendengar suara Emilie menjerit, gadis itu sudah terlanjur menggelinding dengan gumpalan selimut dari atas tangga. Gerald langsung reflek melempat piring di tangannya untuk bergerak secepat kilat menangkap rubuh Emilie tapi dia tetap sedikit terlambat."Oh, Tuhan ....!" Kaki Emilie membentur sudut anak tangga. "Kakiku!"Gerald segera menarik selimut yang masih melilit-lilit tubuh Emillie untuk memeriksa, pergelangan kaki gadis itu terlihat memar merah."Apa yang kau lakukan!" Meskipun terdengar kesal Gerald tetap langsung membopong tubuh Emillie yang baru dia tangkap untuk langsung dia angkat ke atas sofa."Aku mencium bau asap kebakaran!""Jangan konyol, tidak ada yang terbakar!" Gerald kembali memeriksa pergelangan kaki Emilie yang dengan sangat cepat membengkak."Ambilkan es!" Emilie langsung berteriak memberi perintah dengan nada galak meskipun dia sedang butuh pertolongan.Jika tidak ingat gadis itu benar-benar kesakitan mungkin Gerald juga tidak akan mau. Gerald segera ke
Jared langsung terlonjak berdiri."Kenapa?" tanya Levine yang sedang duduk di samping Jared.Jared tidak menjawab dia langsung berlari menerobos hutan. Jared berlari seperti cheetah salju, dapat melompat hinggap di dahan pohon dan melesat di atas permukaan salju. Napas Jared bergemuruh panas, jantungnya berdentam hebat. Teriakan Emillie terdengar begitu nyata. Jared tahu putrinya dalam bahaya, gadis itu butuh pertolongan."Gerald!!!"Taring-taring serigala itu benar-benar mengerikan dan nafasnya bau busuk seperti bangkai. Jarak mereka semakin dekat. Udara kasar terus berdesing-desing hingga Emillie mulai meringkuk pasrah untuk diterkam sebelum membeku. Emillie juga sudah tidak berani membuka mata, karena jika sampai dia mati di situ mustahil jejaknya akan ditemukan. Keluarganya tidak akan pernah tahu bagaimana hidupnya telah berakhir, dia akan dianggap hilang begitu saja. "Papa ... Mom ... aku mencintai kalian ...."Ketika Emillie sudah benar-benar pasrah dengan akhir hidupnya, tiba-t
BAB 256 BANYAK HAL TIDAK TERDUGABegitu mengetahui Zontus dapat membebaskan darah imortal, Jared langsung setuju dengan saran Anelies agar Mia menikah dengan Zontus. Tentu tujuan Jared pasti agar Mia bisa membujuk Zontus membantu Emillie serta keluarganya. Padahal sebenarnya Jared belum sepenuhnya rela Mia menikah.Mia masih sangat muda, Jared belum rela melepaskan putri kecilnya pada seorang laki-laki. Jared hanya mengikuti nasehat Anelies, dan ternyata Anelies benar. Dengan sangat tidak terduga Zontus mau menghargai mereka dengan pernikahan. Jared juga tidak menyangka, Zontus tetap akan memberi kesempatan untuk dirinya dan Mara sebagai orang tua.Sejak awal Mia memang hadir dengan sangat ajaib di tengah keluarga Jared. Mara selalu takut bila Mia bukan milik mereka. Walaupun Jared selalu berusaha menegarkan Mara, tapi sejatinya Jared juga sangata takut kehilangan. Beruntung Zontus tidak seburuk yang mereka semua pikiran selama ini. Tapi Zontus tetap bisa sangat keras bila urusannya d
BAB 255 PAGI YANG SEMPAT KACAU Mia tidak tahu, entah papanya baru bangun dari mimpi buruk, atau memang masih berjalan setengah bermimpi seram. "Kau dan Zontus harus menikah!" Tiba-tiba Mia dan Zontus diberi ultimatum keras. "Kalian harus segera menikah di hadapanku!" Setelah tersedak kaku, Mia langsung menoleh pada Zontus. "Zontus apa kau bisa menghapus ingatan papaku!" Seketika Jared langsung melotot lebar pada putrinya sendiri yang berani minta otaknya untuk dihapus. "Zontus cepat!" Mia menginjak kaki Zontus agar cepat bertindak. "Kau ingin aku menikahi Mia dengan cara seperti apa?" Ternyata Zontus malah menanggapi permintaan Jared. "Zontus!!!" Mia berdesis kesal tapi tidak dihiraukan. "Aku akan menikahi Mia di puncak gunung, di dasar laut atau di tengah hutan, di manapun asal dia mau!" "Aaaaaaa!!!" Saat itu juga Mia langsung menjerit histeris. "Kau pikir aku lumba-lumba!" Masalahnya Zontus telah hidup selama ribuan tahun, dia telah melalui banyak budaya denga
BAB 254 BICARA SERIUS Zontus benar-benar tidak bisa menembus ke dalam mata Yang Mulia Serkan, seperti ada perisai tebal yang terus menghalaunya. "Katakan siapa dirimu?" Zontus menuntut pertanyaan tegas. "Aku hanya manusia, seperti yang kau lihat." Serkan tetap berucap tenang. "Mustahil!" Zontus tidak mau percaya. "Kau menggunakan sihir!" "Tidak ada sihir!" Serkan menggeleng pelan. "Aku lahir dan hidup sebagai manusia, tidak ada keajaiban apapun." Serkan melangkah lebih dekat. "Tapi aku tetap tidak akan membiarkan siapapun mengusik keluargaku!" Zontus menatap tajam tapi Serkan memang sama sekali tidak gentar meskipun tahu mahluk immortal di hadapannya menguasai banyak sihir. "Kau tidak bisa membawa Pangeran Husain!" Serkan memberi pernyataan tegas. "Husain juga tidak akan berani pergi tanpa ijin dariku!" Bahkan Pangeran Husain sendiri pernah menyatakan jika dia lebih takut dengan babanya dari pada dengan Zontus. Zontus benar-benar bukan mahluk yang mau terkalahkan, dia
BAB 253 HARUS SEGERA DISELESAIKANZontus akan mengabulkan permintaan Mia sebagai hadiah ulang tahun. Zontus akan membebaskan Theo dari darah lycan. Zontus sudah setuju dan dia tidak mungkin mengingkari janjinya.Mia langsung bersemangat. Setelah bicara dengan Zontus, Mia langsung pergi menemui Gerald."Kita harus segera menemukan Theo!"Mia bicara di hadapan Gerald yang sedang duduk di perpustakaan bersama Emillie."Zontus sudah berjanji akan membebaskan Theo dari darah lycan asal kita membawa Theo ke hadapannya!"Gerald dan Emillie cukup terkejut mendengar Zontus mau membantu mereka."Kau serius?" Emillie bertanya dengan nada ragu. "Zontus bisa membersihkan darah lycan di tubuh Theo, atau Zontus malah akan melenyapkan nyawa Theo?"Emillie ragu jika mahluk seperti Zontus tidak mendendam pada pemuda yang juga suka mendekati wanitanya."Zontus tidak mungkin ingkar dengan janji serta ucapannya!" Mia sangat yakin. "Aku sangat mengenal Zontus!"Emillie menoleh Gerald untuk menunggu tanggap
BAB 252 MALAM TAHUN BARU BERSAMADari tepi hutan Helena melihat keluarga Jared dan Mara yang sedang berkumpul di meja makan malam. Semua anak-anak sedang berkumpul, Helena melihat mereka semua dengan dada ikut menghangat. Mara juga telah memaafkan Helena dengan kemurahan hatinya yang luar biasa.Mara dan Helena sama-sama seorang ibu, pasti mereka juga ingin yang terbaik bagi putri mereka. Helena telah memberitahu Mara jika suatu saat Zontus pasti akan kembali untuk menjemput Mia. Tidak ada yang dapat menghentikan Zontus, karena ratu negeri Utara memang hanya terlahir kembali untuk rajanya. Mara cuma minta pada Helena agar diberi waktu bersama Mia sebelum nanti Zontus mengambilnya.*******Ketika melihat Zontus datang, Mara langsung menjatuhkan semua gelas kristal yang sedang dia bawa. Mara sudah tahu Zontus akan datang menjemput Mia tapi dia tidak menduga akan secepat ini. Mara tidak tahu jika tujuan Zontus adalah Pangeran Husain. Sepanjang makan malam itu Mara terus diliputi rasa tak
BAB 251 BERKUMPULJulie memandikan anjing hitam yang dia bawa pulang dari pemakaman dengan mengunakan air dari selang di halaman."Ayo berputar lagi!" Julie memberi perintah. "Biar kubersihkan kaki kirimu!"Theo terus berputar patuh mengikuti perintah Julie yang sedang menggosok bulunya dengan busa sabun mandinya yang harum."Ingat nanti malam adalah malam tahun baru, kau harus bersih!"Julie juga terus mengajak Theo bicara. "Bibiku baru meninggal dua bulan lalu, sekarang aku juga sendirian."Theo bersuara lirih sambil menggosokkan hidung ke lengan Julie."Terima kasih." Ternyata Julie paham dengan maksud anjing hitam itu untuk bersimpati.Sebenarnya Julie juga tidak memiliki teman bercerita. Selama ini Julie hanya sibuk bekerja dan mengurus bibinya yang sakit-sakitan."Aku keringkan bulumu dulu baru kau bisa makan."Julie buru-buru masuk ke dalam rumah untuk mengambil handuk dan pengering rambut."Ayo kemari!" Julie memanggil dari teras.Theo segera berlari mendekat utuk dikering
BAB 250 MENJADI ANJINGMenjelang malam akhir tahun, hujan terus turun seolah tanpa jeda, begitu pagi agak cerah Julie buru-buru pergi keluar dengan pikup tuanya. Hari masih pagi, Julie berniat pergi mengunjungi makam kedua orang tuanya sebelum malam pergantian tahun.Ketika sampai di pemakaman, Julie terkejut melihat seekor anjing jenis serigala berbulu hitam legam sedang meringkuk di samping makam ayahnya. Sepertinya anjing kurus itu sudah berada di sana sejak hujan semalam, bulunya terlihat kotor kumal oleh percikan tanah lumpur basah."Hai apa kau lapar?"Julie bertanya pada anjing kurus yang terlihat lemah dengan perut cekung."Kau tidur dan kehujanan di sini?"Kebetulan Julie sedang membawa roti isi sisa sarapannya yang belum habis untuk dia ulurkan. Theo yang sudah sangat lapar langsung mengigit roti isi daging asap yang terasa sangat lezat luar biasa setelah beberapa hari tanpa makan. Theo makan dengan lahap dari tangan Julie yang juga sama sekali tidak merasa jijik atau takut
BAB 249"Apa Theo tidak ikut?" Mara baru ingat untuk menanyakan Theo karena Mia cuma datang sendirian."Theo sedang sibuk Mom." Mia terpaksa berbohong."Padahal kemarin dia berjanji akan ikut." Mara nampak kecewa.Seharusnya Mia memang pulang bersama Theo. Tapi sepertinya Theo sedang ingin balas tidak datang. Akhirnya Mia pulang sendiri."Anak muda itu sudah sangat baik, dia selalu menjagamu." Mara terus mengagumi Theo.Sampai di sini, ternyata Mia juga baru sadar jika tidak mudah untuk menjaga persahabatan dan asmara. Kadang harus ada yang mengalah atau lebih dipilih, meskipun sama-sama tidak ada yang buruk."Theo adalah sahabat terbaik yang pernah aku miliki."Mia mempertegas kata 'sahabat' untuk Theo, meski untuk sekarang Mia juga belum bisa menyebut nama Zontus. Zontus masih pergi, Mia belum bisa memberitahu siapapun bila Zontus masih hidup. Zontus sedang menyelesaikan semua urusannya dan tidak ingin kembali diganggu. Yang pasti Zontus juga sedang berjuang keras untuk mereka sem
BAB 248 SEORANG IBUMia berjanji akan memberikan kesempatan pada Helena untuk menjadi ibu yang baik, asal dia mau menemui Mara dan mengakui semua kesalahannya dengan jujur.Di sore hari yang dingin awal musim beku, Helena kembali datang ke tanah peternakan untuk bertemu Mara Clark. Kali ini Helena dan Mara sedang berdiri berhadapan di depan daun pintu yang baru terbuka."Aku ingin bicara denganmu."Helena merasa telah melakukan banyak kejahatan pada Mara Clark. Sekarang Helena harus mengakui dengan jujur dan meminta maaf meskipun mungkin Mara tetap tidak akan memaafkan."Hanya di antara kita berdua dan aku berjanji tidak akan menghapus ingatanmu."Sebenarnya Helena pernah beberapa kali menculik Mara Clark dan menghapus ingatannya mengunakan sihir."Apa kau Helena?" Mara bertanya dengan tubuh masih berdiri kaku karena terkejut."Ya." Helena mengangguk dengan senyum.Dalam pandangan Mara, Helena benar-benar sangat cantik dengan rambut merah seperti milik Anelies dan terlihat masih sanga