Ayo Vote dulu biar semangat di awal bulan
Emillie balas menatap Gerald, mengabaikan ketelanjangan mereka untuk dia anggap sepele. "Kenapa kau membawaku kemari?" Gerald tidak menjawab karena seharusnya gadis itu lebih waspada untuk tidak membuatnya makin tertantang. "Pasti kau ingin menculik kakakku!" tuduh Emillie dengan senyum sinis mengejek. "Kau ingin menggunakanku untuk mengancamnya?" Gerald masih tidak bergeming, dia cuma menatap gadis muda di hadapannya lekat-lekat. Nadi Gerald sudah mendidih panas ingin mengoyak dan menerkamnya hingga kesulitan menelan udara. Tapi egonya juga masih terlalu tinggi ketika diejek oleh wanita yang tidak memiliki rasa gentar. "Jangan mimpi kau bisa mendapatkan saudariku, Mutan Goa!" Emillie langsung berdiri dari dalam air, membiarkan tubuh bugilnya menetes-netes basah untuk terus mengejek batas kesabaran Gerald. Tubuh Emillie benar-benar seperti patung porselen, lembut, mulus penuh lekuk indah tapi dingin dan keras kepala. "Aku juga bukan budak sex-mu!" Emillie langsung melangkah kel
Sudah menjadi rutinitas Sanaz untuk mengunjungi adik-adiknya di setiap akhir pekan. Sanaz datang bersama anak-anak adopsinya yang langsung membuat rumah Omar semakin ramai. Anak-anak sudah berlari lebih dulu karena tidak sabaran. Sanaz baru menyusul ketika dibuat terkejut dengan keberadaan Tobias Harlot. Tobias terlihat sedang bicara dengan Omar, entah apa yang mereka bahas, tapi yang pasti jantung Sanaz langsung berdebar-debar. Tobias juga langsung berhenti untuk menoleh dan tersenyum padanya. Ini adalah kali pertama Sanaz kembali melihat pria itu setelah malam mereka berpisah di halaman. Tobias tidak ada menelpon atau mengirim pesan selama beberapa hari ini dan tiba-tiba malah sudah berada di rumah orang tuanya pada hari Minggu. "Sepertinya ada yang ingin aku bicarakan dengan putrimu." Tobias permisi pada Omar untuk menghampiri Sanaz yang masih terkejut. "Senang melihatmu." Tobias menyapa lebih dulu karena Sanaz juga masih gugup. "Apa kita bisa bicara?" "Ya, tentu." Karena tidak
Keluarga Loghan sedang berduka, Jeremy Loghan baru saja kehilangan ibunya. Jeremy memakamkan sang ibu di pemakaman keluarga Loghan meskipun seumur hidupnya Margareth Lington tidak pernah diakui sebagai anggota keluarga."Karena seumur hidup dia tidak pernah mendampingiku, aku ingin ibu dimakamkan di sampingku."Margaret dimakamkan satu liang dengan saudari kembarnya. Bersebelahan dengan tanah kosong yang kelak di peruntukkan untuk Jeremy.Geby sangat mengerti dengan kesedihan Jeremy. Walaupun akhirnya mereka telah diberi kesempatan untuk saling mengenal sebagai ibu dan anak, tapi Margareth tetap lebih suka tinggal di rumahnya sendiri, hidup sendirian menghabiskan masa tuanya dengan mengurus kebun bungan mawar. Margareth pingsan ditengah barisan bungan dengan masih memegang gunting ketika kemarin Jeremy menemukannya."Sekarang ibumu sudah tenang berkumpul dengan saudarinya dan tetap bisa melihat kita semua dari surga."Jeremy serta anak-anaknya pulang lebih dulu, tinggal Mr. Papkins y
Yakutsk adalah salah satu tempat dengan cuaca paling ekstrim serta mengerikan di dunia. Semua orang harus membekali diri dengan peralatan keselamatan saat berada diperjalanan, karena jika mobil mereka mogok di tengah jalan dan tidak bisa menghubungi pertolongan maka sama halnya dengan kematian. Mereka akan membeku sama seperti fosil-fosil mammoth raksasa yang masih utuh terkubur di lapisan es kota Yakutsk. Jared berpura-pura tersesat setelah mobil yang dia kendarai kehabisan bahan bakar, dia berjalan keluar untuk mencari pertolongan dan mulai menggigil beku ketika salah seorang penduduk kampung menemukanya. "Kau masih bernapas?" pria pengendara kereta luncur itu menggoncang tubuh Jared. "Ya ..." Jared berdesis lemas. "Oh Tuhan kau sudah hampir membeku anak muda!" Pria itu segera membawa Jared naik ke atas kereta luncurnya yang ditarik oleh tujuh ekor serigala. Jared terus pura-pura menggigil dengan punggung gemetar yang sangat meyakinkan. Jared tidak bertanya dirinya kan dibawa k
"Ayo merapatlah jika kau kedinginan ..." Gerald benar-benar tega mengejek Emillie yang sudah mengigil hampir membeku tanpa belas kasihan."Lebih baik kugigit lidahku sampai mati dari pada menjadi budakmu!" Emilie balas menatap Gerald tanpa bergeming.Emellie sama sekali tidak tahu jika mutan seperti Gerald justru akan semakin tertantang dengan gadis pemarah keras kepala. Karena itu Gerald kurang tertarik dengan wanita-wanita di perkampungan yang cenderung menurutinya dengan suka rela. Semakin keras, maka wanita itu akan semakin layak sebagai betinanya."Menyingkir kau, Gerald!" Emillie berbaring kaku mengabaikan rasa dingin yang sudah berubah mendidih jadi uap panas.Gerald tetap merangkak ke atas tubuh Emellie, tidak perduli meskipun gadis itu merasa jijik untuk sekedar terkena tetesan air dari tubuhnya. Gerald malah meraba pangkal paha Emillie dan tersenyum sangat licik karena tahu mangsanya tidak akan bisa kabur atau mepertahankan kesombongan. Tiba-tiba Gerald menyelipkan jari ten
Pinggul Emilie terpantul-pantul licin di atas lantai basah, persis seperti yang pernah Gerald bayangkan untuk menyiksanya sampai kesulitan bernapas. Gerald terus menumbuk dengan giat, mengisi wanitanya dengan sebanyak mungkin peluh jantan. Sekujur tubuh Gerald juga masih terbakar, dia belum puas, liar dan penuh nafsu binatang. Geraman Gerald benar-benar seperti singa lapar penghuni goa yang baru mendapat tangkapan rusa. Gerald sangat lapar dengan tubuh mangsa yang begitu lezat. Geraman terakhirnya sangat panas, tumbukan Gerald menerjal kuat hingga ke puncak ledakan hebat. Emillie sudah lemas pasrah melihat Gerald sedang memusarkan pinggul kejang untuk melumuri mulut rahimnya. Saat itu Emillie cuma berpikir, jika Gerald sampai benar-benar membuatnya hamil, dia tinggal melakukan aborsi. Emillie tidak mau mengandung bayi mutan goa tidak beradab. Emilie serius tetang akan membuang benih Gerald ke tempat sampah. Setelah menuntaskan perbuatan gilanya Gerald masih menelusuri sekujur tubuh
Seharusnya mimpi memang tidak terasa senyata ini. Bibir Anelies terus dibekap agar tidak bersuara ketika terus Serkan tikami sampai tersedak-sedak.Anelies berpegang kencang pada kepala ranjang, menahan tubuhnya yang bergoncang sambil memperhatikan siluet punggung Yang Mulya Sekan ketika bergerak dalam gelap. Yang Mulya Serkan benar-benar sedang mengisinya dengan sesak. Hal selanjutnya yang Anelies khawatirkan adalah kamar Tiva yang cuma bersebelahan dengan mereka. Rasanya sangat kacau tapi Anelies juga sedang sangat ingin, dia tidak mau lelakinya berhenti. Untungnya tidur Husain sangat lelap setelah menghabiskan tiga botol susu. Cuma Husain yang tidak dapat Anelies susui karena mereka sempat terpisah dan sekarang kondisi Anelies juga sedang hamil."Yang Mulya ..." Anelies tetap tidak tahan untuk merintih.Bukannya Husain yang menyusu tapi malah Serkan. Lumatan Yang Mulya Serkan sangat panas, kontan menghidupkan seluruh kelenjar hormon sensitif Anelies untuk tumbuh semakin peka menyam
Begitu mendengar suara Emilie menjerit, gadis itu sudah terlanjur menggelinding dengan gumpalan selimut dari atas tangga. Gerald langsung reflek melempat piring di tangannya untuk bergerak secepat kilat menangkap rubuh Emilie tapi dia tetap sedikit terlambat."Oh, Tuhan ....!" Kaki Emilie membentur sudut anak tangga. "Kakiku!"Gerald segera menarik selimut yang masih melilit-lilit tubuh Emillie untuk memeriksa, pergelangan kaki gadis itu terlihat memar merah."Apa yang kau lakukan!" Meskipun terdengar kesal Gerald tetap langsung membopong tubuh Emillie yang baru dia tangkap untuk langsung dia angkat ke atas sofa."Aku mencium bau asap kebakaran!""Jangan konyol, tidak ada yang terbakar!" Gerald kembali memeriksa pergelangan kaki Emilie yang dengan sangat cepat membengkak."Ambilkan es!" Emilie langsung berteriak memberi perintah dengan nada galak meskipun dia sedang butuh pertolongan.Jika tidak ingat gadis itu benar-benar kesakitan mungkin Gerald juga tidak akan mau. Gerald segera ke
BAB 193 BUKAN SIHIRSetelah Kai dan Mia pergi, Henry langsung bicara pada Livie."Teman Mia sangat aneh, aku curiga mentalnya tidak sehat!""Kulihat Tom sangat baik!" Livie malah membela Zontus. "Dia tidak minum alkohol, sangat disiplin menjaga Mia yang ceroboh dan kelihatannya Tom bukan tipe pemuda yang suka membual atau memamerkan kekayaan keluarganya!""Kenapa tidak sekalian kau sebutkan dia sangat tampan, sampai membuat para wanita tidak sadar dengan potensi psikopatnya!""Jangan berlebihan!" Livie menegur kecurigaan Henry."Akui saja, kau juga membela pemuda itu karena dia sangat tampan!"Livie langsung berhenti untuk menatap Henry."Sepertinya kau dan Kai hanya sedang cemburu!""Pemuda itu cuma ingin menguasai Mia, kenapa kau tidak bisa melihatnya!"******Mia pulang berdua dengan zontus, Lana tidak ikut mereka lagi karena Lana akan menginap di tempat Kai selama tiga malam. Seharusnya cukup melegakan bagi Mia, dia tidak harus mengurus keponakan nakal selama tiga hari. Tapi men
BAN 192 BERTEMU KAIWalaupun sudah duduk di dalam mobil Zontus, Mia tetap tidak bisa tenang. Jantung Mia terus berdebar-debar karena Zontus akan ikut bertemu dengan keluarganya, apa lagi di tempat Livie nanti juga akan ada Kai beserta istrinya."Mia apa kau tidak lupa membawakan baju gantiku?" Lana mengingatkan Mia. "Aku akan menginap di tempat Kai!""Ya, sudah ada di dalam tasmu!"Mia masih tegang karena memikirkan Zontus yang akan bertemu Kai. Selama mereka masuk ke dalam mobil, Zontus sama sekali belum bicara. Mustahil jika Mia tidak cemas, Mia takut Zontus membuat keluarganya celaka. Zontus bisa melenyapkan apapun cuma dengan menjentikkan jari jika sedikit saja merasa terusik atau marah.Begitu Zontus menghentikan mobilnya di area basement, Lana langsung buru-buru keluar paling dulu. Lana menenteng ransel kecil merah muda miliknya yang berisi pakaian ganti untuk menginap di tempat tinggal Kai."Ingat kau sudah berjanji untuk tidak menyakiti keluargaku!" Mia menoleh Zontus yang m
BAB 191 MEMANGSA PENYIHIRSekumpulan penyihir pria dan wanita yang telah berhasil ditangkap oleh para lycan dimasukkan ke sel bawah tanah. Sebuah sel khusus yang telah diberi perisai sihir lebih hebat dari Latuza.Seorang pria bungkuk yang baru dilempar masuk ke dalam sel coba menggunakan kemampuan sihirnya untuk mematahkan jeruji sel, tapi begitu tangan pria itu menyentuh jeruji besi, tiba-tiba tangannya terbakar dan menjerit."Aaaaaaaaaaa....!"Tangan penyihir bungkuk bukan cuma terbakar, tubuhnya juga terpental. Penyihir yang lain cuma menyaksikan tidak ada yang berani menolong atau membantu."Kau tidak akan bisa kabur!" Kata salah seorang penyihir wanita yang sudah hampir tiga hari berada di dalam sel. "Aku sudah melihat orang-orang keras kepala sepertimu sejak kemarin!""Untuk apa kita dikumpulkan seperti ini?" Penyihir bungkuk bertanya pada wanita di sampingnya."Aku tidak tahu!" Wanita berambut putih salju itu tidak berbohong. "Aku sedang bekerja di restoran ketika mereka dat
BAB 190 PENYIHIR WANITATheo kembali berada di tengah kawanan lycan. Kali ini pasukan elit para lycan sedang memburu seorang penyihir wanita yang bekerja di sebuah rumah sakit. Dokter wanita yang telah banyak menangani pasien persalinan itu ternyata jenis penyihir yang menyukai darah bayi untuk mempertahankan kecantikan dan umur panjang. Dokter Meriam Belis didatangi oleh para lycan ketika sedang menjilati darah bayi yang baru dilahirkan oleh ibunya."Siapa kalian?" Wanita yang tetap terlihat muda di usia hampir seratus tahun itu terkejut melihat tiga orang pria berbadan tinggi besar berdiri di hadapannya. "Bagaimana kalian bisa masuk?"Ruang tindakan medis harusnya steril dari pengunjung."Ikut kami!" Salah satu lycan yang bicara.Dr. Belis langsung berdesis waspada dengan gigi serta mulutnya yang penuh darah. "Kalian serigala!"Penyihir wanita itu langsung meletakkan bayi dalam gendongannya, bayi yang masih merah itu langsung manggis kencang dan tiba-tiba kepala Dr. Belis berputar
BAB 189 KEMBALI"Aku yang memakamkan ayahmu," Theo memberi tahu putri Jhony. "Dia meminta untuk dimakamkan di samping istrinya.""Oh, ....!" Julie terkejut menahan sesak dengan mebekap mulutnya sendiri untuk sejenak menghela napas. "Bagaimana ayahku meningga?""Jhony mengalami kecelakaan di area proyek." Untuk bagian ini Theo berbohong. "Aku mengenal ayahmu dengan baik, kami kerja bersama di proyek pembangunan hotel."Julie sudah tidak lagi bertanya tapi dia kembali berjongkok di depan batu nisan ayahnya. Sepertinya gadis itu menagis tapi Theo tidak berani mengusik. Sampai cukup lama Theo berdiri menunggu di belakang gadis muda itu. Rasanya tidak mungkin jika Theo melupakan kematian Jhony begitu saja. Theo kembali bersumpah akan menghancurkan para lycan."Terima kasih untuk semuanya." Tiba-tiba Julie bangkit berdiri, mentap Theo untuk berterimakasih.Mendadak Theo yang tidak bisa bicara, karena dia memang tidak tahu apa seharusnya gadis muda itu berterima kasih karena Theo masih mera
BAB 188Theo terkejut mengetahui Jhony memiliki seorang anak gadis."Kau putri Jhony?"Gadis cantik berlesung pipi dalam itu langsung mengangguk kemudian mengulurkan tangan untuk berkenalan."Julie Parker!"Theo masih gugup ketika ikut menyebutkan namanya."Theo Haris!"Saat itu Jhony pernah bercerita pada Theo, jika dia baru memiliki hidup yang sempurna bersama sang istri. Ternyata Jhony dan istrinya baru memiliki bayi perempuan setelah beberapa tahun menikah dan tiba-tiba sebuah bencana mengerikan terjadi. Jhony tidak sengaja menyayat leher istrinya sampai terputus ketika dia sedang meledak tidak terkendali di masa awalnya berubah menjadi lycan.Setelah istri Jhony meninggal, Jhony menitipkan putri kecilnya pada sang kakak. Jhony pergi menjauhi keluarganya. Demi untuk menjaga keselamatan orang-orang yang dia cintai, Jhony rela hidup seorang diri hingga akhir hayatnya.Selama ini Jhony melarang putrinya untuk mencari. Tapi kemarin ketika Julie berkunjung ke makam ibunya, dia terkeju
BAB 187 SEORANG ANAK PEREMPUANSementara Gerald pergi untuk mencari tahu kelemahan Latuza, Theo harus menyusup dalam pasukan elit para lycan yang sedang memburu lone wolf dan penyihir. Untuk kesekian kalinya Theo berada di tengah kawanan untuk ikut membasmi jenisnya sendiri. Kali ini Theo sedang ikut dalam aksi pembantaian seorang lone wolf tua yang tinggal di sebuah apartemen kecil seorang diri. Begitu sadar tempat tinggalnya sudah dikepung, lycan berbulu abu pucat itu langsung meloncat dari jendela apartemennya untuk berlari kabur. Pasukan lycan pemburu yang telah mengepung juga langsung mengejar, jumlah mereka hampir lima belas ekor di antaranya Theo. Theo ikut berlari mengejar dan melopat tinggi untuk menghadang target buruan mereka. Secepat apapun lycan abu-abu itu berlari dia tetap bukan tandingan para lycan bercicin hitam, dalam sekejap dia sudah kembali terkepung."Grmmm!!!" Suara pimpinan pasukan elit lycan mengeram, memberi instruksi pada kawannya untuk langsung menghabi
BAB 186Diam-diam Theo memperhatikan foto Mia di ponselnya. Sungguh Theo ingin sekali menelpon Mia untuk sekedar mendengar suara gadis itu, tapi Theo masih takut. Theo takut melibatkan Mia dalam masalahnya. Diam-diam Theo juga bersumpah tidak akan menemui Mia sebelum semua urusannya dengan para lycan usai."Apa kau sudah menjalankan perintahku!" Tiba-tiba Gerald sudah berdiri di hadapan Theo.Theo buru-buru matikan layar ponsel dan memasukan benda itu ke dalam saku. Beruntung Gerald tidak sampai ikut melihat foto Mia."Ya!" Theo ikut bangkit berdiri."Ingat kau tetap harus sangat berhati-hati dengan identitasmu!" Gerald telah menyusun rapi semua rencana mereka. "Sekarang kau bukan 'lone wolf', kau harus bisa menyingkirkan egomu sebagai angota kawanan!"Gerald juga telah mengatur semua identitas Theo untuk bisa masuk ke jajaran pasukan elit para lycan. Theo akan menyelinap sebagai mata-mata di tengah kawanan.********Theo tidak akan tahu jika gadis yang sedang dia rindukan justru seda
BAB 185 INGIN MENGUASAI"Siapa dia?" Henry penasaran dengan pemuda yang sedang bersama Mia."Dia Tom!" Lana yang menjawab Henry. "Cowoknya Mia!"Saat itu juga Mia langsung menarik telinga Lana untuk mundur ke belakang pinggangnya. Sumpah Mia takut dengan reaksi Zontus terhadap Henry."Tom temanku di kampus." Mia buru-buru berbohong.Zontus terlihat seumuran Henry, dengan gaya pakaian yang juga sama-sama tidak kalah modis dan terlalu mahal. Henry kurang percaya jika mahasiswa berpenampilan seperti itu."Henry!" Henry mengulurkan tangan lebih dulu pada Zontus untuk memperkenalkan diri. "Aku sepupu Mia."Setelah itu Zontus baru mau bicara. "Tom!"Zontus memperkenalkan diri dengan nama menjijikkan yang diberikan Mia."Senang bertemu denganmu, Tom."Livie ikut berkenalan kemudian Lana menarik lengan Livie dan berjinjit ke telinganya untuk berbisik."Cowok Mia sangat tampan, dia juga membelikan sepatu untukku!""Oh, Ya!" Livie ikut tersenyum cemerlang pada Lana yang sedang pamer."Lihat T