BAB 218 DIREMEHKANWalaupun Zontus terus menegaskan jika dirinya dan Helena hanya masalalu, nyatanya Mia masih sangat marah dan kesal setiap kali ingat Zontus membela wanita cantik itu. Mia juga pernah suka pada Theo, tapi Mia belum pernah merasakan cemburu sehebat rasa cemburunya terhadap Zontus. Rasanya Mia sanggup mencabut gunung untuk dia lempar ke kepala Zontus karena telah membuatnya sangat cemburu.Mia jadi mulai berpikir apa mungkin dirinya dan Zontus masih bisa putus setelah mereka sering berkelahi dan suka telanjang bersama. Zontus benar-benar telah meracuni otak polos Mia dengan berbagai cara gila, walaupun sedang benci dan murka ternyata Mia tetap suka disentuh. Mia baru ingin menutup kepalanya dengan bantal agar tidak ikut sinting, tapi tiba-tiba suara Lana melengking dari Halaman."Kai! Henry!" Lana berteriak ribut. "Tom, lihat siapa yang datang!" Mia ikut meloncat bangun, buru-buru berlari ke jendela untuk melihat ke luar."Oh, gawat!" Mia melihat Kai datang bersama H
BAB 219 PERTANDINGANJared masih membahas buku tua Brandon yang tiba-tiba hilang dengan misterius ketika Kai menyusul masuk ke ruang kerja Jared."Aku tidak tahu kau datang!" Jared juga terkejut dengan kemunculan putranya."Ada hal penting yang ingin aku bicarakan." Kai berjalan mendekati Jared. "Ini tentang Mia dan teman laki-lakinya!""Kenapa lagi dengan pemuda kota itu?" Jared langsung menutup panggilan teleponnya dengan Brandon."Aku curiga namnya bukan Tom!""Maksudmu dia berbohong mengenai namanya?""Bukan cuma nama, tapi semua identitas dan benda yang dia miliki!"Jared masih menunggu penjelasan dari putranya."Aku dan Henry sudah menyelidiki semua identitas Tom, tapi tidak ada yang valid. Bahkan berbagi mobil mewah yang sering dia kendarai tidak ada yang terlacak dokumennya!""Dia memakai barang ilegal?" Jared mulai paham."Sebenarnya aku tidak perduli dia sedang berpura-pura kaya atau memang pelaku bisnis gelap. Tapi aku yakin dia memiliki sebuah tujuan mendekati adikku!"Zon
BAB 220 TETAP TIDAK MAU KALAHZontus benar-benar bukan tipe mahluk yang mau mengalah, tapi saat akhirnya dia rela mengalah, ternyata Mai tetap berpaling pergi mengabaikannya. Mia memang masih sangat marah karena cemburu hebat pada sosok Helena. Helena yang masih sangat cantik luar biasa meskipun telah hidup berabad-abad lamanya. Walaupun Zontus sudah berulang kali bicara tegas telah memilihnya, tapi Mia tetap tidak yakin. Mia jadi mulai berpikir, bagaiman jika nanti dirinya sudah tidak muda lagi sementara Helena masih sangat cantik, apa ucapan Zontus masih tetap sama, apa janjinya masih berlaku. Intinya Mia tidak siap sakit hati.Jauh dari tengah halaman dan sorak-sorai kemenangan untuk Kai, Zontus tetap menatap punggung Mia yang berpaling pergi hingga masuk ke dalam rumah. Di usianya sekarang Mia memang tidak akan paham jika Zontus rela menunggunya selama berabad-abad dan sabar menantinya sampai tumbuh dewasa."Aku ingin bicara denganmu!" Tiba-tiba Kai sudah berdiri di hadapan Zont
BAB 221 MEMBACA BUKUPangeran Habibi dan Pangeran Husain terlihat duduk di dekat jendela kamar yang terbuka lebar. Purnama sedang bulat sempurna di langit malam yang sedang benderang. Anak-anak suka melihat bulan, mereka bisa bermain sampai malam."Husain mana yang lebih besar matahari atau bulan?" Pangeran Habibi bertanya pada kakaknya."Matahari." Husain menjawab sambil lanjut membaca buku di tangannya."Kenapa aku lihat bulan yang lebih besar?" Habibi tidak percaya."Letakkan jempolmu di depan mata!" Husain memberi perintah. "Lihat mana yang lebih besar, bulan atau jempol tanganmu?"Setelah mengikuti perintah Husain, Habibi terlihat cemberut berpikir. "Jempolku seperti raksasa!""Semua akan terlihat lebih besar karena jaraknya lebih dekat." Husain lanjut menjelaskan. "Begitu juga dengan matahari dan bulan. Bulan lebih dekat dari bumi, sedangkan matahari sangat jauh, karena itu matahari terlihat lebih kecil."Pangeran Husain semakin besar dan semakin pintar meski kadang juga masih s
BAB 222 WANITA BERAMBUT MERAH IMMORTALSetelah Zontus melihat proses persilangan pada kuda betina di peternakan, Zontus langsung melesat pergi mencari Helena yang dia yakin juga tahu segalanya. Helena telah berada di tanah keluarga Clark selama berabad-abad. Setelah berhasil memaksa Helena bicara jujur, saat itu juga Zontus mengutus Drako untuk mengambil buku tua dari kediaman Brandon Lington. Sebuah buku tua yang telah menjadi banyak sumber bencana sekaligus kunci dari seluruh misteri yang selama ini sedang mereka cari.Zontus bukan cuma cerdik, dia juga cukup curang. Zontus membakar buku tua yang telah dia hapal di dalam kepala di saat semua orang sedang bingung mencarinya. Yang terpenting Zontus telah menemukan apa yang dia cari dari buku tersebut. Zontus juga sudah tahu bagaimana Putri Eluise bisa terlahir kembali untuknya.*******Zontus telah mengalah dalam pertandingan berkuda, Kai sudah Zontus buat pergi menyingkir. Sekarang Mia dan Zontus duduk tenang berdua di kursi teras, m
BAB 223 HIDUP HELENAZontus dapat melihat kilasan hidup Helena hanya dengan menyentuh kepalanya dengan ujung jari ringan. Zontus melihat hidup Helena setelah tragedi yang menimpa seluruh keluarganya.Helena sempat hidup menderita terlantar karena putus asa. Helena sudah tidak peduli dengan hidupnya lagi tapi dia juga tidak bisa mati dengan mudah. Helena jadi sering berkelana tanpa tujuan, suka berjalan kaki dari perkampungan ke perkampungan dengan menyebrangi hutan.Sampai pada suatu hari Helena bertemu seorang pria baik hati yang menawarkan tumpangan kereta. Pada jaman itu hanya bangsawan terhormat yang dapat bepergian mengunakan kereta kuda. Awalnya Helena menolak tapi pria itu sedikit memaksa sampai ikut turun dari kereta untuk menemani Helena berjalan kaki. Helena sempat tersenyum dalam hati karena pria bangsawan itu juga masih sangat muda dan tampan.Nampaknya Helena yang sangat cantik juga telah membuat seorang pemuda dari keluarga bangsawan langsung tertarik padanya. Padahal sa
BAB 224Gerald baru menghentikan mobilnya di halaman dan sangat terkejut melihat sosok Zontus sedang berdiri menghadang dengan tatapan tajam seperti iblis. Walaupun cuma pernah bertemu satu kali dengan Zontus, tapi Gerald belum lupa sama sekali dengan wujutnya. Mahluk yang sangat berbahaya untuk ditemukan berdiri di teras rumah. Insting Gerad langsung waspada. Nampaknhya Theo yang duduk di samping kemudi juga ikut merasakan ketegangan Gerald."Ada apa?" Theo menoleh Gerald yang masih menggenggam kemudi dengan lengan kaku mencengkeram keras. "Jangan ikut keluar!" Gerald memperingatkan Theo.Gerald sama sekali belum lupa bagaimana Zontus bisa membekukan tubuhnya dengan sangat mudah. Segala kemampuan mereka tidak akan berguna untuk melawan kehebatan Zontus. Gerald sangat waspada, dia keluar lebih dulu dari pintu mobil, melangkah pelan dengan kewaspadaan penuh karena bisa saja tiba-tiba kakinya mebeku di halaman.Gerald berusaha untuk bersikap tanang agar tidak memicu konflik. Gerald ba
BAB 225 Ketika melihat foto keluarga Jared yang banyak dipajang di dinding ruang keluarga, Theo baru tahu bila Mia adalah adik dari Kai Loghan. Ada banyak foto Mia dalam gendongan kakak laki-lakinya. Hanya Mia yang memiliki rambut gelap ikal paling mencolok dan paling kecil. Sepertinya Mia juga jadi yang paling dimanja dan disayangi oleh saudara-saudaranya.Bahkan Theo juga melihat foto Mia duduk di atas bahu Aron Loghan dan adiknya Henry, mereka berfoto di depan pagar istal. Mia memiliki banyak saudara laki-laki termasuk Pangeran Albani yang tidak Theo kenali. Theo kembali memperhatikan foto Mia ketik masih anak-anak, berambut ikal gelap dengan mata biru benderang."Itu Mia!" Lana memberitahu dari belakang punggung Theo.Theo berpaling terkejut karena tidak mendengar suara langkah kaki Lana."Dia cantik!" Theo mengomentari foto Mia saat seumuran Lana."Tapi sekarang dia sangat cerewet!" Lana cemberut sebentar, kemudian buru-buru bicara lagi. "Tapi jangan suka Mia, dia sudah punya
BAB 54 MENYERANG KAWAN SENDIRIKelopak mata Dokter Faiza perlahan terbuka sayup, kepalanya terasa berat, dan napasnya masih tersengal sesak oleh sisa endapan asap. Dokter Faiza pingsan akibat terjebak di tengah tenda yang sedang terbakar, dia menghisap terlalu banyak asap karbon. Tapi beruntung wanita cantik berhati malaikat itu masih selamat dari tragedi mengerikan.Kondisi Dokter Faiza masih sedikit linglung, ranjang empuk di bawah tubuhnya terasa asing, bau antiseptik di sekelilingnya menusuk sangat keras. Setelah mengerjap pelan, Dokter Faiza baru sadar bila dirinya telah berada di kamar rumah sakit. Tangan kiri Dokter Faiza dipasangi infus, dia juga mendengar suara langkah kaki dari luar dan tidak lama kemudian pintu terbuka."Anda sudah sadar?" Seorang perawat wanita menghampiri Dokter Faiza."Apa yang terjadi?" Dokter Faiza benar-benar bingung dengan kondisinya."Anda pingsan karena menghirup terlalu banyak asap kebakaran." Perawat wanita menjelaskan."Bagaimana dengan camp rel
BAB 53 SERANGAN TIBA-TIBA Kurang lebih lima belas mil dari perbatasan kota yang dijaga ketat oleh pasukan tentara musuh, tenda relawan medis berjejer di dekat hilir sungai. Tenda-tenda tersebut sengaja di pindahkan ke dekat tepian sungai agar diam-diam bisa mempermudah penyelundupan para tawanan untuk mendapat pertolongan.Setelah lebih dari enam bulan para tim relawan dikirim ke medan pertempuran, sepertinya mereka cuma semakin tersingkir jauh dari kota yang telah di duduki oleh pihak musuh. Pihak musuh menerbitkan larangan keras bagi siapapun untuk memasuki kota. Penduduk sipil yang masih terjebak di tengah kota sebagian menjadi sandera dan sebagian besar dalam kondisi memprihatinkan, terutama wanita dan anak-anak.Setiap hari gelap para relawan militer akan menyelinap melalui jalur sungai untuk membawa korban terluka dan membebaskan sandera. Kamp para tentara relawan juga terletak tidak jauh dari tenda tim medis agar memudahkan akses bagi mereka untuk saling membantu dan berbagi
BAB 52 HARUS PATUHPutri Sofia yang baru kembali dari asik berlibur langsung dibuat terkejut melihat Hamna sudah menunggunya di Istana Zubair."Apa yang kau lakukan di sini?""Pangeran Al-Waleed mengirim saya untuk menjaga Anda, Putri Sofia.""Mustahil!" Putri Sofia tidak percaya. "Pangeran Al-Waleed telah mengembalikan mu!""Silahkan Anda bicara sendiri dengan Pangeran Al-Waleed."Saat itu juga Putri Sofia menghubungi Pangeran Al-Waleed melalui telepon. Setelah tiga kali nada sambung, Pangeran Al-Waleed langsung menyambut dengan ucapan salam keselamatan dengan nada lembut."Kenapa Hamna ada di Istana Zubair?" Putri Sofia yang sedang terburu emosi langsung menerjang dengan pertanyaan lantang tanpa membalas ucapan salam."Aku yang mengutusnya untuk menjagamu." Pangeran Al-Waleed masih berusaha tenang dengan sikap dewasa."Aku sudah punya Zahra, aku tidak butuh pengawal lagi." Sofia menolak. "Aku tidak suka dengan pengawal yang Anda kirim!""Suka atau tidak suka, kau tetap harus dija
BAB 51 PERTEMPURAN AKAN KEMBALI DIMULAI "Ternyata Putri Sofia pergi berlibur dengan Pangeran Yusuf." Abdul langsung melapor pada Pangeran Al-Waleed. "Darimana kau mendapat informasi itu?" Pangeran Al-Waleed melempar tatapan tajam pada pengawalnya. "Pangeran kecil itu yang baru bercerita." Abdul dan Pangeran Al-Waleed memperhatikan Pangeran Habibi yang masih duduk sendirian. "Tidak mungkin anak-anak akan berbohong" Abdul melanjutkan. "Dia juga memberitahu jika Putri Sofia menyimpan banyak foto Pangeran Yusuf." Telinga Pangeran Al-Waleed semakin terbakar, rongga dadanya bergemuruh hebat dengan rasa panas. "Kembali kirim Hamna untuk mengawasi Putri Sofia!" ****** Terlepas dari hati Putri Sofia yang masih bimbang dan perasaan Pangeran Yusuf yang belum bisa terbalas, mereka tetap harus menjadi saudara yang saling menyayangi. "Apapun yang bakal terjadi aku tidak ingin hal tersebut merubah hubungan kita." Yusuf menggenggam tangan Putri Sofia. "Ya?" Putri Sofia mengangguk
BAB 50 SOFIA & YUSUFSetelah berpisah di savana dengan perasaan cemas, Pangeran Yusuf benar-benar tidak bisa berhenti memikirkan Putri Sofia, apa lagi setelah itu Putri Sofia juga tidak turun untuk makan malam. Pangeran Yusuf sangat takut telah bertindak ceroboh.Dalam pikiran Yusuf, Putri Sofia tetap gadis muda yang masih sangat polos, belum pernah tersentuh oleh laki-laki. Seharusnya Yusuf tidak tergesa-gesa. Sekarang Yusuf merasa sangat bodoh karena tidak dapat menahan diri."Dimana Sofia?" Emillie yang bertanya dimeja makan."Sepertinya dia kelelahan setelah berkuda." Mara yang menjawab. "Zahra sudah mengantar makan malam Sofia ke kamar."Meski tahu penyebabnya, Pangeran Yusuf tidak berani ikut bicara.Sampai larut tengah malam Yusuf melihat kamar Putri Sofia masih terang benderang, tapi Yusuf tidak berani mengusik. Sekedar mengirim pesan pun Pangeran Yusuf tidak berani.Sepanjang malam itu sebenarnya Putri Sofia dan Pangeran Yusuf sedang sama-sama tidak bisa tidur. Sampai lewat
BAB 49 PUTRI SOFIA BERLIBURPutri Sofia mengirim pesan kepada Pangeran Al-Waleed bahwa dirinya tidak bisa datang ke Istana Tamir.[Maaf Pangeran Al-Waleed, saya tidak bisa hadir ke pesta ulangtahun Anda karena mendadak harus menjenguk kakekku]Kakek berarti keluarga dari ibu Putri Sofia. Pangeran Al-Waleed tidak banyak bertanya karena selama ini Yang Mulya Serkan diketahui sangat privat merahasiakan keluarga istrinya.[Semoga kakek Anda diberi kesehatan dan selalu dilimpahi keberkahan, Putri Sofia]Pangeran Al-Waleed membalas pesan dari Putri Sofia dengan sebuah doa seperti adab pria terhormat. Pangeran Alwaleed berpikir kakek putri Sofia pasti sudah jompo dan sakit sakitan.*********"Jared apa kau bisa diam sebentar saja!" Mara berteriak pada suaminya yang sudah kembali berada di atas punggung kuda."Aku hanya ingin mengajak anak-anak berkeliling di perbukitan."Jared mengajak Pangeran Yusuf, Putri Sofia, Pangeran Rasyid, dan tentunya Lana yang tidak mau ketingalan sebagai pasukan h
BAB 48 PILIHAN PUTRI SOFIAEmillie dan Gerald datang berkunjung ke Istana Zubair karena kebetulan mereka sedang berada di timur. Gerald bertemu dengan Yang Mulya Serkan untuk membicarakan masalah pertempuran yang semakin memanas. Sementara itu Emillie pergi menemui Anelies karena tidak mau ikut campur urusan laki-laki.Emillie bukan cuma terkejut karena melihat tingkah Pangeran Al-Waleed yang mengirim begitu banyak kotak kado merah muda, Emilie juga terkejut mendengar putri Sofia demam tinggi karena tekanan stress."Aku bukan cuma takut Sofia jatuh sakit, aku paling takut bila dia kembali nekat kabur." Anelies mengungkapkan kerisauannya pada Emillie. "Aku hanya menginginkan kebahagian untuk Sofia, tapi Yang Mulya Serkan dan seluruh negeri ini pasti juga menginginkan putri kami bersama pria yang setara dengannya."Artinya Sofia tetap tidak bisa bersama sembarangan laki-laki, pernikahannya tetap harus di atur oleh keluarga kerajaan. "Sepertinya Putri Sofia cuma perlu berlibur." Emil
BAB 47 MENJADI GILAFaaz diseret ke sebuah ruangan berdinding biru terang, terdapat banyak sekat kaca tembus pandang dengan berbagai mesin canggih digital. Laboratorium kota telah dikuasai pihak musuh dan mereka alih fungsikan sebagai tempat penyiksaan manusia paling keji.Suara teriakan keras terdengar dari ujung lorong kaca. Suara seorang pria yang terus meraung tersiksa dengan pedih, sesekali juga terdengar suara lecutan disusul tangis memohon ampun. Faaz berusaha menutup rapat telinganya dan tahu dirinya bakal segera bernasib serupa."Ayo cepat seret dia ke mari!"Kaki Faaz kesulitan berjalan tegak karena lututnya juga telah bertubi-tubi mendapat pukulan keras."Beruntung kami tidak akan memotong kaki dan lenganmu!"Faaz masih berani menatap tajam untuk menunjukkan sikap tanpa gentar."Beraninya kau menantangku!"Faaz kembali mendapat pukulan keras hingga sisi rahangnya berderak."Sebentar lagi seluruh kesombongan di kepalamu akan lenyap!"Faaz didorong ke kursi metal, kaki, tang
BAB 46 TANTANGAN BERATKomandan tim relawan telah mengkonfirmasi pada media yang telah meliput kejadian tembakan rudal dua hari yang lalu."Tidak ditemukan tubuh korban di lokasi kejadian!" Kemal juga telah mencari berbagai berita mengenai kejadian tersebut."Pagi setelah ledakan, warga cuma melihat bekas kendaraan militer yang telah hancur. Kondisinya sangat parah. Seandainya Faaz masih selamat dari maut, pasti kali ini dia juga sudah tertangkap oleh pihak lawan.""Oh, Tuhan...!" Kemal terus mencengkeram rambut di kepalanya.Tertangkap sebagai penyusup hukumannya bisa sangat keras mengerikan.*******Putri Sofia sedang duduk di balkon bersama Yang Mulya Seika ketika Zahra datang melapor."Putri Sofia, baru saja Pangeran Al-Waleed datang untuk menjenguk Anda."Sofia cukup terkejut karena dia pikir Pangeran Al-Waleed tidak akan nekat datang."Aku belum mau bertemu siapapun!" Putri Sofia menolak Pangeran Al-Waleed di hadapan Yang Mulya Seika. "Katakan saja aku masih perlu istirahat."