BAB 220 TETAP TIDAK MAU KALAHZontus benar-benar bukan tipe mahluk yang mau mengalah, tapi saat akhirnya dia rela mengalah, ternyata Mai tetap berpaling pergi mengabaikannya. Mia memang masih sangat marah karena cemburu hebat pada sosok Helena. Helena yang masih sangat cantik luar biasa meskipun telah hidup berabad-abad lamanya. Walaupun Zontus sudah berulang kali bicara tegas telah memilihnya, tapi Mia tetap tidak yakin. Mia jadi mulai berpikir, bagaiman jika nanti dirinya sudah tidak muda lagi sementara Helena masih sangat cantik, apa ucapan Zontus masih tetap sama, apa janjinya masih berlaku. Intinya Mia tidak siap sakit hati.Jauh dari tengah halaman dan sorak-sorai kemenangan untuk Kai, Zontus tetap menatap punggung Mia yang berpaling pergi hingga masuk ke dalam rumah. Di usianya sekarang Mia memang tidak akan paham jika Zontus rela menunggunya selama berabad-abad dan sabar menantinya sampai tumbuh dewasa."Aku ingin bicara denganmu!" Tiba-tiba Kai sudah berdiri di hadapan Zont
BAB 221 MEMBACA BUKUPangeran Habibi dan Pangeran Husain terlihat duduk di dekat jendela kamar yang terbuka lebar. Purnama sedang bulat sempurna di langit malam yang sedang benderang. Anak-anak suka melihat bulan, mereka bisa bermain sampai malam."Husain mana yang lebih besar matahari atau bulan?" Pangeran Habibi bertanya pada kakaknya."Matahari." Husain menjawab sambil lanjut membaca buku di tangannya."Kenapa aku lihat bulan yang lebih besar?" Habibi tidak percaya."Letakkan jempolmu di depan mata!" Husain memberi perintah. "Lihat mana yang lebih besar, bulan atau jempol tanganmu?"Setelah mengikuti perintah Husain, Habibi terlihat cemberut berpikir. "Jempolku seperti raksasa!""Semua akan terlihat lebih besar karena jaraknya lebih dekat." Husain lanjut menjelaskan. "Begitu juga dengan matahari dan bulan. Bulan lebih dekat dari bumi, sedangkan matahari sangat jauh, karena itu matahari terlihat lebih kecil."Pangeran Husain semakin besar dan semakin pintar meski kadang juga masih s
BAB 222 WANITA BERAMBUT MERAH IMMORTALSetelah Zontus melihat proses persilangan pada kuda betina di peternakan, Zontus langsung melesat pergi mencari Helena yang dia yakin juga tahu segalanya. Helena telah berada di tanah keluarga Clark selama berabad-abad. Setelah berhasil memaksa Helena bicara jujur, saat itu juga Zontus mengutus Drako untuk mengambil buku tua dari kediaman Brandon Lington. Sebuah buku tua yang telah menjadi banyak sumber bencana sekaligus kunci dari seluruh misteri yang selama ini sedang mereka cari.Zontus bukan cuma cerdik, dia juga cukup curang. Zontus membakar buku tua yang telah dia hapal di dalam kepala di saat semua orang sedang bingung mencarinya. Yang terpenting Zontus telah menemukan apa yang dia cari dari buku tersebut. Zontus juga sudah tahu bagaimana Putri Eluise bisa terlahir kembali untuknya.*******Zontus telah mengalah dalam pertandingan berkuda, Kai sudah Zontus buat pergi menyingkir. Sekarang Mia dan Zontus duduk tenang berdua di kursi teras, m
BAB 223 HIDUP HELENAZontus dapat melihat kilasan hidup Helena hanya dengan menyentuh kepalanya dengan ujung jari ringan. Zontus melihat hidup Helena setelah tragedi yang menimpa seluruh keluarganya.Helena sempat hidup menderita terlantar karena putus asa. Helena sudah tidak peduli dengan hidupnya lagi tapi dia juga tidak bisa mati dengan mudah. Helena jadi sering berkelana tanpa tujuan, suka berjalan kaki dari perkampungan ke perkampungan dengan menyebrangi hutan.Sampai pada suatu hari Helena bertemu seorang pria baik hati yang menawarkan tumpangan kereta. Pada jaman itu hanya bangsawan terhormat yang dapat bepergian mengunakan kereta kuda. Awalnya Helena menolak tapi pria itu sedikit memaksa sampai ikut turun dari kereta untuk menemani Helena berjalan kaki. Helena sempat tersenyum dalam hati karena pria bangsawan itu juga masih sangat muda dan tampan.Nampaknya Helena yang sangat cantik juga telah membuat seorang pemuda dari keluarga bangsawan langsung tertarik padanya. Padahal sa
BAB 224Gerald baru menghentikan mobilnya di halaman dan sangat terkejut melihat sosok Zontus sedang berdiri menghadang dengan tatapan tajam seperti iblis. Walaupun cuma pernah bertemu satu kali dengan Zontus, tapi Gerald belum lupa sama sekali dengan wujutnya. Mahluk yang sangat berbahaya untuk ditemukan berdiri di teras rumah. Insting Gerad langsung waspada. Nampaknhya Theo yang duduk di samping kemudi juga ikut merasakan ketegangan Gerald."Ada apa?" Theo menoleh Gerald yang masih menggenggam kemudi dengan lengan kaku mencengkeram keras. "Jangan ikut keluar!" Gerald memperingatkan Theo.Gerald sama sekali belum lupa bagaimana Zontus bisa membekukan tubuhnya dengan sangat mudah. Segala kemampuan mereka tidak akan berguna untuk melawan kehebatan Zontus. Gerald sangat waspada, dia keluar lebih dulu dari pintu mobil, melangkah pelan dengan kewaspadaan penuh karena bisa saja tiba-tiba kakinya mebeku di halaman.Gerald berusaha untuk bersikap tanang agar tidak memicu konflik. Gerald ba
BAB 225 Ketika melihat foto keluarga Jared yang banyak dipajang di dinding ruang keluarga, Theo baru tahu bila Mia adalah adik dari Kai Loghan. Ada banyak foto Mia dalam gendongan kakak laki-lakinya. Hanya Mia yang memiliki rambut gelap ikal paling mencolok dan paling kecil. Sepertinya Mia juga jadi yang paling dimanja dan disayangi oleh saudara-saudaranya.Bahkan Theo juga melihat foto Mia duduk di atas bahu Aron Loghan dan adiknya Henry, mereka berfoto di depan pagar istal. Mia memiliki banyak saudara laki-laki termasuk Pangeran Albani yang tidak Theo kenali. Theo kembali memperhatikan foto Mia ketik masih anak-anak, berambut ikal gelap dengan mata biru benderang."Itu Mia!" Lana memberitahu dari belakang punggung Theo.Theo berpaling terkejut karena tidak mendengar suara langkah kaki Lana."Dia cantik!" Theo mengomentari foto Mia saat seumuran Lana."Tapi sekarang dia sangat cerewet!" Lana cemberut sebentar, kemudian buru-buru bicara lagi. "Tapi jangan suka Mia, dia sudah punya
BAB 226 RAHASIA BUKU TUA Latuza berhasil bangkit kembali dengan wujud sempurna dan kemampuan sihir berlipat ganda. Kehebatan Latuza tidak akan terkalahkan lagi, dia juga telah mengenali siapa saja musuh-musuhnya dan akan mendatanginya satu-persatu. Latuza masih berjalan melata meski wujudnya sudah menyerupai manusia. Suara gemerisik angin di sertai pusaran daun kering membawa Latuza ke sebuah gubuk kecil di tengah hutan. Gubuk kecil yang sedang dihuni oleh seorang penyihir wanita berambut merah. Di manapun Helena bersembunyi, Latuza tetap akan menemukannya. Helena langsung berpaling dengan waspada, menunggu di ambang pintu sampai sosok Latuza muncul di hadapannya. "Dimana kau menyimpan buku yang telah kau curi dariku?" "Kau yang mencuri, aku mengembalikan buku itu pada pemiliknya!" Ternyata Helena juga yang menyembunyikan buku tua itu di perpustakaan keluarga Loghan hingga ditemukan kembali oleh Brandon Lington agar dipelajari. "Penyihir terkutuk!" Latuza berteriak murka.
BAB 227 ANAK IMMORTALBegitu melihat proses persilangan kuda di peternakan, Zontus langsung teringat dengan kelahiran Mia yang tidak wajar. Bayi manusia tidak lahir hanya dalam satu malam, kecuali janin itu memang bukan dari proses pembuahan alami. Ada yang sengaja menciptakannya untuk sebuah tujuan.Saat itu juga Zontus langsung melesat pergi untuk kembali mencari Helena. Zontus yakin Helena pasti tahu semuanya karena dia telah tinggal di tanah keluarga Clark selama beberapa abad.Dalam sekejap mata, Zontus telah berdiri di tengah hutan, melihat ke sekeliling pepohonan yang sunyi karena mendadak angin ringan pun tidak berani bergerak."Keluarlah!" Zontus yakin Helena akan mendengar ucapannya.Setiap ucapan Zontus adalah perintah, Helena pun tidak akan berani membantah perintah rajanya. Dengan langkah pelan Helena keluar dari balik pohon pinus besar."Kau memanggilku?"Sebelumnya Zontus sudah berjanji tidak akan mengusik Helena, karena itu Helena terkejut ketika melihat Zontus kembali
BAB 21Emillie diberi tawaran oleh seorang putra mahkota. Tawaran yang seharusnya sangat menyenangkan bagi kebanyakan wanita. Pangeran Al-Waleed bukan cuma kaya raya, dia juga masih sangat muda, memiliki kekuasaan dan tampan."Akan kuberikan apapun yang kau inginkan asal kau mau patuh padaku!""Aku wanita bebas, bukan wanita yang dapat disimpan oleh laki-laki!" Emillie bicara tegas dengan tatapan tajam."Kau punya mata yang cantik." Pangeran Al-Waleed terus mengamati wanita di hadapannya. "Kau juga akan mendapat banyak hadiah."Emillie terus dibujuk agar mau dimiliki. Seandainya Lana tahu ibunya sedang dirayu, pasti dia sudah meledak histeris untuk merobohkan Istana Tamir beserta seluruh penghuninya. Sementara saat ini Emillie sedang berusaha menahan diri untuk mencari lebih banyak informasi."Aku bukan anak-anak yang dapat dibujuk dengan hadiah!" Emillie coba menantang. "Tapi aku akan sangat menyenangkan untuk pria yang juga bisa memberikan kehormatan tertinggi untukku!""Aku juga s
BAB 20 BERBAHAYAKondisinya benar-benar genting menegangkan, Putri Sofia dan Faaza bisa ketahuan jika Ramji berhasil membuka pintu."Aku curiga Faaza bukan memelihara kucing!"Semakin gawat, Ramzi mulai curiga. Putri Sofia reflek melotot syok, dia sangat takut ketahuan. Faaz segera menyentuh bibir Putri Sofia dengan jari telunjuk agar tenang."Tidak akan kubiarkan mereka menemukan mu!" Faaz bersumpah pada dirinya sendiri, kemudian pelan-pelan bangkit dari atas ranjang.Putri Sofia ikut bangkit duduk dengan membelai pinggangnya yang masih agak nyeri setelah terhimpit tidak dapat bergerak. "Kau mau ke mana?" Putri Sofia mendongak pada Faaza.Faaz terlihat berjalan mendekati jendela samping. Selain jendela yang menghadap halaman depan, posisi kamar Zahra yang kebetulan berada di sudut bangunan juga memiliki jendela menghadap ke halaman samping. Putri Sofia buru-buru berdiri untuk ikut melihat keluar jendela. Ada sebuah kolam renang yang cukup lebar di halaman samping."Aku akan melompa
BAB 19 TERTANGKAPSejak Emillie keluar dari taksi seorang diri, dia sadar ada beberapa mata memperhatikannya. Seorang wanita berkeliaran seorang diri memang sangat tidak lazim. Bahaya bisa mengancam wanita di mana saja, apa lagi bagi mereka yang masih sangat muda dan cantik. Ketika Emillie melintasi depan pertokoan dia tidak sengaja mendengar percakapan seorang pria melalui sambungan telpon.Dengan indra pendengaran mutan berdarah immortal, Emillie dapat mendengar suara paling pelan dari jarak lebih dari dua puluh meter. Seorang pria berkemeja hitam sedang melapor pada seseorang dalam sambungan telepon. Emillie sengaja berjalan mendekat seolah dia tidak sadar jika dirinya sedang di bicarakan dan tepat ketika Emillie melintasi di depan pria berkemeja hitam, sebuah kamera aktif di arahkan padanya. Foto Emillie tertangkap dengan jelas meskipun dia sedang memakai cadar.Sejak siang hari Emillie sadar jika dirinya terus di ikuti. Agar tidak mencurigakan Emillie pergi berbelanja fashion sep
BAB 18 KUCING"Meowww....""Kau memelihara kucing?""Kakakku yah memelihara kucing, bukan aku!" Faaz kembali mempertegas dengan alibi agar meyakinkan. "Aku jarang pulang, biasanya Fatima yang akan selalu datang memberi makan.""Berarti Fatima akan datang?" Mata Ramzi langsung berbinar."Saat aku di rumah, aku yang memberi makan."Seketika Faaz menenggelamkan ke bagian Ramzi yang sudah sempat berbunga-bunga."Ah, sayang sekali kekasihku Fatima tidak akan datang.""Sebaiknya kalian menginap di hotel kota, aku serius, rumahku masih gelap tanpa listrik sampai besok lusa!" Faaz juga terus berusaha membujuk Ahmed dan Ramzi agar tidak berlama-lama berada di rumahnya."Kau kira kami takut gelap!" Ramzi yang membalas. "Aku akan tetap menginap disini, kita sahabat disaat terang dan gelap!""Wahahaha...!!!" Ramzi menambahkan kelakar tawa untuk kalimat terakhir yang puitis.Gawat bila kedua rekan Faaza benar-benar menginap. Putri Sofia bisa kelaparan di dalam kamar. Faaz harus segera mencari akal
BAB 17 PUTRI SOFIA BERSEMBUNYIGerald dan Emillie mulai mencari jejak Putri Sofia dari hotel kerajaan tempat malam gadis muda itu menghilang. Gerald masih bisa mencium aroma Putri Sofia di sekitar kamar hotel hingga ke ruang laundry. Tapi mendadak aroma Putri Sofia menghilang di sekitar halaman parkir."Jejaknya sudah lenyap!" Gerald yang memiliki penciuman paling tajam bahkan sudah tidak dapat mencium jejak apapun. "Putri Sofia kabur di saat hujan deras, kemungkinan karena itu jejaknya telah lenyap!""Sepertinya Putri Sofia pergi bersama sebuah mobil!" Emillie yang selalu paling cerdas dan jeli di antara putri-putri Jared. "Siapa saja yang datang dan pergi malam itu?"Saat itu juga, Gerald dan Emillie segera mencari tahu semua daftar tamu yang hadir di acara ulang tahun Putri Sofia dan Pangeran Hamdan. Sebenarnya acara ulang tahun tersebut cuma mengundang keluarga inti, seharusnya tidak ada yang perlu dicurigai. Selebihnya adalah pengawal istana yang berjaga ketat."Pangeran Al-Walee
BAB 16 TAMU TIDAK TERDUGAAbdul kembali memberi laporan pada Pangeran Al-Waleed."Sepertinya memang ada yang aneh dan mencurigakan, Pangeran." Abdul menjelaskan informasi yang baru dia dapat dari mata-matanya. "Biasanya setiap akhir pekan dalam satu bulan Putri Sofia akan berkunjung ke resort pantai keluarga istana untuk mengunjungi Yang Mulya Seika. Akhir pekan ini Putri Sofia tidak terlihat datang. Seandainya Putri Sofia benar-benar sakit, seharusnya Yang Mulya Seika juga akan pergi untuk mengunjungi cucu kesayangannya. Tapi dalam satu pekan ini Yang Mulya Seika juga tidak terlihat keluar dari resort sama sekali."Pangeran Al-Waleed semakin yakin jika memang sedang ada yang disembunyikan oleh Yang Mulya Serkan. Janji seorang raja bukan perkara main-main, bila Yang Mulya Serkan sampai ingkar mengenai Putri Sofia, masalah tersebut pasti akan menimbulkan ketegangan dalam hubungan politik kedua negara mereka."Tetap jalankan rencanaku!" Pangeran Al-Waleed bicara tegas di hadapan Abdul.
BAB 15 KOTORPutri Sofia menjerit histeris karena melihat laba-laba, berlari panik sampai akhirnya jatuh menendang ember oli kotor. Putri Sofia jatuh dengan posisi tertelungkup di lantai, sekujur tubuhnya berlumuran oli hitam yang tumpah melebar ke lantai."Jangan berdiri!"Faaz menghentikan tapi Putri Sofia sudah terlanjur bangkit."Kau akan jatuh!"Faz melompat cepat untuk menangkap tubuh Putri Sofia yang kembali terjungkal tapi mereka malah sama-sama tergelincir jatuh bersama. Faaza jatuh terjengkang ke belakang sedangkan Putri Sofia jatuh tertelungkup di atas tubuhnya."Oh Tuhan...!" Putri Sofia yang menimpa dada Faaza dengan keras, tapi dia sendiri yang mengeluh nyeri.Putri Sofia segera mendekap buah dadanya yang berdenyut-denyut nyeri, sementara Faaza belum bergerak. Begitu sadar dirinya sedang tertelungkup di atas tubuh seorang pria, Putri Sofia langsung melotot lebar. Sofia terkejut gugup, sangat canggung sampai bibirnya bicara aneh."Apa aku berat?"Mereka masih tumpang tin
BAB 14Nampaknya Faaz benar-benar marah dengan cara bercanda Putri Sofia yang sembarangan mengaku sebagai istri. Putri Sofia iseng mengaku sebagai istri Faaza di hadapan Jasmine, prajurit cantik yang seperti disukai oleh Faaz."Maaf, aku tidak bermaksud membuat teman wanitamu kesal." Putri Sofia berusaha meminta maaf. "Lain kali aku tidak akan bercanda lagi."Faaz sudah tidak menanggapi, pemuda itu pilih tetap fokus mengemudi untuk buru-buru membawa Putri Sofia pulang. Sesampainya di rumah, Faaz tetap tidak banyak bicara, menurunkan semua belanjaan mereka untuk dia angkut sendiri ke lemari penyimpanan."Apa kau butuh bantuan?" Putri Sofia menawarkan diri."Makan dulu sarapanmu, jangan terlambat makan." Faaz mengingatkan makana yang tadi telah mereka beli."Kau juga belum makan, aku akan menunggumu!"Putri Sofia akan menunggu sampai Faaza selesai dengan semua pekerjaannya. Faaz berusaha mengacuhkan semua usaha Putri Sofia, tapi ternyata gadis itu benar-benar sabar menunggu. Putri Sofia
BAB 13 DALAM BAHAYAHari ini Pangeran Al-Waleed memiliki jadwal kunjungan sosial ke negara tetangga mereka untuk menyerahkan donasi dari istana. Pangeran Alwaleed sedang dalam perjalanan didampingi pengawal pribadinya."Apa kau sudah mendapat informasi mengenai Putri Sofia?" Pangeran Al-Waleed kembali bertanya pada Abdul."Maaf pangeran, sepertinya keluarga istana sangat tertutup dan aturan Istana Zubair sangat ketat. Kami kesulitan mencari informasi."Sepertinya Pangeran Al-Waleed semakin tidak sabar ingin bertemu Putri Sofia."Saya yaki Putri Sofia akan segera pulih dari sakitnya dan Yang Mulya Serkan juga akan segera membawanya pada Anda.""Aku merasa ada yang aneh!" Insting Pangeran Al-Waleed jauh lebih tajam. "Ada kebohongan besar yang coba mereka tutupi dariku!""Sebaiknya Anda tunggu saja janji Yang Mulya Serkan." Abdul berusaha menenangkan pangeran mudanya. "Janji seorang raja seharusnya bukan main-main!"Abdul berpikir pangeran Al-Waleed sedang tidak sabar untuk menikahi put