BAB 107 KEMARAHANKali ini Zontus pergi ke pantai, menatap ke sepanjang garis pesisir yang melengkung ke utara. Perairan tidak menghasilkan batu, semua batu berasal dari area pegunungan. Pada dasarnya batu berasal dari kristalisasi magma yang dihasilkan oleh gunung-gunung berapi aktif. Bebatuan dari gunung terus terbawa arus air hingga ke muara sungai dan sebagian menepi kembali di sepanjang pesisir pantai. Zontus terus menatap ke sekeliling di mana puncak gunung berapi tertinggi yang masih aktif selama berabad-abad. Zontus berkeyakinan jika bebatuan berwarna itu berasal dari gunung tempat jasad elang api masih terkubur hingga hari ini. Gunung berapi berselimut lapisan salju yang letusan dahsyatnya pernah mencairkan lapisan es beku di seluruh negeri utara. Artinya saat elang api ditumbalkan oleh Raja Negeri urata di atas puncak kubah lava, darah panasnya ikut mengalir bersama ledakan magma. Seperti layaknya peristiwa alami dari letusan gunung berapi yang pada akhirnya kembali memba
BAB 108 SEMUA RENCANA HUSAINZontus terus memperhatikan tubuh gadis muda yang baru dia baringkan di atas ranjang. Zontus cuma menutup tubuh polos Mia dengan selembar selimut tipis. Mia masih belum sadar tapi saat itu Zontus sudah mulai berpikir keras.Sepertinya Zontus juga baru sadar jika tubuh Mia telah berbeda. Mia bukan cuma memiliki ingatan serta darah Putri Eluise, dia juga memiliki struktur tubuhnya dengan sempurna. Putri Eluise benar-benar bisa kembali hidup. Zontus bisa kembali mendapatkan kekasihnya dengan tubuh utuh seperti yang selama ini dia inginkan.Pelan-pelan Zontus mendekat untuk menyentuh dahi Mia. Ternyata Zontus juga dapat masuk lebih dalam ketika Mia tidak memakai gelangnya. Zontus dapat melihat seluruh adegan ketika Mia kabur dari tengah keluarganya. Mia melesat cepat dan meloncat lincah dari pohon ke pohon. Bahkan Jared Landon tidak dapat mengejar Mia. Seharusnya Mia memang tidak bisa melakukan semua itu meskipun dia mewarisi darah mutan.Zontus terus melihat l
BAB 109 TERKEJUTEmillie membawa Mia menemui Anelies yang sudah menunggu di ruang baca."Anelies akan coba mengunci sebagian memorimu.""Kenapa dengan memoriku?"Mia memang belum tahu jika dia memiliki memory orang lain di dalam kepalanya."Biar aku yang menjelaskan." Anelies yang bicara. "Ayo kemari!"Anelies memanggil Mia untuk duduk di sampingnya. Mereka bertiga duduk di sofa melengkung di bagian tengah ruang baca, duduk berdampingan dengan posisi Mia berada di tengah."Ada memory dari kehiduan orang lain yang ikut bersemayam di dalam kepalamu." Anelies mulai menjelaskan pelan-pelan agar Mia tidak panik dan takut."Siapa dia?" Mia langsung bertanya. "Siapa yang berada di kepalaku?""Putri Eluise, dia bisa mengambil alih tubuhmu sehingga kau lepas kendali seperti kemarin."Seharusnya penjelasan Anelies sudah cukup membuat Mia paham. Tapi Mia malah merasa semakin aneh dan tidak masuk akal."Karena itu aku harus kembali mengunci ingatannya agar tidak dapat kembali mengganggumu.""Sia
BAB 110Dari jendela kamar, Anelies melihat Pangeran Husain sedang bermain dengan bayi kucing milik Jacob yang kembali beranak, tapi Pangeran Habibi tidak terlihat bersama mereka ."Yang Mulya, di mana Habibi?" Anelies bertanya pada Yang Mulya Serkan."Tadi dia bermain dengan Husain." Serkan yang baru masuk ke dalam kamar berjalan menghampiri Anelies untuk meminta bayi perempuan dari gendongannya."Husain cuma bersama Mia, Habibi tidak ada."Serkan ikut menengok ke luar jendela. Pangeran Habibi memang tidak ada, dia juga sama sekali tidak terlihat di halaman. Saat itu juga Serkan langsung menelpon Omar yang berjaga di bawah."Omar, temukan Pangeran Habibi." Serkan memberi perintah pada pengawalnya."Baik, Yang Mulya."Omar lekas berkeliling, mencari di sekitar halaman rumah, istal kuda, bahkan sampai ke tepi danau tapi Pangeran Habibi sama sekali tidak terlihat. Omar kembali lagi ke rumah utaman karena melihat tatanan meja perjamuan di beranda samping. Para pelayan sedang menyiapkan
BAB 111 MIA Vs ZONTUSSemua orang di rumah peternakan sedang terlelap, Gerald sekalipun tidak akan dapat menyadari kedatangan Zontus yang menyelinap masuk ke dalam kamar Mia. Zontus adalah yang terkuat di antara jenis mereka. Walaupun pernah terlahir dengan darah campuran tapi Zontus telah sempurna menyatu dengan darah terkutuk dalam tubuhnya. Zontus bukan cuma memiliki ketangguhan fisik dan kecekatan luar biasa, dia juga menguasai segala sihir. Mahluk seperti Zontus tidak akan mudah untuk dimusnahkan, bahkan mustahil untuk terkalahkan meski mereka semua bersatu melawannya.Zontus membawa Mia melesat jauh ke tengah hutan gelap untuk membuat gadis muda itu takut. Hutan benar-benar sedang gelap gulita tanpa serpihan cahaya bulan, siapapun seharusnya gentar berdiri di hadapan monster yang telah hidup selama berabad-abad. Zontus melangkah maju dengan dada bergemuruh murka karena ke entengan Mia yang terus mengatakan ingin mati cuma untuk seorang anak manusia."Lebih baik kau mati kucekik
BAB 112 KEKECEWAAN MIA"Aku ingin kau singkirkan Zontus dari hidupku!" Mia memberi perintah pada Husain."Aku tidak bisa melakukan pekerjaan seperti itu?" Husain mengeleng polos seperti layaknya bocah."Aku yakin kau bisa!" Mia tidak percaya dengan omongan Husain."Sampai kuda milik baba melahirkan anak kucing aku juga tetap tidak akan bisa menyuruh Zontus berhenti mengikutimu!""Apa maksudmu!" Mia langsung melotot lebar dengan ucapan Husain.*******Mia tidak dapat berhenti memikirkan ucapan Husain mengenai Zontus yang tidak akan pernah bisa berhenti mengikutinya. Entah apa maksud Husain. Mia juga heran kenapa dirinya dan Zontus seperti sudah ditakdirkan untuk bertemu dan ribut.Malam ketika Anelies kembali menemui Mia di kamarnya, Mia langsung pura-pura tertidur."Aku tahu kau belum tidur." Anelies tidak akan tertipu."Ah ...!"Mia menyerah, dia langsung kembali membuka selimut yang semula menutup kepalannya. Anelies dan anak laki-lakinya sama-sama tidak bisa ditipu."Apa kau sudah
BAB 113 ANAK-ANAKJika saat itu Aron yang mewakili keluarga Loghan untuk datang ke acara pernikahan putri keluarga Haris, kali ini Mr. Haris serta istrinya yang datang sendiri ke Yorkshire untuk menghormati Jeremy Loghan. Jeremy Loghan telah banyak jadi dewa penolong dalam bisnis keluarga Haris sejak mereka baru merintis bisnis perhotelan. Setelah semua orang selesai bertepuk tangan dan bersuka cita mengucapkan selamat pada pasangan pengantin, Mr. Haris membawa istrinya menghampiri Aron Loghan untuk mengucapkan terimakasih. Saat itu Mia benar-benar ingin kabur tapi Aron tarik lagi lengannya agar diam duduk di sampingnya. Mrs. Haris yang semula belum begitu yakin dengan gadis muda di samping putra keluarga Loghan akhirnya tetap jadi benar-benar tercengang.Mr. Haris menghampiri Aron Loghan Terlebih dahulu sebelum kemudian ikut menyapa putra keluarga Lington. Sementara itu sepertinya Mrs. Haris masih terkejut melihat Mia duduk di antara Aron Loghan dan Jacob Lington."Kau juga di sini
BAB 114 PANGERAN HUSAIN HILANG"Oh Tuhan, apa itu ...?" Mia melihat dari jendela kamar, melihat para tamu yang berfoto dengan burung-burung kecil cantik penurut."Sepertinya aku ingin keluar!" Mia kembali berlari turun sampai dia lupa memakai sepatu."Kai tangkap satu burung untukku!" Mia yang baru bergabung berteriak pada kakaknya tapi malah Pangeran Habibi yang menghampiri Mia untuk memberikan dua genggam burung kecil berwarna kuning cerah."Ini untukmu!" Pangeran Habibi tersenyum cemerlang dengan sangat pemurah."Oh, kau tidak boleh menggenggam burung serapat itu!" Mia melotot terkejut melihat burung malang di tangan Pangeran Habibi yang nyaris tercekik. "Ayo cepat lepaskan!"Habibi mengikuti perintah Mia dengan patuh, dia melepaskan burung dalam gengamannya untuk terbang. Baru dua detik Mia merasa lega dan tiba-tiba dia baru sadar dengan sesuatu yang bergerak dari kantong celana Pangeran Habibi."Apa itu!" Mia buru-buru memeriksa ke kantong celana Habibi. "Kau tidak boleh memasukk
BAB 285 BERKUMPUL KE UTARAZontus telah membuat keputusan untuk menunggu seumur hidup Mia, menemani wanitanya hingga menua. Tapi Zontus tetap harus segera menyelesaikan semua masalahnya yang lain."Kita akan pergi ke Utara!"Zontus pernah bersumpah akan membawa Mia ke Utara sebagai ratunya. Sekarang saatnya Zontus menyelesaikan urusannya dengan pasukan lycan pengacau. Zontus akan memberi hukuman setimpal untuk para lycan yang telah berani berkhianat dengan Latuza."Ingat kau berjanji untuk membebaskan Theo!" Mia mengingatkan Zontus."Ya!"Zontus tidak pernah main-main dengan sumpahnya. Para lycan bercincin hitam akan Zontus lenyapkan dihadapan seluruh kawanan yang telah berkumpul di Utara. Tidak ada lycan yang bisa lolos dan tidak ada lycan yang dapat membantah perintah rajanya.Dari kejauhan Mia melihat para lycan telah berkumpul dalam lingkaran besar, tidak terhitung jumlahnya. Berbagai jenis lycan dari berbagai penjuru dunia bergemuruh seperti gerombolan lebah kebingungan. Mereka m
BAB 284 DI TENGAH BADAISemua gerak gerik sepele yang sedang dilakukan oleh Theo terus mengingatkan Julie pada anjing peliharaannya yang pintar. JJ juga sangat pandai menjaga api perapian."JJ!" Julie menguji dengan nama anjingnya."Ya!"Julie tidak menyangka Theo bakal langsung menoleh ketika dia panggil dengan nama anjing. Julie mendadak beku. Sepertinya Theo juga sedang syok. Ketika mata mereka terus bertemu, saat itu juga Julie semakin sadar kenapa tatapan Theo selalu terasa tidak asing baginya."JJ!" Julie memanggil sekali lagi.Theo langsung berdiri bangkit dari depan perapian untuk mendatangi Julie dengan patuh persis seperti ketika dirinya masih seekor anjing.Julie terduduk beku di atas ranjang, begitu Theo sudah berdiri di hadapannya, Julie mengulurkan salah satu lengan. Theo langsung merunduk berlutut untuk menyapukan sisi wajah dan kepalanya ke lengan Julie persis seperti kebiasaan anjing peliharaan.Saat itu napas Julie masih gemetar, matanya berkaca-kaca bening, menggena
BAB 283 AKAN MENUNGGUTanga Julie terus gemetar, menggenggam bandul kalung milik anjingnya. Julie tidak tahu bagaimana kalung milik JJ bisa berada di dalam brankas milik Theo. Isi kepala Julie masih terlalu kacau. Julie langsung teringat jejak darah di jendela rumahnya yang hancur. Julie curiga Theo juga telah membunuh anjingnya."Oh, tidak!" Julie menarik napas dalam untuk memenangkan diri. Julie ingin menangis dan ingin marah."JJ ...!" Akhirnya Julie cuma bisa menangis untuk anjingnya yang malang.Sungguh Julie sangat sedih membayangkan anjing pintarnya sudah tidak ada, mungkin JJ telah dicabik lycan atau ditelan. Entah bagaimana Theo bisa tega membunuh anjing tidak berdosa. Julie ingin sekali marah, tapi dia merasa tidak berdaya untuk melawan apa lagi membalas.Julie kembali buru-buru meraba ke dalam laci lemari untuk menemukan petunjuk apapun mengenai Theo. Kali ini Julie malah tidak sengaja menemukan sebuah cicin hitam. Cincin hitam pekat dengan motif kepala srigala yang terli
BAB 282 ANAK-ANAK MEREPOTKANSetelah hampir setengah hari Zontus menunggu, akhirnya Mia kembali pulang. Mia baru masuk melalui pintu depan dan langsung berjalan menghampiri Zontus dengan langkah cepat."Aku ingin punya anak darimu!" Mia bicara sambil berkacak pinggang persis gaya Lana. "Baru kau boleh pergi!""Uhk!" Zontus langsung batuk tersedak."Apa kau makan keripik kentangku lagi?"Sungguh ini pertama kalinya Zontus tersedak setelah ribuan tahun lamanya dan Mia malah menuduhnya menghabiskan stok keripik kentang."Kau tidak bisa minta anak dariku!" Zontus langsung melotot pada Mia."Tapi aku sangat ingin bayi!" Mia serius dengan keinginan anehnya.Mia pikir memiliki bayi segampang batuk atau bersin, padahal dia sendiri masih sering banyak ulah seperti bocah rewel."Aku ingin satu saja darimu!""Percayalah, anak-anak itu nakal, merepotkan, kau tidak akan suka!" Zontus sudah pernah punya anak, dia tidak akan mau lagi. "Lihat kau juga terus ribut dengan putri kakakmu!""Aku tidak
BAB 281 SITUASI SULITKetika Kai mengajak Zontus untuk bicara berdua, ternyata dia langsung bisa menebak jika Zontus sedang menyembunyikan rahasia."Aku sangat menghargai semua kerelaanmu untuk keluargaku, dan aku tahu yang sedang kau lakukan bukan cuma sekedar ikut duduk di meja makan bersama kami."Kai menatap ke manik mata Zontus yang seketika mengelap pekat."Kau bisa bercerita padaku!" Kai bukan cuma menawarkan diri sebagai pendengar, dia juga ingin mengambil tanggung jawab sebagai kakak laki-laki bagi Mia."Aku tidak sehebat yang klian pikirkan." Baru kali ini Zontus mengakui kelemahan dirinya. "Aku takut tidak dapat memenuhi janjiku untuk Mia.""Apa kau akan meninggalkan adikku?" Kai kembali langsung menebak."Aku sudah tahu mengenai cawan ramuan sihir yang bisa membebaskan kalian semua dari kutukan panjang."Kai terkejut, tapi juga ikut mendapat harapan. "Kau sudah menemukannya?""Cawan itu adalah tubuhku!" Zontus balas menatap Kai Loghan."Apa maksudmu?" Kai mendadak cemas.
BAB 280Julie sudah tidak perduli dengan seluruh pakaiannya yang koyak compang-camping, dia terus berontak menyerang Theo sekuat tenaga. Julie masih terlalu sinting dan sangat marah. Bayangkan saja siapa yang tidak bakal gila mengetahui dirinya telah diculik, disekap, dan sekarang ikut terinfeksi darah monster."Lepaskan aku!" Julie meronta keras dari pelukan Theo. "Kau monster! Kau membuatku jijik!""Aku tidak punya pilihan." Theo terus berusaha menenangkan. "Aku tidak mau kehilanganmu!""Aku lebih pilih mati!"Julie berteriak histeris sampai Theo harus kembali menjatuhkan nya ke atas ranjang untuk dia terkam."Tatap aku dan jangan pernah mengucapkan kalimat seperti itu!" Theo menjerat tubuh Julie dengan kuat. "Aku berdosa padamu, kau boleh marah dan menghukum ku tapi jangan pergi."Julie melihat tubuhnya didekap erat, terus marah dan jijik tapi tidak dapat bergerak."Jangan tinggalkan aku." Theo menenggelamkan wajahnya ke dada Julie dengan napas bergetar panas. "Hanya kau yang aku m
BAB 279"Aaaaaaaaaaaaaaaa...!"Julie berteriak, meraung dan mulai berusaha mencakar tubuhnya sendiri dengan gila. Julie sedang tersiksa oleh ledakan dahsyat dari dalam pembuluh darahnya yang panas terbakar. Otak Julie sedang tidak bekerja karena binatang buas lebih peka dengan insting liar.."Aaaaaaaa...!" Julie menyentak lengannya yang mulai berurat hitam dan perlahan ditumbuhi bulu perak."Aaaaaaaaa...!!!"Rasanya sangat gila ketika Julie harus melihat sekujur tubuhnya mulai berubah menjadi mahluk menjijikkan. Rasanya panas terbakar seperti kulit yang dikupas mengunakan api."Lepaskan rantainya!" Julie berdesis dengan giginya yang mulai ditumbuhi taring."Aku tidak bisa!" Theo justru mengencangkan rantai di kaki Julie agar dia tidak berusaha meloncat menendang dinding."Ini sangat sakit!!!" Julie menjerit. "Aku mau mati!!!"Sungguh kematian terasa jauh lebih baik daripada siksaan darah terkutuk."Lepaskan aku!" Julie berusaha mencakar tenggorokannya sendiri.Theo segera cekatan me
BAB 278 HARUS BERJUANG KEMBALI MENJADI MANUSIAIngat ketika peristiwa Anelies berteriak sampai membuat seluruh kaca jendela pecah dan lantai retak. Anelies bisa sangat tidak terkendali, bahkan dia pernah sangat murka melihat Serkan ditikam dan dia juga berteriak hingga membuat Pangeran Albany jatuh pingsan, hilang ingatan.Selama ini Serkan selalu mengamati keistimewaan Anelies dan sepertinya Pangeran Husain juga mewarisi kemampuan dari ibunya. Ketika Husain berteriak seluruh energinya iku keluar tidak terkendali. Beruntung Serkan segera sadar jika pengendalian seluruh tubuh manusia tetap berasal dari otaknya."Husain!" Serkan berteriak lantang. "Kendalikan dengan pikiranmu!"Ketika Husain terus melawan dengan berteriak, justru energinya semakin tumbuh besar tidak terkontrol. Begitu Husain memusatkan konsentrasi untuk memberi perintah, seketika desingan keras itu langsung mereda, petir dan hujan di luar tiba-tiba juga ikut lenyap.Pangeran Husin jatuh pingsan, tapi Serkan yakin putra
BAB 277 SEMUA BISA HANCURYang Mulya Serkan baru keluar dari ruang baca, awalnya Serkan tidak merasa ada yang aneh meskipun lorong istana terlihat lengang. Ketika Serkan masuk ke dalam kamar ternyata Anelies juga sudah tertidur di sofa dengan masih memangku gelas. Anelies tidak pernah tertidur di di sofa. Saat itu juga Serkan langsung melihat keluar jendela dan yakin melihat, kilat cahaya dari jendela kamar Pangeran Husain."Husain!"Serkan berlari ke kamar putranya, mendobrak pintu sampai meledak terpental. Serkan melihat Zontus sudah berada di dalam perisai berdesing."Hentikan!" Serkan berteriak.Zontus belum siap, tubuhnya bisa benar-benar hancur."Husain!" Serkan memberi perintah pada putranya agar berhenti."Aku tidak bisa menghentikannya!" Ternyata Husin juga telah lepas kendali.Kondisinya sudah sangat kacau, sangat berbahaya karena jika perisai itu meledak, maka seisi Istan Zubair juga akan ikut lenyap."Masuk ke dalam kepalanya dan hentikan!"Serkan memberi perintah agar Hus