Share

90

Tak sadar aku telah tertidur di ruang tamu karena kelelahan dan menangis tadi malam lalu terbangun saat cahaya matahari tepat di mataku. Untungnya ini hari Minggu, dan aku telat bangun karena kesiangan.

"Bunda ...."aku mengedarkan pandangan dan memperhatikan seluruh sudut rumah yang terlihat sepi dan belum dibereskan. Pikiranku kemudian kembali kepada kesadaran bahwa bunda sudah tidak ada lagi di rumah ini. Dia sekarang ditahan di jeruji besi dan hanya aku dia sendirian di sini.

Aku ingin menangis tapi aku sudah tak sanggup lagi untuk mengeluarkan air mata. Pikiranku kosong dan hatiku kebas. Ada keputus asaan yang sulit aku pahami dan tidak bisa kujabarkan dengan kata-kata. Segalanya terasa abu-abu baik tentang hari esok dan masa depanku. hatiku hampa tanpa kehadiran bunda setelah kehilangan ayah dan segalanya aku mulai merasakan bahwa hidupku dipenuhi dengan penderitaan dan masalah.

Aku teringat dengan ancaman keluarga Tante Riska yang mengatakan bahwa aku tidak bisa bersekolah d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status