Home / Rumah Tangga / MAHLIGAI: Istana yang Kujaga / 48. Dipertemukan Semesta

Share

48. Dipertemukan Semesta

Author: ISMI
last update Last Updated: 2023-10-30 12:00:30

***

Adam tersenyum menatap wanita paruh baya itu. Wanita itu masih terlihat cantik meski sudah memasuki usia senja. Terlintas dalam pikiran Adam kalau kelak wajah wanita yang ada di depannya adalah Dara yang akan menua bersamanya.

Adam tahu bahwa wanita yang ada di depannya itu tidak mau bicara satu katapun padanya. Dia juga tidak memaksanya karena tahu dari penjelasan Lim bahwa wanita itu dipaksa untuk menjadi gila oleh seseorang. Sebenarnya banyak sekali yang ingin Adam ketahui, apalagi wajah Dara dan wanita itu bisa dibilang mirip.

“Makanlah, jangan takut! Tante di sini aman dan tidak perlu khawatir kalau orang-orang itu akan membawa Tante kembali ke rumah sakit,” ucap Adam memecahkan keheningan. Dia langsung menuangkan teh hangat untuk wanita itu.

“Saya akan kembali ke Jakarta malam ini, di sini Tante akan aman karena ada Via dan Jhony yang akan menemani Tante. Saya tahu kalau Tante bisa memahami apa yang saya bicarakan karena Tante

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   49. Memetik Bintang

    ***Zea langsung panik dan cemas saat mendengar kabar dari salah satu perawat di rumah sakit jiwa di Singapura kalau Kana kabur dan mereka tidak menemukannya. Dia langsung meminta orang kepercayaannya untuk melacak keberadaan wanita itu. Sudah hampir 30 tahun Zea merasa aman karena berhasil mengurung Kana ke rumah sakit jiwa. Ketenangan yang dia dapatkan ternyata kali ini terusik. Zea tidak tahu kalau dia bisa lalai dengan masalah Kana di sana, jika Kana berhasil kembali ke Jakarta dan menceritakan semuanya, apa yang dia rencanakan selama 30 tahun belakangan ini akan hancur. Zea tidak mau apa yang dia lakukan menjadi sia-sia.“Tidak, aku tidak boleh kalah lagi! Kali ini dia tidak boleh menang! Kenapa aku tidak membuatnya mati saja dulu? Benar-benar bodoh!” racau Zea. Wanita paruh baya itu langsung beranjak dari duduknya dan bergegas pergi ke perusahaan untuk memantau suaminya dan juga sengaja ingin bicara dengan Halim, salah satu kerabatnya yang palin

    Last Updated : 2023-10-30
  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   50. Sudah Menjadi Milikku

    ***“Adam, kamu baru bangun? Ayo, duduk! Aku sudah buatin banyak makanan untuk kamu dan anak-anak,” ucap Sarah lembut. Dia menarik kursi agar Adam bisa langsung duduk.Adam melihat kedua anaknya yang sudah ada di meja makan. Melihat bagaimana reaksi si kembar yang bertolak belakang.Suri terlihat antusias menatap berbagai hidangan di atas meja makan. Seharian ini dia sangat lelah karena di sekolah banyak sekali kegiatan. Suri bahkan tidak sabar untuk mencicipi pancake cokelat kesukaannya.Sedangkan Kai, anak itu hanya menatap hidangan di atas meja makan dengan datar, dia seperti tidak antusias melihat bagaimana usaha Sarah membuat hidangan itu terlihat menarik.Adam menghela napas pendek dan tersenyum tipis. Dia sebenarnya enggan, tapi melihat banyaknya makanan yang Sarah buat membuat dia harus menghargai usaha wanita itu meski hanya mencicipinya sedikit.“Minumlah juice apel ini. Ini akan menyega

    Last Updated : 2023-10-30
  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   51. Menebus Rasa Bersalah

    ***Klimt Cairnhill, Singapore…Kana menatap langit Singapura dengan perasaan campur aduk. Wanita itu terus saja membaca semua berita online, apalagi pagi ini berita panas tentang anaknya muncul lagi. Berita tentang perselingkuhan putrinya semakin menggila. Beberapa saat lalu rumor itu sudah mereda karena Dara berhasil dinobatkan menjadi salah satu top wanita yang menginspirasi di Asia, namun potret Dara dengan pria itu yang sedang bersama membuat rumor mereka semakin berkembang. Kana tentu saja gelisah karena banyak sekali kebencian yang dituliskan pada putrinya yang berharga."Aku harus melindunginya… aku tidak boleh jadi pecundang dan diam saja. Aku tidak boleh kalah. Cukup selama hampir 30 tahun mereka menyiksa batinku. Aku harus berani dan menjaga putriku!" lirih Kana.Wanita itu mulai menangis. Dia mulai menyesali semuanya. Hal yang dia lalui selama 30 tahun malah membuat Dara menderita. Kana ingin menebus kesalahan itu, meneb

    Last Updated : 2023-10-31
  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   52. Hati yang Patah

    ***“Mr. Frost? Siapa dia?”Zea tersenyum puas. Dia membanggakan dirinya karena memiliki koneksi luar biasa dari semua kalangan di semua negara. “Mr. Frost adalah salah satu pengusaha di Singapura, dia juga menjalankan bisnis haramnya secara diam-diam. Mr. Frost adalah musuh bebuyutan dari keluarga Liu. Keluarga Liu bagi dia adalah musuh nomor satu yang bisa sewaktu-waktu menghancurkan bisnis haramnya itu,” terangnya menjelaskan.Halim mengernyitkan keningnya. “Kenapa bisa? Bukankah keluarga Liu juga diam-diam mempunyai bisnis haram di Jepang?”“Ya, karena persaingan itulah yang membuat keduanya adalah musuh abadi karena bisnis haram yang menjanjikan itu bisa diambil oleh keluarga Liu dari tangannya, untuk itu Mr. Frost sedang gencar mencari partner untuk melawan keluarga Liu,” balasnya.“Kamu serius akan bekerja sama dengan Mr. Frost? Apakah tidak akan membahayakan kita? Jika Kevin

    Last Updated : 2023-10-31
  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   53. Rindu tanpa Batas

    ***“Bundaaa!”Suara lengkingan Suri membuat Sarah terkejut. Dia otomatis melihat ke arah depan dan terlihat wanita tinggi semampai dengan fitur wajah mengagumkan berdiri di sana dan tersenyum cerah. Sarah cemburu dan iri karena Dara lebih unggul darinya dalam segala hal. Sejak kecil pasti semua temannya selalu antusias dan hanya ingin melihat Dara ketika teman-temannya bermain ke rumahnya. Banyak juga yang membandingkan dia dengan Dara, kenapa bisa Dara, sang adik terlalu cantik dan berbeda dengannya? Bahkan teman-temannya mengejek dirinya adalah anak pungut, padahal kenyataannya Dara lah anak dari wanita lain. Dara hanya anak haram dan adik tiri, itulah yang Zea katakan padanya.“Dara, kamu sudah pulang?” tanya Sarah tersenyum dengan pura-pura tulus.“Kak Sarah, kamu ada di sini ternyata,” balas Dara.“Ah, Kakak mampir ke sini karena takut anak-anak kelaparan jadi Kakak bikin cemilan untuk anak-anak,&rdqu

    Last Updated : 2023-10-31
  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   54. Masa Lalu yang Kejam

    ***Sarah mengamuk di rumahnya. Dia membanting pintu kamar dengan keras dan juga melemparkan semua barang-barang pecah belah. Semua asisten rumah tangga di rumahnya hanya bisa diam saat Sarah mengamuk. Jika mereka menghampiri pasti mereka akan kena getahnya. Pernah dulu salah satu asisten rumah tangga mencoba untuk membereskan pecahan beling agar tidak melukai, namun ART itu malah kena jambak dan juga Sarah dengan kasarnya mendorong sampai jatuh dan mengharuskan ART itu ke rumah sakit karena memar dan terkena pecahan beling. Sarah memang berubah jadi monster menakutkan jika sedang emosi. Para ART lantas membandingkan sifat Dara dan juga Sarah yang sangat bertolak belakang dan selalu memuji Dara cantik luar dan dalam. Dara selalu bersifat lembut, dan mereka bersyukur Dara yang malang keluar dari rumah ini dan menemukan keluarga yang sempurna. Bagi mereka, Dara terlalu malang terjebak di rumah yang selalu membuat Dara menangis karena perlakuan Zea dan keluarga besarnya.

    Last Updated : 2023-11-01
  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   55. Masih Membutuhkanmu

    ***“Mas, kenapa mendadak mau ke Singapura? Ada masalah yang sangat serius di sana?” tanya Dara. Dia menyiapkan semua keperluan yang akan dibawa Adam.“Hmm.. ada hal mendesak yang perlu Mas tangani langsung. Jadi, Mas tidak mau menundanya,” balas Adam.“Hal mendesak apa, Mas? Masalah perusahaan, kah? Kalau misalnya Mas ada apa-apa bisa bicara denganku, mungkin aku bisa bantu,” ucap Dara penasaran.Dara tentu saja penasaran karena Adam mendadak terdiam saat menerima telepon entah dari siapa dan dari raut wajah suaminya itu terlihat kalau Adam sedang memikirkan sesuatu. Dara ingin Adam sendiri yang cerita padanya dan tidak mau kalau suaminya malah menyimpan masalah seorang diri.Adam terdiam untuk beberapa detik, dia menatap Dara yang sibuk melipat kemejanya. Dia tahu kalau Dara pasti ingin dia menceritakan semuanya. Pria itu mendekati Dara dan memeluknya dengan hangat. “Ini bukan masalah perusahaan, Sayang.

    Last Updated : 2023-11-01
  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   56. Menghancurkan

    ***Kevin terkejut saat mendapati surat kaleng yang dia dapatkan ke kantornya. Dia membuka file yang dikirim oleh orang asing dan mendengarkan semua percakapan antara Zea dan Mr. Frost yang ingin menghancurkannya. Pria itu mengecek semua foto, bukti rekaman dan semuanya memang asli. Dia menggelengkan kepalanya dan marah besar karena ada orang yang berani berkhianat padanya.“Wanita tua tak tahu diuntung! Beraninya dia di belakangku! Aku harus membalasnya!!” rutuk Kevin. Lalu, kedua netra pria itu menatap asistennya dengan tatapan tak puas.“Kris, kerjamu apa, Ha? Masalah ini saja kamu tak becus!”Kris mengangguk, dia tahu kalau tuannya sedang marah besar saat ini dan yang terbaik hanya mengakui kesalahan. “Maafkan saya, Tuan. Saya tidak bisa gegabah untuk tahu kegiatan Mr. Frost karena dia sangat dijaga ketat. Tapi, saya mendapatkan informasi bahwa Adam Tanaka saat ini sedang berada di Singapura.”“Adam? Ad

    Last Updated : 2023-11-01

Latest chapter

  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   115. TAMAT (Kado Kebahagiaan)

    *** Matahari terbenam di ufuk barat saat Dara, Adam, dan Kana tiba di rumah Riky. Suasana tenang, tetapi tegang, seolah-olah mendahului pertemuan yang penuh kenangan dan penyesalan. Riky membuka pintu dengan senyuman kecil. "Selamat datang." Mereka masuk ke rumah yang penuh kenangan, di mana setiap sudutnya menciptakan jejak-jejak waktu. Riky mempersilakan mereka duduk di ruang tamu yang hangat. Dara memandang sekeliling, mengenang momen-momen pahit yang pernah ada di sini. "Bagaimana keadaan Mama Zea?" tanya Adam dengan nada khawatir. Riky menarik nafas dalam-dalam sebelum menjawab, "Dia tidak ingin bertemu siapa-siapa. Menutup diri sepenuhnya. Kepergian Sarah telah menghancurkannya." Kana menaruh tangannya di pundak Dara, memberikan dukungan yang dibutuhkan. Riky melanjutkan, "Aku menyesal, sangat menyesal. Tidak hanya karena Sarah, tapi juga karena semua yang terjadi pada kalian, Dara, dan kamu, Kana. Aku kehilangan begitu banyak, dan aku menyadari betapa bodohnya aku dulu.

  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   114. Malam yang Gelap

    ***Rumah sakit itu terasa sunyi, langit yang mendung di luar jendela, dan bau antiseptik yang khas mengisi udara. Adam duduk di kursi seberang tempat tidur Dara, tangannya bergetar ketika ia memegang tangan istrinya yang lemah. Kondisi Dara melemah lagi, ia tahu karena penawar itu tidak sepenuhnya menghilangkan racun di tubuh sang istri."Maafkan suamimu ini, Dara," ucap Adam dengan mata berkaca-kaca. "Mas tidak bisa melindungimu dengan baik."Dara tersenyum lemah, mencoba memberikan kekuatan pada suaminya. "Mas Adam tidak salah. Ini bukan salahmu, Mas."Adam menarik napas dalam-dalam. "Tapi Mas harusnya bisa mencegah semua ini. Mas tidak boleh mengizinkan orang-orang itu menyakitimu.""Sudahlah, sayang," jawab Dara. "Aku tahu Mas mencintai aku, dan itu sudah cukup. Kita akan melalui ini bersama."Adam mengangguk, tetapi tatapannya terus melayang ke wajah pucat Dara. "Mas selalu merindukanmu, Sayang. Setiap detik tanpamu adalah siksaan bagi Mas."Dara tersenyum tipis, "Dan aku merind

  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   113. Tunggu Aku, Sayang!

    ***Di tengah gemerlap lampu malam, Sarah dan Shinta duduk di sebuah restoran mewah yang penuh dengan aroma harum masakan lezat. Mereka bersulang, gelas anggur mereka saling bersentuhan sebagai tanda keberhasilan mereka. Sarah tersenyum lebar, dan matanya berkilat ketika dia menceritakan rencananya yang licik kepada Shinta."Shinta, kamu tak akan percaya apa yang terjadi hari ini. Akhirnya, aku berhasil membuat Adam tunduk pada keinginanku," kata Sarah sambil tertawa penuh kepuasan.Shinta memandang Sarah dengan kagum. "Benarkah? Ceritakan semuanya padaku!"Sarah menceritakan dengan penuh detail bagaimana dia meracuni Dara dan membuat Adam tunduk pada permintaannya. Shinta tak bisa menyembunyikan kekagumannya terhadap kecerdasan sahabatnya."Dia tak akan pernah menyangka bahwa penawar itu hanya aku berikan seperempat. Dan dalam tiga hari, Dara akan lemas lagi," ujar Sarah sambil tersenyum misterius.Shinta terkejut namun tak bisa menahan tawanya. "Kamu benar-benar genius, Sarah! Aku t

  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   112. Kenapa Cinta bisa Sekejam ini?

    ***Pengumuman Adam tentang perceraiannya dengan Adam telah mengejutkan banyak pihak. Kabar ini membahana di media, membuatnya menjadi sorotan utama. Namun, tidak semua orang bisa memahami kedalaman perasaan dan keputusan sulit yang harus diambil oleh Adam.Ketika Adam tiba di rumahnya, dia disambut dengan tatapan tajam dan hening yang mengancam dari Tiara dan Wijaya, orang tua yang mencintainya. Kedua orang tua itu segera mendatangi Adam dengan langkah yang penuh kekecewaan.“Adam, apa yang kamu lakukan? Bagaimana bisa kamu mengumumkan perceraianmu seperti itu?” tanya Tiara dengan tatapan penuh kecewa.Wijaya Menggeleng. “Kami tidak mendidikmu menjadi orang seperti ini, Adam. Apa yang kamu pikirkan”Adam menarik nafas dalam-dalam. “Maafkan aku, Ma, Pa. Aku tahu ini sulit dipahami, tetapi aku tidak punya pilihan lain.”“Tidak punya pilihan? Apa yang membuatmu sampai pada keputusan ini?” tanya Tiara dengan suara meninggi.“Ini semua untuk Dara, Ma. Sarah, dia... dia memiliki penawar ra

  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   111. Ceraikan Dia, jadilah Milikku!

    ***Di dalam kamar rumah sakit yang hening, Dara terbaring tanpa gerakan, tubuhnya terhubung dengan berbagai alat medis. Suasana kritis yang menyelimuti ruangan membuat Adam merasa semakin tenggelam dalam keputusasaan. Dara tampak semakin rapuh, dan perlahan kehidupannya menggeliat tipis.Adam duduk di samping tempat tidur istrinya, tatapannya kosong, dan napasnya tersengal. Dia tak tega melihat Dara menderita, dan perasaan frustrasinya semakin memuncak. Dokter keluar dari ruangan perawatan dengan wajah sedih, mencoba memberi penjelasan kepada Adam."Bu Dara memerlukan penawar yang sangat langka, Pak Adam. Kita berusaha semaksimal mungkin, tapi sampai saat ini, belum ada perkembangan yang signifikan," ucap dokter dengan suara pelan.Adam menundukkan kepalanya, memejamkan mata sejenak untuk menahan emosinya. "Istriku harus sembuh, dok. Aku tidak bisa kehilangannya."Di tengah keputusasaan, pikiran Adam tertuju pada Sarah, orang yang diketahuinya sebagai dalang di balik segala penderita

  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   110. Bayangan Hitam Ambisi

    ***Hari itu, keheningan di rumah sakit dipecah oleh telepon yang tak terduga. Adam mengangkat teleponnya dan mendengarkan berita yang membuat hatinya berdegup kencang. Informasi itu mengguncangnya seperti gempa bumi, menghancurkan kedamaian yang selama ini dia bangun bersama istrinya, Dara."Dara diracun oleh Sarah? Bagaimana ini bisa terjadi?" gumam Adam dengan nada gemuruh, penuh amarah. Apalagi saat tadi a dokter rumah sakit memberitahu keadaan Dara yang masih koma karena keracunan.Adam merasa darahnya mendidih ketika dia menyadari bahwa Dara menjadi korban ulah dua orang yang tidak punya hati dan tega melakukan hal yang keji seperti itu. Dia segera mengambil ponselnya dan memanggil asistennya, David."David, ini Adam. Segera blokir bandara. Ada seseorang yang harus kita tangkap. Namanya Nichole Choi. Lakukan ini secepat mungkin," perintah Adam dengan suara yang penuh urgensi.David yang merasakan seriusnya situasi ini, langsung menjawab, "Baik, Pak Adam. Saya akan segera melakuk

  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   109. Rindu yang Tak Tertahankan

    ***Suri duduk sendirian di pojok kamar, matanya yang kecil dan cemerlang kini dipenuhi oleh air mata. Rambut hitam kecilnya berantakan, dan wajahnya terlihat lesu. Di tangan kecilnya, dia memeluk erat boneka kelinci kesayangannya, seolah-olah mencari kenyamanan dari objek kecil itu.Di sudut ruangan, Tiara dan Wijaya saling pandang, keprihatinan tergambar di wajah mereka. Mereka menyadari betapa sulitnya bagi Suri menghadapi kenyataan bahwa ibunya, Dara, harus dirawat di rumah sakit.Tiara mendekati Suri dengan langkah lembut, duduk di sampingnya, dan memeluknya erat. "Sayangku, apa yang membuat Suri begitu sedih?" tanya wanita paruh baya itu dengan lembut.Suri menoleh ke arah Tiara, air mata masih terus mengalir. "Suri sangat merindukan bunda, Nenek. Kapan bunda pulang? Suri mau lihat bunda."Tiara memahami perasaan cucunya dan mencoba menenangkan hatinya. "Bunda sedang sakit, sayang. Dokter harus merawatnya agar segera sembuh. Tapi jangan khawa

  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   108. Semua Akan Baik-baik Saja

    ***Riky duduk gelisah di ruang tunggu rumah sakit, tatapannya kosong menuju pintu kamar tempat istrinya, Zea, dirawat. Pikirannya bergejolak di tengah ketidakpastian tentang nasib Zea yang masih belum sadarkan diri. Seiring waktu berlalu, kekhawatiran Riky semakin membesar, terutama setelah tadi ke rumah sakit mengantar Kana untuk melihat Dara yang juga dirawat di ruang gawat darurat karena keracunan. Keduanya dirawat di rumah sakit yang sama.Dokter langsung keluar dari kamar Zea dan menghampiri pria itu yang sedang melamun. “Pak Riky, kondisi istri anda masih belum stabil. Kami masih mencoba mencari penyebab luka yang parah ini. Mohon bersabar."Riky tambah gelisah. “Terima kasih, Dokter. Bagaimana dengan putri saya, Dara? Bagaimana keadaannya?""Bu Dara sedang dalam perawatan intensif. Kami berusaha semaksimal mungkin untuk mendeteksi dan mengatasi dampak keracunan,” balas dokter itu.Riky mengangguk dengan tatapan kosong. Pikirannya melayang ke masa lalu, mencari tahu bagaimana k

  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   107. Sekotak Cokelat dan Bunga Gardenia yang Misterius

    ***Ruangan CEO PT. Shinee Serein tampak begitu elegan dengan sentuhan modern dan nuansa yang memberikan kesan kekuatan dan keberhasilan. Dara duduk di meja kerjanya yang besar, fokus pada pekerjaannya yang menumpuk. Suasana ruangan diisi dengan keheningan, hanya terdengar bisikan ringan dari mesin pencetak dokumen dan suara langkah kaki di lantai marmer.Pintu ruangan terbuka perlahan, mengungkapkan seorang asisten dengan senyum misterius di wajahnya. Dara menoleh dan terkejut melihat seorang kurir membawa sebuah paket yang cantik terbungkus rapi."Maaf mengganggu, Bu Dara. Paket ini baru saja datang untuk Anda," kata asisten sambil menyerahkan paket itu pada Dara.Dara tersenyum dan meraih paket itu dengan tanda tanya di wajahnya. Dia membaca nama pengirim di label: Adam Tanaka, suaminya. Hatinya berdebar-debar saat dia membuka paket itu dengan hati penuh harap.Di dalamnya, dia menemukan sekotak cokelat coklat gelap yang menggoda dan sebuket bun

DMCA.com Protection Status