***
“Kamu memang wanita cantik ya, Tante! Wanita yang bisa menghalalkan semua cara agar tujuanmu berhasil, termasuk membujuk Om Mark agar aku bisa datang ke sini untuk bicara denganmu,” ucap Nabila dengan sarkas.
“Tante?” tanya Dara terkejut dan dia pun tertawa pelan. “Sudah lama aku tidak mendengar panggilan itu, ah... malah tidak pernah! Dan kamulah yang memanggilnya, Nabila. Aku sangat tersentuh.”
Nabila menatap wanita di depannya dengan ekspresi yang kesal. Dia sudah tahu cerita dari orang-orang kalau Dara Kahiyang adalah wanita yang berhati iblis, wajahnya yang seperti malaikat hanyalah tipuan. Nabila bahkan mendengar langsung dari kakak kandung wanita itu bahwa Dara selalu menyakiti hati keluarganya karena sangat sombong gara-gara menikah dengan pria kaya raya dan bisnisnya sukses, dan yang membuat Nabila muak karena tahu kalau Dara adalah wanita murahan yang merebut pria yang hampir jadi suami dari kakaknya sendiri. Bag
***Dara kelelahan luar biasa. Semalam Adam terus saja memaksanya untuk tetap terjaga. Gairah di mata pria itu sungguh di luar batas kemampuannya. Pagi ini dia merasakan sakit punggung luar biasa sampai dia panik karena keesokan harinya akan pergi ke Singapura.Adam langsung menghampiri ke atas ranjang dengan menunjukan rasa senyum tak bersalahnya dan hal itu membuat Dara kesal luar biasa.“Semalam tidur nyenyak, Sayang?”Dara mengerucutkan bibirnya, menatap sebal ke arah suaminya. “Mas pikir saja sendiri!”Adam masih saja tersenyum tanpa ada rasa penyesalan di wajahnya. “Apa ada yang sakit?”“Pikir saja sendiri!” Dara masih kesal.Adam menatap belahan dada istrinya itu dan senyum nakal terukir jelas di wajahnya, dan hal itu meningkatkan kewaspadaan di hati Dara. Dia berpikir kalau suaminya akan memintanya lagi setelah malam dia bahkan tidak tidur dengan baik. “Jangan mulai lagi, M
***Dara membaca pesan yang dikirim oleh nomor asing. Dia tertegun saat melihat ada beberapa foto yang dikirim kepadanya. Dia bisa langsung tahu siapa kedua orang itu. Dia adalah Adam dan juga Sarah. Hatinya pun tenggelam lagi, jelas dia sangat kecewa karena Adam tidak mengatakan apapun padanya, bahkan suaminya itu membantah ada hubungan dengan Sarah.Dara menghela napas pendek, dia jelas terluka lagi karena baru saja semalam merasa kalau Adam pasti tidak akan membuatnya kecewa, nyatanya suaminya itu melakukan kesalahan lagi. Apa memang ini balasan dari Adam hanya karena dia di masa lalu mengabaikan keluarganya di atas bisnisnya? kenapa harus sesakit ini dan bermain di belakangnya? keduanya adalah orang yang sangat Dara percaya, tapi kenapa mereka juga yang menumbuhkan luka?“Kamu berhasil lagi Kak Sarah. Kamu selalu menang atas Mas Adam, meski aku ini istrinya, tapi di hatinya selalu ada kamu,” gumam Dara tersenyum nanar.Di saat hatinya teng
***Dara membaca pesan itu, tapi saat ini dia sudah berada di Bandara Internasional Changi, Singapura. Wanita itu memang sengaja menghindari bertemu dengan Adam karena dia takut kehilangan kendali. Dara tidak akan bertemu dengan Adam sebelum Axel bisa mengumpulkan bukti yang dia minta. Beruntung Dara selama satu minggu berada di Singapura dan itu bisa menjadikan alasan untuknya tidak bertemu dengan suaminya.[Maaf, Mas. Aku baru baca pesan dari kamu. Aku sangat sibuk di kantor dan saat ini aku sudah berada di Singapura.]Dara menghela napas panjang, lalu dia langsung menghubungi Axel.“Halo, bagaimana? Apa kamu bisa menyelidiknya? Aku butuh cepat,” ucap Dara.“Baik, Bu. Saya butuh 3 hari untuk menyelidikinya, nanti saya pasti akan mengirimkan semua detailnya dan saya tidak akan mengecewakan Ibu,” balas Axel.“Iya, aku tahu kalau kamu selalu bisa diandalkan,” puji Dara. “Dan kamu sudah mendap
***Adam tidak bisa tidur karena memikirkan foto-foto mesranya dengan Sarah. Dia ingin mengabaikannya, tapi jika dia hanya diam saja dan berpura-pura tidak terjadi apa-apa, dia merasa berdosa pada Dara, istrinya. Diam bukan solusi terbaik saat ini dan dia harus meluruskan semuanya, dia tidak mau Dara salah paham padanya. Dia memang salah karena saat itu dia sangat kesepian dan juga merasa hubungannya dengan Dara hampa karena istrinya itu terlalu sibuk dengan dunianya. Seharusnya dia tidak boleh membenarkan perasaan itu, itu terlarang! Bagaimanapun saat dia telah menikahi Dara, sudah seharusnya dia sebagai suami bertanggung jawab atas kehidupan Dara. Seharusnya dia lah yang lebih dewasa karena dia adalah pemimpin dalam rumah tangga.Saat ini Dara tak membaca pesan darinya, bahkan istrinya itu menggubris panggilan darinya. Dia frustrasi, Adam yakin mungkin saja Dara sudah tahu tentang foto ciuman itu dengan Sarah.Di saat hati Adam sedang kalut, asisten kepercayaa
***Kevin termenung menatap wanita yang saat ini sedang berjalan ke arahnya. Dia tidak bisa mengedipkan matanya karena terlalu terpesona dengan wanita itu. Wanita itu masih tetap mempesona meski sudah mempunyai dua anak. Kevin menekan rasa gugupnya, dia berusaha tenang.Dara tersenyum tipis dan mengangguk ke arah Kevin. “Halo, Tuan Liu. Maaf membuat Anda harus menunggu,” ucapnya dengan sopan.Kevin tersenyum, dia beranjak dari duduknya dan mengulurkan tangannya ke arah Dara. “Selamat malam, Nona Dara."Dara membalas uluran tangan itu dan tersenyum singkat.Kevin langsung menggeser kursi dan mempersilakan Dara untuk duduk.Dara duduk dan dia melihat ke sekeliling dan restoran ini bukan seperti untuk restoran pertemuan bisnis, dan melihat fakta ini adalah restoran dengan kesan romantis. Dara menghela napas pendek, dia tidak tahu apa yang diinginkan pria itu.“Bagaimana perjalanannya? Kalau nanti kembali ke Jakart
***Di sebuah bar eklusif di pusat kota. Kevin Liu sedang menikmati segelas wine. Setelah makan malamnya yang singkat dengan Dara, dia kesal dan memutuskan untuk melampiaskannya dengan datang ke bar.Di sini Kevin bersenang-senang dengan teman-temannya, dan ada beberapa wanita cantik yang menemani mereka.“Kamu mau lagi?”Kevin menatap wanita cantik yang saat ini sedang berada di sisinya. Wanita itu memakai gaun ketat dan seksi, tapi Kevin tidak pernah melirik wanita itu sama sekali. Dia masih kesal dan juga marah dengan sikap dingin Dara padanya.“Kalau kamu ingin selamat, enyah dari hadapanku!” ucap Kevin dingin.Wanita itu tersentak dengan nada dingin yang dikatakan Kevin padanya, dia juga malu karena semuanya mendengarkan apa yang Kevin katakan padanya. Terlebih lagi ini adalah sebuah hinaan untuknya, dia adalah putri dari seorang taipan di negara ini, tapi hanya Kevin Liu lah yang berani menghinanya! Siapa yang t
***Pagi ini Dara sibuk mengadakan meeting dengan Tenchan Group, persiapan kerja sama, goal bisnis, dan juga visi, misi dibahas.Dara berubah jadi wanita luar biasa di mata para petinggi Tenchan Group, tak terkecuali Kevin Liu. Pria itu sangat kagum dengan presentasi Dara, kecerdasan wanita itu dalam menemukan peluang bisnis.Tentu saja Kevin tidak salah menempatkan Dara menjadi nomor satu untuk kandidat calon istrinya di masa depan, hanya kecerdasan wanita itulah yang mampu mengimbanginya. Dara tidak hanya cantik rupa, tapi otaknya pun sangat menakjubkan. Wanita itu terlalu sempurna dan juga tidak boleh lepas dari genggamannya. Bagaimana pun Kevin harus mencari cara untuk membuat keduanya sering bertemu dan berinteraksi.Setelah meeting pertama selesai, Dara melihat waktu. Saat ini sudah jam sebelas waktu Singapura dan itu sudah waktunya Adam tiba di negara ini. Wanita itu bertanya-tanya, kenapa Adam tidak mengirim pesan
***Dara masih memikirkan kedatangan suaminya. Sampai malam ini pun, dia tidak tahu apa Adam akan menyusulnya atau tidak. Dia sempat berpikir untuk menghubungi mama mertuanya, tapi tanpa disangka Tiara mengirim chat padanya.[Nak, sepertinya ada masalah proyek di Bandung yang menyebabkan Adam menunda perjalanan ke Singapura. Masalah di lapangan harus Adam yang menyelesaikannya. Maafkan Mama, ya! Nanti mama kabari kalau Adam mau ke sana.]Dara tersenyum dan dia pun membalas,[Mama tidak perlu minta maaf. Dara juga sudah menduga kalau Mas Adam pasti ada masalah dengan pekerjaan yang membutuhkannya. Dara akan menunggu Mas Adam datang ke sini.]Tiara membalas lagi,[Tenang, kalau anak itu masih di sini, mama akan menendangnya ke sana! Kamu selesaikan saja pekerjaan di sana, tunggu suamimu. Anak-anak selalu aman dengan kami, dan jangan khawatir ada orang yang akan menjaga mereka. Saat kalian tidak di sini, mama dan papa lah