Home / Rumah Tangga / MAHLIGAI: Istana yang Kujaga / 25. Sepasang Mata yang Berkabut Duka

Share

25. Sepasang Mata yang Berkabut Duka

Author: ISMI
last update Last Updated: 2023-10-22 17:00:52

***

“Kamu memang wanita cantik ya, Tante! Wanita yang bisa menghalalkan semua cara agar tujuanmu berhasil, termasuk membujuk Om Mark agar aku bisa datang ke sini untuk bicara denganmu,” ucap Nabila dengan sarkas.

“Tante?” tanya Dara terkejut dan dia pun tertawa pelan. “Sudah lama aku tidak mendengar panggilan itu, ah... malah tidak pernah! Dan kamulah yang memanggilnya, Nabila. Aku sangat tersentuh.”

Nabila menatap wanita di depannya dengan ekspresi yang kesal. Dia sudah tahu cerita dari orang-orang kalau Dara Kahiyang adalah wanita yang berhati iblis, wajahnya yang seperti malaikat hanyalah tipuan. Nabila bahkan mendengar langsung dari kakak kandung wanita itu bahwa Dara selalu menyakiti hati keluarganya karena sangat sombong gara-gara menikah dengan pria kaya raya dan bisnisnya sukses, dan yang membuat Nabila muak karena tahu kalau Dara adalah wanita murahan yang merebut pria yang hampir jadi suami dari kakaknya sendiri. Bag

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   26. Seperti Sepasang Sayap

    ***Dara kelelahan luar biasa. Semalam Adam terus saja memaksanya untuk tetap terjaga. Gairah di mata pria itu sungguh di luar batas kemampuannya. Pagi ini dia merasakan sakit punggung luar biasa sampai dia panik karena keesokan harinya akan pergi ke Singapura.Adam langsung menghampiri ke atas ranjang dengan menunjukan rasa senyum tak bersalahnya dan hal itu membuat Dara kesal luar biasa.“Semalam tidur nyenyak, Sayang?”Dara mengerucutkan bibirnya, menatap sebal ke arah suaminya. “Mas pikir saja sendiri!”Adam masih saja tersenyum tanpa ada rasa penyesalan di wajahnya. “Apa ada yang sakit?”“Pikir saja sendiri!” Dara masih kesal.Adam menatap belahan dada istrinya itu dan senyum nakal terukir jelas di wajahnya, dan hal itu meningkatkan kewaspadaan di hati Dara. Dia berpikir kalau suaminya akan memintanya lagi setelah malam dia bahkan tidak tidur dengan baik. “Jangan mulai lagi, M

    Last Updated : 2023-10-22
  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   27. Dewi Fortuna

    ***Dara membaca pesan yang dikirim oleh nomor asing. Dia tertegun saat melihat ada beberapa foto yang dikirim kepadanya. Dia bisa langsung tahu siapa kedua orang itu. Dia adalah Adam dan juga Sarah. Hatinya pun tenggelam lagi, jelas dia sangat kecewa karena Adam tidak mengatakan apapun padanya, bahkan suaminya itu membantah ada hubungan dengan Sarah.Dara menghela napas pendek, dia jelas terluka lagi karena baru saja semalam merasa kalau Adam pasti tidak akan membuatnya kecewa, nyatanya suaminya itu melakukan kesalahan lagi. Apa memang ini balasan dari Adam hanya karena dia di masa lalu mengabaikan keluarganya di atas bisnisnya? kenapa harus sesakit ini dan bermain di belakangnya? keduanya adalah orang yang sangat Dara percaya, tapi kenapa mereka juga yang menumbuhkan luka?“Kamu berhasil lagi Kak Sarah. Kamu selalu menang atas Mas Adam, meski aku ini istrinya, tapi di hatinya selalu ada kamu,” gumam Dara tersenyum nanar.Di saat hatinya teng

    Last Updated : 2023-10-23
  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   28. Luka Batin

    ***Dara membaca pesan itu, tapi saat ini dia sudah berada di Bandara Internasional Changi, Singapura. Wanita itu memang sengaja menghindari bertemu dengan Adam karena dia takut kehilangan kendali. Dara tidak akan bertemu dengan Adam sebelum Axel bisa mengumpulkan bukti yang dia minta. Beruntung Dara selama satu minggu berada di Singapura dan itu bisa menjadikan alasan untuknya tidak bertemu dengan suaminya.[Maaf, Mas. Aku baru baca pesan dari kamu. Aku sangat sibuk di kantor dan saat ini aku sudah berada di Singapura.]Dara menghela napas panjang, lalu dia langsung menghubungi Axel.“Halo, bagaimana? Apa kamu bisa menyelidiknya? Aku butuh cepat,” ucap Dara.“Baik, Bu. Saya butuh 3 hari untuk menyelidikinya, nanti saya pasti akan mengirimkan semua detailnya dan saya tidak akan mengecewakan Ibu,” balas Axel.“Iya, aku tahu kalau kamu selalu bisa diandalkan,” puji Dara. “Dan kamu sudah mendap

    Last Updated : 2023-10-23
  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   29. Menantu Kesayangan

    ***Adam tidak bisa tidur karena memikirkan foto-foto mesranya dengan Sarah. Dia ingin mengabaikannya, tapi jika dia hanya diam saja dan berpura-pura tidak terjadi apa-apa, dia merasa berdosa pada Dara, istrinya. Diam bukan solusi terbaik saat ini dan dia harus meluruskan semuanya, dia tidak mau Dara salah paham padanya. Dia memang salah karena saat itu dia sangat kesepian dan juga merasa hubungannya dengan Dara hampa karena istrinya itu terlalu sibuk dengan dunianya. Seharusnya dia tidak boleh membenarkan perasaan itu, itu terlarang! Bagaimanapun saat dia telah menikahi Dara, sudah seharusnya dia sebagai suami bertanggung jawab atas kehidupan Dara. Seharusnya dia lah yang lebih dewasa karena dia adalah pemimpin dalam rumah tangga.Saat ini Dara tak membaca pesan darinya, bahkan istrinya itu menggubris panggilan darinya. Dia frustrasi, Adam yakin mungkin saja Dara sudah tahu tentang foto ciuman itu dengan Sarah.Di saat hati Adam sedang kalut, asisten kepercayaa

    Last Updated : 2023-10-23
  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   30. Yang Tertinggal

    ***Kevin termenung menatap wanita yang saat ini sedang berjalan ke arahnya. Dia tidak bisa mengedipkan matanya karena terlalu terpesona dengan wanita itu. Wanita itu masih tetap mempesona meski sudah mempunyai dua anak. Kevin menekan rasa gugupnya, dia berusaha tenang.Dara tersenyum tipis dan mengangguk ke arah Kevin. “Halo, Tuan Liu. Maaf membuat Anda harus menunggu,” ucapnya dengan sopan.Kevin tersenyum, dia beranjak dari duduknya dan mengulurkan tangannya ke arah Dara. “Selamat malam, Nona Dara."Dara membalas uluran tangan itu dan tersenyum singkat.Kevin langsung menggeser kursi dan mempersilakan Dara untuk duduk.Dara duduk dan dia melihat ke sekeliling dan restoran ini bukan seperti untuk restoran pertemuan bisnis, dan melihat fakta ini adalah restoran dengan kesan romantis. Dara menghela napas pendek, dia tidak tahu apa yang diinginkan pria itu.“Bagaimana perjalanannya? Kalau nanti kembali ke Jakart

    Last Updated : 2023-10-24
  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   31. Hanya Dia yang Pantas

    ***Di sebuah bar eklusif di pusat kota. Kevin Liu sedang menikmati segelas wine. Setelah makan malamnya yang singkat dengan Dara, dia kesal dan memutuskan untuk melampiaskannya dengan datang ke bar.Di sini Kevin bersenang-senang dengan teman-temannya, dan ada beberapa wanita cantik yang menemani mereka.“Kamu mau lagi?”Kevin menatap wanita cantik yang saat ini sedang berada di sisinya. Wanita itu memakai gaun ketat dan seksi, tapi Kevin tidak pernah melirik wanita itu sama sekali. Dia masih kesal dan juga marah dengan sikap dingin Dara padanya.“Kalau kamu ingin selamat, enyah dari hadapanku!” ucap Kevin dingin.Wanita itu tersentak dengan nada dingin yang dikatakan Kevin padanya, dia juga malu karena semuanya mendengarkan apa yang Kevin katakan padanya. Terlebih lagi ini adalah sebuah hinaan untuknya, dia adalah putri dari seorang taipan di negara ini, tapi hanya Kevin Liu lah yang berani menghinanya! Siapa yang t

    Last Updated : 2023-10-24
  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   32. Bunga yang Indah

    ***Pagi ini Dara sibuk mengadakan meeting dengan Tenchan Group, persiapan kerja sama, goal bisnis, dan juga visi, misi dibahas.Dara berubah jadi wanita luar biasa di mata para petinggi Tenchan Group, tak terkecuali Kevin Liu. Pria itu sangat kagum dengan presentasi Dara, kecerdasan wanita itu dalam menemukan peluang bisnis.Tentu saja Kevin tidak salah menempatkan Dara menjadi nomor satu untuk kandidat calon istrinya di masa depan, hanya kecerdasan wanita itulah yang mampu mengimbanginya. Dara tidak hanya cantik rupa, tapi otaknya pun sangat menakjubkan. Wanita itu terlalu sempurna dan juga tidak boleh lepas dari genggamannya. Bagaimana pun Kevin harus mencari cara untuk membuat keduanya sering bertemu dan berinteraksi.Setelah meeting pertama selesai, Dara melihat waktu. Saat ini sudah jam sebelas waktu Singapura dan itu sudah waktunya Adam tiba di negara ini. Wanita itu bertanya-tanya, kenapa Adam tidak mengirim pesan

    Last Updated : 2023-10-24
  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   33. Dia Akan jadi Milikku

    ***Dara masih memikirkan kedatangan suaminya. Sampai malam ini pun, dia tidak tahu apa Adam akan menyusulnya atau tidak. Dia sempat berpikir untuk menghubungi mama mertuanya, tapi tanpa disangka Tiara mengirim chat padanya.[Nak, sepertinya ada masalah proyek di Bandung yang menyebabkan Adam menunda perjalanan ke Singapura. Masalah di lapangan harus Adam yang menyelesaikannya. Maafkan Mama, ya! Nanti mama kabari kalau Adam mau ke sana.]Dara tersenyum dan dia pun membalas,[Mama tidak perlu minta maaf. Dara juga sudah menduga kalau Mas Adam pasti ada masalah dengan pekerjaan yang membutuhkannya. Dara akan menunggu Mas Adam datang ke sini.]Tiara membalas lagi,[Tenang, kalau anak itu masih di sini, mama akan menendangnya ke sana! Kamu selesaikan saja pekerjaan di sana, tunggu suamimu. Anak-anak selalu aman dengan kami, dan jangan khawatir ada orang yang akan menjaga mereka. Saat kalian tidak di sini, mama dan papa lah

    Last Updated : 2023-10-25

Latest chapter

  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   115. TAMAT (Kado Kebahagiaan)

    *** Matahari terbenam di ufuk barat saat Dara, Adam, dan Kana tiba di rumah Riky. Suasana tenang, tetapi tegang, seolah-olah mendahului pertemuan yang penuh kenangan dan penyesalan. Riky membuka pintu dengan senyuman kecil. "Selamat datang." Mereka masuk ke rumah yang penuh kenangan, di mana setiap sudutnya menciptakan jejak-jejak waktu. Riky mempersilakan mereka duduk di ruang tamu yang hangat. Dara memandang sekeliling, mengenang momen-momen pahit yang pernah ada di sini. "Bagaimana keadaan Mama Zea?" tanya Adam dengan nada khawatir. Riky menarik nafas dalam-dalam sebelum menjawab, "Dia tidak ingin bertemu siapa-siapa. Menutup diri sepenuhnya. Kepergian Sarah telah menghancurkannya." Kana menaruh tangannya di pundak Dara, memberikan dukungan yang dibutuhkan. Riky melanjutkan, "Aku menyesal, sangat menyesal. Tidak hanya karena Sarah, tapi juga karena semua yang terjadi pada kalian, Dara, dan kamu, Kana. Aku kehilangan begitu banyak, dan aku menyadari betapa bodohnya aku dulu.

  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   114. Malam yang Gelap

    ***Rumah sakit itu terasa sunyi, langit yang mendung di luar jendela, dan bau antiseptik yang khas mengisi udara. Adam duduk di kursi seberang tempat tidur Dara, tangannya bergetar ketika ia memegang tangan istrinya yang lemah. Kondisi Dara melemah lagi, ia tahu karena penawar itu tidak sepenuhnya menghilangkan racun di tubuh sang istri."Maafkan suamimu ini, Dara," ucap Adam dengan mata berkaca-kaca. "Mas tidak bisa melindungimu dengan baik."Dara tersenyum lemah, mencoba memberikan kekuatan pada suaminya. "Mas Adam tidak salah. Ini bukan salahmu, Mas."Adam menarik napas dalam-dalam. "Tapi Mas harusnya bisa mencegah semua ini. Mas tidak boleh mengizinkan orang-orang itu menyakitimu.""Sudahlah, sayang," jawab Dara. "Aku tahu Mas mencintai aku, dan itu sudah cukup. Kita akan melalui ini bersama."Adam mengangguk, tetapi tatapannya terus melayang ke wajah pucat Dara. "Mas selalu merindukanmu, Sayang. Setiap detik tanpamu adalah siksaan bagi Mas."Dara tersenyum tipis, "Dan aku merind

  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   113. Tunggu Aku, Sayang!

    ***Di tengah gemerlap lampu malam, Sarah dan Shinta duduk di sebuah restoran mewah yang penuh dengan aroma harum masakan lezat. Mereka bersulang, gelas anggur mereka saling bersentuhan sebagai tanda keberhasilan mereka. Sarah tersenyum lebar, dan matanya berkilat ketika dia menceritakan rencananya yang licik kepada Shinta."Shinta, kamu tak akan percaya apa yang terjadi hari ini. Akhirnya, aku berhasil membuat Adam tunduk pada keinginanku," kata Sarah sambil tertawa penuh kepuasan.Shinta memandang Sarah dengan kagum. "Benarkah? Ceritakan semuanya padaku!"Sarah menceritakan dengan penuh detail bagaimana dia meracuni Dara dan membuat Adam tunduk pada permintaannya. Shinta tak bisa menyembunyikan kekagumannya terhadap kecerdasan sahabatnya."Dia tak akan pernah menyangka bahwa penawar itu hanya aku berikan seperempat. Dan dalam tiga hari, Dara akan lemas lagi," ujar Sarah sambil tersenyum misterius.Shinta terkejut namun tak bisa menahan tawanya. "Kamu benar-benar genius, Sarah! Aku t

  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   112. Kenapa Cinta bisa Sekejam ini?

    ***Pengumuman Adam tentang perceraiannya dengan Adam telah mengejutkan banyak pihak. Kabar ini membahana di media, membuatnya menjadi sorotan utama. Namun, tidak semua orang bisa memahami kedalaman perasaan dan keputusan sulit yang harus diambil oleh Adam.Ketika Adam tiba di rumahnya, dia disambut dengan tatapan tajam dan hening yang mengancam dari Tiara dan Wijaya, orang tua yang mencintainya. Kedua orang tua itu segera mendatangi Adam dengan langkah yang penuh kekecewaan.“Adam, apa yang kamu lakukan? Bagaimana bisa kamu mengumumkan perceraianmu seperti itu?” tanya Tiara dengan tatapan penuh kecewa.Wijaya Menggeleng. “Kami tidak mendidikmu menjadi orang seperti ini, Adam. Apa yang kamu pikirkan”Adam menarik nafas dalam-dalam. “Maafkan aku, Ma, Pa. Aku tahu ini sulit dipahami, tetapi aku tidak punya pilihan lain.”“Tidak punya pilihan? Apa yang membuatmu sampai pada keputusan ini?” tanya Tiara dengan suara meninggi.“Ini semua untuk Dara, Ma. Sarah, dia... dia memiliki penawar ra

  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   111. Ceraikan Dia, jadilah Milikku!

    ***Di dalam kamar rumah sakit yang hening, Dara terbaring tanpa gerakan, tubuhnya terhubung dengan berbagai alat medis. Suasana kritis yang menyelimuti ruangan membuat Adam merasa semakin tenggelam dalam keputusasaan. Dara tampak semakin rapuh, dan perlahan kehidupannya menggeliat tipis.Adam duduk di samping tempat tidur istrinya, tatapannya kosong, dan napasnya tersengal. Dia tak tega melihat Dara menderita, dan perasaan frustrasinya semakin memuncak. Dokter keluar dari ruangan perawatan dengan wajah sedih, mencoba memberi penjelasan kepada Adam."Bu Dara memerlukan penawar yang sangat langka, Pak Adam. Kita berusaha semaksimal mungkin, tapi sampai saat ini, belum ada perkembangan yang signifikan," ucap dokter dengan suara pelan.Adam menundukkan kepalanya, memejamkan mata sejenak untuk menahan emosinya. "Istriku harus sembuh, dok. Aku tidak bisa kehilangannya."Di tengah keputusasaan, pikiran Adam tertuju pada Sarah, orang yang diketahuinya sebagai dalang di balik segala penderita

  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   110. Bayangan Hitam Ambisi

    ***Hari itu, keheningan di rumah sakit dipecah oleh telepon yang tak terduga. Adam mengangkat teleponnya dan mendengarkan berita yang membuat hatinya berdegup kencang. Informasi itu mengguncangnya seperti gempa bumi, menghancurkan kedamaian yang selama ini dia bangun bersama istrinya, Dara."Dara diracun oleh Sarah? Bagaimana ini bisa terjadi?" gumam Adam dengan nada gemuruh, penuh amarah. Apalagi saat tadi a dokter rumah sakit memberitahu keadaan Dara yang masih koma karena keracunan.Adam merasa darahnya mendidih ketika dia menyadari bahwa Dara menjadi korban ulah dua orang yang tidak punya hati dan tega melakukan hal yang keji seperti itu. Dia segera mengambil ponselnya dan memanggil asistennya, David."David, ini Adam. Segera blokir bandara. Ada seseorang yang harus kita tangkap. Namanya Nichole Choi. Lakukan ini secepat mungkin," perintah Adam dengan suara yang penuh urgensi.David yang merasakan seriusnya situasi ini, langsung menjawab, "Baik, Pak Adam. Saya akan segera melakuk

  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   109. Rindu yang Tak Tertahankan

    ***Suri duduk sendirian di pojok kamar, matanya yang kecil dan cemerlang kini dipenuhi oleh air mata. Rambut hitam kecilnya berantakan, dan wajahnya terlihat lesu. Di tangan kecilnya, dia memeluk erat boneka kelinci kesayangannya, seolah-olah mencari kenyamanan dari objek kecil itu.Di sudut ruangan, Tiara dan Wijaya saling pandang, keprihatinan tergambar di wajah mereka. Mereka menyadari betapa sulitnya bagi Suri menghadapi kenyataan bahwa ibunya, Dara, harus dirawat di rumah sakit.Tiara mendekati Suri dengan langkah lembut, duduk di sampingnya, dan memeluknya erat. "Sayangku, apa yang membuat Suri begitu sedih?" tanya wanita paruh baya itu dengan lembut.Suri menoleh ke arah Tiara, air mata masih terus mengalir. "Suri sangat merindukan bunda, Nenek. Kapan bunda pulang? Suri mau lihat bunda."Tiara memahami perasaan cucunya dan mencoba menenangkan hatinya. "Bunda sedang sakit, sayang. Dokter harus merawatnya agar segera sembuh. Tapi jangan khawa

  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   108. Semua Akan Baik-baik Saja

    ***Riky duduk gelisah di ruang tunggu rumah sakit, tatapannya kosong menuju pintu kamar tempat istrinya, Zea, dirawat. Pikirannya bergejolak di tengah ketidakpastian tentang nasib Zea yang masih belum sadarkan diri. Seiring waktu berlalu, kekhawatiran Riky semakin membesar, terutama setelah tadi ke rumah sakit mengantar Kana untuk melihat Dara yang juga dirawat di ruang gawat darurat karena keracunan. Keduanya dirawat di rumah sakit yang sama.Dokter langsung keluar dari kamar Zea dan menghampiri pria itu yang sedang melamun. “Pak Riky, kondisi istri anda masih belum stabil. Kami masih mencoba mencari penyebab luka yang parah ini. Mohon bersabar."Riky tambah gelisah. “Terima kasih, Dokter. Bagaimana dengan putri saya, Dara? Bagaimana keadaannya?""Bu Dara sedang dalam perawatan intensif. Kami berusaha semaksimal mungkin untuk mendeteksi dan mengatasi dampak keracunan,” balas dokter itu.Riky mengangguk dengan tatapan kosong. Pikirannya melayang ke masa lalu, mencari tahu bagaimana k

  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   107. Sekotak Cokelat dan Bunga Gardenia yang Misterius

    ***Ruangan CEO PT. Shinee Serein tampak begitu elegan dengan sentuhan modern dan nuansa yang memberikan kesan kekuatan dan keberhasilan. Dara duduk di meja kerjanya yang besar, fokus pada pekerjaannya yang menumpuk. Suasana ruangan diisi dengan keheningan, hanya terdengar bisikan ringan dari mesin pencetak dokumen dan suara langkah kaki di lantai marmer.Pintu ruangan terbuka perlahan, mengungkapkan seorang asisten dengan senyum misterius di wajahnya. Dara menoleh dan terkejut melihat seorang kurir membawa sebuah paket yang cantik terbungkus rapi."Maaf mengganggu, Bu Dara. Paket ini baru saja datang untuk Anda," kata asisten sambil menyerahkan paket itu pada Dara.Dara tersenyum dan meraih paket itu dengan tanda tanya di wajahnya. Dia membaca nama pengirim di label: Adam Tanaka, suaminya. Hatinya berdebar-debar saat dia membuka paket itu dengan hati penuh harap.Di dalamnya, dia menemukan sekotak cokelat coklat gelap yang menggoda dan sebuket bun

DMCA.com Protection Status