Share

MCK 03

Author: Lentera jiwa
last update Last Updated: 2024-11-17 14:11:39

"Ada apa dengannya?" gumam Farhan terhenti saat melihat Stella yang duduk sendirian di luar Perpustakaan, apa lagi ia terlihat begitu gelisa.

"Astaga ada apa denganku, mengapa rasanya begitu tidak tega melihatnya," rutuk Farhan yang pikirannya tidak ingin memperdulikan Stella, tetapi hatinya tidak membiarkan itu.

Farhan menghelah nafas panjang, ia berjalan medekati Stella dan tidak sengaja Farhan mendengar rutukan Stella yang mengatakan ia belum menemukan tempat tinggal dan itu yang membuatnya terlihat begitu gelisa.

Farhan menggeleng, " tidak Farhan, dia tidak mungkin menerima bantuanmu, ingat kamu sudah menyebabkan masalah baginya." Farhan berpikir Stella tidak akan menerima bantuan darinya.

------------------------------------³

Saat istirahat makan siang Stela berusaha lagi untuk mencari tempat tinggal, tapi tetap saja tidak ada yang sesuai.

"Hah! Kemana lagi aku harus mencari?" ia mulai pasrah dan mungkin dia akan tinggal di Jalan pikirnya.

Tiba-tiba seorang muncul di hadapannya, Seorang itu menyodor sebuah gantungan kunci padanya yang sedang menunduk.

Sambil memperbaiki kacamatanya Stella mendongak.

"Ini, ambillah."

Mata Stela sektika membesar, "Farhan?" ucapnya sedikit kaget karena itu kali ke tiga mereka bertemu.

"Iya, ini ambilah"

"Tapi ini kunci apa, Han?" Stella tidak mengerti kuci apa yang sebenarnya yang ingin Farhan berikan padanya.

Farhan pun duduk disebelahnya dengan santai seolah-olah ia mengenal Stella, atau mungkin hanya sekedar sok kenal, sok dekat dan sok akrab

"Apa kamu sudah mendapat tinggal?" lanjut Farhan.

"Ya belum sih, Han. Semua calo yang aku hubungi semuanya tidak sesuai, bukan tempat tinggalnya tapi uangku yang tidak cukup," jawab Stela bibirnya terlihat mengerecut, karena ia sudah pasrah.

"Kalau begitu kamu bisa tinggal di tempat lamaku, ini kuncinya."

"Ha, yang benar, Han?" tanya Stella terperijit senang.

Dan itu di luar dugaan Farhan, "Apa-apan ekspresi nya itu, Apa benar dia menerima dengan mudah" gumam Farhan dalam hati, ia tidak menyangka Stella akan menerima dengan mudah tanpa drama.

"Iya," sambung Farhan.

"Terimakasih banyak ya, Han. Hehehe lagi-lagi aku merepotkanmu."

Dalam hatinya walaupun dia penasaran dengan alasan mengapa Farhan begitu baik padanya, tapi dia tidak mempertanyakannya karena baginya saat ini hanya Farhan satu-satunya yang mau bicara padanya, apa lagi Farhan terlihat tulus baik padanya.

"Iya, apa kamu ingin melihat rumahnya?"

"Tapi aku masih kerja, bagaimana?"

Tanpa bicara Farhan berdiri lalu masuk kedalam Perpustakaan.

Stela hanya bisa melihat dengan heran, apa yang sebenarnya akan dia lakukan dan tidak sampai lima menit Farhan pun keluar.

"Apa kita bisa pergi sekarang?" ajak Farhan.

"Maksudnya?" Stella sedikit bingung padahal dia sudah bilang dia masih harus bekerja.

"Mereka sudah mememberkan izin, jadi kita bisa pergi sekarang."

"Ha! Benarkah?" Stella cukup kaget mendengarnya, dalam waktu kurang dari lima menit dia mendapatkan izin, padahal yang berkerja bukan dia.

Stella terseyum, walaupun mungkin itu hanya sebuah kebohongan untuk mengajaknya pergi, tapi dia tetap senang dengan apa yang Farhan lakukan untuknya.

"Iya benar, kalau kamu tidak percaya kamu bisa bertanya langsung pada mereka di dalam."

Wajah Farhan tidak menunjukan kebohongan saat bicara, dia serius mengatakanya.

"Hehehe Iya deh, oiya apa kamu masih bisa menerima ucapan terimakasih, Han?" tanya Stella dengan wajahnya yang polos, sehingga perkataan itu terdengar seperti sebuah candaan yang membuat Farhan terseyum.

Untuk pertamakalinya Stela melihat Farhan terseyum. Sehingga membuat Stella tertawa kecil dan anehnya Farhan juga malah ikut tertawa.

Mungkin itu semua karena mereka sudah merasa akrab satu sama lain. atau mungkin mereka berdua adalah tipe orang yang mudah akrab.

Saat mereka akan pergi, seseorang tiba-tiba menyapa Stella.

Seorang bernama Bram, orang terpelajar dan juga terpandang. Selama ini dia tidak pernah menyapa Stela dan untuk pertama kalinya dia menyapa di saat Stela sedang bersama Farhan.

"Stela kami akan pergi ke Garden Hils, apa kamu ingin ikut bersama kami?" lanjut Bram mengajak dengan tiba-tiba.

"Tidak Bram. Terimaksih," putus Stella dengan lembut.

Stella memang menolak ajakan Bram. Namun Farhan bisa melihat ketertarikan stela terhadap Bram, itu jelas terlihat di wajahnya serta sorot matanya yang berbinar saat melihat Bram.

"Ya sudah kalau begitu." Bram terseyum lalu pergi.

Begitu pun dengan Stella dan Farhan mereka juga pergi untuk melihat Rumah yang akan di tempati oleh Stella.

"Oiya Stella, apa kamu sudah memiliki cara untuk kembali ke orang tuamu?" tanya Farhan.

Stella menggeleng lembut yang berarti dia belum miliki rencana apapun. di benaknya ada bagusnya jika ia tidak pulang karena dengan begitu Sari Adiknya pasti bisa menikah.

Tapi, Farhan bisa melihat ia sangat ingin pulang karena itu terlihat dari wajahnya yang penuh harap.

Related chapters

  • MAAF CINTAKU    MCK 04

    -------------------------------------------⁴"Mungkin ada satu cara," lanjut Stella tiba-tiba yang membuat Farhan terhenti. "Kalau begitu kamu bisa mencobanya, Stella.""Hah ... tidak mungkin, Han." Lanjut Stella sambil berjalan. "Apa kamu menyerah?""Tidak, Han. Tapi itu sangat sulit untuk terjadi.""Hei dengar." Farhan menghentikan Stella lalu memegang kedua pundaknya."Tidak ada yang tidak mungkin, sekarang katakan bagimana caranya?" desak FarhanStella menghelah nafas, dia sangat tidak ingin mengatanya tetapi melihat Farhan yang begitu ingin tau tidak ada alasan baginya untuk tetap diam. "Jika aku menikah dengan orang yang terpelajar dan juga terpadang," ungkap Stella, ia melepas kedua tangan Farhan dari pundaknya lalu lanjut berjalan. Farhan masih berdiri dan terdiam di tempat."Bub .... ""Bub ... Hahahahaha."Seketika Farhan tertawa, Stela yang mendengar Farhan tertawa terhenti lalu menoleh dengan heran. Mata Stella menyipit, di benaknya apanya yang lucu padahal dia sudah

    Last Updated : 2024-11-17
  • MAAF CINTAKU    MCK 05

    -------------------------------------------⁵"Kamu kenapa?" tanya Farhan."Maaf, Han. Tapi aku malu jika orang lain melihat kita yang berpegangan tangan," imbuh Stella malu-malu genit."Astagfirullah," sontak Farhan terperijit melepaskan tangan Stella. Apa dia benar-benar tidak merasa jika dia menggenggam tangan seorang wanita? Stella tertawa melihat Farhan yang terlihat begitu grogi setelah melepaskan tangannya."Hehehe maaf Stella, aku baru menyadarinya," lanjut Farhan merasa tidak enak."Hum ... Iya tidak apa, oiya mengapa kamu membawaku kesini?""Untuk membeli beberapa keperluan di rumah barumu.""Tapi, Han?""Ssttt, bukannya kita sudah menjadi teman sekarang."Teman? Selama ini Stella sudah berusaha untuk mendapatkan seorang teman, tetapi tetap saja semua menjauh darinya, Jelas dia terharu mendengar perkataan Farhan."Hiks ... Terimakasih," rengek Stella.Farhan tersyum hangat, dia menyadari itu bukan air mata kesedihan melaikan itu air mata yang keluar karena dia merasa senang.

    Last Updated : 2024-11-17
  • MAAF CINTAKU    MCK 06

    "Ya Dewa, aku rela menyerahkan apa saja bahkan nyawa sekalipun. Namun tolong buat lah Ayah dan Ibuku hidup dengan bahagia dan jika bisa buat lah mereka untuk bisa memaafkan ku," rintih Stella dalam hatinya dengan penuh harapan.--------------------------------------⁶"Perasaan yang aneh, ya sudah lah dia juga baik-baik saja," abai Farhan pada pikirannya.Setelah meninggalkan rumah Stella Farhan juga segera pulang kerumahnya.Sore telah beganti malam, di atas atap rumanya sambil memadangi langit malam yang gelap di temani sebotol minuman Farhan terbesit memikirkan Stela.Drrrr drrrr drrrGetar ponselnya membuyarkan lamunannya, dengan berat dia pun mengangkatnya."Terimakasih," ucap seorang wanita di telpon. Terimakasih? Farhan sedikit bingung tiba-tiba saja seorang berterimakasih padanya tanpa intro terlebih dahulu."Apa yang kamu bicarakan, terimakasih? Ini aneh," tutur Farhan yang mengira jika dia sudah salah dengar kerena kebanyakan minum."Farhan ini aku Stella, terimakasih telah

    Last Updated : 2024-11-17
  • MAAF CINTAKU    MCK 07

    WAKTUNYA BERUBAH.-----------------------------------------⁷"Baik tuan tenang saja, Kami akan membuatnya berkilau, ayo?" Karmila mengulurkan tangannya dengan elegan.Stella masih tidak mengerti, dia terlihat ragu untuk menyambut tangan Karmila. "Pergilah, mereka akan membuatmu menjadi wanita terbaik, percayalah." Farhan terseyum sembari memegang pundak Stella.Walau tidak mengerti Stella menggangguk, ia percaya Farhan tidak mungkin melakukan hal yang buruk kepadanya. Walau sedikit ragu Stella pun mengikuti mereka berdua ke subuah ruangan, Stella duduk mengadap cermin yang besar. "Ck" Stella terseyum melihat penampilannya yang begitu kuno di cermin, bahkan dia sendri menyepelekan dirinya apa lagi orang lain.Beberapa saat dia menilai dirinya, hingga Karmila dan Sarina datang dengan koper yang besar."Nona silahkan tutup mata," pinta Karmila."Tutup mata?""Iya Nona"Awalnya Stela merasa takut untuk menutup matanya, dipikirnya mereka berdua akan melakukan hal yang buruk padanya, tapi

    Last Updated : 2024-11-17
  • MAAF CINTAKU    MCK 08

    "Wanita tidak tau malu makanya ngaca, kamu itu kolot, kuno dasar! Bikin kesal aja," cela seorang Pria kepada wanita lugu yang bahkan ia tidak mengenalnya.Hinaan itu membekas cukup dalam di hati wanita itu, bahkan membuatnya trauma.--------------------------------------------⁸"Han?""Farhan?" Stella melambai-lambaikan tangan di wajah Farhan."Ah! Hm, iya sama-sama." Farhan tersadar dari lamunannya, dibenaknya dia juga masih tidak mengerti perasaan apa yang baru saja ia rasakan."Salim ... Aku mau satu lagi pakaian seperti ini," pinta Farhan pada Salim, dia bermaksud mengambil satu lagi untuk Stela kerena Stela sangat cocok memakainya."Oke siap, Han.""Tapi?""Apa ada lagi,Han?" tanya Salim terhenti."Beri lengan yang panjang, karena kalau begini dia terlihat terlalu terbuka."Farhan merasa Stella begitu seksi saat memakai lengan kensi, Karena itu ia meminta lengan yang panjang."Oke baiklah, apa yang itu juga mau di ganti?" tanya Salim."Yang ini tidak perlu, aku lihat dia sangat s

    Last Updated : 2024-11-23
  • MAAF CINTAKU    MCK 09

    ----------------------------------------------⁹Stela kembali menghadap Farhan, dia sama sekali tidak inging melakukannya."Oiya Han? Kamu bilang penampilanku saat ini begitu cantik, Aku rasa Ayah dan Ibuku pasti akan senang melihat penampilanku yang sekarang, tapi ...." Stella menunduk tidak meneruskan perkataannya karena percuma saja dia terlalu takut untuk kembali."Hum ... Ide yang bagus, kalau begitu ayo?" Farhan menggenggam tangan Stella, lalu lanjut berjalan."Eh ... Han? Ide apa yang kamu maksud?" Stella terinjit bingung karena tiba-tiba saja Farhan menggenggam tangannya, menarik mengajaknya berjalan."Memperlihatkan penampilanmu kepada Ayah dan Ibumu.""Tapi Han? Aku takut jika ayahku ...." "Sssttt," potong Farhan."Tidak usah takut, kamu tidak melakukan kesalahan apapun Kamu tenang saja Aku ada bersamamu."Stella terseyum, perkataan Farhan menghilangkan sedikit rasa takut dihatinya, ia juga senang karena Farhan mendukungnya.Mereka pun pergi menggunkan taksi, di depan Rumah

    Last Updated : 2024-11-23
  • MAAF CINTAKU    MCK 10

    "Oh... Jadi selama ini Stella bersama kamu, Farhan lihat saja aku akan mengirim mu kembali ke penjara. Hum" dengus Kang Mamat menyeringai licik.-----------------------------------------¹⁰"Kamu kenapa, Han!" sontak Stella berbalik dan langsung memeriksa Farhan."Hehehe Aku tidak apa-apa Stella, sepertinya kakiku kesemutan""Hah... Ya ampun aku kira kamu kenapa, bikin cemas aja, ya sudah ayo aku bantu."Stela membatu Farhan, ia memapah Farhan hingga beberapa langkah agar kesemutan Farhan menghilang."Sudah, rasanya sudah hilang." ucap Farhan"Yakin sudah hilang?""Iya"Stela melepaskan Farhan, tapi saat Farhan melangkah."Stela awas... " Pekik Farhan. Stela pun berbalik dan"Brukk... "Farhan mendarat memeluk Stela. Mata Stella termelanga tidak berkedip untuk beberapa saat melihat wajah Farhan yang hanya berjarak beberapa senti dari hindungnnya. Perasaan nya menjadi tidak karuan bahkan jatungnya melaju begitu cepat.Farhan cepat-cepat berdiri."Se-stela maaf ya aku tidak sengaja" ucap

    Last Updated : 2024-11-26
  • MAAF CINTAKU    MCK 11

    "Kamu meninggalkanku dan Ibuku! Lima tahun aku di penjara tapi jangankan untuk membelaku, sekedar bertanya pun tidak" bengis Farhan menggertak germannya penuh amarah."Apa kamu membenciku Farhan?" "Ya, aku sangat membencimu- Ayah." tekan Farhan------------------------------------¹¹"Nak, dia di tuduh telah menculik seorang wanita bernama Stela Cristin." jawab Pak Kanit Zam."Apa!" sontak Stella kaget, karena Stella Cristin adalah dia."Pak, Stela Cristin adalah saya, tunggu sebentar" Stella mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya."Pak ini kartu tanda penduduk saya, Saya Stella Cristin dan Farhan tidak menculik saya" sambung Stella.Pak Kanit Zam mencocokan Kartu Tanda Penduduk Stella dengan laporan yang dia terima dari pelapor."Pak, jika bapak ingin menangkap seseorang seharusnya bapak menangkap saya bukan Farhan, karena saya yang telah menculik Farhan." tutur Stella tanpa berpikir, dia sangat takut Farhan akan di penjara karenanya.Pak Kanit Zam tertawa kecil mendengar perkataan S

    Last Updated : 2024-11-26

Latest chapter

  • MAAF CINTAKU    MCK 24

    AKU PASTI BISA, AKU TIDAK AKAN MENANGIS LAGI DI HADAPANNYA.------------------------------------²⁴"Sudah jangan menangis, aku mengerti Stella." tutur Farhan teseyum sembari mengahapus air mata Stella dengan lembut."Sekarang ayo kita kembali ke Rumah Sakit" lanjut Farhan."Um."Namun tiba-tiba mata Farhan melotot, darahnya naik hingga kekepala. "Hah" hembus Farhan meredam amarahnya. Ia tidak sengaja melihat Poto Stella yang masih di kalungkan dengan bunga di layar.Di benak Farhan ia legah karena Stella sedang mengahadapnya membelakangi layar. Jika tidak, mungkin Stella akan kembali sangat hancur saat melihat itu. Dengan cepat Farhan menarik kembali Dronnya. "Ada apa, Han?" tanya Stella yang melihat Farhan tiba-tiba tergesa."Hehehe bukan apa-apa, ayo kita pergi." elak Farhan cekekehan.Di perjalanan kerumah sakit, Stella terus memikirkan perkataan Farhan yang ingin menikahinya. Namun lagi-lagi ia menguburkan semuanya dalam-dalam, baginya kabaikan Farhan sudah lebih dari pada cukup

  • MAAF CINTAKU    MCK 23

    "Farhan, apa kamu sudah gila. Maaf Farhan tapi saya harus menyampaikan ini, Stella tidak punya banyak waktu.""Tidak, kamu pasti bohongkan. Dokter ini tidak mungkin aku melihatnya dia sudah baik-baik saja.""Aku mengerti perasaanmu, jadi aku mengizinkanmu untuk membawanya besok, tapi kamu harus cepat membawanya kembali karena kami akan melakukan penanaman biji partikel untuk mengahambat pertumbuha tumor di otaknya, selagi kami mempersiapkan semuanya kamu boleh membawanya."----------------------------------²³"Farhan kamu dari mana saja?" tanya Stella yang melihat Farhan baru datang untuk membesuknya."Aku habis beres-beres" jawab Farhan menunjukan sedikit senyum sembari berjalan lalu duduk di samping Stella."Beres-beres?""Hehehe iya beres-beres, ada apa? Oh... Apa kamu sangat merindukanku." ucap Farhan menggoda Stella."Bub... Bubb.. hihihi " Stella cekikikan, ia merasa perkataan itu sangat tidak cocok dengan Farhan."Han, sejak kapan kamu bisa merayu?" lanjut Stella, yang selama i

  • MAAF CINTAKU    MCK 22

    ---------------------------------²²"Dasar bodoh." ucap Farhan sembari memeluk Stella dengan erat. Yang bahkan tanpa ia sadari air matanya juga menetes, kerinduan yang menyiksa akhirnya terlepasakan."Maafkan aku Stella, aku mengira kamu kembali kepada Bram." Sambung Farhan."Bukannya aku sudah mengirim mu pesan kamu juga melihat pesan itu, tapi kamu sama sekali tidak membalasnya, aku juga berusaha menelpon mu berkali-kali, Han, tapi ponsel mu sama sekali tidak aktif." beber Stella.Perlahan Farhan melepaskan pelukannya, sambil tersenyum ia mengahapus air mata Stella dengan lembut.Namun tiba-tiba wajah Stella memucat, penglihatannya mulai memudar. Bruk, ia pingsan di pelukan Farhan.Sontak Farhan membaringkan Stella di pangkuannya, matanya melebar. Ia begitu cemas saat melihat darah yang mengalir melalui rongga hidung Stella."Stella..., Stella..." Panggil Farhan yang panik. sehingga membuatnya tidak tau harus berbuat apa, Ia melihat ada name tag di leher Stella."Astaghfirullahall

  • MAAF CINTAKU    MCK 21

    "Han, berjanjilah untuk hidup dengan baik. Aku akan selalu menunggumu"-----------------------------------²¹"Pak Farhan mau pinjam buku?""Tidak Rina, Oya apa Stella ada?" tanya Farhan, ia sudah memutuskan untuk menemui Stella. Walau hanya sekedar untuk memberikan udangan dari Ibunya.Rina menggeleng, "Tidak Pak, Stella sudah mengundurkan diri." jawab Rina."Apa, mengdurkan diri?""Iya pak, dia bilang dia akan menikah dan akan tinggal di Singapura bersama suaminya.""Ya baik lah kalau begitu, terimakasih."Farhan keluar dari perpustakaan, setiap langkahnya menghilangkan harapannya untuk bertemu dengan Stella. Hatinya begitu sakit ia tidak menyangka Stella kembali kepada Bram. Bahkan ia menikah tanpa pemberitahuan.Ia terus bejalan, hingga tanpa sadar ia sudah tiba di depan Rumah yang pernah ia berikan agar Stella punya tempat tinggal.Farhan menghirup udara dalam-dalam, "Hah" hela Farhan sembari melangkah masuk.Matanya berkeliling, ia terseyum melihat semua banyangan Stella yang ter

  • MAAF CINTAKU    MCK 20

    ----------------------------------²⁰Begitu menyedihkan, Sejenak ia berdiri melihat Stella yang meringkuk di dalam bak mandi.Stella perlahan mengangkat wajahnya, ia tampak pucat, bibirnya balu bergemetar karena kedinginan, "Maaf ya, Han." lirih Stella menunjukan senyum yang membuat Hati Farhan merasa teriris.Perlahan Farhan mendekat, ia menyingkap rambut Stella yang basah dengan lembut. Tanpa bicara Farhan merangkul Stella, ia menggendong Stella keluar dari dalam kamar mandi.Stella memeluk erat Farhan, matanya bebinar melihat wajah Farhan yang datar. Ia merasa sangat bersyukur karena Farhan selalu ada untuknya.Farhan pun membaringkan Stella di tempat tidur. Saat Farhan akan mengkat kepalanya, Stella menahannya.Stella meraih Farhan mendekat lalu mencium bibir Farhan dengan penuh perasaan, yang membuat perasaan Farhan bergejolak tidak menentu.Perlahan kedua mata yang menikmati cumbuan mesra itu terbuka, tatapan yang menginginkan satu sama lain terlihat jelas.Stella mulai pasrah,

  • MAAF CINTAKU    MCK 19

    Jika aku tidak bisa melewati semua kegilaan ini bagimana bisa aku menjalani kehidupan yang waras_Stella Cirstin_----------------------------------¹⁹Tap, sambut Farhan menangkap tangan Papanya Bram yang ingin menampar Stella.Mata Farhan menekuk tajam, wajahnya menunjukan ke bingasan, "Tidak seharusnya anda berbuat terlalu jauh" tekan Farhan sembari meremas dengan geram yang membuat Papanya Bram merasa sedikit takut."Lepas! " rontah Papa Bram ingin melepaskan tangannya. Namun sayang tidak berhasil karena cengkaraman Farhan terlalu kuat, ia juga mulai merasakan sakit di pergelangan tangannya.Farhan kembali menatapnya, ekspresi Farhan seperti ingin membunuhnya. " Dengar, aku sudah pernah membunuh dan aku tidak keberatan untuk melakukannya sekali lagi." intimidasi Farhan yang membuat Papanya Bram jadi merinding.Mulutnya terkatup rapat, di benaknya pria yang ada di hadapannya adalah pria yang berbahaya. Apa lagi ia melihat ekspresi Farhan saat mengatakan semua itu dengan serius."Ste

  • MAAF CINTAKU    MCK 18

    "Ya Dewa, apa aku harus mengungkapkan perasaanku padanya, tapi bagiaman jika itu dapa merusak hubungan kami. Bagimana jika Farhan tidak memiliki perasaan yang sama, astaga aku sangat bingung." gerutu Stella. Rasa takut cintanya tak terbalas itu sangat wajar apa lagi ia seorang wanita.-----------------------------------¹⁸"Tidak perlu kamu pikirkan, aggap saja itu sebagai hadia dari seorang kakak kepada adiknya." jawab Farhan.Bibir Stella mengatup rapat tanpa ekspresi, "seorang adik? Hah seharusnya aku menyadari itu." bisik hatinya.Ia menunjukan sedikit senyum, "Karena kamu bilang begitu, terimaksih ya, Han"Lagi-lagi hatinya mundur, karena Farhan sama sekali tidak menunjukan perasaan apapun kepadanya."Ya sudah kalau begitu sampai ketemu besok" sambung Farhan mengkah pergi.Semetara Stella masih berdiam diri, hatinya gundah gulana. Seakan ia tidak rela jika tidak mengungkap isi hatinya kepada Farhan, walau hanya sekedar memberitahu saja. Namun logikanya menolak."Oiya, satu lagi. S

  • MAAF CINTAKU    MCK 17

    "Han, Menurutmu pernikahan itu apa sih?""Pernikahan?""Iya pernikahan.""Emp...? Pernikahan...?" renung Farhan berdengung.-----------------------------------¹⁷"Astaga, ini benar-benar sebuah perjuangan." keluh Farhan yang kelelahan, ia menunduk sambil memegang kedua lututnya yang bergetar."Hahahaha sudah ku bilang jangan kebanyak minum" ejek Stella dengan manis."Pergilah masuk, Aku akan menunggumu di sini."Emp, Iya" Di hadapan Dewa Stella mulai berdo'a, dia jauh-jauh datang hanya berharap satuhal. " Tolong berikan segala kebaikan untuk Farhan, ya Dewa meski aku tidak bisa bersamanya, tapi mohon beri balasan yang layak untuk segala kebaikannya kepadaku, jujur aku sangat mencintainya." Dari lubuk hatinya yang paling dalam semua ia curahkan kepada Sang Dewa.Meski dari awal dia menyukai Bram dan menurutnya Bram orang terbaik untuknya, tetapi tetap saja setelah bertemu dengan Farhan dan semua yang telah Farhan lakukan membuat Stella tidak bisa menyangkal jika di hatinya hanya ada F

  • MAAF CINTAKU    MCK 16

    "Ya Robbi, aku berjanji mulai sekarang akan berubah menjadi hamba-Mu yang semestinya." tutur Farhan mengadukan semua keluh kesah yang bersarang di hatinya.------------------------------------¹⁶"Allhamdulillah, Akhirnya ke inginanmu akan terpenuhi Stella" Farhan memenggang pundak Stella, "Stella aku turut bahagia mendengarnya" sambung Farhan terseyum.Stella mentap wajah Farhan yang begitu terlihat senang, "Apa benar kamu tidak memiliki sedikit perasaan kepadaku, Han. astaga Stella apa yang kamu pikirkan, selama ini Farhan hanya mengasihanimu jadi sebaiknya jangan berharap lebih kepadanya." gumam Stella dalam hati."Stela ada apa, apa ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu?" tanya Farhan yang melihat Stella malah bengong melihatnya."Hehehe tidak Han, oya Han terimakasih ya. Han setelah aku menikah mungkin kita tidak akan pernah bertemu lagi, karena setelah menikah Bram dan aku akan menetap di Singapura."Farhan terseyum hangat, "Dimana pun kamu berada aku hanya berharap kamu bisa hid

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status