Share

MCK 08

Author: Lentera jiwa
last update Last Updated: 2024-11-26 10:49:56

"Wanita tidak tau malu makanya ngaca, kamu itu kolot, kuno dasar! Bikin kesal aja," cela seorang Pria kepada wanita lugu yang bahkan ia tidak mengenalnya.

Hinaan itu membekas cukup dalam di hati wanita itu, bahkan membuatnya trauma.

--------------------------------------------⁸

"Han?"

"Farhan?" Stella melambai-lambaikan tangan di wajah Farhan.

"Ah! Hm, iya sama-sama." Farhan tersadar dari lamunannya, dibenaknya dia juga masih tidak mengerti perasaan apa yang baru saja ia rasakan.

"Salim ... Aku mau satu lagi pakaian seperti ini," pinta Farhan pada Salim, dia bermaksud mengambil satu lagi untuk Stela kerena Stela sangat cocok memakainya.

"Oke siap, Han."

"Tapi?"

"Apa ada lagi,Han?" tanya Salim terhenti.

"Beri lengan yang panjang, karena kalau begini dia terlihat terlalu terbuka."

Farhan merasa Stella begitu seksi saat memakai lengan kensi, Karena itu ia meminta lengan yang panjang.

"Oke baiklah, apa yang itu juga mau di ganti?" tanya Salim.

"Yang ini tidak perlu, aku lihat dia sangat suka memakainya" Farhan tersenyum melihat Stella yang berputar-putar melihat pakaian yang ia kenakan, Stella sangat gembira karena pakaian itu sangat bagus untuknya.

Semuanya pun telah selesai dikemas dengan baik.

"Salim terimaksih, oiya Stella ayo kita pergi," ajak Farhan yang mebuat Stela kembali bingung.

Pergi? Tapi Farhan sama sekali belum membayar bagaiman bisa pergi, Stella mengikuti Farhan yang berjalan menuju pintu keluar.

"Han, apa maksud mu?" bisik Stela yang menyangka Farhan akan mengajaknya diam-diam kabur begitu saja.

Farhan menekuk wajahnya mendengar pertanyaan Stela.

"Apa?" tanya Farhan

"Kita belum membayar, Han. Apa kamu berniat mengajakku untuk kabur tanpa membayar," bisiknya lagi.

Farhan terseyum menyimpan tawa lalu kembali berbalik.

"Salim ... Apa aku perlu membayar?" seruh Farhan pada Salim.

Salim menggeleng, ia tersyum segan mendengar pertanyaan Farhan.

"Tidak perlu, Han. Jika kamu butuh yang lain kamu boleh ambil sesukamu."

Mata Stela mengerit. "Apa aku tidak salah dengar?" bisiknya dalam hati.

"Ayo pergi, atau mungkin kamu masih menginginkan sesuatu?" tanya Farhan yang melihat Stella masih berdiam.

Stela tidak menjawab pertanyaan Farhan, ia kembali mendekat kepada Salim.

"Paman apa dia baru saja mengancam mu?" bisik Stela.

Dia berpikir kalau Farhan sudah mengacam Salim yang membuat Salim takut sehingga mereka tidak perlu membayar.

"Ah ... Tidak Nak, dia sama sekali tidak mengancam ku, dia itu ...." Salim melirik Farhan yang menatapnya sambil menggeleng.

"Hah! Bukan apa-apa, pergilah dia bukan orang yang suka menunggu, Hehehehe."

"Benar kami tidak perlu membayar?" tanya Stella yang masih belum percaya.

"Sini." Salim meminta Stela untuk mendekatkan telinganya.

"Jika kamu datang sendirian mungkin kamu akan membayar," bisik Salim lalu menyeringai segan melihat Farhan.

Stella masih bingung dan tidak mengerti.

"Sudah tidak perlu kamu pikirkan, pergilah," suruh Salim.

"Ya sudah kalau begitu kami pergi, Paman terimakasih banyak."

Mereka berdua pun pergi, sambil berjalan Stella selalu saja tersyum gembira. Dia merasa lebih hidup dengan penampilannya yang sekarang, penampilan yang telah lama dia idam-idamkan. Dia merasa mungkin akan ada seseorang yang ingin menikahinya, dengan begitu dia bisa kembali pada keluarganya.

"Oiya Han, apa ini cuma perasaanku saja sedari tadi setiap pria yang lewat pasti akan melihatku. Apa ada sesuatu yang aneh?" tanya Stella dengan heran.

Stela tidak terbiasa di perhatikan, mengingat dirinya yang selama ini selalu di abaikan jangankan untuk di lirik, berhadapan langsung juga pasti mereka akan menghindar lalu seolah-olah tidak melihatnya.

"Hahaha Kamu itu terlalu bodoh ya?" celutup Farhan terhenti lalu menghadapnya.

Farhan tidak habis pikir jika Stella masih tidak merasa saat ini dia sangat cantik dan menarik, Wajar jika semua Pria akan meliriknya.

"Apa sih, Han? Aku itu tidak bodoh." Stella cemberut sangat imut.

"Lalu?" lanjut Farhan.

"Ya aku masih tidak mengerti mengapa semua Pria melihatku, apa mereka mengejekku, Han?"

"Mengejek? Hahaha mana mungkin."

Mengejek apanya? jelas-jelas mereka terpesona, apa benar Stela tidak merasa, Farhan terkekeh melihat ekspresi Stella yang takut bahwa mereka mengejeknya.

"Lalu apa, Farhan?" desak Stella yang semakin penasaran.

"Stella, Mereka itu melirikmu karena terpesona dengan kecantikanmu apa kamu tidak bisa membedakan?"

"Ha! Benarkah."

Dari cemberut sekarang ia kembali bersemangat, wajahnya terlihat sangat riang mendengar perkataan Farhan.

"Kalau kamu tidak percaya kamu bisa mencobanya, nah lihat ke arah sana." Farhan memegang kedua pundak Stella, lalu menghadapkannya ke seberang Jalan.

"Apa yang kamu lakukan?"

"Coba kamu lihat, disana ada seorang Pria yang sedang berdiri melihat ke arah kita." Farhan menunjuk kearah seorang Pria yang sedang berdiri, seperti menunggu sesuatu.

"Lalu?"

"Coba kamu lambaikan tangan padanya," pinta Farhan.

"Ha! Apa kamu gila, Kamu ingin mempermalukanku, Han? Han, dulu aku juga pernah melambaikan tangan kepada seseorang eh aku mala diabaikan dan parahnya, dia mengatakan aku wanita kuno yang tidak tau malu."

Farhan mengerti mengapa Stella tidak merasa jika mereka melirik karena ke cantikanya, karena Stela selalu merasa semua orang masih memadang rendah dirinya, atau mungkin Stela selalu meremehkan dirinya.

"Stella percayalah, kali ini situasinya akan berbeda."

"Hum sudah lah, aku percaya padamu."

Stella kembali menghadap Farhan, dia sama sekali tidak inging melakukannya.

Related chapters

  • MAAF CINTAKU    MCK 09

    ----------------------------------------------⁹Stela kembali menghadap Farhan, dia sama sekali tidak inging melakukannya."Oiya Han? Kamu bilang penampilanku saat ini begitu cantik, Aku rasa Ayah dan Ibuku pasti akan senang melihat penampilanku yang sekarang, tapi ...." Stella menunduk tidak meneruskan perkataannya karena percuma saja dia terlalu takut untuk kembali."Hum ... Ide yang bagus, kalau begitu ayo?" Farhan menggenggam tangan Stella, lalu lanjut berjalan."Eh ... Han? Ide apa yang kamu maksud?" Stella terinjit bingung karena tiba-tiba saja Farhan menggenggam tangannya, menarik mengajaknya berjalan."Memperlihatkan penampilanmu kepada Ayah dan Ibumu.""Tapi Han? Aku takut jika ayahku ...." "Sssttt," potong Farhan."Tidak usah takut, kamu tidak melakukan kesalahan apapun Kamu tenang saja Aku ada bersamamu."Stella terseyum, perkataan Farhan menghilangkan sedikit rasa takut dihatinya, ia juga senang karena Farhan mendukungnya.Mereka pun pergi menggunkan taksi, di depan Rumah

  • MAAF CINTAKU    MCK 10

    "Oh... Jadi selama ini Stella bersama kamu, Farhan lihat saja aku akan mengirim mu kembali ke penjara. Hum" dengus Kang Mamat menyeringai licik.-----------------------------------------¹⁰"Kamu kenapa, Han!" sontak Stella berbalik dan langsung memeriksa Farhan."Hehehe Aku tidak apa-apa Stella, sepertinya kakiku kesemutan""Hah... Ya ampun aku kira kamu kenapa, bikin cemas aja, ya sudah ayo aku bantu."Stela membatu Farhan, ia memapah Farhan hingga beberapa langkah agar kesemutan Farhan menghilang."Sudah, rasanya sudah hilang." ucap Farhan"Yakin sudah hilang?""Iya"Stela melepaskan Farhan, tapi saat Farhan melangkah."Stela awas... " Pekik Farhan. Stela pun berbalik dan"Brukk... "Farhan mendarat memeluk Stela. Mata Stella termelanga tidak berkedip untuk beberapa saat melihat wajah Farhan yang hanya berjarak beberapa senti dari hindungnnya. Perasaan nya menjadi tidak karuan bahkan jatungnya melaju begitu cepat.Farhan cepat-cepat berdiri."Se-stela maaf ya aku tidak sengaja" ucap

  • MAAF CINTAKU    MCK 11

    "Kamu meninggalkanku dan Ibuku! Lima tahun aku di penjara tapi jangankan untuk membelaku, sekedar bertanya pun tidak" bengis Farhan menggertak germannya penuh amarah."Apa kamu membenciku Farhan?" "Ya, aku sangat membencimu- Ayah." tekan Farhan------------------------------------¹¹"Nak, dia di tuduh telah menculik seorang wanita bernama Stela Cristin." jawab Pak Kanit Zam."Apa!" sontak Stella kaget, karena Stella Cristin adalah dia."Pak, Stela Cristin adalah saya, tunggu sebentar" Stella mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya."Pak ini kartu tanda penduduk saya, Saya Stella Cristin dan Farhan tidak menculik saya" sambung Stella.Pak Kanit Zam mencocokan Kartu Tanda Penduduk Stella dengan laporan yang dia terima dari pelapor."Pak, jika bapak ingin menangkap seseorang seharusnya bapak menangkap saya bukan Farhan, karena saya yang telah menculik Farhan." tutur Stella tanpa berpikir, dia sangat takut Farhan akan di penjara karenanya.Pak Kanit Zam tertawa kecil mendengar perkataan S

  • MAAF CINTAKU    MCK 12

    -----------------------------------¹²"Perpustakaan, ya mungkin dia di sana" gumam Farhan, terlintas di pikirannya mungkin Stela sedang berada di perpustakaan tempat dia berkerja.Dia bergegas berlari menuju perpustakaan, dia masuk dengan terburu-buru berharap Stela ada di dalam."Sebentar Pak" hadang seorang scurity."Pak, Maaf kita sudah tutup" lanjut Scurity itu."Apa Bapak sudah mengecek tidak ada lagi orang di sini?" tanya Farhan yang masih ngos-ngosan."Iya, Pak.""Hah... Baik lah"Farhan pergi meninggalkan Perpustakaan, ia sudah tidak tau lagi harus mencari Stella kemana. Dia berjalan tanpa arah dan tujuan di pikirannya hanya ada Stella. Ia khawatir terjadi sesuatu kepadanya.Sudah cukup jauh ia berjalan, dia terus menyalahkan dirinya karena sudah berbuat kasar kepada Stella yang mungkin Stella tidak akan memaafkannya."Hah, Hahaha- hahahaha, Farhan-Farhan lagi-lagi seperti ini" gerutu Farhan yang tidak karuan.Dia mengahadap sebatang pohon di pinggir Jalan, sambil terseyum, "

  • MAAF CINTAKU    MCK 13

    -----------------------------------¹³Mereka berdua pun sangat kaget saat melihat Farhan yang saat ini berada di hadapan Poto putrinya sambil melumat-lumat kalung bunga yang ia kalungan di poto puntrinya itu.Dengan marah Heryo langsung saja menghampiri Farhan, "Plak!" dia menapar Farhan dengan keras."Kamu!" tunjuk Heryo beringasan, "Apa belum cukup kamu menghancurkan hidup putriku! Apa kamu tidak bisa membiarkan dia beristirahat dengan tenang!" Sergak Heryo, matanya molotot merah sangking marahnya."Ck, Paman aku peringatkan! jangan pernah lagi kamu kalungkan bunga di potonya, jika tidak aku akan datang lagi untuk menerima tamparan darimu" tekan Farhan, wajahnya tidak menunjukkan rasa takut sedikitpun."Kurang ajar!" Heryo menggangkat tangannya lagi untuk menampar."Tap" Farhan menangkan tangan Heryo."Satu kali aku rasa sudah cukup" begis Farhan menatap tajam, lalu menghempaskan tangan Heryo.Farhan berjalan menuju pintu keluar seperti orang gila. Heryo hanya terdiam terus melotot

  • MAAF CINTAKU    MCK 14

    -----------------------------------¹⁴Setelah beberapakali menelpon akhirnya Stela mengangkat telpon darinya."Farha!" suara Stella terdengar begitu riang."Iya, Stela dengar... ""Farhan aku sangat bahagia, kamu tau tidak apa yang sudah terjadi." potong Stella yang tidak memberikan kesempatan Farhan untuk bicara. Di benak Stela hanya ada Bram. Dia juga sudah melupakan janji makan siang bersama Farhan."Apa?" tanya Farhan yang penasaran, sebenarnya apa yang membuat Setela begitu senang."Tadi saat aku mengambil buku di rak paling atas, aku tidak sengaja menyenggol buku lainnya. Dan untung saja Bram melindungiku dari timpahan buku-buku itu, dan kamu tau tidak?" Jelas Stella terdengar bersemangat."Sebentar Stela, kamu baik-baik sajakan?""Hahaha iya Farhan aku merasa jauh lebih baik""Hah, syukurlah" Farhan lega mendengar Stela yang baik-baik saja."Lalu?" tanya Farhan."Lalu Bram mengajakku makan siang, Ah... Aku sangat bahagia, Han.""Apa itu Pria yang pernah mengajakmu ke Grand Hils

  • MAAF CINTAKU    MCK 15

    -------------------------------------¹⁵"Hahaha Bram sudah hentikan, Kamu terlihat sangat lucu jika begitu." ungkap Stella yang sudah tidak tahan menahan tawanya melihat Bram yang begitu kaku.Bram memperlihatkan sedikit senyum, "Hehehe Maaf, tapi entah mengapa aku jadi sangat grogi Stella." "Hah, terimakasih ya Bram berkat kamu aku bisa merasakan bagaimana rasanya di perlakukan dengan baik." bisik Stella dalam hatinya.Mengingat kehidupan yang biasa-biasa saja yang ia jalani selama ini, untuk pertama kalinya Stella merasa di sepesialkan oleh seseorang. Yang bahkan sebelumnya jangankan untuk di perhatikan, malah mereka akan selalu menghindarinya.Hinggah mereka pun sampai di Perpustakaan."Terimakasih ya Bram, hari ini aku sangat bahagia.""Hehehe iya, aku juga sangat senang bersamamu, emp kalau begitu aku pergi dulu ya. Oiya Stella setidaknya berikan nomor telponmu kepadaku." pinta BramNomor telepon, apa Bram benar-benar menyukaiku sampai-sampai dia meminta nomor telponku, Stella m

  • MAAF CINTAKU    MCK 16

    "Ya Robbi, aku berjanji mulai sekarang akan berubah menjadi hamba-Mu yang semestinya." tutur Farhan mengadukan semua keluh kesah yang bersarang di hatinya.------------------------------------¹⁶"Allhamdulillah, Akhirnya ke inginanmu akan terpenuhi Stella" Farhan memenggang pundak Stella, "Stella aku turut bahagia mendengarnya" sambung Farhan terseyum.Stella mentap wajah Farhan yang begitu terlihat senang, "Apa benar kamu tidak memiliki sedikit perasaan kepadaku, Han. astaga Stella apa yang kamu pikirkan, selama ini Farhan hanya mengasihanimu jadi sebaiknya jangan berharap lebih kepadanya." gumam Stella dalam hati."Stela ada apa, apa ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu?" tanya Farhan yang melihat Stella malah bengong melihatnya."Hehehe tidak Han, oya Han terimakasih ya. Han setelah aku menikah mungkin kita tidak akan pernah bertemu lagi, karena setelah menikah Bram dan aku akan menetap di Singapura."Farhan terseyum hangat, "Dimana pun kamu berada aku hanya berharap kamu bisa hid

Latest chapter

  • MAAF CINTAKU    MCK 16

    "Ya Robbi, aku berjanji mulai sekarang akan berubah menjadi hamba-Mu yang semestinya." tutur Farhan mengadukan semua keluh kesah yang bersarang di hatinya.------------------------------------¹⁶"Allhamdulillah, Akhirnya ke inginanmu akan terpenuhi Stella" Farhan memenggang pundak Stella, "Stella aku turut bahagia mendengarnya" sambung Farhan terseyum.Stella mentap wajah Farhan yang begitu terlihat senang, "Apa benar kamu tidak memiliki sedikit perasaan kepadaku, Han. astaga Stella apa yang kamu pikirkan, selama ini Farhan hanya mengasihanimu jadi sebaiknya jangan berharap lebih kepadanya." gumam Stella dalam hati."Stela ada apa, apa ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu?" tanya Farhan yang melihat Stella malah bengong melihatnya."Hehehe tidak Han, oya Han terimakasih ya. Han setelah aku menikah mungkin kita tidak akan pernah bertemu lagi, karena setelah menikah Bram dan aku akan menetap di Singapura."Farhan terseyum hangat, "Dimana pun kamu berada aku hanya berharap kamu bisa hid

  • MAAF CINTAKU    MCK 15

    -------------------------------------¹⁵"Hahaha Bram sudah hentikan, Kamu terlihat sangat lucu jika begitu." ungkap Stella yang sudah tidak tahan menahan tawanya melihat Bram yang begitu kaku.Bram memperlihatkan sedikit senyum, "Hehehe Maaf, tapi entah mengapa aku jadi sangat grogi Stella." "Hah, terimakasih ya Bram berkat kamu aku bisa merasakan bagaimana rasanya di perlakukan dengan baik." bisik Stella dalam hatinya.Mengingat kehidupan yang biasa-biasa saja yang ia jalani selama ini, untuk pertama kalinya Stella merasa di sepesialkan oleh seseorang. Yang bahkan sebelumnya jangankan untuk di perhatikan, malah mereka akan selalu menghindarinya.Hinggah mereka pun sampai di Perpustakaan."Terimakasih ya Bram, hari ini aku sangat bahagia.""Hehehe iya, aku juga sangat senang bersamamu, emp kalau begitu aku pergi dulu ya. Oiya Stella setidaknya berikan nomor telponmu kepadaku." pinta BramNomor telepon, apa Bram benar-benar menyukaiku sampai-sampai dia meminta nomor telponku, Stella m

  • MAAF CINTAKU    MCK 14

    -----------------------------------¹⁴Setelah beberapakali menelpon akhirnya Stela mengangkat telpon darinya."Farha!" suara Stella terdengar begitu riang."Iya, Stela dengar... ""Farhan aku sangat bahagia, kamu tau tidak apa yang sudah terjadi." potong Stella yang tidak memberikan kesempatan Farhan untuk bicara. Di benak Stela hanya ada Bram. Dia juga sudah melupakan janji makan siang bersama Farhan."Apa?" tanya Farhan yang penasaran, sebenarnya apa yang membuat Setela begitu senang."Tadi saat aku mengambil buku di rak paling atas, aku tidak sengaja menyenggol buku lainnya. Dan untung saja Bram melindungiku dari timpahan buku-buku itu, dan kamu tau tidak?" Jelas Stella terdengar bersemangat."Sebentar Stela, kamu baik-baik sajakan?""Hahaha iya Farhan aku merasa jauh lebih baik""Hah, syukurlah" Farhan lega mendengar Stela yang baik-baik saja."Lalu?" tanya Farhan."Lalu Bram mengajakku makan siang, Ah... Aku sangat bahagia, Han.""Apa itu Pria yang pernah mengajakmu ke Grand Hils

  • MAAF CINTAKU    MCK 13

    -----------------------------------¹³Mereka berdua pun sangat kaget saat melihat Farhan yang saat ini berada di hadapan Poto putrinya sambil melumat-lumat kalung bunga yang ia kalungan di poto puntrinya itu.Dengan marah Heryo langsung saja menghampiri Farhan, "Plak!" dia menapar Farhan dengan keras."Kamu!" tunjuk Heryo beringasan, "Apa belum cukup kamu menghancurkan hidup putriku! Apa kamu tidak bisa membiarkan dia beristirahat dengan tenang!" Sergak Heryo, matanya molotot merah sangking marahnya."Ck, Paman aku peringatkan! jangan pernah lagi kamu kalungkan bunga di potonya, jika tidak aku akan datang lagi untuk menerima tamparan darimu" tekan Farhan, wajahnya tidak menunjukkan rasa takut sedikitpun."Kurang ajar!" Heryo menggangkat tangannya lagi untuk menampar."Tap" Farhan menangkan tangan Heryo."Satu kali aku rasa sudah cukup" begis Farhan menatap tajam, lalu menghempaskan tangan Heryo.Farhan berjalan menuju pintu keluar seperti orang gila. Heryo hanya terdiam terus melotot

  • MAAF CINTAKU    MCK 12

    -----------------------------------¹²"Perpustakaan, ya mungkin dia di sana" gumam Farhan, terlintas di pikirannya mungkin Stela sedang berada di perpustakaan tempat dia berkerja.Dia bergegas berlari menuju perpustakaan, dia masuk dengan terburu-buru berharap Stela ada di dalam."Sebentar Pak" hadang seorang scurity."Pak, Maaf kita sudah tutup" lanjut Scurity itu."Apa Bapak sudah mengecek tidak ada lagi orang di sini?" tanya Farhan yang masih ngos-ngosan."Iya, Pak.""Hah... Baik lah"Farhan pergi meninggalkan Perpustakaan, ia sudah tidak tau lagi harus mencari Stella kemana. Dia berjalan tanpa arah dan tujuan di pikirannya hanya ada Stella. Ia khawatir terjadi sesuatu kepadanya.Sudah cukup jauh ia berjalan, dia terus menyalahkan dirinya karena sudah berbuat kasar kepada Stella yang mungkin Stella tidak akan memaafkannya."Hah, Hahaha- hahahaha, Farhan-Farhan lagi-lagi seperti ini" gerutu Farhan yang tidak karuan.Dia mengahadap sebatang pohon di pinggir Jalan, sambil terseyum, "

  • MAAF CINTAKU    MCK 11

    "Kamu meninggalkanku dan Ibuku! Lima tahun aku di penjara tapi jangankan untuk membelaku, sekedar bertanya pun tidak" bengis Farhan menggertak germannya penuh amarah."Apa kamu membenciku Farhan?" "Ya, aku sangat membencimu- Ayah." tekan Farhan------------------------------------¹¹"Nak, dia di tuduh telah menculik seorang wanita bernama Stela Cristin." jawab Pak Kanit Zam."Apa!" sontak Stella kaget, karena Stella Cristin adalah dia."Pak, Stela Cristin adalah saya, tunggu sebentar" Stella mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya."Pak ini kartu tanda penduduk saya, Saya Stella Cristin dan Farhan tidak menculik saya" sambung Stella.Pak Kanit Zam mencocokan Kartu Tanda Penduduk Stella dengan laporan yang dia terima dari pelapor."Pak, jika bapak ingin menangkap seseorang seharusnya bapak menangkap saya bukan Farhan, karena saya yang telah menculik Farhan." tutur Stella tanpa berpikir, dia sangat takut Farhan akan di penjara karenanya.Pak Kanit Zam tertawa kecil mendengar perkataan S

  • MAAF CINTAKU    MCK 10

    "Oh... Jadi selama ini Stella bersama kamu, Farhan lihat saja aku akan mengirim mu kembali ke penjara. Hum" dengus Kang Mamat menyeringai licik.-----------------------------------------¹⁰"Kamu kenapa, Han!" sontak Stella berbalik dan langsung memeriksa Farhan."Hehehe Aku tidak apa-apa Stella, sepertinya kakiku kesemutan""Hah... Ya ampun aku kira kamu kenapa, bikin cemas aja, ya sudah ayo aku bantu."Stela membatu Farhan, ia memapah Farhan hingga beberapa langkah agar kesemutan Farhan menghilang."Sudah, rasanya sudah hilang." ucap Farhan"Yakin sudah hilang?""Iya"Stela melepaskan Farhan, tapi saat Farhan melangkah."Stela awas... " Pekik Farhan. Stela pun berbalik dan"Brukk... "Farhan mendarat memeluk Stela. Mata Stella termelanga tidak berkedip untuk beberapa saat melihat wajah Farhan yang hanya berjarak beberapa senti dari hindungnnya. Perasaan nya menjadi tidak karuan bahkan jatungnya melaju begitu cepat.Farhan cepat-cepat berdiri."Se-stela maaf ya aku tidak sengaja" ucap

  • MAAF CINTAKU    MCK 09

    ----------------------------------------------⁹Stela kembali menghadap Farhan, dia sama sekali tidak inging melakukannya."Oiya Han? Kamu bilang penampilanku saat ini begitu cantik, Aku rasa Ayah dan Ibuku pasti akan senang melihat penampilanku yang sekarang, tapi ...." Stella menunduk tidak meneruskan perkataannya karena percuma saja dia terlalu takut untuk kembali."Hum ... Ide yang bagus, kalau begitu ayo?" Farhan menggenggam tangan Stella, lalu lanjut berjalan."Eh ... Han? Ide apa yang kamu maksud?" Stella terinjit bingung karena tiba-tiba saja Farhan menggenggam tangannya, menarik mengajaknya berjalan."Memperlihatkan penampilanmu kepada Ayah dan Ibumu.""Tapi Han? Aku takut jika ayahku ...." "Sssttt," potong Farhan."Tidak usah takut, kamu tidak melakukan kesalahan apapun Kamu tenang saja Aku ada bersamamu."Stella terseyum, perkataan Farhan menghilangkan sedikit rasa takut dihatinya, ia juga senang karena Farhan mendukungnya.Mereka pun pergi menggunkan taksi, di depan Rumah

  • MAAF CINTAKU    MCK 08

    "Wanita tidak tau malu makanya ngaca, kamu itu kolot, kuno dasar! Bikin kesal aja," cela seorang Pria kepada wanita lugu yang bahkan ia tidak mengenalnya.Hinaan itu membekas cukup dalam di hati wanita itu, bahkan membuatnya trauma.--------------------------------------------⁸"Han?""Farhan?" Stella melambai-lambaikan tangan di wajah Farhan."Ah! Hm, iya sama-sama." Farhan tersadar dari lamunannya, dibenaknya dia juga masih tidak mengerti perasaan apa yang baru saja ia rasakan."Salim ... Aku mau satu lagi pakaian seperti ini," pinta Farhan pada Salim, dia bermaksud mengambil satu lagi untuk Stela kerena Stela sangat cocok memakainya."Oke siap, Han.""Tapi?""Apa ada lagi,Han?" tanya Salim terhenti."Beri lengan yang panjang, karena kalau begini dia terlihat terlalu terbuka."Farhan merasa Stella begitu seksi saat memakai lengan kensi, Karena itu ia meminta lengan yang panjang."Oke baiklah, apa yang itu juga mau di ganti?" tanya Salim."Yang ini tidak perlu, aku lihat dia sangat s

DMCA.com Protection Status