Home / Romansa / Love / 3. Pria Tampan Nan Misterius

Share

3. Pria Tampan Nan Misterius

Author: NadraMahya
last update Last Updated: 2020-10-10 23:03:38

Cinta seperti biasanya mendayung sepeda kekantornya dengan semangat. Setelah semalaman suntuk dia memikirkan sakit hatinya karena ucapan bos besarnya itu, akhirnya Cinta tertidur dengan perut laparnya karena dia belum makan semalam.

Cinta sampai diparkiran kendaraan kantornya dan bergegas turun sambil membenarkan pakaiannya. Sampai didalam ruangannya dia menuju kubikel miliknya, meletakan tas dan membuka bekal sarapannya, sambil sarapan dia memoles make up tipis ke wajahnya. Tapi tiba-tiba telpon yang ada dimeja kerjanya itu berdering.

Siapa orang kantor yang menelpon jam enam pagi seperti ini pikirnya. Tapi dengan cepat dia mengangkat telpon itu setelah menelan suapan sarapannya yang belum terkunyah lembut.

"Selamat pagi, dengan saya Cinta dari Divisi keuangan".

"Keruangan saya sekarang."

Cinta heran siapa orang ini yang menyuruhnya seperti ini. Lagi ini belum juga jam kerja. Mereka masuk kerja jam delapan pagi. Dan ini masih dua jam sebelum jam kerja.

"Kamu kenapa bengong? Keruangan saya sekarang dan bawa bekal makan kamu itu."

Lah, ini orang juga tahu dia sedang makan.

Siapa sih ini pikirnya.

"Maaf, tapi saya harus keruangan yang mana ya pak?"

Diruangannya Bian ingin tertawa menyadari kebodohannya. Entah kenapa saat melihat cctv dan tahu Cinta sudah datang Bian langsung memiliki ide absurd seperti ini.

"Saya Bian. Kamu gak tau lagi Bian yang mana."

Cinta terbatuk-batuk karena mendengar nama itu. Ini orang benar-benar gesrek deh, baru juga semalam bilang jangan sok dekat. Trus ngapain nih bos besar nyuruh dia datang jam segini keruangannya.

"Maaf pak tapi ini belum jam kerja kantor, jadi saya tidak bisa keruangan bapak. Lagi pula bapak sendiri yang bilang saya jangan sok dekat."

Tanpa Cinta tahu Bian disana sudah kesal mendengar penolakan wanita itu.

"Anggap saja saya minta kamu lembur."

"Gak bisa pak."

"Saya kasih gaji kamu dua kali lipat bulan ini."

Cinta terdiam, ini tawaran yang menggiurkan. Dia bisa pakai uang itu untuk membeli keperluan pribadinya. Seperti belanja baju diskon misalnya.

"Baiklah-baiklah. Maksa banget sih."

Bian mendengus diruangannya mengetahui jika ternyata Cintanya takluk jika menyangkut soal tambahan uang. Ehm, sepertinya dia harus menyelidiki wanita itu secara diam-diam.

Pintu ruangannya terbuka dan dia tahu kalau itu adalah Cinta. Tepat saat Cinta meletakkan kotak makannya diatas meja kerja Bian, pria itu melihat Cinta dengan senyuman membuat Cinta menganga melihat betapa sempurnanya wajah pria dihadapannya itu.

"Kamu kenapa mangap gitu? Duduk, saya mau minta itu bekal kamu."

Cinta langsung menutup mulutnya dan cemberut. Kenapa juga pria ini mau minta bekalnya, lah terus dia makan apa.

"Kalau bapak makan bekal saya, saya sarapan apa dong. Saya juga lapar pak. Bapak kan banyak duit, jadi mending bapak minta orang buat beli makanan bapak nanti."

Protes Cinta panjang kali lebar.

"Berisik kamu. Karna saya banyak duit makanya saya mau bayar bekal kamu. Makanan kamu nanti saya suruh orang buat anterin ke tempat kamu."

Mulut Cinta ingin protes tapi dia hentikan karena melihat pergerakan dari Bian. Dan sekarang Bian ada dihadapannya dengan kursi roda pria itu.

Bian mengawasi setiap ekspresi Cinta saat melihatnya.

"Kamu kaget? Perumpamaan kamu salah tadi. Saya bukan pria sempurna. Saya cacat, kamu lihat kan.?"

Cinta masih terdiam melihat dan mendengar semua itu, soalnya dia tidak pernah dengar ada berita kalau bos besar mereka cacat. Yang dia dengar adalah bos besar mereka sangat tampan dan juga misterius.

"Perumpamaan apa maksud bapak?"

"Tadi waktu kamu melongo menatap saya, pasti kamu berpikir saya pria sempurna bukan."

Bian menyelidiki wajah Cinta dan wanita itu terlihat tidak keberatan dengan kejujurannya saat ini.

Ini adalah pertamakalinya Bian menunjukan kelemahannya didepan orang lain selain keluarganya, selama lima tahun ini dia selalu menghindar dan hari ini dia mau melihat bagaimana reaski Cinta kepadanya. Apa yang dikatakan Brian saat dikamarnya semalam benar, dia harus berani mendekati Cinta jika memang Cinta bisa membawa kebahagiaan untuknya.

Tanpa permisi Bian sudah mengambil kotak bekal Cinta dan membukanya.

Hanya sambal pecah bawang merah da!n juga telur mata sapi.

"Kamu setiap pagi makan ini?" Bian terkejut dengan bekal yang dibawa Cinta.

"Kenapa bapak main ambil aja sih. Kaget ya ternyata makanannya tidak seenak yang bapak pikirkan?"

Saat Cinta mengomel Bian sudah memasukan sendokan pertama ke mulutnya. Pria itu mengunyah makanan dengan wajah berbinar, masakan simple tapi enak dan pas dilidahnya.

"Kamu gak sakit perut makan sepedas ini?"

Bian masih terus menyuapkan nasi dan lauk kedalam mulutnya.

"Cinta bisa ambilkan air putih disana?"

Cinta lalu lari dengan cepat melihat wajah Bian yang sudah kepedasan. Dia suka pedas, jadi jangan salahkan dirinya.

"Aduh, bapak sih kenapa main makan aja. Saya gak tanggung jawab loh kalau bapak kenapa-kenapa?"

Bian meneguk minuman yang diberikan Cinta dan barulah dia merasa lebih baik. Gila ini makanan pedas banget seperti wajah Cinta melihatnya sekarang.

"Masakan kamu enak, saya suka." wajah Cinta langsung bersemu merona. Ini pertamakalinya seorang pria makan masakannya, dan pria itu memuji masakannya.

"Cinta, besok saya katring sarapan dan juga makan siang saya sama kamu ya."

Wajah Cinta kembali terkejut dengan perkataan Bian. Fix bos nya ini udah stres atau memang mau mengerjainya.

"Bapak maaf, saya gak bisa. Saya takut nanti bapak mules-mules."

"Gak ada penolakan. Atau kamu mau saya pecat?"

Cinta tidak lagi berani menjawab jika sudah seperti ini ultimatumnya. Dia mau makan dan hidup dari mana jika dia dipecat. Cari kerja itu gak gampang.

Cinta melangkah pergi dengan lesu karena pekerjaan barunya, awas saja jika Bian tidak membayarnya. Ingat kata membayar Cinta membalik tubuhnya lagi.

"Awas ya kalau bapak tidak bayar, saya bakal tuntut bapak. Dan satu lagi satu katring saya harganya saya patok tiga puluh lima ribu rupiah."

Bian hanya mengangguk paham. Harga yang murah daripada makanan yang biasa dia pesan.

Sedangkan Cinta gembira karena itu berarti setiap hari dia bisa makan gratis dong. Sama aja dengan satu hari tujuh puluh ribu, biasanya juga dia akan masak dengan biaya lima puluh ribu sehari. Benar-benar perhitungan yang menguntungkan.

Cinta lalu sudah benar-benar akan keluar ruangan sebelum dia kembali merona dengan ucapan Bian.

"Terimakasih Cinta, kamu membuat pagi saya lebih indah dengan sarapan yang kamu buat."

Bian melihat wajah merona Cinta dan senyuman bahagia wanita itu tadi. Sepertinya Cinta tidak masalah mengetahui dia lumpuh. Mudah-mudahan Cinta benar-benar tidak merasa risih akan hal itu.

******

Pekerjaan Bian satu persatu dia selesaikan, dan wajahnya sumringah melihat satu foto Cinta yang dia dapat dari orang suruhannya hari ini. Dia mengingat saat pertama melihat Cinta yang mendayung sepeda waktu itu,

Flash back

Seorang wanita sambil tersenyum bahagia mendayung sepedanya dijalanan jakarta yang macet, tapi tidak terlihat jika wanita itu kesal dengan debu dan juga teriknya matahari pagi itu. Meski ini hari minggu tapi sepertinya wanita itu tidak bermalas-malasan dirumahnya.

Wajah Bian tertawa saat melihat omelan keluar dari mulut Cinta yang diganggu seorang pemuda yang mengendarai sepeda motor.

Bian melihat Cinta berhenti dibawah jalan tol yang sedang mereka lewati.

" pak berhenti disini sebentar"

Bian ingin melihat apa yang dilakukan wanita itu. Dari dalam mobilnya Bian melihat Cinta yang turun dari sepedanya dan membawa satu kantong plastik berwarna putih dan mengeluarkan lima kotak nasi yang diberikan kepada lima orang anak disana. Jiwa sosial yang sangat tinggi pikir Bian.

"Jalan pak"

Bian memerintahkan sopirnya untuk pergi dari sana. Dia masih sering memikirkan Cinta semenjak hari itu. Dan pertemuan tak sengaja mereka terus berlanjut. Cinta pertama menyadari kehadirannya adalah saat di restoran saat itu. Cinta menatap dirinya lama dan memutuskan ikut tersenyum.

Flash back end.

Bian melihat ponselnya bergetar menampilkan panggilan dari Banu sepupunya.

"Ya ada Nu?"

"Loe dikantor kan mas?"

"Iya, loe bukannya lagi terbang?"

Bian ingat kalau Banu mengatakan akan bertugas kembali semalam.

"Emang lagi kerja ini, tapi lagi landing. Sekitar satu jam lagi gue berangkat. Gue mau bilang, semoga loe sukses mas. Pilihan loe oke kok"

Banu terkekeh disana, pasti Brian si ember sudah mengatakan semuanya. Dasar ember bocor.

Dia kembali tersenyum saat mengingat wajah Cinta tadi pagi. Tangannya bergerak di keyboard dan saat ini Bian dapat melihat wajah Cinta yang sedang bekerja di kubikelnya melalui CCTV yang secara khusus pagi ini dia perintahkan orang untuk meletakkan CCTV tepat menyorot wajah Cinta, dan dia menggunakan waktu tadi pagi untuk menyuruh orang mengerjakan apa yang dia mau.

Kembali Bian tersenyum saat wajah Cinta yang frustasi melihat Martha atasannya memberikannya setumpuk berkas untuk dia kerjakan. Benar-benar menggemaskan.

Bersambung.....

Related chapters

  • Love    4. Super Bossy.

    Love you all.... ????? enjoy ya.. ??? ???????????????? Cinta mengikat rambutnya dan membawa empat tempat bekal yang dia bawa pakai paper bag. Bekal itu dua miliknya dan dua lagi milik si bos. Cinta dengan semangat menuju tempat kerjanya dan setelah hampir satu jam dia mendayung sepedanya akhirnya dia sampai diperusahaan bergengsi di jakarta itu. Jika ada yang tanya kenapa Cinta suka naik sepeda alasannya karena lebih irit, dan juga dia bisa melalui jalan tikus dengan aman. Tidak perlu terjebak macet. Cinta mengetuk pintu ruangan Bian yang dia tahu pasti Bian sudah disana, Karena dia sempat bertanya kepada security didepan pintu masuk tadi. "Masuk," suara si bos membuat Cinta langsung membuka pintu kaca tapi tidak tembus pandang itu. "Kau sudah datang? Naik sepeda lagi?" Pertanyaan Bian membuat Cinta mendengus.

    Last Updated : 2020-10-10
  • Love    5. Senyum Pak Bos.

    Cinta sedang bersantai dirumahnya sore setelah dia pulang kerja. Dia berbaring diranjangnya yang berukuran queen size sambil menonton televisi ditemani cemilan yang dia beli diwarung dekat rumahnya ini. Saat sedang asyik dan tertawa sendiri suara ponsel jadul miliknya berbunyi. Sebuah nomor tak dikenal membuatnya enggan mengangkat telpon itu. Tapi si penelpon tidak juga menyerah, membuat Cinta terpaksa mengangkat telpon itu."Hall...". Belum selesai kalimat dari mulut Cinta, orang yang menelponnya langsung berbicara panjang lebar."Kenapa kamu lama sekali mengangkat telpon saya. Kamu siap-siap sekarang, supir saya akan menjemput kamu. Sepuluh menit lagi dia akan sampai." "Tap.. Tapi... In..""Siap-siap love. Aku Bian, dan aku mau kamu temani nonton malam ini. Supir ku sudah didepan rumah kamu." Cinta langsung berdiri dan keluar kam

    Last Updated : 2020-10-24
  • Love    6.Kado-Kado Misterius

    Pagi ini cuaca mendung dan Cinta terpaksa menaiki Bus untuk bekerja. Sudah seminggu semenjak Bos nya itu mengatakan akan keluar Negri, dan sejak itu juga Cinta merasa ada yang aneh dengannya. Dia merasa tidak ada semangat untuk bekerja. Setelah menempuh perjalanan hampir satu jam untuk sampai ketempat kerjanya akhirnya Cinta bisa duduk didalam kubikelnya. Matanya tertuju pada sebuah kotak dan setangkai bunga. Cinta meraih bunga dan itu dan membaca gift card pada bunga itu. " for you love." gumam Cinta pada dirinya sendiri. Dilihatnya setangkai bunga mawar merah itu dan melanjutkan mengambil kotak berwarna emas yang berada diatas keyboard komputernya. Saat dibuka ternyata sebuah jam tangan indah ada disana. Ada sebuah kartu ucapan juga dan Cinta mengambilnya. Meletakkan bunga dan kotak jam itu. " aku akan senang jika kau memakainya. Setidaknya hargai pemberianku." Cinta mengkerutkan keningnya. Sepertinya tidak mungkin jik

    Last Updated : 2020-10-24
  • Love    7. Punya Pacar.

    Satu hari setelah pingsannya Cinta diruang rapat yang membuat kehebohan itu Bian tidak bisa tenang, dia terus memikirkan apa hubungan Kevin dengan Cinta. Wanita yang belakangan ini terus berada dipikirannya, bahkan Kevin meminta ijin saat jam kerja demi menjaga Cinta yang berada dirumah sakit. Setelah dibawa kerumah sakit ternyata Cinta demam terlalu tinggi, sehingga hidungnya mengeluarkan darah. Hari ini pun wanita itu wanita itu masih belum masuk kerja karena masih dirawat. Bian sudah mencari tahu keadaan Cinta melalui orang suruhannya dan kondisi Cinta sudah membaik. Saat dirinya masih memikirkan hubungan Cinta dan Kevin, ditempatnya Cinta juga memikirkan apa sebenarnya tujuan Kevin mendekatinya. Apakah pria ini memiliki perasaan untuknya? Kevin memang tampan, dan juga mapan. Tapi benarkah Kevin memiliki perasaan untuknya?? Seorang wanita yatim piatu dan miskin. Cinta melihat buket bunga dan juga buah-buahan yang tidak ada nama pengirimnya itu. Tapi

    Last Updated : 2020-10-24
  • Love    8. Jalur Abu-Abu

    Cinta tak percaya dengan apa yang dia lihat saat ini. Dia berada disebuah helikopter bersama Bian, ntah kemana Bian akan membawanya. Setelah itu dia merasakan helikopter semakin turun dan mereka sudah berada didepan sebuah gedung putih. " kita dimana?" tanya Cinta penasaran saat akan memasuki pintu besar berwarna putih itu. "Ini rumah impianku." jawab Bian dan Cinta takjub. Ini rumah, dia pikir ini sebuah hotel atau museum karena tadi dari luar rumah ini begitu mewah. Dan saat masuk didalamnya Cinta juga kagum, sangat berkelas dengan gaya Eropa klasik yang memenuhi desain rumah ini. "Kenapa bapak membawa saya kerumah bapak?" tanya Cinta yang masih berjalan disebelah Bian. Sedangkan Bian berjalan menggunakan kursi rodanya. "Ntah la, saya hanya merasa butuh kamu saat ini." "Apa ini di Jakarta?" Bian menggelengkan kepalanya. "Jika di Jakarta kita tidak akan berlama-lama

    Last Updated : 2020-10-24
  • Love    9. Kesempurnaan Saat Bersamamu

    Satu bulan kemudian.... Cinta sedang berjalan ke arah ruangan Bian, sudah sebulan ini hubungan mereka sangat baik, setelah kembali dari Bali bulan lalu Bian menunjukkan perhatiannya kepada Cinta. Bahkan Bian menampakan ketidak sempurnaannya kepada semua karyawannya saat mencari keberadaan Cinta di pantry kantor. Dan semenjak itu seluruh manusia di kantornya heboh akan kondisinya juga heboh dengan hubungannya dengan Cinta. Bian tidak lagi memperdulikan itu. Dia hanya ingin melihat senyuman Cinta dan menggenggam tangan wanita itu. Seperti saat ini. Cinta menyuapi Bian yang terlihat manja dan sesekali tawa mereka pecah secara bersamaan. Cinta begitu bahagia bisa bersama Bian, bukan karena harta atau ketampanan Bian. Tapi Bian mampu mengetahui segala sesuatu yang Cinta rasakan ataupun inginkan. Berbeda dengan Kevin yang juga mendekatinya tapi seperti terlalu memaksakan kedekatan mereka, dan dia tidak merasakan getaran aneh dihatiny

    Last Updated : 2020-10-24
  • Love    10. Cemburu.

    Oma dan Opa Bian memperhatikan wanita muda cantik yang dibawa Bian dan Bian mengatakan kalau wanita ini teman special bagi Bian. Karena penasaran Oma Evelyn mendekati Cinta yang terlihat ketakutan. " hei nona, kamu kenapa terlihat takut. Kami disini tidak akan menggigit atau memutilasimu." senyuman Oma Evelyn membuat Cinta sedikit tenang. " ayo duduk disini sama Oma. Kenalkan saya Oma Evelyn, Oma nya Bian." Cinta mengangguk dan menyambut tangan Oma itu dengan senyuman. " saya Cinta Oma. Saya teman dan karyawan nya pak Bian." Oma Evelyn mengangguk dan mengajak Cinta duduk didekatnya. Sementara mama Bian dan papamya melihat wanita yang dibawa Bian dengan penuh selidik. " kalian yakin hanya teman?" Pertanyaan tante Bianca membuat Bian menggelengkan kepalanya sementara yang lain menunggu jawaban dari Cinta. " benar bu, saya teman pak Bian." "ckckck.. Jangan panggil saya

    Last Updated : 2020-10-24
  • Love    11. Lihat Aku siapa ??

    Cinta memarkirkan sepeda nya dan langsung menuju ke kubikelnya. Rutinitasnya setiap pagi di kantor kembali dia lakukan, hanya saja pagi ini dia tidak langsung mengantarkan bekal bos Bian nya, dia menunggu sekertaris bosnya itu datang agar bisa dia titipkan, Cinta sudah memikirkan semua ini semalam. Setelah semalam dia melihat Bain marah, dia tidak lagi mau berhubungan terlalu jauh dengan pria itu. Jika teman, maka ayo lakukan layaknya seorang teman.Setelah kantor mulai ramai, Cinta menaiki lift untuk keruangan Bian. Disana dia melihat Desi sekertaris Bian yang cantik itu sedang memeriksa beberapa berkas. "Hai Des," sapa Cinta sambil tersenyum."Eh Cinta, loe mau ketemu pak Bian ya? Pak bos ada sih, tapi lagi ada tamu." Cinta mengernyit mendengar kata tamu, sepagi ini ada tamu. Siapa?? Pikir Cinta penasaran."Yang gue tau sih, itu mantan tunangan pak bos. Loe mau nunggu atau ntar gue kasih tau kalau wanita itu

    Last Updated : 2020-11-22

Latest chapter

  • Love    End.

    Saat itu aku melihat dia pertama kali dengan senyuman yang mampu mematahkan hatiAndai senyuman nya bukan untukuTapi aku sungguh beruntung. Karena senyum itu milikku.Aku mencoba menjauhkan dia dari garis jalankuNamun dia kembali menarik ku dengan hanya menggunakan senyum ituSenyumnya mampu meruntuhkan pertahananku...Andai dia tahu kalau hari ku tanpa nya tidak lah lebih berarti dari apapun di Dunia ini.Bisakah kita berjalan berdampingan bersama?Karena sekarang aku siap dengan kedua kaki ku yang hanya akan melangkah pulang dalam dekapanmu...Ijinkan aku hanya mengucap sumpah pernikahan dengan nama mu yang menjadi mempelainya..Berikan aku kesempatan membuat mu terus bahagia bersama ku, bersama anak-anak kita.Aku bersumpah hanya kamu yang terakhir dan aku tak akan mengulangi lagi kesalahan ku yang pernah meninggalkan mu...Cinta...Will you marry me?Cinta menutup mulut nya saat melihat pohon didepan r

  • Love    53. Dia Anak Bapak.

    Bian yang dari kantor langsung saja berlari menuju kamar rawat yang dikatakan Bella. Dia membuka gagang pintu itu lalu mendorongnya perlahan. Terlihat Cinta sedang duduk di sebelah brankar dengan memegangi lengan anaknya. Bian merasakan kesedihan Cinta, wajah bayi kecil itu terlihat tenang namun membuat hati Bian sangat sakit. Alat bantu pernapasan masih terpasang dengan impus yang mengalir semakin menambah sakit di dada Bian. Anak sekecil itu harus merasakan ditusuk jarum infus, pasti Dandy tadi menangis dengan kuat. Pikirnya.data-p-id=8684792e4e5e7292f95e233df2ac1630,Bian melihat teman Cinta Renata tertidur di sofa, lalu perlahan tangan Bian menyentuh pundak Cinta. "Pak Bian,"ucap Cinta tekejut. "Ya saya." Bian tersenyum manis. "Kalau kamu mau tidur, tidur saja. Saya akan bantu menjaga Dandy disini." Cinta menggelengkan kepalanya. Dia bertanya-tanya apakah Bian sudah mendengar cerita Bella.data-p-id=77349407c8c03e3e8689fb9cbdf2fc22,"Tidak apa-apa Pak, saya tidak meng

  • Love    52. Apakah Dia keponakan ku ?

    Airmata Cinta tidak bisa dia hentikan, hatinya begitu sakit melihat anaknya terkulai lemas dalam gendongan akibat dirinya yang lalai. Dia berlari tergesa-gesa tanpa memperdulikan kalau dia tidak lagi memakai alas kaki.Rumah sakit adalah tujuan Cinta tanpa memikirkan apapun lagi selain keselamatan anaknya. Untungnya di depan rumah sakit sedang berdiri Bella yang baru saja hendak pulang kerumahnya."Bella...," panggil Cinta yang baru tiba di teras rumah sakit besar. Bella terkejut, dia menatap darah di tangan Cinta dan seorang bayi. "Suster," teriak Bella memanggil petugas rumah sakit."Bella, tolong selamatkan anak ku. Tolong Bella.""Cinta kamu tenang ayo masuk, aku akan mengurus anakmu." Bella langsung masuk kembali ke dalam rumah sakit. Dia buru-buru masuk ke dalam ruang gawat darurat sementara Cinta hanya bisa menunggu diluar ruangan. Satu jam kemudian Bella keluar dari ruangan itu dengan wajah tenang diserati senyuman khas nya. Bella melihat pergelangan tan

  • Love    51. Kehidupan Cinta setelah 2 bulan.

    Waktu terus berlalu dan Cinta sekarang menjadi ibu yang tangguh. Cinta mulai melanjutkan hidupnya dengan uang yang diberikan oleh pihak perusahaan Dandy serta dia juga memulai memasak karting demi menghidupi dirinya dan si Dandy kecil. Pagi-pagi sebelum Renata pergi kerja dia akan meminta tolong Renata menjaga anaknya sementara dia ke pasar lalu setelah Renata berangkat dia akan memasak dirumah sambil mengurus buah hatinya, setelah itu Cinta akan mengantarkan masakannya kepada orang yang memesan katringnya menggunakan ojek online dengan membawa bayi mungil yang baru berusia dua bulan itu.Cinta sadar kalau uang yang diberikan perusahaan Dandy akan berkurang jika dia memakai nya setiap hari, jadi lebih baik menyimpan uang itu untuk keperluan mendadak saja. Dan setiap harinya Cinta akan melakukan pekerjaanya sebagai tukang karting.Dalam satu hari Cinta bisa mendapatkan orderan dua puluh sampai tiga puluh box, sehingga itu sudah sangat lumayan buatnya dan anaknya. Setiap h

  • Love    50. Pemakaman Dandy.

    Rintik hujan menyertai kepergian Dandy, airmata dan tetesan air hujan menjadi satu saat ini. Cinta tidak bisa menahan tangisannya saat tubuh Dandy masuk kedalam liang lahat. Dandy dikuburkan tepat di sebelah makam ayah mertuanya, makam yang belum lagi kering itu sudah kembali ramai jadi perbincangan akibat meyusulnya anak semata wayang nya. Banyak orang menatap iba Cinta, dan yang paling ingin berada disebelah Cinta saat ini adalah Bian. Namun saat ini dia hanya bisa mengamati Cinta dari kejauhan, jika memang wanita itu hilang ingatan maka semua kenangan indah mereka tidak diingat oleh Cinta. Bian menebak kalau Cinta hilang ingatan akibat kecelakaan yang baru saja terjadi.Airmata Cinta rasanya ingin sekali Bian hapus. Cinta menangis untuk kepergian suami yang sangat dia sayangi. Bian menghembuskan napas kasar lalu tepukan di bahunya menyadarkan Bian kalau dia ditemani sebagian keluarganya di pemakaman itu. Brian berbisik kepada Bian membuat Bian sangat terkejut.&

  • Love    49. Permainan Takdir.

    Mila berlari ikut membawa brankar dimana terdapat tubuh Cinta yang tidak lagi membuka matanya. Mila menangis karena melihat darah yang keluar dari tubuh Cinta. Disaat yang bersamaan brankar Dandy juga dibawa masuk kedalam ruang operasi.Mila mengurus semua yang perlu dia lakukan disana termasuk menelpon Renata.Dandy bersama Cinta baru saja tiba di Jakarta tiga hari yang lalu karena Ayah Dandy meninggal dunia. Cinta seharusnya tidak ikut karena dia sedang hamil besar namun Cinta memaksa dan hasil periksa Dokter memberikan Cinta ijin menaiki maskapai penerbangan dari Jepang menuju Indonesia.Ditengah lorong rumah sakit berdiri seorang wanita yang melihat Mila menangis seorang diri sebelum akhirnya seorang wanita datang memeluk erat tubuh Mila. Bella penasaran dengan apa yang terjadi, dia baru hari ini kembali masuk bekerja karena baru selesai dari masa cuti panjang mengurus pertunangan Bian dan Viza.Dia berjalan mendekati kedua wanita yang menangis saling menguatka

  • Love    48. Pria Tampan Itu.

    Dandy merapihkan rambut Cinta yang menutupi wajah wanita itu. Surai hitam yang telah terpotong pendek akibat kecelakaan yang yang dilalui Cinta tujuh bulan yang lalu itu kini perlahan mecapai bawah kuping Cinta. Dandy mencium bibir Cinta sekilas lalu beranjak ingin tidur tapi tangannya di tahan oleh Cinta. Mata yang tadi tertutup itu perlahan terbuka mengintip dari balik bulu mata yang tebal miliknya. “Kenapa tidak dilanjutkan? Bukankah aku istri mu.” Dandy mengerti arah pertanyaan Cinta tapi dia hanya bisa tersenyum lembut lalu mengusap rambut Cinta sayang. “Nanti akan kita lakukan setelah jagoan kita lahir. Aku tidak ingin membuat mu lelah. Tidurlah besok kita akan menjemput Mila di Bandara.” Cinta langsung tersenyum lebar. “Jadi kau menelponnya tanpa memberitahukan ku?” Dandy mengangguk mantap. “Tentu aku tidak bia meninggalkanmu seorang diri di sini.” Dandy sudah mengatakan kalau dia akan pergi ke Luar Negri untuk beberapa hari saja karena ada pekerjaan mendadak.

  • Love    47. Meet You Love.

    data-p-id=26218981fd24d0d9786d4f100df02931,Tawa seorang terdengar begitu indah di dengar oleh Bian, dari jarak yang tidak terlalu jauh Bian mampu melihat wajah bahagia dari wanita yang dia cintai.data-p-id=522b7098d3000a0ec64d6278efaefea7,Cinta nya terlihat cantik meski dengan potongan rambut pendek seperti saat ini, entah apa yang terjadi sehingga wanita itu memotong pendek rambutnya. Bian masih setia melihat wajah Cinta yang duduk manis memakan ice cream yang dibelikan Dandy untuk nya di Mall itu.data-p-id=5b8162bd30ce19e8284390171dca8092,Lalu bola mata Bian menangkap perubahan pada perut Cinta. Terlebih saat pria di sebelah Cinta mencium lembut perut itu, Bian terdorong ke belakang karena nya.data-p-id=9ecaf030d3eddf572f22514bf1a3c4eb,Apakah dia benar-benar sudah terlambat? data-p-id=bf7f7088d236bd624875f670b8c7b13f,Cinta benar-benar terlihat

  • Love    46.Jika kau bahagia.

    data-p-id=a79a185a04519be4bcbaf803e8aec99d,Hari yang ditunggu Bian hadir dia sudah bisa berjalan dengan baik, meski tidak bisa untuk berlari. Kedua kaki nya belum bisa untuk hal itu. Semua sudah dia urus dan hari ini dia akan pergi menemui wanita yang sudah dia lepaskan. Wanita yang sangat dia inginkan.Perasaan itu semakin kuat saat Cinta meninggalkannya, tapi kali ini Bian bertekad membawa Cinta kembali dalam hidupnya. Meski harus membuat wanita itu bercerai dari suami nya.data-p-id=1fa7356139617bbcd165eefaea78e81e,Bian melihat foto Cinta dalam kamarnya dan dia memasukan bingkai foto itu ke dalam tas ransel yang dia bawa."Kamu akan pergi Bian?" tanya Mama nya yang masuk ke dalam kamar.data-p-id=bac0be73b6aef1ce8a5a123c6e3826c1,"Ya Ma, doa kan Bian ya." Mama nya hanya mampu mengangguk. "Meski sebenarnya yang kau lakukan adalah salah. Memisahkan seorang istri dari suami nya Bian, tapi Mama berharap setelah in

DMCA.com Protection Status