Beranda / Romansa / Love / 6.Kado-Kado Misterius

Share

6.Kado-Kado Misterius

Penulis: NadraMahya
last update Terakhir Diperbarui: 2020-10-24 00:16:41

Pagi ini cuaca mendung dan Cinta terpaksa menaiki Bus untuk bekerja. Sudah seminggu semenjak Bos nya itu mengatakan akan keluar Negri, dan sejak itu juga Cinta merasa ada yang aneh dengannya. Dia merasa tidak ada semangat untuk bekerja.

Setelah menempuh perjalanan hampir satu jam untuk sampai ketempat kerjanya akhirnya Cinta bisa duduk didalam kubikelnya.

Matanya tertuju pada sebuah kotak dan setangkai bunga. Cinta meraih bunga dan itu dan membaca gift card pada bunga itu.

" for you love." gumam Cinta pada dirinya sendiri. Dilihatnya setangkai bunga mawar merah itu dan melanjutkan mengambil kotak berwarna emas yang berada diatas keyboard komputernya.

Saat dibuka ternyata sebuah jam tangan indah ada disana. Ada sebuah kartu ucapan juga dan Cinta mengambilnya. Meletakkan bunga dan kotak jam itu.

" aku akan senang jika kau memakainya. Setidaknya hargai pemberianku."

Cinta mengkerutkan keningnya. Sepertinya tidak mungkin jika Bian yang melakukannya. Kalau Bian, pria itu bisa saja melakukannya hari pertama saat pria itu tak masuk ke kantor ini. Tapi ini sudah seminggu.

Cinta mengalihkan matanya lagi melihat kedua kartu ucapan itu dan memang tidak ada nama si pengirim. Tak ingin ambil pusing langsung saja Cinta meletakan bunga dan jam itu dilaci kerjanya.

***

Setelah berkutat dengan pekerjaannya, akhirnya jam istirahatpun tiba. Cinta berjalan kearah pantry membawa kotak bekalnya. Saat akan ke pantry seorang pria yang dia kenal menyapanya.

" hai Cinta, kamu mau makan?"

Cinta tersenyum dan mengangguk.

" iya pak, saya mau makan. Ini mau ke pantry."

Pria itu melihat kotak bekal yang dipegang Cinta.

" mau temani saya makan?"

Tanya pria itu membuat Cinta kaget bukan main.

" ehm... Pak Kevin, tapi saya bawa bekal pak." kata Cinta sedikit tak enak.

" baiklah, kalau begitu besok saja bagaimana?"

Tanya Kevin penuh harap. Kevin menyukai Cinta saat dia melihat Cinta pertama kali bekerja diperusahaan ini. Senyum Cinta yang manis dan juga kepintarannya membuat Kevin semakin jatuh hati. Dan inilah pertama kali dia berani menyapa Cinta.

" bagaimana Cinta? Kamu tidak ada janji makan siang dengan yang lainnya kan besok?"

Cinta menggeleng dan masih mempertahankan senyumannya.

" tidak pak. Saya tidak ada janji."

" bagus. Kalau begitu besok mau ya?"

" ehm.. Baiklah pak."

" terimakasih Cinta. Sampai bertemu nanti."

Cinta melihat sosok Kevin yang pergi dan pikirannya mulai teringat akan bunga dan jam tadi pagi.

" apa pak Kevin yang memberikannya?"

Pikir Cinta penasaran.

******

Bian berdiam diri disudut kamar hotelnya. Dia menatap satu foto diponselnya, ' Cinta'.

Hatinya sepertinya sudah jatuh kepada wanita cantik ini. Tapi bagaimana bisa dia memiliki Cinta dengan kekurangannya. Sebenarnya Bian sudah kembali dari Jepang, tapi dia belum bisa masuk ke kantor karena menjalani therapy untuk kakinya di Singapura.

Bian bukan hanya berdiam diri untuk menerima takdir dan keajaiban. Tapi dia berusaha semampunya untuk terus berobat dan menjalani therapy yang rutin setiap satu bulan sekali dia lakukan di Singapura. Sedangkan di Indonesia Bian terus melatih kakinya setiap jum'at sore dan minggu dengan instruktur yang dipilih omanya.

Tapi selama lima tahun semua itu tidak ada kemajuan. Bian seolah lelah berusaha, dan dia hampir putus asa.

Mama dan Oma nya tidak pernah absen menemaninya menjalani semua therapy yang harus dia lakukan, seperti saat ini.

" Bian?" panggilan Oma nya membuyarkan lamunanya. Bian tersenyum melihat Oma nya.

" Oma tadi bertemu dengan Stevani. Tidak sengaja saat Oma di Lobby hotel."

Bian mengangguk, sedih jika mengingat Stevani meninggalkannya. Tapi apa mau dikata, Stevani terlalu sempurna untuk menerima keadaannya.

" dia titip salam sama kamu. Dia juga terus meminta maaf sama Oma dan Mama kamu."

" lalu?" tanya Bian kepada Oma nya. Oma nya lalu duduk di tepi tempat tidur dan mengusap telapak tangan Bian dengan lembut.

" lalu apalagi, Oma bilang sama dia kalau semua sudah lewat. Dan kami memaafkannya. Ada satu lagi yang ingin Oma beritahu kepada kamu."

" apa?"

" Stevani bilang dia terpaksa meninggalkan kamu."

Bian hanya mengangguk, dia tahu apa maksus Stevani. Wanita itu pasti dipaksa ayahnya untuk meninggalkannya.

" apa kamu masih mencintainya?"

Pertanyaan Oma itu membuat Bian tersenyum miris.

" meskipun dihati Bian masih mencintainya, semua itu tidak ada artinya lagi Oma. Bian sudah mencoba menghapus semua perasaan Bian, dan semua itu berjalan baik. Hanya tersisa kenangan-kenangan yang belum bisa Bian lupakan."

Oma nya mengangguk mengerti.

" menghapus kenangan tidak mudah Bian. Itu jauh lebih sulit daripada menghapus nama seseorang dihatimu."

Bian tersenyum, Oma nya selalu bisa bijaksana menghadapi apapun. Dan yang pasti, Oma nya selalu memiliki solusi untuk semua keraguan dihatinya.

Seperti saat pertama dia mengetahui Stevani membatalkan pertunangan mereka. Bian hampir gila saat itu. Dia depresi dengan semua yang menimpanya. Tapi perkataan Omanya mampu membuatnya mengerti dan menerima semua kepahitan itu.

" dia yang sanggup bertahan dan menerimamu apa adanya akan selalu ada disisimu, dan wanita seperti itulah yang harus kamu cari dan pertahankan."

*******

Cinta berlari kearah halte, dia telat bangun pagi ini. Jika harus naik sepeda bisa-bisa dia telat. Sudah menunggu sepuluh menit tapi tidak ada Bus yang lewat ataupun angkot, Cinta memicit keningnya karena pusing. Sebenarnya dia tidak enak badan dari sehabis pulang kerja semalam.

Karena putus asa tidak ada bus ataupun angkot, terpaksa Cinta menyetop taksi.

Selama dijalan dia berdanda dengan cepat. Perutnya terasa lapar tapi Cinta mengabaikannya.

Sampai didepan kantor Cinta pun berlari keruangannya. Semua temannya heran melihat Cinta yang telat, diatas kubikelnya sudah setangkai mawar dan sebatang coklat. Cinta tak menghiraukan kedua benda yang sudah hampir dua minggu dia dapatkan. Tepukan dibahunya membuat Cinta menoleh.

" Cin.. Ayo. Rapat bulanan sudah akan dimulai." Tika teman satu devisi nya mengajak Cinta bergegas.

Saat memasuki Aula rapat yang selalu menjadi tempat rapat bulanan, Cinta sempat melihat kearah Bian yang juga melihatnya dengan tatapan datar. Tapi dihati Bian dia melihat wajah pucat Cinta.

Rapat dimulai, dan selama lima belas menit berjalannya rapat, tidak ada satupun yang bisa dicerna Cinta. Kepalanya terasa sangat pusing dan tubuhnya terasa sakit semua.

Dia permisi ingin ke toilet kepada Tika yang duduk disebelahnya dan Tika mengangguk. Dengan pelan Cinta berjalan ke pintu belakang aula agar tak mengganggu karyawan lainnya.

Tapi Bian melihatnya, dan saat itu juga Bian langsung berteriak.

"Cinta...."

Cinta jatuh tak sadarkan diri, dan semua orang menoleh kebelakang. Beberapa pria membantu membawa tubuh Cinta.

Bian panik begitu juga Kevin yang belakangan ini mendekati Cinta. Kevin langsung mengambil tubuh Cinta untuk dibawa ke rumah sakit. Hidung Cinta mengeluarkan darah, sehingga tujuan Kevin adalah Rumah sakit.

Bersambung....

Koment please... 🙏🙏🙏🙏🙏🙏 mau double up gak ??


Bab terkait

  • Love    7. Punya Pacar.

    Satu hari setelah pingsannya Cinta diruang rapat yang membuat kehebohan itu Bian tidak bisa tenang, dia terus memikirkan apa hubungan Kevin dengan Cinta. Wanita yang belakangan ini terus berada dipikirannya, bahkan Kevin meminta ijin saat jam kerja demi menjaga Cinta yang berada dirumah sakit. Setelah dibawa kerumah sakit ternyata Cinta demam terlalu tinggi, sehingga hidungnya mengeluarkan darah. Hari ini pun wanita itu wanita itu masih belum masuk kerja karena masih dirawat. Bian sudah mencari tahu keadaan Cinta melalui orang suruhannya dan kondisi Cinta sudah membaik. Saat dirinya masih memikirkan hubungan Cinta dan Kevin, ditempatnya Cinta juga memikirkan apa sebenarnya tujuan Kevin mendekatinya. Apakah pria ini memiliki perasaan untuknya? Kevin memang tampan, dan juga mapan. Tapi benarkah Kevin memiliki perasaan untuknya?? Seorang wanita yatim piatu dan miskin. Cinta melihat buket bunga dan juga buah-buahan yang tidak ada nama pengirimnya itu. Tapi

    Terakhir Diperbarui : 2020-10-24
  • Love    8. Jalur Abu-Abu

    Cinta tak percaya dengan apa yang dia lihat saat ini. Dia berada disebuah helikopter bersama Bian, ntah kemana Bian akan membawanya. Setelah itu dia merasakan helikopter semakin turun dan mereka sudah berada didepan sebuah gedung putih. " kita dimana?" tanya Cinta penasaran saat akan memasuki pintu besar berwarna putih itu. "Ini rumah impianku." jawab Bian dan Cinta takjub. Ini rumah, dia pikir ini sebuah hotel atau museum karena tadi dari luar rumah ini begitu mewah. Dan saat masuk didalamnya Cinta juga kagum, sangat berkelas dengan gaya Eropa klasik yang memenuhi desain rumah ini. "Kenapa bapak membawa saya kerumah bapak?" tanya Cinta yang masih berjalan disebelah Bian. Sedangkan Bian berjalan menggunakan kursi rodanya. "Ntah la, saya hanya merasa butuh kamu saat ini." "Apa ini di Jakarta?" Bian menggelengkan kepalanya. "Jika di Jakarta kita tidak akan berlama-lama

    Terakhir Diperbarui : 2020-10-24
  • Love    9. Kesempurnaan Saat Bersamamu

    Satu bulan kemudian.... Cinta sedang berjalan ke arah ruangan Bian, sudah sebulan ini hubungan mereka sangat baik, setelah kembali dari Bali bulan lalu Bian menunjukkan perhatiannya kepada Cinta. Bahkan Bian menampakan ketidak sempurnaannya kepada semua karyawannya saat mencari keberadaan Cinta di pantry kantor. Dan semenjak itu seluruh manusia di kantornya heboh akan kondisinya juga heboh dengan hubungannya dengan Cinta. Bian tidak lagi memperdulikan itu. Dia hanya ingin melihat senyuman Cinta dan menggenggam tangan wanita itu. Seperti saat ini. Cinta menyuapi Bian yang terlihat manja dan sesekali tawa mereka pecah secara bersamaan. Cinta begitu bahagia bisa bersama Bian, bukan karena harta atau ketampanan Bian. Tapi Bian mampu mengetahui segala sesuatu yang Cinta rasakan ataupun inginkan. Berbeda dengan Kevin yang juga mendekatinya tapi seperti terlalu memaksakan kedekatan mereka, dan dia tidak merasakan getaran aneh dihatiny

    Terakhir Diperbarui : 2020-10-24
  • Love    10. Cemburu.

    Oma dan Opa Bian memperhatikan wanita muda cantik yang dibawa Bian dan Bian mengatakan kalau wanita ini teman special bagi Bian. Karena penasaran Oma Evelyn mendekati Cinta yang terlihat ketakutan. " hei nona, kamu kenapa terlihat takut. Kami disini tidak akan menggigit atau memutilasimu." senyuman Oma Evelyn membuat Cinta sedikit tenang. " ayo duduk disini sama Oma. Kenalkan saya Oma Evelyn, Oma nya Bian." Cinta mengangguk dan menyambut tangan Oma itu dengan senyuman. " saya Cinta Oma. Saya teman dan karyawan nya pak Bian." Oma Evelyn mengangguk dan mengajak Cinta duduk didekatnya. Sementara mama Bian dan papamya melihat wanita yang dibawa Bian dengan penuh selidik. " kalian yakin hanya teman?" Pertanyaan tante Bianca membuat Bian menggelengkan kepalanya sementara yang lain menunggu jawaban dari Cinta. " benar bu, saya teman pak Bian." "ckckck.. Jangan panggil saya

    Terakhir Diperbarui : 2020-10-24
  • Love    11. Lihat Aku siapa ??

    Cinta memarkirkan sepeda nya dan langsung menuju ke kubikelnya. Rutinitasnya setiap pagi di kantor kembali dia lakukan, hanya saja pagi ini dia tidak langsung mengantarkan bekal bos Bian nya, dia menunggu sekertaris bosnya itu datang agar bisa dia titipkan, Cinta sudah memikirkan semua ini semalam. Setelah semalam dia melihat Bain marah, dia tidak lagi mau berhubungan terlalu jauh dengan pria itu. Jika teman, maka ayo lakukan layaknya seorang teman.Setelah kantor mulai ramai, Cinta menaiki lift untuk keruangan Bian. Disana dia melihat Desi sekertaris Bian yang cantik itu sedang memeriksa beberapa berkas. "Hai Des," sapa Cinta sambil tersenyum."Eh Cinta, loe mau ketemu pak Bian ya? Pak bos ada sih, tapi lagi ada tamu." Cinta mengernyit mendengar kata tamu, sepagi ini ada tamu. Siapa?? Pikir Cinta penasaran."Yang gue tau sih, itu mantan tunangan pak bos. Loe mau nunggu atau ntar gue kasih tau kalau wanita itu

    Terakhir Diperbarui : 2020-11-22
  • Love    12. Kamu hanya ??

    Saat pintu tertutup, sunyi menerpa Cinta. Dia tidak tahu apa yang akan dilakukan Bian dengannya, saat kursi roda pria itu berbalik Cinta menanti apa yang akan dikatakan pria itu."Ayo duduk, kita makan bersama." Bian mengambil bekal makan yang dibuatkan Cinta untuknya, dengan satu tangannya pria itu sudah membawa bekal itu kearah sofa. Tapi dia berhenti dan melihat tidak ada gerakan dari Cinta. Bian membalik tubuhnya melihat wajah Cinta yang menatapnya seperti memohon. "Ada apa?" Cinta mulai terlihat sangat panik."Pak bisakah saya kembali ke ruangan saya? Saya banyak pekerjaan pak." Bian mengeraskan rahangnya mendengar apa yang disampaikan Cinta. Wanita ini benar-benar ingin membuatnya hilang kendali."Apa kau ingin menjauhiku?" Cinta diam tak bereaksi, dia menunduk dengan tangannya yang saling bertautan."Ah.. Ya,

    Terakhir Diperbarui : 2020-11-22
  • Love    13. Cinta

    Hujan melanda ibukota Jakarta, Cinta yang biasa bersepeda kini harus menaiki bus untuk pergi ke tempat kerjanya. Cinta tidak suka naik bus, dia lebih suka berpanas-panasan dengan sepedanya dari pada harus berdesak-desakan dengan orang-orang yang ada di dalam bus. Seperti saat ini, dia harus menunggu sekitar lima belas menit lagi untuk sampai di halte tempatnya bekerja. Berjalan kaki sebentar lalu sampailah dia di perusahaan Jayker's grup ini. Cinta menutup payung saat dia tiba didepan lobby kantor, dan disana pak bos tercinta sudah menunggu dirinya. Bian tersenyum melihat Cinta-nya datang pagi ini dengan wajah yang ceria meski langit sedang mendung. "Hai my preety, kamu bahagia sekali?" Bian dan Cinta lalu berjalan beriringan menuju lift kantor. Bian dengan kursi rodanya, dan Cinta yang berjalan sambil menenteng semua barang bawaannya. Tempat bekal, payung, tas kerja, dan berkas pekerjaannya

    Terakhir Diperbarui : 2020-11-22
  • Love    14. Cinta yang bingung

    Sebulan berlaluCinta sibuk mengerjakan pekerjaannya yang menumpuk karena dia baru mengambil cuti selama satu minggu kemarin. Dia menemani Bian untuk menjalani perobatannya, dan Bian masih diluar negri untuk kesembuhannya.Semua urusan perusahaan ditangani oleh Brian sebagai penggantinya.Tiba-tiba Kevin mendekatinya sambil memeriksa berkas yang diserahkan Cinta tadi pagi."Ta, kamu gak salah dengan perhitungan biaya ini ?"Tanya Kevin yang membuat Cinta terlonjak kaget."Aduh..ya ampun,"kata Cinta sambil memegang arah jantungnya."Maaf pak, bagian mana ya ?" Cinta berdiri dari duduknya dan melihat bagian yang ditunjuk oleh Kevin."Saya akan cek ulang pak, bapak bisa tunggu diruangan saja. Saya akan kerjakan secepatnya."Kevin mengangguk dan tersenyum lembut kepada Cinta .Cinta duduk dan memeriksa berkasnya, dia menarik nafas lelah. Ponselnya bergetar dan dia melihat

    Terakhir Diperbarui : 2020-12-03

Bab terbaru

  • Love    End.

    Saat itu aku melihat dia pertama kali dengan senyuman yang mampu mematahkan hatiAndai senyuman nya bukan untukuTapi aku sungguh beruntung. Karena senyum itu milikku.Aku mencoba menjauhkan dia dari garis jalankuNamun dia kembali menarik ku dengan hanya menggunakan senyum ituSenyumnya mampu meruntuhkan pertahananku...Andai dia tahu kalau hari ku tanpa nya tidak lah lebih berarti dari apapun di Dunia ini.Bisakah kita berjalan berdampingan bersama?Karena sekarang aku siap dengan kedua kaki ku yang hanya akan melangkah pulang dalam dekapanmu...Ijinkan aku hanya mengucap sumpah pernikahan dengan nama mu yang menjadi mempelainya..Berikan aku kesempatan membuat mu terus bahagia bersama ku, bersama anak-anak kita.Aku bersumpah hanya kamu yang terakhir dan aku tak akan mengulangi lagi kesalahan ku yang pernah meninggalkan mu...Cinta...Will you marry me?Cinta menutup mulut nya saat melihat pohon didepan r

  • Love    53. Dia Anak Bapak.

    Bian yang dari kantor langsung saja berlari menuju kamar rawat yang dikatakan Bella. Dia membuka gagang pintu itu lalu mendorongnya perlahan. Terlihat Cinta sedang duduk di sebelah brankar dengan memegangi lengan anaknya. Bian merasakan kesedihan Cinta, wajah bayi kecil itu terlihat tenang namun membuat hati Bian sangat sakit. Alat bantu pernapasan masih terpasang dengan impus yang mengalir semakin menambah sakit di dada Bian. Anak sekecil itu harus merasakan ditusuk jarum infus, pasti Dandy tadi menangis dengan kuat. Pikirnya.data-p-id=8684792e4e5e7292f95e233df2ac1630,Bian melihat teman Cinta Renata tertidur di sofa, lalu perlahan tangan Bian menyentuh pundak Cinta. "Pak Bian,"ucap Cinta tekejut. "Ya saya." Bian tersenyum manis. "Kalau kamu mau tidur, tidur saja. Saya akan bantu menjaga Dandy disini." Cinta menggelengkan kepalanya. Dia bertanya-tanya apakah Bian sudah mendengar cerita Bella.data-p-id=77349407c8c03e3e8689fb9cbdf2fc22,"Tidak apa-apa Pak, saya tidak meng

  • Love    52. Apakah Dia keponakan ku ?

    Airmata Cinta tidak bisa dia hentikan, hatinya begitu sakit melihat anaknya terkulai lemas dalam gendongan akibat dirinya yang lalai. Dia berlari tergesa-gesa tanpa memperdulikan kalau dia tidak lagi memakai alas kaki.Rumah sakit adalah tujuan Cinta tanpa memikirkan apapun lagi selain keselamatan anaknya. Untungnya di depan rumah sakit sedang berdiri Bella yang baru saja hendak pulang kerumahnya."Bella...," panggil Cinta yang baru tiba di teras rumah sakit besar. Bella terkejut, dia menatap darah di tangan Cinta dan seorang bayi. "Suster," teriak Bella memanggil petugas rumah sakit."Bella, tolong selamatkan anak ku. Tolong Bella.""Cinta kamu tenang ayo masuk, aku akan mengurus anakmu." Bella langsung masuk kembali ke dalam rumah sakit. Dia buru-buru masuk ke dalam ruang gawat darurat sementara Cinta hanya bisa menunggu diluar ruangan. Satu jam kemudian Bella keluar dari ruangan itu dengan wajah tenang diserati senyuman khas nya. Bella melihat pergelangan tan

  • Love    51. Kehidupan Cinta setelah 2 bulan.

    Waktu terus berlalu dan Cinta sekarang menjadi ibu yang tangguh. Cinta mulai melanjutkan hidupnya dengan uang yang diberikan oleh pihak perusahaan Dandy serta dia juga memulai memasak karting demi menghidupi dirinya dan si Dandy kecil. Pagi-pagi sebelum Renata pergi kerja dia akan meminta tolong Renata menjaga anaknya sementara dia ke pasar lalu setelah Renata berangkat dia akan memasak dirumah sambil mengurus buah hatinya, setelah itu Cinta akan mengantarkan masakannya kepada orang yang memesan katringnya menggunakan ojek online dengan membawa bayi mungil yang baru berusia dua bulan itu.Cinta sadar kalau uang yang diberikan perusahaan Dandy akan berkurang jika dia memakai nya setiap hari, jadi lebih baik menyimpan uang itu untuk keperluan mendadak saja. Dan setiap harinya Cinta akan melakukan pekerjaanya sebagai tukang karting.Dalam satu hari Cinta bisa mendapatkan orderan dua puluh sampai tiga puluh box, sehingga itu sudah sangat lumayan buatnya dan anaknya. Setiap h

  • Love    50. Pemakaman Dandy.

    Rintik hujan menyertai kepergian Dandy, airmata dan tetesan air hujan menjadi satu saat ini. Cinta tidak bisa menahan tangisannya saat tubuh Dandy masuk kedalam liang lahat. Dandy dikuburkan tepat di sebelah makam ayah mertuanya, makam yang belum lagi kering itu sudah kembali ramai jadi perbincangan akibat meyusulnya anak semata wayang nya. Banyak orang menatap iba Cinta, dan yang paling ingin berada disebelah Cinta saat ini adalah Bian. Namun saat ini dia hanya bisa mengamati Cinta dari kejauhan, jika memang wanita itu hilang ingatan maka semua kenangan indah mereka tidak diingat oleh Cinta. Bian menebak kalau Cinta hilang ingatan akibat kecelakaan yang baru saja terjadi.Airmata Cinta rasanya ingin sekali Bian hapus. Cinta menangis untuk kepergian suami yang sangat dia sayangi. Bian menghembuskan napas kasar lalu tepukan di bahunya menyadarkan Bian kalau dia ditemani sebagian keluarganya di pemakaman itu. Brian berbisik kepada Bian membuat Bian sangat terkejut.&

  • Love    49. Permainan Takdir.

    Mila berlari ikut membawa brankar dimana terdapat tubuh Cinta yang tidak lagi membuka matanya. Mila menangis karena melihat darah yang keluar dari tubuh Cinta. Disaat yang bersamaan brankar Dandy juga dibawa masuk kedalam ruang operasi.Mila mengurus semua yang perlu dia lakukan disana termasuk menelpon Renata.Dandy bersama Cinta baru saja tiba di Jakarta tiga hari yang lalu karena Ayah Dandy meninggal dunia. Cinta seharusnya tidak ikut karena dia sedang hamil besar namun Cinta memaksa dan hasil periksa Dokter memberikan Cinta ijin menaiki maskapai penerbangan dari Jepang menuju Indonesia.Ditengah lorong rumah sakit berdiri seorang wanita yang melihat Mila menangis seorang diri sebelum akhirnya seorang wanita datang memeluk erat tubuh Mila. Bella penasaran dengan apa yang terjadi, dia baru hari ini kembali masuk bekerja karena baru selesai dari masa cuti panjang mengurus pertunangan Bian dan Viza.Dia berjalan mendekati kedua wanita yang menangis saling menguatka

  • Love    48. Pria Tampan Itu.

    Dandy merapihkan rambut Cinta yang menutupi wajah wanita itu. Surai hitam yang telah terpotong pendek akibat kecelakaan yang yang dilalui Cinta tujuh bulan yang lalu itu kini perlahan mecapai bawah kuping Cinta. Dandy mencium bibir Cinta sekilas lalu beranjak ingin tidur tapi tangannya di tahan oleh Cinta. Mata yang tadi tertutup itu perlahan terbuka mengintip dari balik bulu mata yang tebal miliknya. “Kenapa tidak dilanjutkan? Bukankah aku istri mu.” Dandy mengerti arah pertanyaan Cinta tapi dia hanya bisa tersenyum lembut lalu mengusap rambut Cinta sayang. “Nanti akan kita lakukan setelah jagoan kita lahir. Aku tidak ingin membuat mu lelah. Tidurlah besok kita akan menjemput Mila di Bandara.” Cinta langsung tersenyum lebar. “Jadi kau menelponnya tanpa memberitahukan ku?” Dandy mengangguk mantap. “Tentu aku tidak bia meninggalkanmu seorang diri di sini.” Dandy sudah mengatakan kalau dia akan pergi ke Luar Negri untuk beberapa hari saja karena ada pekerjaan mendadak.

  • Love    47. Meet You Love.

    data-p-id=26218981fd24d0d9786d4f100df02931,Tawa seorang terdengar begitu indah di dengar oleh Bian, dari jarak yang tidak terlalu jauh Bian mampu melihat wajah bahagia dari wanita yang dia cintai.data-p-id=522b7098d3000a0ec64d6278efaefea7,Cinta nya terlihat cantik meski dengan potongan rambut pendek seperti saat ini, entah apa yang terjadi sehingga wanita itu memotong pendek rambutnya. Bian masih setia melihat wajah Cinta yang duduk manis memakan ice cream yang dibelikan Dandy untuk nya di Mall itu.data-p-id=5b8162bd30ce19e8284390171dca8092,Lalu bola mata Bian menangkap perubahan pada perut Cinta. Terlebih saat pria di sebelah Cinta mencium lembut perut itu, Bian terdorong ke belakang karena nya.data-p-id=9ecaf030d3eddf572f22514bf1a3c4eb,Apakah dia benar-benar sudah terlambat? data-p-id=bf7f7088d236bd624875f670b8c7b13f,Cinta benar-benar terlihat

  • Love    46.Jika kau bahagia.

    data-p-id=a79a185a04519be4bcbaf803e8aec99d,Hari yang ditunggu Bian hadir dia sudah bisa berjalan dengan baik, meski tidak bisa untuk berlari. Kedua kaki nya belum bisa untuk hal itu. Semua sudah dia urus dan hari ini dia akan pergi menemui wanita yang sudah dia lepaskan. Wanita yang sangat dia inginkan.Perasaan itu semakin kuat saat Cinta meninggalkannya, tapi kali ini Bian bertekad membawa Cinta kembali dalam hidupnya. Meski harus membuat wanita itu bercerai dari suami nya.data-p-id=1fa7356139617bbcd165eefaea78e81e,Bian melihat foto Cinta dalam kamarnya dan dia memasukan bingkai foto itu ke dalam tas ransel yang dia bawa."Kamu akan pergi Bian?" tanya Mama nya yang masuk ke dalam kamar.data-p-id=bac0be73b6aef1ce8a5a123c6e3826c1,"Ya Ma, doa kan Bian ya." Mama nya hanya mampu mengangguk. "Meski sebenarnya yang kau lakukan adalah salah. Memisahkan seorang istri dari suami nya Bian, tapi Mama berharap setelah in

DMCA.com Protection Status