Share

The most beautiful present

"Halo, Edward! Kau di mana?" itu suara David sedikit berbisik.

"Aku hampir sampai. Sabar-"

"Kau lebih baik muncul dalam satu menit atau Alice keburu menghancurkan kue ulang tahunmu. Aku sudah mencoba menenangkannya, tapi kau tahu aku juga bukan tandingan Alice."

Edward memutar bola matanya dengan jengkel. "Aku sampai." Desisnya lalu memutus sambungan. Edward berdiri di depan pintu ganda kecoklatan, tangan memegangi kenop besar warna silver. Dia menghirup nafas lalu menghempaskannya sebelum mendorong pintu itu dan mulai melangkah masuk.

Senyum elegan dia pasang terlepas dari kenyataan dirinya, orang yang berulang tahun, terlambat satu jam menghadiri pesta ulang tahunnya sendiri. Kalau ada hal yang Edward pelajari selama menjadi pimpinan sebuah perusahaan multi nasional, itu adalah bersikap tenang dan berwibawa dalam setiap keadaan.

Edward mengitari beberapa mejabbundar tempat para tamu undangan yang

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status