Share

Bab 51

Author: Rara Qumaira
last update Last Updated: 2025-02-13 23:00:25

Bab 51

Mendengar nama Farhan membuat Lisa terdiam. Dia tahu bahwa kenyataan Farhan adalah ayah Davin kini menghantuinya setiap saat. Namun, yang lebih menakutkan adalah pikiran bahwa mungkin Farhan tidak akan pernah menyerah untuk mendapatkan Lisa kembali.

---

Sementara itu, di sisi lain kota, Farhan duduk di ruang kantornya dengan ekspresi penuh tekad. Surat hasil tes DNA ada di tangannya.

Dia sudah menghubungi pengacaranya, bersiap untuk langkah berikutnya. Dia tidak akan membiarkan Lisa membawa pergi anaknya begitu saja. Jika Lisa menolak rujuk dengannya, maka dia akan memperjuangkan hak asuh Davin di pengadilan.

Farhan tahu bahwa perjuangannya untuk mendapatkan Davin tidak akan mudah. Lisa pasti akan melakukan apa saja untuk mempertahankan anak mereka. Tapi setelah mengetahui bahwa Davin adalah anaknya, Farhan merasa dia berhak untuk memperjuangkan hak asuhnya.

Namun, di tengah semua rencananya, Farhan masih merasa ada sesuatu ya
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Lima Tahun Usai Berpisah   Bab 52

    Bab 52Lisa menggigit bibir bawahnya, pikirannya berputar. "Aku tidak tahu. Farhan memang ingin hak asuh Davin, tapi aku tidak berpikir dia akan mengancamku seperti ini. Setidaknya, bukan dengan cara yang pengecut seperti ini."Kenzi mengangguk pelan, mencoba menganalisis situasi dengan lebih tenang. "Kalau begitu, kita harus berjaga-jaga. Siapa pun pengirimnya, kita tidak bisa meremehkan ancaman ini. Saya akan memastikan keamanan di sekitar tuan muda diperketat."Lisa mengangguk, tapi wajahnya masih tampak cemas. "Aku hanya ingin memastikan Davin aman. Aku tidak peduli dengan diriku sendiri. Aku hanya... aku tidak akan bisa memaafkan diriku jika sesuatu terjadi padanya.""Anda jangan khawatir. Saya akan memastikan semuanya aman."Mata Lisa berkaca-kaca, tapi dia berusaha menahan air mata. “Terima kasih, Mas.”Kenzi menatap Lisa sendu. Seandainya bisa, dia ingin membawa wanita yang sudah mengisi hatinya itu ke dalam pelukann

    Last Updated : 2025-02-14
  • Lima Tahun Usai Berpisah   Bab 53

    Bab 53Keesokan harinya, di kantor, Lisa duduk gelisah di kursinya, memandangi ponselnya yang sejak tadi tidak berhenti berdering. Pesan ancaman dari nomor tak dikenal terus masuk, memerintahkannya untuk menjauhkan Davin dari Farhan atau dia akan mengambil langkah drastis. Lisa tidak tahu harus bagaimana lagi.Di tengah kegelisahannya, tiba-tiba ponselnya berdering. Tubuh Lisa berjingkat seketika saking terkejutnya. Dia menatap layar ponselnya. Hatinya semakin gundah saat menyadari siapa yang sedang melakukan panggilan."Halo," ujar Lisa."Aku tunggu di cafe depan kantormu jam makan siang. Jangan sampai terlambat." Belum sempat Lisa mengatakan apapun, panggilan sudah dimatikan.Lisa menghela nafas panjang sejenak, lalu melirik layar ponselnya. Sudah waktunya makan siang. Tanpa banyak pertimbangan, Lisa segera bangkit dan menerima ajakan pertemuan tersebut.Mau tidak mau, suka tidak suka, dia tahu dia harus berangkat. Lisa tidak m

    Last Updated : 2025-02-14
  • Lima Tahun Usai Berpisah   Bab 54

    Bab 54Saat jam istirahat hampir usai, pria tersebut mendekati Davin, berpura-pura menjadi seseorang yang hendak menjemput. "Nak, ayo pulang. Aku diutus untuk membawamu."Davin, yang tak mengenal pria itu, hanya mengernyit. "Tapi... aku masih mau main, Om. Aku belum boleh pulang."Melihat interaksi itu, Kenzi bergegas menghampiri. "Tuan Muda! Ayo, kita ke kelas sekarang." Suaranya sedikit tegas namun penuh perhatian. Dia meraih tangan Davin dan mencoba menjauh dari pria misterius itu.Pria tersebut tak menyerah, mencoba bersikap santai. "Aku di sini untuk menjemput dia. Atas perintah keluarganya," katanya sambil tersenyum lebar yang terasa dipaksakan.Kenzi tak terpancing. "Cukup, dia dalam pengawasanku. Kalau ada urusan, bicarakan dengan pihak sekolah."Pria itu semakin frustrasi, dan ketika dia mencoba mendekati Davin lagi, Kenzi dengan sigap memberikan isyarat pada satpam sekolah yang langsung mendekat. Melihat situa

    Last Updated : 2025-02-14
  • Lima Tahun Usai Berpisah   Bab 55

    Bab 55Lisa, yang sejak awal sidang berusaha tetap tenang, kini mulai merasa emosinya tak terkendali. Dia mencengkeram pinggiran bangku, matanya menatap lurus pada Farhan. "Farhan, kamu tidak bisa begitu saja merebut Davin dariku! Aku yang membesarkannya! Di mana kamu selama ini?" suaranya mulai gemetar.Farhan menoleh perlahan ke arah Lisa. "Aku tidak tahu dia anakku, Lisa. Kalau aku tahu dari awal, aku pasti akan ada di sana. Kamu yang menyembunyikan ini dariku!"Kenzi yang duduk di samping Lisa, langsung meraih tangannya. "Tenang, Nona. Ini bukan tempatnya untuk emosi. Kita harus tetap fokus."Namun, amarah Lisa sulit dibendung. Dia mengalihkan pandangannya kepada Farhan dengan penuh luka. "Kamu selalu begitu, Farhan. Selalu berpikir semuanya bisa kamu kendalikan! Davin bukan hanya sekadar hasil dari sebuah tes DNA! Dia anakku!"Satria, yang duduk di sisi lain Lisa, mencoba ikut menenangkannya. "Lisa, kita masih punya kesempatan. Jangan terpancing emosi. Kita akan mengumpulkan bu

    Last Updated : 2025-02-15
  • Lima Tahun Usai Berpisah   Bab 56

    Bab 56Hari-hari menjelang sidang berikutnya semakin membuat Lisa tertekan. Davin masih kecil untuk mengerti apa yang sedang terjadi, tetapi instingnya cukup tajam untuk merasakan ketegangan yang menghantui ibunya. Setiap malam, Lisa terjaga, memikirkan ancaman gugatan hak asuh dari Farhan. Satria dan Kenzi selalu ada untuk mendukungnya, tetapi perasaan takut kehilangan Davin tetap menghantuinya.Suatu sore, di kantor, Lisa duduk termenung di ruangannya. Pikiran tentang sidang yang akan datang terus berputar-putar di kepalanya. Tiba-tiba, pintu terbuka dan Satria masuk dengan ekspresi serius."Lisa, kamu baik-baik saja?" tanyanya sambil duduk di depan mejanya.Lisa tersenyum lemah. "Aku hanya memikirkan Davin. Apa yang akan terjadi jika aku kalah? Bagaimana jika Farhan benar-benar mendapatkan hak asuhnya?"Satria meraih tangan Lisa, mencoba memberinya dukungan. "Aku tahu kamu takut, Lisa. Tapi kamu harus ingat, kamu adalah ibu yang luar b

    Last Updated : 2025-02-15
  • Lima Tahun Usai Berpisah   Bab 57

    Bab 57Hari ini, Kakek Rio mengadakan konferensi pers di hotel mewah yang dimiliki keluarganya. Ruangan dipenuhi wartawan, para pengusaha, dan beberapa tokoh penting dari berbagai kalangan. Berita tentang pengumuman besar ini sudah tersebar luas, dan banyak spekulasi yang berkembang mengenai apa yang akan dikatakan oleh Rio Ghaisan Yudhistira, pengusaha ternama yang selama ini jarang muncul di hadapan publik.Kakek Rio, dengan penampilan rapi dan penuh wibawa, berjalan ke podium, didampingi oleh Lisa dan Satria yang berdiri di sampingnya. Setelah mengatur mikrofon, Rio memulai pidatonya.“Saya ingin berterima kasih kepada semua yang hadir di sini hari ini,” ujar Kakek Rio dengan suara yang tenang namun tegas. “Saya ingin mengumumkan sesuatu yang sangat penting, tidak hanya untuk saya pribadi, tetapi juga untuk keluarga besar Yudhistira.”Seluruh ruangan hening, semua mata tertuju padanya. Kenzi yang juga hadir di konferensi pers tersebut, berdiri

    Last Updated : 2025-02-15
  • Lima Tahun Usai Berpisah   Bab 58

    Bab 58"Mama tidak mau tahu. Pokonya, kamu Haris mendekati Lisa lagi. Mama sudah memberikan restu. Masalah Sonya, biar jadi urusan mama," ujar Arum dengan tegas.“Aku akan pikirkan,” jawab Farhan akhirnya sebelum menutup telepon.Setelah percakapan itu, Farhan duduk diam di kursinya, memandangi jendela kantornya yang besar. Pikiran tentang Lisa, Davin, dan ibunya berputar di kepalanya. 'Apakah aku harus mengejar cintaku kembali?' tanya Farhan dalam hati.Di tempat lain, Lisa duduk di balkon kamarnya, menatap langit malam yang gelap, dipenuhi bintang. Udara malam terasa sejuk, namun pikirannya tak bisa tenang. Pikiran tentang Satria dan Kenzi terus menghantui dirinya, di tengah semua masalah yang dia hadapi dengan Farhan dan Davin. Hatinya terasa berat, bingung dengan perasaannya sendiri.***Pagi itu, Lisa sedang menyiapkan sarapan ketika bel pintu berbunyi. Dia menoleh, sedikit terkejut karena tidak mengharapkan tamu pagi-pagi b

    Last Updated : 2025-02-16
  • Lima Tahun Usai Berpisah   Bab 59

    Bab 59Lisa menarik napas dalam-dalam, merasa hatinya mencelos, lalu mengangguk pelan. "Iya, Nak. Ini papa kamu."Farhan menatapnya dengan mata yang penuh air mata, lalu kembali memeluk anak itu. Kali ini, lebih erat, lebih dalam, seolah dia berusaha menyalurkan semua perasaan yang tertahan bertahun-tahun. Ada perasaan hangat yang menyeruak di dalam hatinya. Farhan tahu, ini bukan pelukan yang biasa. Ini adalah pelukan seorang ayah yang baru menemukan kembali anaknya, dan pelukan itu penuh dengan harapan, cinta, dan penyesalan.Di dalam pelukan itu, Farhan merasa sebuah kekosongan besar dalam hidupnya mulai terisi. Ada sesuatu yang dulu hilang dan kini kembali. Namun, bersama kebahagiaan itu, muncul pula rasa bersalah yang menggigit. Dia menyadari, kenapa tidak sejak awal? Kenapa tidak sejak mengetahui fakta bahwa Davin adalah putranya, dia segera menemui anak itu? Kenapa malah membiarkan ego dan rasa marahnya menguasai dirinya, hi

    Last Updated : 2025-02-16

Latest chapter

  • Lima Tahun Usai Berpisah   Bab 83

    Bab 83“Hai, mau gue antar pulang?” tawar Jonathan yang tiba-tiba muncul di hadapan Najwa. Saat ini, Najwa tengah menunggu taksi online yang dipesannya melalui aplikasi.“Gak, makasih!” sahut Najwa cuek.“Ayolah, kita kan tetangga!” bujuk Jonathan.“Udah dibilang gak usah, ya gak usah. Kenapa ngeyel sih?” protes Najwa. “Gue kan cuma pengen nganterin situ pulang,” bujuk Jonathan.“Gak perlu!” sahut Najwa ketus. Mendapat jawaban ketus Najwa, bukannya marah, Jonathan justru terkekeh geli.“Ternyata lo galak juga ya!” ujar Jonathan dengan senyum dikulum.“Baru tahu?”“Sayangnya iya dan itu bikin gue makin penasaran,” ujar Jonathan seraya berbisik.“Jangan dekat-dekat,” sentak Najwa.“Jangan galak-galak dong. Asal kamu tahu, di kampus ini gue ini jadi pria paling didambakan jadi pacar,” sahut Jonathan dengan penuh percaya diri.“Itu mereka, bukan aku,” sahut Najwa. Selang tak berapa lama kemudian, taksi y

  • Lima Tahun Usai Berpisah   Bab 82

    Bab 82Jonathan tersenyum kecut mendengar ucapan sahabatnya tersebut. Nyatanya, yang dia ucapkan memang benar adanya. Entah sudah berapa banyak barang branded yang dia beli untuk menyenangkan kekasihnya tersebut, belum lagi uang yang dia gelontorkan untuk perawatan kecantikan dan jajan wanita itu. “Jo, daripada sama Hera, mending lo deketin cewek model begitu. Dijamin pasti masih ori!” ujar Tio seraya menunjuk salah satu arah dengan dagunya. “Yang mana?” tanya Gerry penasaran. “Yang pakai baju hijau itu,” sahut Tio. Spontan, mereka menoleh dan menatap arah yang ditunjuk pria tersebut. Jonathan tersenyum tipis saat menyadari siapa yang ditunjuk sahabatnya tersebut.“Manis,” ujar Gerry. “Ya udah, lo gebet sana!” sahut Jonathan.“Mana boleh? Silvy mau gue kemanakan?” protes Gerry.“Kali aja lo khilaf,” sahut Tio seraya terkekeh.“Gak akan. Si Jonathan tuh, mumpung jomblo,” sahut Gerry.“Bukan tipe gue!”

  • Lima Tahun Usai Berpisah   Bab 81

    Bab 81 Najwa baru saja merebahkan tubuhnya setelah seharian di kampus ketika bel pintu apartemennya berbunyi. Dengan malas, Najwa pun melangkah dan membukakan pintu. Najwa menelan ludah kasar saat menyadari siapa yang datang. Arum. Ibu Farhan itu menatapnya tajam, seolah Najwa adalah noda yang mencemari hidup putranya. “Kamu masih di sini?” suara Arum terdengar tajam. Najwa tidak langsung menjawab. Ia mencoba menenangkan dirinya, meskipun jantungnya berdegup kencang. “Saya… baru pulang dari kampus,” jawabnya pelan. Arum melipat tangan di dadanya, tatapannya penuh penghinaan. "Jangan pura-pura polos, Najwa. Kamu tahu betul kenapa aku ada di sini. Aku ingin kamu keluar dari kehidupan Farhan.” Najwa mengepalkan tangannya. Ia sudah menduga bahwa Arum tidak menyukainya, tetapi mendengar kata-kata itu langsung dari mulut wanita itu tetap menyakitkan.

  • Lima Tahun Usai Berpisah   Bab 80

    Bab 80Dengan penuh semangat, Najwa mengayunkan langkahnya menuju stand yang berjejer rapi. Dia membeli dan mencicipi jajanan tersebut hingga kedua tangannya penuh dengan makanan. Setelah mendapatkan aneka macam camilan dan minuman, dia mengajak Farhan kembali ke mobil dan menikmati jajanan tersebut disana.“Beli jajan segini banyak, apa bisa habis?” tanya Farhan heran.“Kan dimakan berdua,” sahut Najwa.“Gak deh, makasih, kamu saja yang makan,” sahut Farhan seraya melirik jajanan tersebut.“Kenapa? Ini enak lho!” sahut Najwa santai. “Itu makanan tidak sehat.”“Siapa bilang? Tidak semua makan kaki lima tidak sehat. Banyak kok pedagang kaki lima yang higienis,” sahut Najwa.“Tapi tetap saja bahan yang mereka pakai murahan.”“Om pikir bahan murahan tidak sehat? Buktinya aku sampai sekarang masih hidup sehat wal afiat.”“Tapi kurus kering,” ejek Farhan.“Yang penting kan sehat. Ini enak lho!” ujar Najwa seraya mencicipi s

  • Lima Tahun Usai Berpisah   Bab 79

    Bab 79Wahana pertama yang mereka kunjungi adalah ombak banyu. Di wahana ini, kita bisa merasakan sensasi terombang-ambing seperti berada di lautan. Setelah puas bermain disana, Najwa mengajak Farhan naik ke wahana kora-kora atau galeon. Wahana yang mirip seperti ayunan raksasa ini cukup memacu adrenalin penumpangnya. Jika kamu pergi ke pasar malam dan mendengar teriakan, bisa dipastikan itu bersumber dari wahana ini.Setelah selesai, Najwa mengajak Farhan ke rumah hantu. Meskipun ketakutan,namun dia terus melangkah dan menyelesaikan tantangan melewati wahana tersebut.“Kalau takut, ngapain masuk?” protes Farhan.“Kan pengen, aku selalu penasaran setiap teman-teman bercerita mengenai wahana-wahana seperti ini,” sahut Najwa. Farhan tak berani protes lagi. Dia paham betul jika gadis di sebelahnya tersebut jarang sekali pergi ke tempat hiburan. Jadi, daripada protes, dia lebih memilih menuruti gadis itu. Dia terus mengikuti langkah gad

  • Lima Tahun Usai Berpisah   Bab 78

    Bab 78“Baru pulang?” tanya pria tersebut.“Iya, Om. Om sendiri juga baru pulang?” Najwa balik bertanya.“Iya, tadi jalanan lumayan macet. Gimana acara nontonnya? Seru?” tanya Farhan. Mereka melangkah beriringan menuju unit yang mereka tempati.“Seru banget. Ini pengalaman pertama buat aku!” sahut Najwa.“Kamu belum pernah nonton bioskop?” tanya Farhan heran. Najwa menggelengkan kepala dengan polosnya.“Kan Om tahu sendiri bagaimana kehidupanku. Jangankan buat nonton, bisa makan setiap hari aja sudah syukur!” sahut Najwa. Farhan menganggukkan kepalanya tanda mengerti.“Maaf ya, selama disini, saya belum bisa mengajak kamu kemana-mana,” ujar Farhan.“Tidak apa, Om, aku paham kok. Aku tahu Om sibuk,” sahut Najwa.“Bagaimana kalau nanti malam kita jalan-jalan? Gak usah jauh-jauh, kita keliling kota saja!” usul Farhan.“Memangnya Om gak sibuk? Biasanya kan weekend gini Om jalan sama Davin!” ujar Najwa.“Davin sedang ke

  • Lima Tahun Usai Berpisah   Bab 77

    Bab 77“Om itu orangnya sibuk kerja,” sahut Najwa.“Hari libur? Weekend?” tanya Maya lagi.“Kadang ngajak aku keluar sih, cuma dia lebih sering menghabiskan waktu dengan anaknya.”“Ow … tinggal sama istri dan anaknya juga?”“Bukan, gak gitu. Jadi, omku dan istrinya itu sudah bercerai dan anaknya ikut istrinya. Gitu,” sahut Najwa memberikan penjelasan. Kedua temannya pun menganggukkan kepala tanda mengerti.“Berarti kamu memang jarang ke luar dong ya. Kasihan banget sih kamu,” ujar Maya.“Gini aja, kalau kamu lagi kesepian, kamu bisa main ke rumahku, nanti aku kasih alamatnya deh. Atau kalau gak, kita yang main ke tempat kamu, gimana?” tanya Maya.“Terima kasih ya. Aku senang sekali karena disini aku bertemu dengan teman-teman yang baik seperti kalian,” ujar Najwa tulus.“Santai saja, aku juga senang kok bisa kenal kamu sama yang lain juga. Entah kenapa, sejak awal bertemu, aku merasa nyaman aja gitu!” sahut Maya.“Idem

  • Lima Tahun Usai Berpisah   Bab 76

    Bab 76Sudah tiga bulan Najwa dan Farhan menikah. Hubungan mereka masih sama seperti sebelumnya, namun mereka sudah saling terbiasa dengan hubungan yang terjalin. Tasya pun masih sering berkunjung dan selalu menampakkan wajah penuh permusuhan pada Najwa. Farhan sudah berusaha mengingatkan akan sikap wanita itu, namun tetap saja wanita tersebut tak mau tahu. Dia tetap berusaha membuat Najwa merasa tidak nyaman, syukur-syukur dia mau meninggalkan apartemen sang kekasih.***Sudah satu minggu Najwa masuk kuliah di kampus barunya. Beruntung dia memiliki teman-teman yang baik dan asyik di ajak berteman. Saat ini, dia dan teman-temannya tengah asyik bercengkerama di kantin usai menyelesaikan jam kuliah yang pertama. “Habis ini kalian mau kemana?” tanya Nindy.“Mau langsung balik aja deh, memangnya mau kemana lagi?” sahut Maya.“Nonton yuk! Ada film baru di bioskop!” sahut Nindy.“Aku sih oke aja. Yang lain gimana?” tanya Maya.“Aku iku

  • Lima Tahun Usai Berpisah   Bab 75

    BAB 75TETANGGA RESE“Wow ... kita ketemu lagi. Lo tinggal disini juga?” tanya Jonathan dengan wajah tengilnya. Najwa mendengkus dengan kesal, lalu memalingkan wajahnya. Dia tidak menanggapi ucapan pria tersebut. “Atau jangan-jangan lo nguntit gue ya?” “Idih, najis!” sahut Najwa spontan. Mendengar jawaban spontan Najwa, Jonathan terbahak seketika.“Siapa tahu kan lo terpesona sama ketampanan gue!” ujar Jonathan seraya menaikturunkan alisnya. Najwa kembali memalingkan wajahnya. Terjebak dalam lift berdua bersama pria yang dibencinya sungguh memuakkan. Dia ingin segera tiba di apartemennya agar tidak perlu lagi melihat wajah pria di sebelahnya tersebut.Selang tak berapa lama kemudian, pintu lift pun terbuka. Dengan gegas, Najwa pun melangkah keluar.“Wow ... kita tinggal satu lantai, menarik!” ujar pria tersebut. Najwa menghentikan langkahnya seketika.“Jangan-jangan kamu yang sengaja ngikutin aku ya?” ujar Najwa balik berta

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status