“Apakah selama ini Gerald...?”Cassandra tidak mendapatkan penjelasan lain, terutama jika dia coba mengaitkan dengan kejadian yang lalu soal power bank. Gerald benar-benar orang yang aneh, kesehariannya juga tertutup. ‘Gerald adalah orang pertama yang tahu kejadian ketika aku dibawa ke hotel. Karena dia juga, aku bisa diselamatkan tepat waktu. Aku juga menemukan power bank yang dipinjam Gerald di mobil Flynn. Sekarang terjadi lagi. Gerald adalah orang yang pertama menyadari bahwa sesuatu yang buruk menimpa kami. Karena dialah kami bisa diselamatkan tepat waktu, bahkan jas dan HP Gerald ada di tempat kejadian.Awalnya, sepertinya Tuan Crawford yang ada di balik itu semua. Lalu tujuannya beralih ke Naomi... dan Gerald berteman dekat dengan Naomi.Gerald berani melawan wakil ketua perhimpunan mahasiswa tempo hari. Apa yang terjadi selanjutnya? Ketua jurusan justru berlaku sangat hormat pada Gerald!Benar-benar tidak masuk akal!Dan satu hal lagi yang tidak kalah penting, Gerald dan
“Tuan Crawford pasti sangat tampan. Tapi kamu jangan bicara macam-macam nanti kalau bertemu dia, Dorothy. Kamu harus jaga sikap. Nona Crawford memang selama ini memperlakukanmu dengan baik, jadi jangan sampai kamu membuat dia marah. Kalau sampai itu terjadi, aku tidak bisa membantumu.""Iya, aku mengerti. Aku sudah mencari info soal Tuan Crawford. Meski dia terlihat pendiam, tapi sebenarnya dia adalah orang yang jahat. Dia sepertinya punya banyak istri," gadis itu berkata sambil menyeringai."Hei! Hati-hati kalau bicara, Anak Nakal! Aku akan menamparmu kalau kamu bicara begitu lagi! Dari mana kamu tahu?""Iya, itu benar! Hampir semua anak-anak muda di Northbay membicarakannya. Aku juga mendengar bahwa Tuan Crawford adalah pria mesum yang menghamili banyak wanita. Siapapun wanita yang mencari gara-gara dengannya akan diperkosa. Hii... aku ngeri!" lanjut Dorothy sambil menepuk-nepuk perutnya."Anak-anak muda itu mau cari mati rupanya. Beraninya mereka menyebarkan berita yang tidak-tidak
“Kepung dia, jangan sampai dia lolos!” teriak William memberi perintah pada anak buahnya. Seketika para pria kekar itu bergegas menghampiri Gerald. Gerald dan empat orang di sana terkepung. Mereka bingung atas apa yang terjadi.Di belakang William, berdiri seorang pria bertampang garang. Ia berusia sekitar hampir tiga puluh tahun dan mengenakan kacamata. Sejak tadi ia tidak berbicara sepatah katapun.Pria itu menyilangkan tangannya di depan dada. Hampir separuh wajahnya ada bekas luka bakar yang parah. Ia sepertinya adalah pengawal pribadi William."Hmpph...!! Musuh pasti akan selalu bertemu lagi. Ini baru beberapa hari dan aku yakin kau tidak menyangka ini akan terjadi." Liara berteriak lantang sambil berpegangan pada lengan William. Mereka berdua menghampiri Gerald. Tatapan Liara memancarkan amarah yang seakan-akan dapat membunuh seseorang. Ia rasanya memang ingin membunuh Gerald dengan tangannya sendiri.Sejak kecil, Liara selalu dimanja oleh orang-orang disekitarnya. Tidak pern
Hanya butuh waktu kurang dari sepuluh detik untuk Drake dan Tyson melumpuhkan sepuluh anak buah William. Benar-benar luar biasa!"Kau mau coba cari masalah dengan Keluarga Crawford? Sini kukoyak akal sehatmu!" kata Si Kembar sambil berjalan pelan menghampiri William. Tatapan mata keduanya begitu dingin dan menakutkan."Sialan! Carl, habisi mereka!" teriak William memberi perintah. Awalnya dia kira membalaskan dendam Liara akan bisa dilakukan dengan mudah, yaitu hanya cukup menyuruh anak buahnya mengeroyok Gerald. Sungguh di luar dugaan William kalau ternyata Gerald punya bodyguard yang sangat tangguh.Sekarang saatnya William menerjunkan orang andalannya. Carl adalah pengawal yang berdiri di belakangnya sejak tadi. Meski wajahnya terlihat sangat garang dengan bekas luka bakar, tetapi dia sempat gemetar melihat kelihaian dan ketangkasan Drake dan Tyson ketika berkelahi. Bukan karena rasa takut, tetapi seperti ada emosi aneh dalam hatinya.Carl maju berdiri di depan William."Kalian bole
Sambil menyandera Liara, Gerald menyetir mobil menuju Wayfair Mountain Villa.Setibanya di villa, Gerald menyuruh petugas keamanan yang membukakan gerbang untuk membawa Liara ke ruangan yang aman dan mengawasinya. “Wow! Kamu cuma sopir, tapi aku tidak menyangka kamu punya kuasa di sini. Para bodyguard itu menuruti perintahmu,” kata Dorothy heran. “Tuan Crawford, Anda sudah datang!” seru Zack dan Michael saat melihat Gerald memasuki pintu utama. Mereka buru-buru menyambut Gerald. Tak lupa mereka juga memberi salam pada Tuan Kendall dan rombongannya. Tuan Kendall, Drake, Tyson dan Dorothy tidak bisa menyembunyikan keterkejutan mereka saat mendengar perkataan Zack. “Tuan Crawford??”“Jadi Anda adalah Tuan Crawford?” kata Tuan Kendall dengan suara bergetar.“Ya, akulah Gerald Crawford. Aku sudah akan memperkenalkan diri tadi, tapi tiba-tiba situasi tidak memungkinkan,” jawab Gerald dengan senyum kecut. Kendall terbatuk kecil. Ini mengejutkan sekaligus membuatnya malu. Bagaiman
Tidak hanya Pangkalan Darurat Militer yang akan menjadi markas pengamanannya, selain itu juga terdapat tim medis dan tim intelijen yang terlatih. Benar-benar seperti di film-film laga.Gerald sejauh ini tidak pernah berhubungan dengan departemen-departemen itu sebelumnya.Memiliki akses ke Pangkalan Darurat Militer berarti bahwa Gerald dapat dengan mudah memberi komando dan perintah. Dengan kata lain, Gerald adalah pemimpin mereka.Tidak terasa, malam semakin petang. Gerald merasa sangat lelah dan ingin segera beristirahat. Tetapi kemudian dia teringat sesuatu. Ada hal yang belum dibereskan! Gerald segera bangkit dari tempat duduk dan berjalan menuju ke sebuah ruangan."Jaga sikapmu! Kalau tidak, aku akan benar-benar membunuhmu. Kau berusaha menggigitku? Kau ini sejenis anjing atau bagaimana?"Dari jarak beberapa meter Gerald bisa mendengar salah seorang anak buahnya menumpahkan sumpah serapah dari balik pintu."Lepaskan aku, berengsek! Jika tidak, aku pastikan Tuan Rye akan menghabis
Gerald tentu saja sangat tidak keberatan dengan permintaan Zack. Dia tidur dengan nyenyak malam itu.Esok paginya, meski sedang hujan deras, Gerald tetap pergi ke kampus. Tugas kuliahnya sangat penting.Seperti biasa, sopirnya mengantar sampai gerbang. Karena hujan masih turun dengan deras, Gerald berjalan kaki memasuki kampus dengan membawa payung.Detik kemudian, dia mendengar sebuah teriakan.Ketika Gerald memutar badan mencari-cari sumber suara. Dia melihat seorang gadis bergaun putih membungkukkan badan, sepertinya kakinya terkilir. Satu tangan gadis itu memegang payung sementara tangan yang lain memegangi pergelangan kaki. Gerald menebak kaki gadis itu terkilir ketika membuka payung.Melihat gadis itu tidak bisa berjalan dengan normal, sepertinya keseleonya cukup parah. Tanpa pikir panjang, Gerald segera menghampirinya."Hei, kamu nggak apa-apa?"Sakit!" gadis itu meringis sambil mendongakkan kepala untuk melihat siapa yang datang. Matanya berkaca-kaca.Gerald terkejut ketika tah
Tiba-tiba pintu ruang perawatan dibuka dari luar, empat orang gadis masuk.“Giya! Kamu nggak apa-apa? Kamu ceroboh banget, sih?" sepertinya mereka adalah teman-teman asrama Giya. Mereka datang kesana karena tadi Giya sempat mengirim pesan."Kakiku terkilir, tapi untungnya ada Gerald yang menolongku. Dia menggendongku sampai di sini." Giya menjelaskan sambil tersenyum memandang Gerald."Ya, Tuhan! Jadi ada pahlawan yang menyelamatkan putri cantik kita? Hahaha! Berarti kita harus berterima kasih padanya," ujar teman-teman Giya bercanda.Saat mereka menyadari bahwa orang yang dimaksud adalah Gerald, ekspresi wajah mereka sedikit berubah kecewa. Penampilan Gerald sederhana dan berantakan. Dia terlihat sangat polos dan kumuh.Meski begitu, teman-teman Giya belum mengenal Gerald. Jadi mereka tidak berani menilai Gerald terlalu jauh. "Hai, Tampan! Jadi kamu yang sudah menyelamatkan Giya?""Aku tidak menyelamatkannya, aku hanya membantunya," jawab Gerald gugup. Dia tidak tahu harus bersikap b