Gerald menuju ke rumah sakit dengan menaiki taksi. Jacelyn ditempatkan di ruang VIP. Ketika Gerald sampai di lorong VIP, awalnya suasana tampak sepi. Lalu tiba-tiba terdengar suara Jecelyn berteriak.“Keluar kalian semua! Aku nggak mau diperiksa sebelum aku tahu siapa orang yang menyelamatkanku!” Jacelyn mengusir dokter dan para perawat dari kamarnya.“Ah... Nona Leigh ini temperamen sekali, dia tidak mengizinkan kita memeriksanya. Bagaimana kalau kondisinya memburuk karena terlambat ditangani?”“Ya, bagaimana kita menjelasakannya?” Para perawat merasa cemas. Ketika mereka membalikkan badan, mereka melihat Gerald yang membawa buah dan bingkisan di tangannya. “Halo, Tuan Crawford! akhirnya Anda datang. Pasien baru saja bangun dan memaksa ingin bertemu Anda,” kata para perawat cantik itu. Mereka sangat terkesan sejak tahu bahwa Gerald punya Lamborghini. Karena itu mereka berusaha menarik perhatian Gerald dengan bersikap sangat sopan. Gerald mengangguk pada para perawat itu sebel
”Astaga, Gerald. Ngapain kamu di sini? Tunggu! Jangan bilang bahwa kamu adalah orang yang menyelamatkanku. Apa yang terjadi padaku? Kenapa aku nggak ingat apa-apa?” Jacelyn mencecar Gerald dengan rentetan pertanyaan.Gerald menjawab dengan santai, “Ya, aku yang menyelamatkanmu. Yang terjadi adalah kamu berjalan terlalu cepat di kampus sampai kamu tersandung dan jatuh. Kepalamu membentur batu. Saat itu aku yang ada di sana jadi aku langsung membawamu ke rumah sakit.”“Ah... jadi begitu. Uhukk uhukk!” jawab Jacelyn dengan nada kecewa.Gerald berusaha menahan tawa ketika ia bertanya, “Kenapa kamu seperti kecewa begitu ketika tahu bahwa aku yang menyelamatkanmu?”Jacelyn menggerutu: Ya, itulah masalahnya! Jacelyn pikir dia diserempet mobil mewah yang pemiliknya adalah pria kaya dan tampan. Lalu akan lebih romantis kalau tadi malam itu turun hujan, pria tampan itu akan memeluknya dan menepuk pipinya lembut sambil berkata: “Nona, kau baik-baik saja?”. Melihat Jacelyn yang tidak sadarkan
”1902! Ini dia kamarnya!” ketika Hayley melihat nomor yang tertera di pintu kamar, dia segera membukanya. “Jacelyn, kami datang!”“Hayley, Alice, aah kalian ada di sini!” seru Jacelyn sambil makan pisang. Dia sangat senang melihat Alice dan teman-teman lainnya datang. Berikutnya, mereka mulai menanyakan kondisi Jacelyn. “Apa? Jadi Gerald yang menyelamatkanmu? Lalu sekarang dia di mana?” tanya Alice sambil berdiri saking terkejutnya. Setelah Alice kembali ke asramanya kemarin, dia tidak berpikir lagi soal Silas atau yang lain. Yang dia pikirkan justru Gerald. Alice sangat khawatir dan cemas, bagaimana jika Gerald memang benar-benar Tuan Crawford?Sejujurnya, saat itu Alice ingin sekali menuju asrama Gerald dan meminta maaf. Dia mau memperbaiki keadaan dan memperlakukan Gerald dengan baik di masa depan. Alice benar-benar ingin mengungkapkan penyesalannya pada Gerald. Tetapi, setelah berpikir ulang, Alice menjadi ragu lagi. Bagaimana kalau Gerald bukan Tuan Crawford? Ah! Pria itu b
Gerald tidak memegang ponselnya dengan erat, benda itu seketika jatuh ke tanah dan pecah. Padahal dia sudah memiliki ponsel itu selama sekitar tiga tahun dan tidak pernah berencana menggantinya. Gerald memunguti kepingan ponselnya di tanah dengan perasaan kecewa."Ah, saya minta maaf! Saya sungguh minta maaf, saya tidak sengaja. Saya akan ganti ponsel Anda." kata wanita itu panik.Gerald tersenyum kecil sambil masih berjongkok mengambil ponselnya, "Tidak apa-apa. Saya akan bawa ke tempat servis barangkali masih bisa diperbaiki... Eh?" Gerald terkejut melihat wanita di depannya."Kamu!""Lho, kamu!"Mereka berdua menunjuk bersamaan.Wanita di depan Gerald berusia sekitar tiga puluh tahun. Dia memiliki rambut panjang, kulit cerah, dengan pakaian rapi.Di samping wanita itu ada seorang anak perempuan berusia sekitar lima tahun dengan rambut digulung rapi.Mereka berdua adalah ibu dan anak. Anak kecil itu pernah diselamatkan oleh Gerald, dia hampir tenggelam di sungai tempo hari.Saat itu,
“Apakah Anda manajer di sini, Nyonya Thornton?” tanya Gerald mengungkapkan rasa ingin tahunya. Gerald dapat menduga bahwa Wynn bukan wanita biasa. “Kenapa memangnya?” tanya Wynn sambil melihat Gerald dari kaca spion. “Oh, iya, kamu tidak perlu memanggilku dengan sebutan Nyonya, rasanya aku seperti sangat tua. Usia kita hanya terpaut sepuluh tahun, jadi panggil namaku saja.”“Baiklah, saya tidak akan memanggil Anda dengan sebutan Nyonya Thornton lagi.” Gerald mengangguk paham. “Pppftt... hahahahaha!” Wynn tertawa mendengar jawaban Gerald. Gerald awalnya berniat mau bertanya soal Wynn dan keluarganya karena ada sesuatu yang mengganjal di benak Gerald—nama belakang Minnie adalah Thornton, itu membuat Gerald bertanya-tanya apakah Wynn membesarkan anak itu sendirian. Tetapi setelah dipikir-pikir lagi, sepertinya hal itu terlalu personal. Gerald mengurungkan niatnya. Wynn lalu menghentikan mobilnya di sebuah supermarket searah jalan pulang dan keluar dari sana dengan beberapa tas besar b
Sejak kapan dia dianggap menjadi orang paling jahat di Mayberry?"Mm... Ya tentu saja aku pernah mendengar namanya. Tapi selama ini yang aku tahu dia adalah orang baik," jawab Gerald dengan wajah memerah."Apa yang kamu maksud baik? Apa kamu tidak jauh jejak kinerja bisnisnya? Beberapa saat yang lalu, Gerald menginvestasikan modal dalam jumlah besar ke perusahaan besar di Mayberry. Itu mungkin seperti pamer kekuasaan, yang pada akhirnya justru merugikan bisnis yang lain. Perusahaan yang menerima suntikan dana otomatis mengalami peningkatan yang pesat dan mengacaukan keseimbangan di dalam komunitas bisnis. Tentu saja, hal ini menjadi tantangan besar bagi perusahaan di kelas dua dan tiga seperti kami. Dengan kata lain, banyak orang di komunitas bisnis membencinya setengah mati."Setelah Wynn selesai memberikan penjelasan, Gerald meletakkan alat makan dan mengusap hidungnya.Tentu saja Gerald paham betul soal investasi besar yang dimaksud oleh Wynn. Itu adalah ketika Gerald mewakili kakak
Sekarang, perempuan sukses mana yang tidak punya pria di baliknya? Entah kenapa, Gerald merasa ingin membantu Wynn. Bukan hanya karena kesan yang dibangun wanita itu, tetapi juga karena Minnie, gadis kecil yang mulai dia sukai. Mungkin karena Gerald pernah menyelamatkan Minnie, akhirnya muncul insting kebapakan setiap kali Gerald bersama bocah manis itu.Tetapi rupanya keadaan lebih rumit dari yang dia bayangkan.Wynn mungkin saja tidak membutuhkan bantuan siapapun. Tapi kenapa tadi Minnie mengatakan bahwa ada pria yang selalu datang ke rumah mereka?Ah, itu semua kan urusan pribadi seseorang. Gerald tidak ingin terlalu banyak ikut campur.Setelah Gerald selesai membelikan mainan untuk Minnie, mereka segera keluar dari toko. Saat di luar toko, Gerald dikejutkan oleh Minnie yang tiba-tiba mencengkeram tangannya dengan sangat kuat. Ekspresi bocah itu yang awalnya ceria langsung berubah ketakutan.Pandangan Minnie tertuju pada sebuah mobil Mercedes Benz hitam yang terparkir di jalan, tep
Sejujurnya, Gerald sadar semua ini adalah karena keputusan yang dia ambil tanpa pertimbangan yang matang. Akhirnya menyebabkan rantai masalah yang buruk. Ketika melihat Wynn dilecehkan, secara bersamaan Gerald juga merasa sangat membenci dirinya sendiri. Darahnya seketika mendidih.“Keparat! Aku paham sekarang. Oh, jadi ini gigolo peliharaanmu, Wynn? Beraninya kau memukulku! Aku, Damien Rye tidak akan membiarkanmu hidup tenang. Lihat saja! Aku akan mengulitimu hidup-hidup!” ancam Damien pada Gerald, darah masih mengalir di wajahnya. Gerald sama sekali tidak merasakan takut pada pria garang itu. Dia seketika menerjang ke arah Damien dan mengayunkan kursi di tangannya. Dulu, Gerald telah mengalami kehidupan yang berat, itu membuatnya memiliki fisik yang cukup kuat. Damien yang tidak sempat menghindar akhirnya hanya bisa pasrah menerima pukulan bertubi-tubi dari Gerald sambil berteriak kesakitan. Dengan tenaga yang masih tersisa, akhirnya Damien bisa mencapai pintu keluar. Dia lalu ber