Sejujurnya, Gerald sadar semua ini adalah karena keputusan yang dia ambil tanpa pertimbangan yang matang. Akhirnya menyebabkan rantai masalah yang buruk. Ketika melihat Wynn dilecehkan, secara bersamaan Gerald juga merasa sangat membenci dirinya sendiri. Darahnya seketika mendidih.“Keparat! Aku paham sekarang. Oh, jadi ini gigolo peliharaanmu, Wynn? Beraninya kau memukulku! Aku, Damien Rye tidak akan membiarkanmu hidup tenang. Lihat saja! Aku akan mengulitimu hidup-hidup!” ancam Damien pada Gerald, darah masih mengalir di wajahnya. Gerald sama sekali tidak merasakan takut pada pria garang itu. Dia seketika menerjang ke arah Damien dan mengayunkan kursi di tangannya. Dulu, Gerald telah mengalami kehidupan yang berat, itu membuatnya memiliki fisik yang cukup kuat. Damien yang tidak sempat menghindar akhirnya hanya bisa pasrah menerima pukulan bertubi-tubi dari Gerald sambil berteriak kesakitan. Dengan tenaga yang masih tersisa, akhirnya Damien bisa mencapai pintu keluar. Dia lalu ber
“Ya, Tuhan, siapa yang berani cari gara-gara dengan Damie Rye? Siapapun orang itu pasti tidak akan bisa hidup tenang,” kata supir taxi sambil menyetir. Sepertinya dia tahu siapa Damien Rye.Gerald semakin bingung dan penasaran. “Siapa sebenarnya Damien Rye dan dari mana asalnya? Apakah dia lebih hebat daripada Flynn Lexington dari Mayberry Commercial Street?” tanya Gerald pada sopir taksi.Setelah memeriksa melalui kaca belakang, sepertinya Damien tidak mengikuti mereka. Gerald menghela napas lega.“Ahem... bagaimana mengatakannya, ya. Flynn Lexington memang tokoh penting di Mayberry, dia memimpin Mayberry International Inc., sementara Damien Rye berasal dari keluarga Rye, salah satu keluarga terkaya di Mayberry. Damien adalah sepupu dari Henry Rye, mantan pimpinan Rye Group. Meskipun Mayberry International Inc. menempati posisi tertinggi, perusahaan itu adalah perusahaan asing yang baru berdiri di Mayberry selama sepuluh tahun. Sedangkan Rye Group sudah berdiri selama empat puluh tah
Mall itu ramai dipadati pengunjung. Gerald berkeliling dan melihat-lihat, masih bingung memilih ponsel mana yang akan dia beli. Yang jelas, Gerald butuh yang kuat.Setelah melihat-lihat, pandangannya tertuju pada sebuah ponsel yang terlihat sangat kokoh dengan kualitas bagus. Harganya 2.830 dolar. Jelas ponsel yang sangat mahal."Nona, boleh aku melihat HP yang itu?" tanya Gerald sopan pada pelayan toko.Pelayan itu sudah mengamati Gerald yang melihat-lihat HP sejak tadi. Dari penampilan Gerald, pelayan itu menduga bahwa Gerald pasti hanya akan membeli HP yang murah. Pelayan itu sedikit terkejut ketika Gerald menunjuk HP yang paling mahal. "Maaf, pelanggan tidak diperbolehkan untuk mencoba HP tanpa membeli," jawab pelayan toko dengan nada cuek."Bahkan aku tidak boleh melihat-lihatnya dulu?" tanya Gerald lagi."Tidak boleh, itu sudah menjadi peraturan di toko kami." Tiba-tiba sekumpulan anak muda masuk ke toko itu."Margie! Kamu lagi sibuk, nggak? Aku membawa beberapa teman, mereka
"Wow! Hayward, kalian saling mengenal?" tanya pelayan toko.Hayward cukup dikenal oleh orang-orang di mall itu.Dikabarkan akan ada pembangunan besar di bagian barat pegunungan Yorknorth. Desa di mana Hayward tinggal, yaitu Desa Yorknorth akan direlokasi. Di waktu kedepan, area itu akan dibangun menjadi kawasan bisnis. Setelah cukup kaya dengan dana hasil kompensasi pembongkaran lahan, Hayward mulai aktif di kawasan itu. Dia seringkali bergonta-ganti ponsel, karena itu dia cukup dikenal oleh para karyawan toko."Oh, iya, kami cuma teman sekelas dulu ketika di SMA." Hyaward mengabaikan Gerald dan menoleh pada Margie. "Oh, iya, Margie, mana ponsel yang mau kamu rekomendasikan? Boleh aku lihat? Aku mau beli untuk teman-temanku."Tentu saja teman yang dimaksud adalah Lillian dan Sharon.Dua gadis itu sama-sama menarik hati Hayward. Jadi agar tidak ada yang iri, Hayward akan membelikan untuk keduanya. Mereka berdua seringkali berseteru dalam berbagai hal. Oleh karena itu, setelah mendengar
“Oh astaga! Apa yang barusan kamu bilang, Margie? HP ini harganya 2.830 dolar? Gila!"Di toko yang tadi, Hayward berteriak kecil karena terkejut mendengar harga yang disebut Margie, sampai-sampai teriakannya terdengar ke toko-toko sekitar.Sharon dan Lillian juga tidak kalah kaget. Harga ponsel itu benar-benar sangat mahal.Setelah mereka mencoba fitur-fiturnya, semuanya memang serba canggih. Kameranya sangat jernih. Bagi gadis-gadis cantik macam Sharon dan Lillian, fitur itulah yang paling penting.Kedua gadis itu menoleh pada Hayward, menunggu dengan penuh harap. Sementara itu, yang ditatap hanya bisa berkeringat dingin."Tidak. Ini terlalu mahal, di atas 1500 dolar satuannya dan jika dua hampir 6000 dolar. Harganya terlalu tinggi." kata Hayward sambil menyeka keringat di dahinya.Di desanya, rumah Hayward akan segera dibongkar dan dana kompensasi baru akan diterimanya sekitar dua atau tiga bulan kemudian. Saat ini, dia hanya bisa membeli barang menggunakan kartu kredit, yang baru bi
“Siapa yang setuju kalau Gerald adalah orang yang pintar akting? Hahaha! Kalau kita nggak ketemu dia hari ini, pasti dia sudah keluar masuk banyak toko dan berpura-pura mau membeli sesuatu.""Iya, aku bisa menebak. Pasti pada akhirnya dia nggak akan membeli apa-apa. Sudah banyak orang model begitu."Dua gadis itu bergantian mencemooh Gerald. "Gerald, aku harap kamu bisa lebih bijak. Kamu itu berasal dari keluarga miskin. Di masa depan, kamu juga harus memulai karir dengan lebih sulit daripada orang lain. Bahkan Hayward yang akan mendapat uang banyak saja tidak berani membeli ponsel itu, sementara kamu nekad membelinya? Ayolah, Gerald jangan halu!" ujar Sharon. Dia tidak tahan melihat tingkah Gerald."Hayward, karena kamu sudah jauh-jauh datang ke sini, aku tadi sudah coba menghubungi bosku, dia bilang kamu bisa dapat potongan harga 300 dolar. Tetapi syaratnya kamu harus membeli dua ponsel dan kamu berjanji lain waktu kamu harus membawa lebih banyak pembeli ke tokoku. Jika tidak, aku y
Sungguh tidak bisa dipercaya! Apakah Gerald habis menang lotre? Jika iya, berapa banyak yang dia dapatkan? Pertanyaan-pertanyaan itu memenuhi kepala Lilian dan Sharon. Mereka benar-benar penasaran. “Aku buru-buru. Aku sedang banyak urusan!” jawab Gerald pendek. Dia merasa tidak perlu menjawab pertanyaan Lilian. Gerald lalu pergi dan mengabaikan mereka..Saat Gerald berjalan menuju pintu keluar, dia langsung menghubungi Zack Lyle dengan ponsel barunya. Gerald menceritakan semua masalah yang sedang dia hadapi dan meminta Zack untuk datang dan menjemputnya. Zack terkejut mendengar cerita Gerald. Dia harus segera mengambil tindakan. Gerald lalu memberitahu lokasinya pada Zack dan bergegas kembali ke rumah Queta. Saat melewati jalan depan SD Schotow, tiba-tiba langkah Gerald terhenti...Di depannya, Gerald melihat sekelompok orang dengan mobil mewah sedang memblokade jalan. Di sampingnya, terlihat sebuah taksi dalam keadaan hancur dan terdengar teriakan dari tengah kerumunan. Sepertinya
Suara itu otomatis membuat semua orang terhenyak.Anak buah Damien seketika berhenti memukuli sopir taksi itu. Orang-orang menatap ke arah sumber suara. Rupanya tadi itu adalah suara Gerald. Dia tidak tahan lagi melihat sopir itu dianiaya sedemikian rupa. Dia lalu berjalan menghampiri kerumunan. “Akulah orang yang kalian cari, lepaskan sopir itu!” hardik Gerald dengan nada geram. “Ha, akhirnya kau muncul juga!” senyum sinis Damien terkembang saat melihat Gerald. Yang terjadi sebelumnya adalah, Damien menerobos masuk ke rumah Wynn bermaksud mencari wanita itu dan Gerald. Tetapi saat di tangga, Damien melihat sebuah taksi melaju pergi. Dia hanya memperhatikan taksi itu tanpa curiga apapun. Damien mengira Wynn masih ada di dalam rumah karena mobil Wynn masih terparkir di bawah. Baru kemudian dia tahu dari anak buahnya bahwa di dalam rumah tidak ada siapa-siapa. Di detik itulah Damien baru menyadari bahwa Wynn pasti pergi menggunakan taksi tadi. Sial! Tanpa membuang waktu, Damien seg