“Aku sependapat. Anak muda itu pasti sangat ketakutan, makanya dia bawa-bawa nama Tuan Zack Lyle. Tapi kenapa tidak sekalian saja dia mengaku sebagai Gerald Crawford?”“Anak muda zaman sekarang, mereka suka main-main. Apa mereka tidak tahu ada orang-orang di sini yang tidak boleh mereka usik?” Orang-orang di sana merasa prihatin. Tetapi tidak ada satupun di antara mereka yang berani melerai. Mereka bahkan tidak berani merekam kejadian itu. Saat itu, Gerald dipegangi oleh para anak buah Damien.“Hahahahaa! Pegang dia erat-erat. Aku akan pecahkan kepala anak ini!”Damien mengambil sebuah tongkat. Dia mengangkat tongkat itu tinggi-tinggi dan bersiap mengayunkannya ke arah Gerald...Wusss!!! Bruummm!!Tiba-tiba suara deru puluhan mobil mewah mendatangi tempat itu. Mobil terdepan menginjak rem mendadak dan melakukan tikungan tajam di depan orang-orang. Lalu sekelompok pria berpakaian hitam segera keluar dari mobil. Suasana semakin mencekam. Dua orang dari mereka dengan cekatan menghampir
Tempat itu menjadi bertambah ramai.Damien Rye semakin panik. Dialah yang awalnya membawa anak buahnya untuk mencari Gerald. Tetapi kini malah separoh dari Mayberry mulai dari pihak militer, pemerintah, dan para tokoh bisnis datang ke sana. Bahkan tidak terkecuali sepupunya sendiri, Henry Rye juga datang.Sementara di sisi lain, Gerald merasa tidak nyaman berada di tengah kerumunan orang. Jika dia terlalu lama di sana, bisa-bisa identitasnya akan terbongkar.Ditambah lagi, si sopir taksi masih belum sadarkan diri dan tidak ada satupun yang mempedulikannya. Kemudian Gerald menghampiri anak buah Zack dan memberi instruksi pada Flynn Lexington untuk menolong sopir itu.Mereka segera menyetir mobil menembus kerumunan orang-orang dan membawa supir taksi itu ke rumah sakit. Sisanya Gerald serahkan pada Flynn."Astaga! Mereka semua ada di sini!"Hayward dan teman-temannya akhirnya bisa meringsek di antara kerumunan orang-orang. Mereka terkesima melihat pemandangan di depan mata mereka. Lilian
Hayward kembali ke kerumunan dengan perasaan bangga."Tuan Lexington bilang padaku bahwa kita tidak boleh ada di sini, karena saat ini tempat ini cukup berbahaya. Jadi sebaiknya kita pulang," kata Hayward sambil tersenyum."Ya, ya. Kami menurut saja apa katamu, Hayward." Kerumunan orang itu segera membubarkan diri.Hayward merasakan kemenangan telak.Sementara itu, di sisi lain, Gerald sudah mengirim sopir taksi ke rumah sakit. Dia juga menyuruh Flynn untuk melindungi keluarga pria itu dan memberi mereka sejumlah uang sebagai ucapan terima kasih.Gerald berencana segera kembali ke rumah Queta setelah Flynn selesai menyelesaikan urusan supir taksi.Beberapa saat kemudian, tiba-tiba muncul notifikasi dari grup chat kelasnya. Cassandra McGregor: 'Semuanya, kumpul di Kantor Kewirausahaan Mahasiswa, Blok B, pukul tiga sore. Jangan terlambat!"Gerald tertegun sejenak. Apa yang akan mereka lakukan di Kantor Kewirausahaan? Saat sedang memikirkan hal itu, tiba-tiba ada telepon dari Harper Sull
Cara Felicity berpenampilan sekarang sudah jauh berbeda dari sebelumnya. Biasanya dia berpakaian seperti remaja yang genit, sekarang berubah menjadi lebih dewasa dan elegan. Felicity yang sudah memiliki paras cantik jadi terlihat bertambah kharismatik.Gerald terpesona.Sementara itu, Felicity sendiri tidak menyangka karirnya akan melejit secepat ini. Keberuntungan sedang berpihak padanya. Kalau bukan karena Manusia Biasa, mungkin Felicity masih bukan siapa-siapa dan tidak dikenal publik.Tetapi sekarang, semua berubah hanya dalam kurun waktu beberapa bulan. Dikagumi oleh banyak orang ternyata sangat menyenangkan.Biasanya, sekali orang memiliki pencapaian, maka kepribadian mereka juga akan sedikit banyak akan berubah. Demikian juga dengan Felicity, dia kini jadi lebih cuek dan dingin. Padahal dulu ketika ada fans yang menyapanya, Felicity akan membalas sapaan mereka dengan senyum. Kini, dengan gaya congkak dia mengabaikan mereka.Felicity membuka pintu kantor dan membiarkan mahasiswa
Benjamin dan Harper yakin bahwa orang-orang ini memang sengaja membuat masalah. Keduanya sangat geram melihat yang lain mengejek Gerald."Oh, Benjamin dan Harper, kenapa memangnya? Di hari pembukaan studio Felicity, kalian bukannya membantu malah mencari masalah!" kata beberapa mahasiswi berkomentar."Kamu!" Benjamin mulai naik darah."Sudah, sudah. Benjamin, Harper. Biar aku kerjakan," kata Gerald menengahi. Dia tidak ingin Benjamin dan Harper bertengkar dengan yang lain hanya karena masalah sepele ini. Dan Gerald pikir tidak perlu juga membalas mereka dengan mengungkapkan identitas aslinya sekarang. Lagipula apa juga yang ingin dia buktikan? Hah!Gerald lebih suka menganggap masalah besar adalah masalah kecil dan masalah kecil dia anggap tidak ada. Ini hanya persoalan sepele. Jadi dia akan membersihkan toilet sesuai yang diperintahkan.Sementara itu, Felicity melihat mereka ketika keributan itu terjadi. Tetapi ketika Gerald melewatinya, Felicity sama sekali tidak menoleh.Akhirnya j
Sangat wajar kalau Felicity merasa kaget dan penasaran. Pasalnya, dia tidak pernah menceritakan tentang hal itu bahkan kepada teman sekamarnya sekalipun. Jadi, bagaimana Gerald bisa tahu perihal amplop merah?Felicity tidak menceritakan tentang hal itu pada siapapun, kecuali pada 'Manusia Biasa'."Hah?" Gerald panik. Dia keceplosan. Dia baru ingat kalau Felicity menceritakan hal itu di akun WeChat-nya yang menyamar sebagai 'Manusia Biasa'."Itu... mmm... ehem... ketika aku menonton tayangan livemu pada suatu malam, aku melihat Jersey bicara padamu tentang amplop merah yang dia berikan secara pribadi. Jadi, ya, aku pikir dia pasti memberikan amplop itu khusus untukmu," jawab Gerald buru-buru mengarang cerita.Felicity merasa sedikit lega mendengar jawaban Gerald.Yvonne yang berdiri di samping Felicity mencibir, "Hahahaha..! Gerald, aku nggak menyangka kalau ternyata kamu menonton tayangan live Felicity juga." Yvonne menyindir.Felicity juga tidak menyangka kalau Gerald diam-diam juga m
“Felicity, kamu tenang dulu. Jelaskan semuanya ke 'Manusia Biasa'," ujar Yvonne mencoba memberi masukan."Aku naik mobil yang mana?" tiba-tiba terdengar suara Gerald yang baru keluar dari studio. Dia baru selesai bersih-bersih. Gerald melihat banyak mobil terparkir di halaman. Karena itu dia bertanya pada Yvonne."Pilih saja mobil mana yang kamu mau! Kamu nggak lihat Felicity sedang bersedih? Dasar bodoh dan nggak berguna!" jawab Yvonne tidak sabar."Yvonne, sudah jangan hiraukan dia. Bantu aku memikirkan bagaimana membalas pesan dari 'Manusia Biasa'," ujar Felicity dengan suara bergetar.Berikutnya, Felicity mulai menyusun kata-kata dan mengirimnya pada 'Manusia Biasa'.Detik kemudian, sebuah suara notifikasi terdengar. 'Ding!'Sepertinya berasal dari ponsel orang lain di dalam mobil.Felicity tertegun sejenak."Yvonne, kamu dengar itu?""Apa?""Aku nggak tahu apa ini cuma kebetulan. Aku baru saja mengirim pesan ke 'Manusia Biasa' dan langsung terdengar ada bunyi notifikasi dari sala
"Kalau memang begitu, Fel, lebih baik kamu menghubungi seniormu dan kalau perlu juga menelepon 'Manusia Biasa'," salah seorang dari mereka ikut bersuara.Felicity tertawa kecil, "Apa yang perlu aku takutkan? Aku nggak butuh siapapun! Kalau Jake berani datang ke sini, aku akan memberinya pelajaran. Kita punya teman dekat yang bahkan CEO dari tempat ini pun juga takut padanya. Ini wilayah kita!" kata Felicity dengan yakin dan nada angkuh. Gerald tercengang, 'astaga! Apa jangan-jangan identitasku sudah terbongkar?'Mereka semua menatap Felicity heran, "Siapa memangnya?""Nggak perlu membahas soal itu. Yang penting aku mau kalian tahu kalau nggak ada yang perlu kalian takutkan. Aku yang akan urus semuanya. Kalian lanjutlah bersenang-senang."Blondie dan yang lain lalu lanjut bersulang dan berpesta. Musik kembali dihidupkan.Namun tidak bagi Gerald, dia merasa cemas dan khawatir. Melihat Felicity yang terlalu keras dan arogan, dia berpikir apakah harus menghubungi pihak Exceptional Live un