Sungguh tidak bisa dipercaya! Apakah Gerald habis menang lotre? Jika iya, berapa banyak yang dia dapatkan? Pertanyaan-pertanyaan itu memenuhi kepala Lilian dan Sharon. Mereka benar-benar penasaran. “Aku buru-buru. Aku sedang banyak urusan!” jawab Gerald pendek. Dia merasa tidak perlu menjawab pertanyaan Lilian. Gerald lalu pergi dan mengabaikan mereka..Saat Gerald berjalan menuju pintu keluar, dia langsung menghubungi Zack Lyle dengan ponsel barunya. Gerald menceritakan semua masalah yang sedang dia hadapi dan meminta Zack untuk datang dan menjemputnya. Zack terkejut mendengar cerita Gerald. Dia harus segera mengambil tindakan. Gerald lalu memberitahu lokasinya pada Zack dan bergegas kembali ke rumah Queta. Saat melewati jalan depan SD Schotow, tiba-tiba langkah Gerald terhenti...Di depannya, Gerald melihat sekelompok orang dengan mobil mewah sedang memblokade jalan. Di sampingnya, terlihat sebuah taksi dalam keadaan hancur dan terdengar teriakan dari tengah kerumunan. Sepertinya
Suara itu otomatis membuat semua orang terhenyak.Anak buah Damien seketika berhenti memukuli sopir taksi itu. Orang-orang menatap ke arah sumber suara. Rupanya tadi itu adalah suara Gerald. Dia tidak tahan lagi melihat sopir itu dianiaya sedemikian rupa. Dia lalu berjalan menghampiri kerumunan. “Akulah orang yang kalian cari, lepaskan sopir itu!” hardik Gerald dengan nada geram. “Ha, akhirnya kau muncul juga!” senyum sinis Damien terkembang saat melihat Gerald. Yang terjadi sebelumnya adalah, Damien menerobos masuk ke rumah Wynn bermaksud mencari wanita itu dan Gerald. Tetapi saat di tangga, Damien melihat sebuah taksi melaju pergi. Dia hanya memperhatikan taksi itu tanpa curiga apapun. Damien mengira Wynn masih ada di dalam rumah karena mobil Wynn masih terparkir di bawah. Baru kemudian dia tahu dari anak buahnya bahwa di dalam rumah tidak ada siapa-siapa. Di detik itulah Damien baru menyadari bahwa Wynn pasti pergi menggunakan taksi tadi. Sial! Tanpa membuang waktu, Damien seg
“Aku sependapat. Anak muda itu pasti sangat ketakutan, makanya dia bawa-bawa nama Tuan Zack Lyle. Tapi kenapa tidak sekalian saja dia mengaku sebagai Gerald Crawford?”“Anak muda zaman sekarang, mereka suka main-main. Apa mereka tidak tahu ada orang-orang di sini yang tidak boleh mereka usik?” Orang-orang di sana merasa prihatin. Tetapi tidak ada satupun di antara mereka yang berani melerai. Mereka bahkan tidak berani merekam kejadian itu. Saat itu, Gerald dipegangi oleh para anak buah Damien.“Hahahahaa! Pegang dia erat-erat. Aku akan pecahkan kepala anak ini!”Damien mengambil sebuah tongkat. Dia mengangkat tongkat itu tinggi-tinggi dan bersiap mengayunkannya ke arah Gerald...Wusss!!! Bruummm!!Tiba-tiba suara deru puluhan mobil mewah mendatangi tempat itu. Mobil terdepan menginjak rem mendadak dan melakukan tikungan tajam di depan orang-orang. Lalu sekelompok pria berpakaian hitam segera keluar dari mobil. Suasana semakin mencekam. Dua orang dari mereka dengan cekatan menghampir
Tempat itu menjadi bertambah ramai.Damien Rye semakin panik. Dialah yang awalnya membawa anak buahnya untuk mencari Gerald. Tetapi kini malah separoh dari Mayberry mulai dari pihak militer, pemerintah, dan para tokoh bisnis datang ke sana. Bahkan tidak terkecuali sepupunya sendiri, Henry Rye juga datang.Sementara di sisi lain, Gerald merasa tidak nyaman berada di tengah kerumunan orang. Jika dia terlalu lama di sana, bisa-bisa identitasnya akan terbongkar.Ditambah lagi, si sopir taksi masih belum sadarkan diri dan tidak ada satupun yang mempedulikannya. Kemudian Gerald menghampiri anak buah Zack dan memberi instruksi pada Flynn Lexington untuk menolong sopir itu.Mereka segera menyetir mobil menembus kerumunan orang-orang dan membawa supir taksi itu ke rumah sakit. Sisanya Gerald serahkan pada Flynn."Astaga! Mereka semua ada di sini!"Hayward dan teman-temannya akhirnya bisa meringsek di antara kerumunan orang-orang. Mereka terkesima melihat pemandangan di depan mata mereka. Lilian
Hayward kembali ke kerumunan dengan perasaan bangga."Tuan Lexington bilang padaku bahwa kita tidak boleh ada di sini, karena saat ini tempat ini cukup berbahaya. Jadi sebaiknya kita pulang," kata Hayward sambil tersenyum."Ya, ya. Kami menurut saja apa katamu, Hayward." Kerumunan orang itu segera membubarkan diri.Hayward merasakan kemenangan telak.Sementara itu, di sisi lain, Gerald sudah mengirim sopir taksi ke rumah sakit. Dia juga menyuruh Flynn untuk melindungi keluarga pria itu dan memberi mereka sejumlah uang sebagai ucapan terima kasih.Gerald berencana segera kembali ke rumah Queta setelah Flynn selesai menyelesaikan urusan supir taksi.Beberapa saat kemudian, tiba-tiba muncul notifikasi dari grup chat kelasnya. Cassandra McGregor: 'Semuanya, kumpul di Kantor Kewirausahaan Mahasiswa, Blok B, pukul tiga sore. Jangan terlambat!"Gerald tertegun sejenak. Apa yang akan mereka lakukan di Kantor Kewirausahaan? Saat sedang memikirkan hal itu, tiba-tiba ada telepon dari Harper Sull
Cara Felicity berpenampilan sekarang sudah jauh berbeda dari sebelumnya. Biasanya dia berpakaian seperti remaja yang genit, sekarang berubah menjadi lebih dewasa dan elegan. Felicity yang sudah memiliki paras cantik jadi terlihat bertambah kharismatik.Gerald terpesona.Sementara itu, Felicity sendiri tidak menyangka karirnya akan melejit secepat ini. Keberuntungan sedang berpihak padanya. Kalau bukan karena Manusia Biasa, mungkin Felicity masih bukan siapa-siapa dan tidak dikenal publik.Tetapi sekarang, semua berubah hanya dalam kurun waktu beberapa bulan. Dikagumi oleh banyak orang ternyata sangat menyenangkan.Biasanya, sekali orang memiliki pencapaian, maka kepribadian mereka juga akan sedikit banyak akan berubah. Demikian juga dengan Felicity, dia kini jadi lebih cuek dan dingin. Padahal dulu ketika ada fans yang menyapanya, Felicity akan membalas sapaan mereka dengan senyum. Kini, dengan gaya congkak dia mengabaikan mereka.Felicity membuka pintu kantor dan membiarkan mahasiswa
Benjamin dan Harper yakin bahwa orang-orang ini memang sengaja membuat masalah. Keduanya sangat geram melihat yang lain mengejek Gerald."Oh, Benjamin dan Harper, kenapa memangnya? Di hari pembukaan studio Felicity, kalian bukannya membantu malah mencari masalah!" kata beberapa mahasiswi berkomentar."Kamu!" Benjamin mulai naik darah."Sudah, sudah. Benjamin, Harper. Biar aku kerjakan," kata Gerald menengahi. Dia tidak ingin Benjamin dan Harper bertengkar dengan yang lain hanya karena masalah sepele ini. Dan Gerald pikir tidak perlu juga membalas mereka dengan mengungkapkan identitas aslinya sekarang. Lagipula apa juga yang ingin dia buktikan? Hah!Gerald lebih suka menganggap masalah besar adalah masalah kecil dan masalah kecil dia anggap tidak ada. Ini hanya persoalan sepele. Jadi dia akan membersihkan toilet sesuai yang diperintahkan.Sementara itu, Felicity melihat mereka ketika keributan itu terjadi. Tetapi ketika Gerald melewatinya, Felicity sama sekali tidak menoleh.Akhirnya j
Sangat wajar kalau Felicity merasa kaget dan penasaran. Pasalnya, dia tidak pernah menceritakan tentang hal itu bahkan kepada teman sekamarnya sekalipun. Jadi, bagaimana Gerald bisa tahu perihal amplop merah?Felicity tidak menceritakan tentang hal itu pada siapapun, kecuali pada 'Manusia Biasa'."Hah?" Gerald panik. Dia keceplosan. Dia baru ingat kalau Felicity menceritakan hal itu di akun WeChat-nya yang menyamar sebagai 'Manusia Biasa'."Itu... mmm... ehem... ketika aku menonton tayangan livemu pada suatu malam, aku melihat Jersey bicara padamu tentang amplop merah yang dia berikan secara pribadi. Jadi, ya, aku pikir dia pasti memberikan amplop itu khusus untukmu," jawab Gerald buru-buru mengarang cerita.Felicity merasa sedikit lega mendengar jawaban Gerald.Yvonne yang berdiri di samping Felicity mencibir, "Hahahaha..! Gerald, aku nggak menyangka kalau ternyata kamu menonton tayangan live Felicity juga." Yvonne menyindir.Felicity juga tidak menyangka kalau Gerald diam-diam juga m