”1902! Ini dia kamarnya!” ketika Hayley melihat nomor yang tertera di pintu kamar, dia segera membukanya. “Jacelyn, kami datang!”“Hayley, Alice, aah kalian ada di sini!” seru Jacelyn sambil makan pisang. Dia sangat senang melihat Alice dan teman-teman lainnya datang. Berikutnya, mereka mulai menanyakan kondisi Jacelyn. “Apa? Jadi Gerald yang menyelamatkanmu? Lalu sekarang dia di mana?” tanya Alice sambil berdiri saking terkejutnya. Setelah Alice kembali ke asramanya kemarin, dia tidak berpikir lagi soal Silas atau yang lain. Yang dia pikirkan justru Gerald. Alice sangat khawatir dan cemas, bagaimana jika Gerald memang benar-benar Tuan Crawford?Sejujurnya, saat itu Alice ingin sekali menuju asrama Gerald dan meminta maaf. Dia mau memperbaiki keadaan dan memperlakukan Gerald dengan baik di masa depan. Alice benar-benar ingin mengungkapkan penyesalannya pada Gerald. Tetapi, setelah berpikir ulang, Alice menjadi ragu lagi. Bagaimana kalau Gerald bukan Tuan Crawford? Ah! Pria itu b
Gerald tidak memegang ponselnya dengan erat, benda itu seketika jatuh ke tanah dan pecah. Padahal dia sudah memiliki ponsel itu selama sekitar tiga tahun dan tidak pernah berencana menggantinya. Gerald memunguti kepingan ponselnya di tanah dengan perasaan kecewa."Ah, saya minta maaf! Saya sungguh minta maaf, saya tidak sengaja. Saya akan ganti ponsel Anda." kata wanita itu panik.Gerald tersenyum kecil sambil masih berjongkok mengambil ponselnya, "Tidak apa-apa. Saya akan bawa ke tempat servis barangkali masih bisa diperbaiki... Eh?" Gerald terkejut melihat wanita di depannya."Kamu!""Lho, kamu!"Mereka berdua menunjuk bersamaan.Wanita di depan Gerald berusia sekitar tiga puluh tahun. Dia memiliki rambut panjang, kulit cerah, dengan pakaian rapi.Di samping wanita itu ada seorang anak perempuan berusia sekitar lima tahun dengan rambut digulung rapi.Mereka berdua adalah ibu dan anak. Anak kecil itu pernah diselamatkan oleh Gerald, dia hampir tenggelam di sungai tempo hari.Saat itu,
“Apakah Anda manajer di sini, Nyonya Thornton?” tanya Gerald mengungkapkan rasa ingin tahunya. Gerald dapat menduga bahwa Wynn bukan wanita biasa. “Kenapa memangnya?” tanya Wynn sambil melihat Gerald dari kaca spion. “Oh, iya, kamu tidak perlu memanggilku dengan sebutan Nyonya, rasanya aku seperti sangat tua. Usia kita hanya terpaut sepuluh tahun, jadi panggil namaku saja.”“Baiklah, saya tidak akan memanggil Anda dengan sebutan Nyonya Thornton lagi.” Gerald mengangguk paham. “Pppftt... hahahahaha!” Wynn tertawa mendengar jawaban Gerald. Gerald awalnya berniat mau bertanya soal Wynn dan keluarganya karena ada sesuatu yang mengganjal di benak Gerald—nama belakang Minnie adalah Thornton, itu membuat Gerald bertanya-tanya apakah Wynn membesarkan anak itu sendirian. Tetapi setelah dipikir-pikir lagi, sepertinya hal itu terlalu personal. Gerald mengurungkan niatnya. Wynn lalu menghentikan mobilnya di sebuah supermarket searah jalan pulang dan keluar dari sana dengan beberapa tas besar b
Sejak kapan dia dianggap menjadi orang paling jahat di Mayberry?"Mm... Ya tentu saja aku pernah mendengar namanya. Tapi selama ini yang aku tahu dia adalah orang baik," jawab Gerald dengan wajah memerah."Apa yang kamu maksud baik? Apa kamu tidak jauh jejak kinerja bisnisnya? Beberapa saat yang lalu, Gerald menginvestasikan modal dalam jumlah besar ke perusahaan besar di Mayberry. Itu mungkin seperti pamer kekuasaan, yang pada akhirnya justru merugikan bisnis yang lain. Perusahaan yang menerima suntikan dana otomatis mengalami peningkatan yang pesat dan mengacaukan keseimbangan di dalam komunitas bisnis. Tentu saja, hal ini menjadi tantangan besar bagi perusahaan di kelas dua dan tiga seperti kami. Dengan kata lain, banyak orang di komunitas bisnis membencinya setengah mati."Setelah Wynn selesai memberikan penjelasan, Gerald meletakkan alat makan dan mengusap hidungnya.Tentu saja Gerald paham betul soal investasi besar yang dimaksud oleh Wynn. Itu adalah ketika Gerald mewakili kakak
Sekarang, perempuan sukses mana yang tidak punya pria di baliknya? Entah kenapa, Gerald merasa ingin membantu Wynn. Bukan hanya karena kesan yang dibangun wanita itu, tetapi juga karena Minnie, gadis kecil yang mulai dia sukai. Mungkin karena Gerald pernah menyelamatkan Minnie, akhirnya muncul insting kebapakan setiap kali Gerald bersama bocah manis itu.Tetapi rupanya keadaan lebih rumit dari yang dia bayangkan.Wynn mungkin saja tidak membutuhkan bantuan siapapun. Tapi kenapa tadi Minnie mengatakan bahwa ada pria yang selalu datang ke rumah mereka?Ah, itu semua kan urusan pribadi seseorang. Gerald tidak ingin terlalu banyak ikut campur.Setelah Gerald selesai membelikan mainan untuk Minnie, mereka segera keluar dari toko. Saat di luar toko, Gerald dikejutkan oleh Minnie yang tiba-tiba mencengkeram tangannya dengan sangat kuat. Ekspresi bocah itu yang awalnya ceria langsung berubah ketakutan.Pandangan Minnie tertuju pada sebuah mobil Mercedes Benz hitam yang terparkir di jalan, tep
Sejujurnya, Gerald sadar semua ini adalah karena keputusan yang dia ambil tanpa pertimbangan yang matang. Akhirnya menyebabkan rantai masalah yang buruk. Ketika melihat Wynn dilecehkan, secara bersamaan Gerald juga merasa sangat membenci dirinya sendiri. Darahnya seketika mendidih.“Keparat! Aku paham sekarang. Oh, jadi ini gigolo peliharaanmu, Wynn? Beraninya kau memukulku! Aku, Damien Rye tidak akan membiarkanmu hidup tenang. Lihat saja! Aku akan mengulitimu hidup-hidup!” ancam Damien pada Gerald, darah masih mengalir di wajahnya. Gerald sama sekali tidak merasakan takut pada pria garang itu. Dia seketika menerjang ke arah Damien dan mengayunkan kursi di tangannya. Dulu, Gerald telah mengalami kehidupan yang berat, itu membuatnya memiliki fisik yang cukup kuat. Damien yang tidak sempat menghindar akhirnya hanya bisa pasrah menerima pukulan bertubi-tubi dari Gerald sambil berteriak kesakitan. Dengan tenaga yang masih tersisa, akhirnya Damien bisa mencapai pintu keluar. Dia lalu ber
“Ya, Tuhan, siapa yang berani cari gara-gara dengan Damie Rye? Siapapun orang itu pasti tidak akan bisa hidup tenang,” kata supir taxi sambil menyetir. Sepertinya dia tahu siapa Damien Rye.Gerald semakin bingung dan penasaran. “Siapa sebenarnya Damien Rye dan dari mana asalnya? Apakah dia lebih hebat daripada Flynn Lexington dari Mayberry Commercial Street?” tanya Gerald pada sopir taksi.Setelah memeriksa melalui kaca belakang, sepertinya Damien tidak mengikuti mereka. Gerald menghela napas lega.“Ahem... bagaimana mengatakannya, ya. Flynn Lexington memang tokoh penting di Mayberry, dia memimpin Mayberry International Inc., sementara Damien Rye berasal dari keluarga Rye, salah satu keluarga terkaya di Mayberry. Damien adalah sepupu dari Henry Rye, mantan pimpinan Rye Group. Meskipun Mayberry International Inc. menempati posisi tertinggi, perusahaan itu adalah perusahaan asing yang baru berdiri di Mayberry selama sepuluh tahun. Sedangkan Rye Group sudah berdiri selama empat puluh tah
Mall itu ramai dipadati pengunjung. Gerald berkeliling dan melihat-lihat, masih bingung memilih ponsel mana yang akan dia beli. Yang jelas, Gerald butuh yang kuat.Setelah melihat-lihat, pandangannya tertuju pada sebuah ponsel yang terlihat sangat kokoh dengan kualitas bagus. Harganya 2.830 dolar. Jelas ponsel yang sangat mahal."Nona, boleh aku melihat HP yang itu?" tanya Gerald sopan pada pelayan toko.Pelayan itu sudah mengamati Gerald yang melihat-lihat HP sejak tadi. Dari penampilan Gerald, pelayan itu menduga bahwa Gerald pasti hanya akan membeli HP yang murah. Pelayan itu sedikit terkejut ketika Gerald menunjuk HP yang paling mahal. "Maaf, pelanggan tidak diperbolehkan untuk mencoba HP tanpa membeli," jawab pelayan toko dengan nada cuek."Bahkan aku tidak boleh melihat-lihatnya dulu?" tanya Gerald lagi."Tidak boleh, itu sudah menjadi peraturan di toko kami." Tiba-tiba sekumpulan anak muda masuk ke toko itu."Margie! Kamu lagi sibuk, nggak? Aku membawa beberapa teman, mereka