Share

Bab. 155

Rayn tidak bisa mengatakan apapun dan seolah ada gejolak yang besar di dadanya. Warna darah di wajahnya memudar dan terlihat sangat tidak enak dipandang. Dia terhuyung ke belakang. Seluruh dirinya sekarang tampak begitu bodoh. Hans mengenal Rayn selama bertahun-tahun. Rayn selalu saja berada di atas, begitu arogan dan sombong.

Ini adalah pertama kalinya Hans melihat Rayn yang begitu menyedihkan dan kehilangan kendali diri. Satu-satunya orang yang bisa membuat Rayn lepas kendali hanyalah Areum seorang. Rayn bahkan tidak tahu kapan dan bagaimana dirinya bisa meninggalkan bangsal itu.

Satu tangannya memegang dinding untuk menompang dirinya. Napas di dadanya terasa sangat sesak.

Di suatu sudut di dadanya seolah telah kehilangan sesuatu sehingga membuatnya dirinya merasa sakit tak ada hentinya. Sakit semacam itu membuatnya merasakan sakit sampai bahkan tidak bisa bernapas.

Rayn mengepalkan tangannya dengan erat dan berusaha tetap tenang. Kemudian, dia berjalan dengan langkah berat mas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status