Share

Merindukan Sosok Seorang Ibu

“Tidak!”

“Kamu kenapa, Yonna? Kamu mengejutkan saya saja,” ujar Tuan Roy dengan wajah yang bingung sekaligus panik.

Aku langsung membuang wajah ke samping, Tuan Roy terlihat semakin penasaran.

Tuan Roy memegang pundakku. “Hey,”

Aku langsung menepis tangannya. “Jangan sentuh saya, Tuan.”

Tuan Roy berdecak. “Ada apa, sih! Tiba-tiba kamu sangat aneh, bukankah barusan kamu baik-baik saja, Yonna? Mengapa sekarang berubah seperti ini. Katakan jika saya ada salah,”

Aku tetap diam, ini aku lakukan karena mengingat kejadian semalam ketika Tuan Roy memelukku, dan yang paling menyakitkannya adalah ketika ia mengatakan bahwa, ia merindukan kekasihnya.

“Yonna!” Bentaknya.

Aku tidak tahan lagi, aku langsung mengatakan yang sebenarnya.

“Tuan masih ingat kejadian semalam? Saya yakin Tuan tidak lupa bukan?”

Terlihat Tuan Roy mencoba mengingat sesua

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status