Share

Lapar

“Bang, Bang,”

Roy mengusap usap wajahnya. “Ada apa, Rey? Kamu ini mengganggu tidurku saja,” ucap Roy merasa sedikit kesal.

Rey berdecak. “Yaelah, Bang. Memangnya kamu enggak, lapar?” Tanya Rey bingung.

Roy langsung memegangi perutnya yang terasa keroncongan. “Eh, lapar sih, memangnya kita mau ngapain?”

“Mau menari,” ucap Rey sambil bercanda.

“Serius, Rey.”

“Ya mau makan lah, Bang. Kok aneh,” ucap Rey.

“Ya enggak aneh, yang aku mau tanyakan ini, memangnya ada rumah makan?”

Rey menunjuk ke depan mobilnya. “Tuh baca, jelas-jelas itu bacaannya Rumah Makan.”

Mata Roy melotot. “Ini enggak mimpi kan, Rey.”

“Mimpi,” ucap Rey kesal.

“Akh! Serius.”

“Plaakkkkk....”

Roy berteriak ketika sebuah tamparan mendarat di pipi sebelah kanannya itu. &l

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status