"Baik!"Tak lama kemudian, Qadir yang terikat seperti mumi ditendang ke bangsal oleh para tentara."Cepat bicara!"Ekspresi Bayangan benar-benar suram. Dia meninju Qadir dua kali hingga rahangnya bergeser. Qadir memuntahkan seteguk darah dan giginya yang copot berjatuhan ke lantai."Racun macam apa yang kamu beri sama Raja Serigala? Mana penawarnya?" teriak Bayangan."Hahaha!"Qadir membalas tatapan beringas Bayangan, lalu melirik Teguh yang terbaring di ranjang sambil tersenyum puas. "Raja Serigala yang perkasa dan nggak terkalahkan seumur hidupnya, bahkan dianggap sebagai pahlawan Serenara.""Sekarang ...""Dia berhasil kukalahin!" seru Qadir."Hahaha!""Luar biasa!""Hebat!"Setelah berhasil mengalahkan Raja Serigala, pantas jika Qadir merasa sebangga itu.Saking marahnya, Bayangan menarik pisau dari pinggang dan menempelkannya ke leher Qadir. "Kuberi satu kesempatan lagi. Mana penawar racunnya?""Penawar racun?"Qadir menyeringai. Dia masih sanggup tersenyum bahagia meski darah men
"Raja Serigala nggak mau menemuimu."Bayangan menyampaikan ucapan Teguh secara terus terang. "Dia ... memintamu kembali ke Kota Senggigi secepatnya.""Nggak mau!"Ekspresi Rina berubah pahit. "Komandan Hitam, izinin aku ketemu Raja Serigala lagi," ucapnya dengan nada memohon."Dia terluka.""Dia butuh aku.""Aku bisa merawatnya!"Bayangan mengerutkan dahi sambil berkata dengan tegas, "Nona Rina, Raja Serigala nggak mau ketemu kamu sekarang.""Sebaiknya kamu pulang aja.""Jangan bikin gaduh di sini."Jika bukan karena Rina, Raja Serigala tidak akan mengalami keadaan seperti sekarang.Andai orang di hadapannya bukan Rina, Bayangan sudah tidak tahan untuk memukulnya.Dengan kata lain, dia sudah bersikap cukup lembut."Nggak!"Rina pantang menyerah, dia langsung berlari melewati Bayangan untuk menuju bangsal Teguh."Rina, berhenti!"Sesampainya di depan pintu bangsal, seseorang menghentikan langkahnya.Orang itu adalah Shinta!Shinta menatap Rina dengan tatapan dingin sambil berkata, "Tegu
Rina terus menangis sampai matanya sembap.Shinta menoleh ke arah Bayangan di belakangnya. "Bayangan, bawa dia pergi!"Bayangan agak tidak tega melihat Rina yang menangis tersedu-sedu, tetapi dia tetap menggandeng lengan wanita itu keluar.Melihat ekspresi Rina yang tampak menyedihkan, Shinta merasa agak kasihan, sebelum berbalik ke bangsal Teguh."Teguh ..."Sewaktu melihat Teguh terbaring di ranjang mengingatkan Shinta akan aksinya sebelumnya.Betapa perkasanya Teguh.Kehebatannya tidak tertandingi.Namun, sekarang ...Shinta tidak kuasa menahan rasa perih dalam hatinya. "Gimana keadaanmu ... "Teguh menyela sebelum Shinta selesai bicara."Aku baik-baik aja, kok.""Makasih sudah bantu mengatasi masalah. Tapi di sini adalah pusat pertempuran, buruan pergi dari sini," ucap Teguh dengan tenang."Pergi dari sini?"Shinta tertegun sejenak, merasa tidak rela sekaligus kecewa. "Aku sudah jadi istrimu, tapi kamu malah mengusirku ... ""Aku nggak mau pergi!"Shinta menggenggam tangan Teguh. "
Hari terus berlalu."Aku nggak bisa gini terus."Meski Teguh tidak bisa menggerakkan kaki dan tangannya, otaknya tidak berhenti bergerak.Setelah berpikir keras cukup lama, dia berkata pada Bayangan, "Panggilin Delapan Senapati ke sini buat pertemuan darurat nanti malam."Saat ini perbatasan Kerajaan Barat makin maju setiap harinya.Jika terus dibiarkan, Tentara Sekutu Barat akan menduduki wilayah luar dan Serenara akan sangat dirugikan dalam pertempuran penentu nanti."Baik!"Bayangan langsung pergi untuk mengatur pertemuan.Malamnya ...Lampu di salah satu bangsal Rumah Sakit Pusat Pasukan Serigala menyala terang."Raja Serigala!""Yang Mulia Raja Serigala!""Raja Serigala, bagaimana keadaan Anda?""Yang Mulia Raja Serigala ..."Para Delapan Senapati merupakan orang-orang tangguh.Namun, di depan Teguh mereka adalah adik, bawahan, dan murid yang dibesarkan, dipimpin, dan dididik olehnya!Mereka semua telah menerima bimbingan dan bantuan Teguh.Itu sebabnya, mereka menghormatinya sepe
"Apa?""Raja Serigala, Raja Serigala, dia ...""Nggak mungkin, ini mustahil!""Pasukan Serigala bakal musnah, Serenara bakal takluk."Para senapati kehilangan pemimpin mereka, mereka tidak tahu harus apa.Kemudian ...Semua orang berduka.Kesedihan melanda negeri.Entah sampai berapa lama.Bayangan menatap para senapati. Meski ingin menangis, dia tetap meyakinkan mereka dengan tegar. "Senapati sekalian, urusan Raja Serigala yang belum selesai jadi tanggung jawab kita sekarang.""Terusin langkah Raja Serigala dan kalahin musuh!""Terusin langkah Raja Serigala dan kalahin musuh!""Pantang menyerah demi Serenara ..."Para senapati berseru sambil menyatukan tangan.Keesokan harinya ...Kabar sedahsyat puting beliung dari wilayah Perbatasan Barat menyebar ke seluruh dunia.Raja Serigala Teguh Laksmana.Tulang punggung Serenara dan pemersatu bangsa.Dahulu pernah menumpas tentara Kerajaan Barat hingga dijuluki "Cambuk Dewa".Idaman bagi banyak wanita.Teladan bagi banyak pria.Sekarang sudah
Begitu pesawat khusus mereka mendarat, Dewa Perang Kedua bersama rombongannya menuju markas Pasukan Serigala.Pasukan Serigala yang terdiri dari seratus ribu tentara tidak mengucapkan sepatah kata pun.Mereka mengenakan ikat kepala berwarna putih.Ada yang matanya merah dan sembap.Ada yang tampak sangat terpukul.Ada pula yang tatapannya hampa.Kelihatannya mereka mengalami kesedihan yang sangat mendalam.Dewa Perang Kedua tidak mau terkecoh dengan kesedihan mereka, jadi dia langsung menuju aula Raja Serigala."Komandan Hitam.""Delapan Senapati."Meski Dewa Perang Kedua sangat senang dengan kematian Raja Serigala, dia tidak berani menunjukkan kegembiraannya, jadi dia hanya berpura-pura sedih. "Kaisar sudah dengar tentang kematian Raja Serigala dan memintaku kemari untuk menyampaikan belasungkawa."Bayangan mengangguk dengan ekspresi datar.Wajah Delapan Senapati pun tampak muram.Reaksi mereka makin meyakinkan Dewa Perang Kedua.Namun, dia masih belum puas jika belum melihat mayat Te
Jalur Gerbang Naga.Setelah mendengar kabar kematian Teguh, Raja Kertanegara dan yang lain berkumpul untuk membahasnya."Teguh itu licik dan cerdik, kita nggak boleh lengah.""Teguh memang banyak akal. Mengingat segala trik sebelumnya, kurasa kematiannya kali ini cuma jebakan buat mancing tentara kita dalam perangkapnya.""Teguh bakal lakuin apa pun demi kemenangan. Pura-pura mati pasti bagian dari rencananya!""..."Hampir semua kepala negara berkesimpulan bahwa Teguh memalsukan kematian untuk menjebak mereka.Ini pasti trik Teguh lainnya."Lapor!"Seorang jenderal berlari menghampiri mereka dengan antusias. "Yang Mulia, Dewa Perang Kedua dari Serenara mengirim seseorang untuk membawakan benda ini. Dia berpesan agar saya menyerahkannya langsung pada Anda."Dewa Perang Kedua?Raja Kertanegara dan para pemimpin negara tertegun.Jenderal itu menyerahkan sebuah pena perekam suara.Raja Kertanegara memicingkan mata, lalu memutar isi perekam.Tak lama kemudian, terdengar percakapan antara D
Tedja membanting semua barang yang dilihatnya ke lantai saking murkanya."Yang Mulia ..."Dewa Perang Kedua menunggu sampai Tedja selesai melampiaskan kemarahannya, sebelum mendekatinya. "Jalur-jalur di wilayah Perbatasan Barat memang berbahaya. Tempat itu menguntungkan tentara Pasukan Serigala sehingga Tentara Sekutu Barat mengalami kesulitan," jelasnya dengan nada pasrah."Aku punya rencana, tapi tentara Pasukan Serigala bakal lenyap dalam sekejap mata."Setelah mengatakannya ...Dewa Perang Kedua memicingkan mata, menampakkan kilatan yang menyeramkan."Buruan bilang!" desak Tedja tidak sabar."Yang Mulia.""Anda hanya perlu memerintahkan Pasukan Serigala untuk menyerang secara frontal untuk membalas kematian Raja Serigala," usul Dewa Perang Kedua sambil tersenyum licik.Mata Tedja seketika berbinar.Benar!Pasukan Serigala hanya dapat mengandalkan medan perang dan sarana pertahanan yang ada untuk mempersulit Tentara Sekutu Barat.Selama Pasukan Serigala meninggalkan persembunyian me