"Teguh, maafin aku.""Aku tahu sifat keras kepalaku telah menyebabkan masalah besar bagimu dan Pasukan Serigala."Rina memandang Teguh dengan berlinang air mata dan bicara dengan suara serak.Wajah Teguh tetap tenang. "Aku adalah Raja Serigala. Siapa pun rakyat Serenara yang tertimpa masalah bakal kuselamatkan tanpa ragu."Rina terdiam.Benarkah hanya karena itu?Rina tidak yakin."Teguh ..."Mata jernih Rina memantulkan bayangan Teguh. "Kenapa kamu nggak ungkap identitasmu dari awal atau saat aku salah paham tentangmu?"Teguh tetap tenang dan bertanya dengan nada datar, "Apa yang mau kamu katakan?""Aku ... "Rina menarik napas dalam-dalam. Matanya yang berkilauan memancarkan tekad yang kuat. "Sejak pertama kita bertemu, kamu nggak pernah jujur padaku.""Justru karena itu aku sering salah paham tentangmu.""Aku kecewa.""Jadi, aku ingin kamu kasih aku kesempatan kedua.""Kali ini, aku pasti bakal mencintaimu dengan sepenuh hati. Seperti katamu, dari senja yang muncul di langit barat
Panglima Qadir dan para pengawalnya bersukacita.Raja serigala yang terus melarikan diri menandakan bahwa keadaannya cukup parah sampai tidak bisa bertarung.Cukup ikuti jejaknya dengan cermat, maka mereka pasti akan menangkap Raja Serigala.Dapat menangkap Raja Serigala adalah pencapaian terhebat yang bahkan tidak berani dipikirkan oleh orang biasa.Oleh karena itu, mereka berteriak-teriak dengan semangat.Dalam gua yang kosong, suara dapat menggema dari jarak yang jauh.Rina yang mendengar teriakan para pengejar menjadi ketakutan dan panik. Namun, struktur gua yang kompleks juga menyulitkan pelariannya."Jalan ini ..."Setelah melalui beberapa gua, Rina merasa tersesat.Di sisi lain, Teguh tetap tenang. Dia memilih salah satu gua, lalu masuk dengan mantap."Teguh ..."Rina yang masih terengah-engah bertanya dengan penasaran, "Gimana caramu pilih gua yang dimasuki?""Aku pilih berdasar embusan angin. Di mana angin berembus, di situ pasti terhubung sama jalan keluar," jelas Teguh.Rina
Ketiga pengawal Qadir saling berpandangan, lalu tertawa terbahak-bahak. "Kukira Raja Serigala Serenara itu bernyali, ternyata pengecut!""Raja Serigala bisa kehabisan tenaga, ya? Bukannya dia orang terhebat sedunia?""Menurutku itu cuma berlebihan, Raja Serigala juga cuma manusia biasa!"Mereka asyik mencemooh.Meskipun tidak menurunkan senjatanya, kewaspadaan mereka setidaknya menurun."Toro.""Tinggal di sini dan awasi dia. Tunggu pasukan utama datang buat bawa dia kembali.""Asalkan kita bisa menangkap wanita ini, Raja Serigala pasti bakal muncul.""Aku dan Kala bakal lanjut mengejar."Orang yang tampak seperti pemimpin memerintahkan."Baik!""Nggak masalah."Keduanya menjawab secara bersamaan.Pemimpin dan Kala segera berlari lebih jauh ke dalam gua.Toro yang ditinggal mengawasi Rina meletakkan senjatanya untuk beristirahat sejenak.Dengan senapan yang dibawanya, dia tidak takut Rina akan melarikan diri."Syut!""Syut ..."Tiba-tiba dua jarum perak melesat dari kegelapan.Sebelum
"Syut ..."Sebelum para pengejar dapat menemukan Rina, Teguh sudah menyerang terlebih dahulu.Dia melesat dari kegelapan sambil melempar jarum-jarum perak dan dalam sekejap membunuh beberapa orang terdepan.Namun, tindakannya sama dengan menusuk sarang lebah."Di sini!""Itu Raja Serigala!""Buruan tangkap dia!""Sialan, jangan sampai dia kabur!""Tangkap hidup-hidup, dia sudah lemah!"Begitu para pengejar yang tersisa mendengar kegaduhan, mereka bergegas mengejar Teguh.Untungnya mereka tidak langsung menembakkan senjata api. Jika tidak, mungkin Teguh bisa mati mengingat keadaannya saat ini."Brak!""Wus!""Buk!"Meskipun Teguh sudah hampir kehabisan tenaga.Dia masih mempertahankan kehebatan yang tidak tertandingi di hadapan para pengawal Qadir.Namun, gerakannya makin lamban dan kekuatannya melemah.Melihat Teguh telah menjatuhkan tujuh atau delapan pengawal berturut-turut, Panglima Qadir yang memimpin dari belakang gelisah."Huh ..."Dia mendengus dingin sambil menatap Teguh dalam-
Tap, tap, tap!Para tentara Pasukan Serigala segera mengejar.Suara tembakan bersahut-sahutan.Begitu pula jeritan yang tidak henti-hentinya."Raja Serigala!"Bayangan berlari mendatangi Teguh.Teguh membuka mata. Ekspresinya terlihat lega, sebelum akhirnya kehilangan kesadaran."Raja Serigala!""Yang Mulia!""Yang Mulia Raja Serigala!"Para tentara yang melihatnya seketika panik.Bayangan langsung memerintahkan. "Kalian kejar Panglima Qadir. Biar aku yang bawa Raja Serigala kembali!" serunya....Di Kota Sedayu.Bayangan terus mengamati kondisi Teguh sepanjang perjalanan.Keadaan Teguh kelihatan makin buruk. Bayangan bahkan dapat melihat energi hitam yang menyebar pada wajah Teguh, jadi dia melarikan Teguh ke Rumah Sakit Pusat Pasukan Serigala secepat mungkin."Cepat panggil Direktur Chiran kemari!"Bayangan berseru lantang setibanya di depan pintu rumah sakit militer itu.Direktur Chiran yang bernama lengkap Chiran Sasmita adalah dokter genius terbaik di Rumah Sakit Pusat Pasukan Ser
"Baik!"Tak lama kemudian, Qadir yang terikat seperti mumi ditendang ke bangsal oleh para tentara."Cepat bicara!"Ekspresi Bayangan benar-benar suram. Dia meninju Qadir dua kali hingga rahangnya bergeser. Qadir memuntahkan seteguk darah dan giginya yang copot berjatuhan ke lantai."Racun macam apa yang kamu beri sama Raja Serigala? Mana penawarnya?" teriak Bayangan."Hahaha!"Qadir membalas tatapan beringas Bayangan, lalu melirik Teguh yang terbaring di ranjang sambil tersenyum puas. "Raja Serigala yang perkasa dan nggak terkalahkan seumur hidupnya, bahkan dianggap sebagai pahlawan Serenara.""Sekarang ...""Dia berhasil kukalahin!" seru Qadir."Hahaha!""Luar biasa!""Hebat!"Setelah berhasil mengalahkan Raja Serigala, pantas jika Qadir merasa sebangga itu.Saking marahnya, Bayangan menarik pisau dari pinggang dan menempelkannya ke leher Qadir. "Kuberi satu kesempatan lagi. Mana penawar racunnya?""Penawar racun?"Qadir menyeringai. Dia masih sanggup tersenyum bahagia meski darah men
"Raja Serigala nggak mau menemuimu."Bayangan menyampaikan ucapan Teguh secara terus terang. "Dia ... memintamu kembali ke Kota Senggigi secepatnya.""Nggak mau!"Ekspresi Rina berubah pahit. "Komandan Hitam, izinin aku ketemu Raja Serigala lagi," ucapnya dengan nada memohon."Dia terluka.""Dia butuh aku.""Aku bisa merawatnya!"Bayangan mengerutkan dahi sambil berkata dengan tegas, "Nona Rina, Raja Serigala nggak mau ketemu kamu sekarang.""Sebaiknya kamu pulang aja.""Jangan bikin gaduh di sini."Jika bukan karena Rina, Raja Serigala tidak akan mengalami keadaan seperti sekarang.Andai orang di hadapannya bukan Rina, Bayangan sudah tidak tahan untuk memukulnya.Dengan kata lain, dia sudah bersikap cukup lembut."Nggak!"Rina pantang menyerah, dia langsung berlari melewati Bayangan untuk menuju bangsal Teguh."Rina, berhenti!"Sesampainya di depan pintu bangsal, seseorang menghentikan langkahnya.Orang itu adalah Shinta!Shinta menatap Rina dengan tatapan dingin sambil berkata, "Tegu
Rina terus menangis sampai matanya sembap.Shinta menoleh ke arah Bayangan di belakangnya. "Bayangan, bawa dia pergi!"Bayangan agak tidak tega melihat Rina yang menangis tersedu-sedu, tetapi dia tetap menggandeng lengan wanita itu keluar.Melihat ekspresi Rina yang tampak menyedihkan, Shinta merasa agak kasihan, sebelum berbalik ke bangsal Teguh."Teguh ..."Sewaktu melihat Teguh terbaring di ranjang mengingatkan Shinta akan aksinya sebelumnya.Betapa perkasanya Teguh.Kehebatannya tidak tertandingi.Namun, sekarang ...Shinta tidak kuasa menahan rasa perih dalam hatinya. "Gimana keadaanmu ... "Teguh menyela sebelum Shinta selesai bicara."Aku baik-baik aja, kok.""Makasih sudah bantu mengatasi masalah. Tapi di sini adalah pusat pertempuran, buruan pergi dari sini," ucap Teguh dengan tenang."Pergi dari sini?"Shinta tertegun sejenak, merasa tidak rela sekaligus kecewa. "Aku sudah jadi istrimu, tapi kamu malah mengusirku ... ""Aku nggak mau pergi!"Shinta menggenggam tangan Teguh. "