"Aku memanggilmu kemari soalnya aku mau kamu pergi dengan Daniel ke lokasi untuk memeriksa situasinya.""Aku akan pergi ke pemerintah kota untuk diskusi dengan departemen terkait soal langkah yang harus diambil."Setelah selesai menjelaskan.Rina mengambil tasnya dan pergi bersama Sarah.Teguh juga berangkat bersama Daniel menuju lokasi Menara Jayandara."Pak Teguh!""Pak Teguh, kami dengar proyek Menara Jayandara akan dibongkar?""Pak Teguh, apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa tiba-tiba harus dibongkar ...""Pak Teguh ..."Para tentara yang selama ini membantu tanpa pamrih sudah berkumpul di sini. Setelah mendapati kehadiran Teguh, mereka segera mendekatinya dan menanyakan situasi."Nggak akan dibongkar!"Teguh menatap wajah-wajah tulus mereka, para tentara yang enggan luput berkontribusi meski sudah kesulitan untuk berjalan dengan baik. Dia berjanji penuh keseriusan, "Kalian bisa percaya padaku. Selama aku, Teguh Laksmana, ada di sini, proyek Menara Jayandara nggak akan dibongkar!"M
"Berani-beraninya berlagak di depanku ...""Kalian perlu dihajar dulu baru mau menurut, ya?"Setelah selesai bicara, para pengawal di belakangnya langsung maju satu per satu.Meski kembali disudutkan, para tentara ini makin membulatkan tekad dan sikap mereka tampak makin tak gentar."Sialan."Satu sirat jahat melintas di wajah Jyan. Dia siap memerintahkan pengawalnya untuk bertindak.Para pengawalnya pun maju satu langkah ke depan.Orang-orang ini ...Masing-masing dari mereka bernapas terengah-engah dan wajah mereka diselimuti kekuatan besar. Jelas, mereka semua ahli seni bela diri.Namun, tentara-tentara ini telah melalui medan darah dan kematian. Mereka sama sekali tidak gentar. Kedua belah pihak saling berhadapan dan perang besar sudah hampir meletus saat itu juga."Tunggu."Teguh maju ke depan, menatap langsung pada kedua mata Jyan dan berkata, "Aku nggak peduli kamu anak mana, tapi proyek Menara Jayandara saat ini ada di tangan Grup Jagaraga. Kamu nggak punya tempat untuk berlaga
Jyan sudah terbiasa untuk bertingkah semaunya sejak kecil.Jangankan dipukuli, sebatas ada seseorang yang menatapnya dengan tajam, dia akan mengorek kedua bola mata orang itu.Sekarang, Teguh sampai menghajarnya ..."Sialan, mati kamu!""Bukan cuma kamu, tapi juga kalian, gerombolan anjing!"Kemarahan tampak meluap dari wajah Jyan, sampai-sampai dia menyalurkan amarahnya kepada para tentara. "Bunuh mereka semua!" teriaknya.Wajah Teguh menjadi pucat.Baginya, tentara adalah titik sensitifnya yang tidak boleh diusik.Kalau sekali saja berani mengusik, kematian balasannya!Bahkan, Jyan yang berada di depannya ini berani sekali mengancam akan menyerang para tentara yang telah berkorban keringat dan darah untuk Serenara. Api kemarahan dalam hati Teguh langsung menggelora."Wush!"Tanpa basa-basi, dia langsung bertindak.Seberkas cahaya perak datang dari atas dan jatuh ke arah Jyan."Ugh!"Jyan hanya sempat berteriak kesakitan, lalu jatuh tersungkur di tanah.Serangan Teguh membuat Jyan jat
Lusha berkata dengan murka, "Anakku pergi ke lokasi Menara Jayandara dan dipukuli orang dari Grup Jagaraga. Kamu masih minta aku diskusi denganmu?"Anaknya dipukuli!Wajah Rina pucat pasi. Dia cepat-cepat berkata dengan nada suara merendah, "Tuan Lusha, ini kelalaian saya. Saya akan memberi ganti rugi ..."Tidak perlu pusing berpikir siapa yang terlibat, ini pasti ulah Teguh."Ganti rugi?""Anakku dipukuli. Apa menurutmu itu masalah sepele saja?"Kedua mata Lusha melotot dan tampak menyeramkan. Dia buka suara lagi, "Rina Yulianto, dengar baik-baik. Masalah ini nggak mungkin diselesaikan semudah itu!""Bukan itu saja ...""Aku akan menghancurkan Grup Jagaraga dengan tanganku sendiri. Akan kuhancurkan keluarga Yulianto dan menghukum sosok hina yang berani memukuli anakku. Akan kupotong kaki dan tangannya, biar bisa kujadikan dia hiasan di reruntuhan rumah keluarga Yulianto!"Setelah selesai berbicara.Lusha kembali melirik Rina dengan tajam, kemudian meninggalkan tempat ini dengan langka
Tepat di Vila Harmonika.Teguh duduk di sofa sambil menyandarkan punggung dan kedua kakinya bertumpu di meja. Dia juga menyesap rokok khusus dari militer, mengepulkan asapnya dengan santai.Lorian dan Hunar Siallagan berdiri menjaga di ambang pintu seolah-olah tak tergoyahkan. Mereka memperhatikan setiap gerak-gerik Teguh tanpa mengendur barang sejenak.Ruang itu penuh bau asap yang pekat."Uhuk, uhuk ..."Keadaan inilah yang menyambut Lusha saat dia pulang."Jadi, kamu Teguh Laksmana, ya. Uhuk, uhuk ...""Kamu yang memukuli Jyan, uhuk, jadi kamu harus mati, uhuk uhuk ..."Dia menatap tajam sekaligus penuh amarah pada Teguh. Amarahnya sungguh membuncah. Karena napasnya tampak terengah-engah, asap pekat di sekitarnya ikut terhirup hingga kegarangannya redup seketika.Teguh tidak menghiraukannya. Dia masih santai mengisap rokok terakhirnya, menaruh puntung rokok dalam asbak, lalu berdiri dengan tenang. Terselip aura dingin dalam senyum simpul di bibirnya. "Entah soalku mati atau hidup, b
"Hunar.""Sampaikan perintahku. Dalam dua hari, seluruh pasukan keluarga Siallagan harus sudah tiba di sini. Aku mau memanfaatkan momen ini untuk memberi contoh!" titah Lusha dengan tegas.Lorian segera menjawab, "Siap!""Lorian.""Kamu ikut aku ke Gunung Harimau Silu."Gunung Harimau Silu!Menjadi sebuah gunung dengan lokasi di wilayah timur laut Kota Senggigi. Meski disebut sebagai gunung tandus, tempat ini dihuni seseorang yang sangat kuat!Lorian agak terkejut sejenak, baru dia menjawab, "Baik!"Sementara itu.Di Gunung Harimau Silu.Sebuah Rolls-Royce berhenti dan menjaga jarak agak jauh di luar sebuah pondok kayu.Lusha dan Lorian turun dari mobil, kemudian berhenti sepuluh meter dari pondok. Dengan penuh hormat, dia berkata, "Saya Lusha Siallagan dari keluarga Siallagan, memohon bertemu dengan Master Ximon!"Di pondok kayu itu, tinggal seorang pria yang dijuluki sebagai "Harimau Bermata Hijau", yakni Barandi Ximon."Ckitt ..."Setelah Lusha berbicara, pintu kayu itu tiba-tiba te
"Kamu!"Zakir menuding wajah Teguh. Percikan api tampak hampir keluar dari kedua matanya. "Teguh, kalau kutahu kamu ini kurang ajar dan nggak tahu cara berterima kasih jadi orang, aku nggak sudi repot-repot menghubungi banyak orang dan memelas buatmu.""Biar saja kamu mati di keluarga Siallagan!" kutuknya.Rina juga marah.Dia melihat dengan mata kepala sendiri saat Zakir menelepon berkali-kali selama hampir setengah jam, hanya untuk mengirim permohonan dan meminta bantuan!Namun, setelah Teguh kembali, tidak terdengar satu kata pun yang menyenangkan dari mulutnya.Tidak tahu diri.Wajah Rina kelihatan sangat kelam. Dengan suara bernada dingin, dia menghujat, "Teguh, ayahku sudah susah payah berusaha demi menyelamatkanmu, ternyata kamu nggak peduli sedikit pun, ya? Kamu nggak punya hati sama sekali, aku sampai tercengang!"Yoga menatap tajam kedua orang itu, lalu berkata lembut, "Sudahlah, beruntung Teguh berhasil pulang. Masalahnya sudah selesai, itu yang terpenting."Kedua orang itu
"Syutt!"Seberkas cahaya perak melesat keluar dari tangannya, lalu menancap pada beberapa titik penting di tubuh Pak Tua Walawi.Pak Tua Walawi terluka sangat parah.Teguh hanya bisa menggunakan jarum perak untuk menstabilkan denyut jantungnya agar tidak meninggal saat itu juga.Saat sudah beres, dia langsung menelepon Sarah."Sarah, gurumu terluka parah. Di Vila Sultan Permai, cepat ke sini."Setelah menutup telepon, Teguh membawa Pak Tua Walawi kembali ke Vila Sultan Permai.Baru saja langkahnya memasuki vila, Sarah pun tiba."Guru!""Guru, k-kenapa kamu sampai begini ..."Melihat keadaan Pak Tua Walawi yang begitu parah, Sarah sangat ketakutan sampai menangis dan jatuh bersimpuh di hadapannya dengan air mata berderai."Lukanya sangat parah. Ada beberapa luka yang mengancam nyawanya."Saat masih di jalan, Teguh baru melakukan pemeriksaan singkat. Sambil memeriksa lebih rinci, dia bertanya, "Kamu tahu informasi soal dia punya musuh atau semacamnya?""Ya."Sarah menyeka air matanya dan
Bayangan juga segera melihat ke arah Kartu Takdir.Bagus dan tidak pecah!Artinya, Kak Teguh masih hidup dan pasti sudah ke Dunia Dewa.Saat ini, Bayangan merasa lega.Sambil memikirkan tanggung jawabnya untuk melindungi Rina, Bayangan melihat Shinta, Xena, dan yang lainnya dalam kerumunan, lalu pergi diam-diam.Tidak lama kemudian, sekelompok orang langsung pergi ke Istana Iblis Surgawi untuk kultivasi, berjuang untuk segera naik ke Dunia Dewa.Sebuah tempat yang tak tertandingi dalam sejarah.Di sini, ada Aula Utama yang kuno dan sepi, patung binatang buas yang tetap terlihat jelas meski sudah lama, tiang yang menjulang tinggi, dan lautan awan yang putih bersih ...Semua terlihat megah dan mengagumkan, sangat mengundang kerinduan.Hanya saja ...Di sini terasa sunyi senyap, layaknya kematian tanpa kehidupan.Sampai!Ngung!Tiba-tiba, sinar meluncur dari jauh dengan sangat cepat menuju batu pusat pengendali di tengah Aula Utama.Kemudian, bayangan jiwa mulai terbentuk.Itu adalah Tegu
Saat ini Teguh dalam kondisi yang buruk.Teguh berpikir, dengan tingkat dan kekuatannya saat ini, dia mampu menghadapi Bencana Guntur dan berhasil naik ke Dunia Dewa.Tidak pernah terpikir bahwa kekuatan Cobaan Ilahi jauh melebihi imajinasinya.Serupa saat kali pertama petir datang, dia mudah menangkapnya.Kenyataannya, Petir Dewa menusuk telapak tangannya dalam sekejap dan mengandung kekuatan kehancuran yang mengalir melalui meridian tangan, menuju pikiran Teguh, kemudian menyerang jiwanya.Benar-benar Cobaan Ilahi.Teguh tidak berani lengah lagi, sehingga dia segera mengumpulkan kekuatan abadi dan melawan.Namun, ini baru saja dimulai.Selanjutnya, Petir Dewa menyambar satu demi satu, makin kuat dengan suara yang mengguncangkan telinga. Kekuatan yang menghancurkan segalanya membuat Teguh merintih nyeri.Selain itu ...Awan bencana tidak menunjukkan tanda-tanda menghilang setelah Petir Dewa turun, malah menebal dan makin gelap, membuat orang-orang di bawahnya kesulitan bernapas.Bruak
Ketika entitas ini binasa, jiwa dan tubuh akan hancur, dan Kartu Takdir akan rusak.Dengan begitu, Bayangan dan yang lainnya dapat mengetahui situasinya kapan saja.Selanjutnya, Teguh bisa bermeditasi dengan tenang setiap hari, bukan untuk kultivasi. Pada tahap ini, sulit untuk meningkatkan kekuatan dalam waktu singkat, tetapi ditujukan untuk fokus dan mengosongkan pikiran.Tidak lama kemudian, tiga bulan telah berlalu.Merasakan energinya makin kuat, Teguh tak lagi menyembunyikan diri dan melepaskan penyamaran energinya dari Manik Anarki Kuno.Sring ...Energi yang kuat menyerang, segera membentuk awan bencana di langit.Saat ini, Teguh duduk tenang di sebuah gunung yang terpencil.Di kejauhan, dipenuhi kerumunan.Dunia Para Dewa, Siluman, dan Iblis telah lama tidak ada yang mencoba soal Cobaan Ilahi. Belum lagi, Teguh mengundang banyak orang dengan sengaja untuk datang dan menyaksikan upacara tersebut guna memperluas pengaruh Aliansi Rinega."Huh ...""Ini sungguh Cobaan Ilahi, sanga
Teguh hanya tertawa terbahak-bahak. "Nggak seserius itu, kok. Aku sudah punya ide.""Kak Teguh, katakanlah.""Aku pernah mendapat sebuah harta karun yang nggak ternilai.""Harta karun memiliki ruang tersendiri. Di dalamnya, terdapat banyak harta karun, banyak makhluk hidup, dan energi roh yang sangat melimpah, bahkan sepuluh kali atau seratus kali lebih kuat daripada di luar.""Aku berencana untuk memberikan harta karun kepadamu, lalu membuka ruang di dalamnya untuk pemulihan Rina."Teguh berkata perlahan.Harta karun yang luar biasa di mulutnya adalah Prajurit Surgawi.Dengan kekuatannya saat ini, dia bisa melewati Bencana Guntur sendirian.Sementara itu, Istana Iblis Surgawi sebagai ruang beracun yang dibangun oleh para Dewa, bahkan Yaman Xandros, Kaisar Yessa, dan yang lainnya, semua harus mengikuti aturannya sebelum ini.Rina bersembunyi di dalamnya, sehingga pasti akan mudah.Tentu saja, masih ada masalah kecil lainnya. Jika Teguh sendiri jatuh di Alam Dewa, sebagai penguasa Istan
Seolah-olah, jiwa naga adalah bagian dari tubuhnya."Benar-benar aneh ..."Teguh diam-diam menggerutu dan terus mengamati.Tidak ada yang terjadi.Roh naga lekas menyatu dengan jiwanya, tetapi tidak ada hal lain yang terjadi.Hanya membuat Teguh samar-samar merasa dirinya tidak terlihat, seolah-olah dia telah menjadi sempurna dan tidak ada yang hilang.Ini adalah perasaan yang sangat aneh sekaligus sangat jahat."Hah ..."Dengan kepergian roh naga, Duri Naga Besar itu runtuh dengan sempurna, jatuh ke tanah, dan segera menjadi tumpukan debu putih yang berserakan.Sudah jelas, Duri Naga ini dapat bertahan sampai sekarang karena keberadaan roh naga."Baiklah."Teguh melihat situasi sudah seperti ini, dia tidak banyak bicara.Setelah melihat sekeliling dan menemukan tidak ada yang terjadi, dia menenangkan diri dan berjalan keluar sambil memikirkan apa yang harus dilakukan selanjutnya."Kak Teguh.""Raja Serigala!""Teguh!"Setelah itu.Melihat Teguh keluar, Elang Hitam, Shinta, Xena, dan y
Sring ...Tepat ketika Teguh memancarkan pikiran ilahi untuk menyelidiki, tiba-tiba ada bayangan yang datang dari Duri Naga.Hampa, samar, tetapi memberikan perasaan sangat kuat kepada orang yang ada di sekitarnya.Lalu, perlahan berubah menjadi bentuk naga.Teguh mengangkat alisnya. Tidak terlalu terkejut maupun takut.Kemudian, Teguh mengangkat kepalanya dan melihat bayangan naga, sementara sang bayangan naga juga melihatnya.Segera, bayangan naga itu berkata dengan ragu, "Anak muda, sepertinya aku mencium aroma yang nggak biasa darimu."Rasanya ...Langsung terlintas banyak pikiran di kepala Teguh.Mampu membuat naga merasakan aroma yang luar biasa, ada kemungkinan itu aroma dari Dunia Dewa, mungkin itu aroma dari Klan Naga Petir Kosmik, bahkan mungkin juga aroma dari burung phoenix di Dunia Dewa.Detik berikutnya, sang naga berkata, "Apa kamu keturunan burung phoenix?"Teguh mengangkat tangannya dengan santai. Di ujung jarinya, hadir Api Phoenix Ilahi."Sesuai dugaan!"Bayangan nag
Sisa pukulan Teguh menghantam kepalanya dengan keras seperti palu godam yang menghancurkan semuanya menjadi beberapa bagian."Ssshh ..."Para biksu yang ditangkap pun tersentak.Berengsek.'Siapa anak ini, sih? Bisa-bisanya sehebat ini. Dengan satu pukulan saja, dia bisa membunuh Dewa Emas Tahap Menengah, seorang Master tingkat tinggi pula. Apa dia masih manusia?'Bahkan, Shinta, Xena, dan orang-orang lainnya pun terkejut.Baru sebentar saja tak bertemu, Teguh ternyata sudah sekuat ini. Sungguh luar biasa.Banyak orang dari Sekte Dewa Pencari Naga terkejut dan agak ketakutan.Hebat sekali!Bahkan, pemimpin sekte pun dipukuli sampai mati dengan satu pukulan. Jadi, bukankah mereka harus menyerahkan nyawa?Pada saat ini, semua orang berlutut."Mohon ampuni kami, Batara!""Batara, tolong lepaskan kami.""Senior di atas, adalah perintah dari Tuan kami ..."Setelah itu.Mereka terus bertahan dalam posisi bersujud. Tak lama kemudian, kepala mereka berdarah, tetapi mereka sama sekali tidak ber
"Kak Teguh!""Yang Mulia Raja Serigala!"Setelah itu.Saat mendapati kehadiran Teguh, semua orang langsung senang.Namun, tak lama kemudian, mereka tersadar. Ini adalah wilayah inti Sekte Dewa Pencari Naga dan upacara persembahan sedang berlangsung."Cepat lari!""Kak Teguh, cepat pergi dan jangan pedulikan kami!""Ya, tolong balas dendam untuk kami!"Pada dasarnya.Mereka tahu Teguh sangat kuat, tetapi tak tahu seberapa kuatnya dia.Bagaimanapun juga, Sekte Dewa Pencari Naga benar-benar hebat, bahkan para ahli sekte, Tetua Ortodoks, Master, dan banyak sosok lainnya berkumpul di satu tempat.Sehebat apa pun Teguh, mustahil dia melawan banyak orang.Teguh tidak dapat menahan tawa.Akan tetapi, sebelum dia menjelaskan, Bayangan serius saat berkata, "Kalian semua tenang saja. Dengan kekuatan Kak Teguh sekarang, menghabisi mereka sama mudahnya seperti membantai ayam atau sapi."Shinta, Xena, dan yang lain seketika terkejut.Bayangan begitu percaya diri, mungkinkah Teguh memang seorang ahli
"Apa yang disayangkan? Asalkan kita berhasil membangunkan jiwa Naga Sejati, bukankah kita bisa mendapatkan wanita seperti apa pun di masa depan?""Tapi, yang cantik dan berkarisma seperti ini sulit ditemukan."Suasana langsung lebih hening dari sebelumnya.Para murid meneteskan air liur sambil bicara cabul, kemudian mereka segera menyeret Shinta dan yang lainnya ke atas.Tentu saja, korban persembahan jauh lebih banyak daripada itu.Masih ada banyak biksu lainnya, bahkan ada beberapa siluman yang kuat dan Raja Setan Darah."Kita mulai sekarang."Di tengah altar, tidak perlu menunggu semua orang hadir seraya memberikan perintah."Siap."Semua orang bergerak.Murid-murid menahan Shinta dan yang lainnya dengan kuat.Kemudian, sejumlah 108 murid inti dan elite mulai mengaktifkan kekuatan abadi, mengalirkannya ke tubuh Banu satu per satu.Dalam sekejap, Banu menjadi tinggi besar bagaikan raksasa.Ini adalah sebuah Teknis Magis, Teknik Meniru Langit dan Bumi.Seiring gumamannya, duri naga ya