"Syutt!"Seberkas cahaya perak melesat keluar dari tangannya, lalu menancap pada beberapa titik penting di tubuh Pak Tua Walawi.Pak Tua Walawi terluka sangat parah.Teguh hanya bisa menggunakan jarum perak untuk menstabilkan denyut jantungnya agar tidak meninggal saat itu juga.Saat sudah beres, dia langsung menelepon Sarah."Sarah, gurumu terluka parah. Di Vila Sultan Permai, cepat ke sini."Setelah menutup telepon, Teguh membawa Pak Tua Walawi kembali ke Vila Sultan Permai.Baru saja langkahnya memasuki vila, Sarah pun tiba."Guru!""Guru, k-kenapa kamu sampai begini ..."Melihat keadaan Pak Tua Walawi yang begitu parah, Sarah sangat ketakutan sampai menangis dan jatuh bersimpuh di hadapannya dengan air mata berderai."Lukanya sangat parah. Ada beberapa luka yang mengancam nyawanya."Saat masih di jalan, Teguh baru melakukan pemeriksaan singkat. Sambil memeriksa lebih rinci, dia bertanya, "Kamu tahu informasi soal dia punya musuh atau semacamnya?""Ya."Sarah menyeka air matanya dan
Saat masih di Perbatasan Barat.Pernah ada seorang tentara yang diracuni musuh. Keadaannya saat itu lebih parah dari kondisi Pak Tua Walawi sekarang. Dia sudah menggila sampai menggigit setiap orang yang ada di depannya.Saat Teguh mencoba untuk mengobatinya, orang itu menggigit lengan Teguh, lalu ... mengisap darahnya.Akibatnya sangat mengejutkan.Sebelum Teguh sempat berbuat banyak untuk mengobatinya, tentara itu berangsur-angsur tenang dan gejalanya makin melemah.Teguh pun menyadari, darahnya bisa dimanfaatkan sebagai obat penawar racun.Sejak saat itu, Teguh telah beberapa kali menggunakan darahnya sebagai pemicu untuk membantu tentaranya saat mengatasi masalah sulit.Namun, dia masih belum paham penuh prinsip-prinsipnya.Sarah tampak agak terkejut melihat tindakannya. Bilah bibirnya terbuka membentuk lengkung ranum yang menggoda, hanya dia tetap diam dan tidak bertanya.Setelah obatnya siap, Teguh memberikannya pada Kakek Walawi, lalu meminumkan air putih.Beberapa saat kemudian
"Teguh!"Zakir menatap mata Teguh dengan tatapan yang sangat dingin seraya berkata, "Katakan yang sebenarnya, apa yang kamu lakukan di keluarga Siallagan sampai-sampai Lusha mengumpulkan seribu orang pengikut!"Seribu orang pengikut ...Lumayan besar-besaran.Kemarahan Zakir sudah meledak-ledak, tetapi Teguh bersikap acuh tak acuh. "Aku sudah bilang kemarin, aku bisa pulang itu nggak ada hubungannya denganmu.""Lusha membiarkanku pergi karena kami membuat perjanjian untuk bertarung dan menentukan siapa yang lebih kuat.""Seribu orang ini sepertinya datang untuk menyerangku."Teguh berbicara dengan suara santai.Sebaliknya, Rina dan Zakir sungguh pusing serasa hampir pingsan."Kamu! Teguh, kamu sudah nggak waras, ya?"Zakir menuding Teguh dengan jari yang gemetar tak tertahankan dan mengutuk penuh amarah, "Berengsek. Kamu berani sekali beradu langsung dengan keluarga Siallagan?""Kalau kamu mau mati, loncat dari gedung saja sana atau pergi gantung diri. Kenapa harus cari masalah dengan
"Apa?"Ekspresi wajah semua orang sontak berubah setelah mendengar ucapan tersebut.Kedatangan Lusha terlalu cepat!Bahkan, dia masih menyuruh orang-orang untuk mengepung Bahari Indah, sungguh berniat memusnahkan keluarga Yulianto!"Ayah, sekarang kita harus gimana?""Pak Kepala, cepat ambil keputusan!""Benar, kedatangan lawan terlalu mendadak. Kita harus segera cari cara untuk melawan."Semua orang terlihat panik.Mereka semua menatap Yoga, menunggu Yoga membuat keputusan terakhir."Melawan?""Kalian nggak bisa melakukan apa pun karena kalian cuma punya satu jalan yang bisa ditempuh!" Sebuah suara bernada dingin terdengar sebelum Yoga menjawab mereka.Semua orang melihat ke arah suara itu.Orang itu berusia 45 tahun. Wajahnya terlihat mengeras, bahkan diselimuti juga oleh aura membunuh.Sejauh matanya mengamati sekitar, akhirnya berhenti pada Teguh yang berada di belakang kerumunan. Pada saat ini, raut wajahnya menjadi kejam, lalu dia tersenyum sinis sambil berkata, "Serahkan Teguh."
"Kak ..."Lusha mencuri dengar saat menutup sambungan teleponnya, tak tahan untuk mengejek, "Kelihatannya jaringan keluarga Yulianto juga nggak bagus-bagus banget, ya. Meneleponnya sudah lama, tapi nggak ada yang bisa datang."Setelah dia selesai berbicara.Konglomerat di belakangnya juga ikut tergelak."Mendengar nama besar Tuan Lusha dari keluarga Siallagan, siapa lagi yang berani untuk nggak menghormati dan datang membantu keluarga Yulianto?""Teman sebatas verbal saja nggak bisa ditelepon ketika butuh, bahkan teman yang setia hanya menonton saat kamu dapat kesulitan.""Sementara itu, kita datang dengan jumlah sebanyak ini. Walau koneksi keluarga Yulianto itu memilih datang, pasti nggak bisa mengalahkan kita!"Sekelompok orang itu merasa yakin akan kemenangan mereka dan mengejek sesuka hati.Sementara itu, Yoga tampak sangat sedih, tetapi masih berdiri tegap di depan Teguh."Yoga."Lusha melirik Teguh sebentar, lalu menatap tajam Yoga dan berkata, "Aku akan memberikanmu kesempatan t
Di tengah kelompok orang ini ...Ada yang sudah kehilangan lengan, kehilangan kaki, bahkan ada juga yang masih memakai ikatan kain putih di kepala. Jelas terlihat mereka adalah para tentara veteran yang cacat.Mereka juga menggenggam pipa besi, sekop, dan senjata lainnya. Meski terlihat kampungan, tetapi ekspresi wajah mereka tampak tegar beserta sorot mata yang penuh dengan tekad. Semangat mereka tampak menggebu-gebu.Mereka adalah para tentara yang terluka dan mundur dari Menara Jayandara.Teguh sudah melindungi mereka beserta Menara Jayandara, justru dia berakhir diincar oleh keluarga Siallagan.Karena itu, setelah mereka mendengar berita ini, mereka refleks mengorganisir diri masing-masing untuk memberi dukungan kepada Teguh."Pak Teguh, mohon maaf karena kami baru mendengar kabar ini, jadi kami datang agak terlambat. Bapak nggak marah sama kami, 'kan?"Sekelompok tentara yang terluka lekas mendekat ke hadapan Teguh. Pemimpinnya, seorang pria paruh baya, bicara sambil tersenyum leb
Usai mendengar ucapan Teguh.Orang-orang di belakang Lusha tidak bisa menahan tawa mereka. Barandi yang tak kunjung buka suara membuat mereka pun segan untuk tergelak keras. Mereka hanya bisa menahan tawa sambil menutup mulut hingga terlihat jelas kalau mereka kesulitan menahan tawanya, bahkan bahu mereka sampai bergetar.Lalu, sorot mata mereka mengarah pada Teguh.Tidak ada bedanya seperti mengamati orang bodoh.Konyol sekali.Barandi adalah seorang Grandmaster setengah langkah, bisa disebut juga sebagai mesin pembunuh berwujud manusia.Teguh malah asal bicara, dia bisa kehilangan semua kemampuan miliknya dalam sekejap dan harus mati di sini. Benar-benar omong kosong yang tidak masuk akal, 'kan?Dia kira dirinya Yang Mulia Raja Serigala, ya?Zakir beserta orang-orang dari keluarga Yulianto juga tampak kehabisan kata-kata.Karena Teguh masih saja bersikeras sampai sekarang, benar-benar tidak tahu diri!Diperkirakan ...Walau hari ini Teguh mati di sini, dikremasi jadi abu, lalu dibaka
Namun, mereka justru berdiri setegak gunung di sana.Teguh tersentuh oleh persahabatan mereka, lalu berkata sambil tersenyum, "Masalah ini terjadi karenaku. Jadi, tentu aku yang akan menyelesaikannya. Tolong percayalah padaku!"Para tentara saling bertatapan, semua merasa bersemangat seraya mengangguk setuju. "Baiklah, Pak Teguh. Kami percayakan pada Anda!" tegas mereka."Tapi, ...""Kalau Anda mati, kami pastikan dia akan dapat balasan setimpal meski harus mengorbankan nyawa kami!"Suara para tentara dipenuhi ketegasan yang tidak bisa diragukan kembali.Situasi ini ...Dianggap remeh oleh Lusha dan yang lainnya.Yoga dan Rina pun sampai merasa sangat tergugah."Sudahlah."Semua orang mundur ke belakang, Teguh menatap tenang ke arah Barandi di depannya. Sorot matanya terlihat dingin seraya berkata, "Silakan mulai pertunjukanmu.""Tapi, kamu hanya punya satu kesempatan!"Barandi tidak bisa menahan gelak tawanya.Menurutnya ...Perintah mundur dari Teguh kepada para tentara ini sungguh h
Bayangan juga segera melihat ke arah Kartu Takdir.Bagus dan tidak pecah!Artinya, Kak Teguh masih hidup dan pasti sudah ke Dunia Dewa.Saat ini, Bayangan merasa lega.Sambil memikirkan tanggung jawabnya untuk melindungi Rina, Bayangan melihat Shinta, Xena, dan yang lainnya dalam kerumunan, lalu pergi diam-diam.Tidak lama kemudian, sekelompok orang langsung pergi ke Istana Iblis Surgawi untuk kultivasi, berjuang untuk segera naik ke Dunia Dewa.Sebuah tempat yang tak tertandingi dalam sejarah.Di sini, ada Aula Utama yang kuno dan sepi, patung binatang buas yang tetap terlihat jelas meski sudah lama, tiang yang menjulang tinggi, dan lautan awan yang putih bersih ...Semua terlihat megah dan mengagumkan, sangat mengundang kerinduan.Hanya saja ...Di sini terasa sunyi senyap, layaknya kematian tanpa kehidupan.Sampai!Ngung!Tiba-tiba, sinar meluncur dari jauh dengan sangat cepat menuju batu pusat pengendali di tengah Aula Utama.Kemudian, bayangan jiwa mulai terbentuk.Itu adalah Tegu
Saat ini Teguh dalam kondisi yang buruk.Teguh berpikir, dengan tingkat dan kekuatannya saat ini, dia mampu menghadapi Bencana Guntur dan berhasil naik ke Dunia Dewa.Tidak pernah terpikir bahwa kekuatan Cobaan Ilahi jauh melebihi imajinasinya.Serupa saat kali pertama petir datang, dia mudah menangkapnya.Kenyataannya, Petir Dewa menusuk telapak tangannya dalam sekejap dan mengandung kekuatan kehancuran yang mengalir melalui meridian tangan, menuju pikiran Teguh, kemudian menyerang jiwanya.Benar-benar Cobaan Ilahi.Teguh tidak berani lengah lagi, sehingga dia segera mengumpulkan kekuatan abadi dan melawan.Namun, ini baru saja dimulai.Selanjutnya, Petir Dewa menyambar satu demi satu, makin kuat dengan suara yang mengguncangkan telinga. Kekuatan yang menghancurkan segalanya membuat Teguh merintih nyeri.Selain itu ...Awan bencana tidak menunjukkan tanda-tanda menghilang setelah Petir Dewa turun, malah menebal dan makin gelap, membuat orang-orang di bawahnya kesulitan bernapas.Bruak
Ketika entitas ini binasa, jiwa dan tubuh akan hancur, dan Kartu Takdir akan rusak.Dengan begitu, Bayangan dan yang lainnya dapat mengetahui situasinya kapan saja.Selanjutnya, Teguh bisa bermeditasi dengan tenang setiap hari, bukan untuk kultivasi. Pada tahap ini, sulit untuk meningkatkan kekuatan dalam waktu singkat, tetapi ditujukan untuk fokus dan mengosongkan pikiran.Tidak lama kemudian, tiga bulan telah berlalu.Merasakan energinya makin kuat, Teguh tak lagi menyembunyikan diri dan melepaskan penyamaran energinya dari Manik Anarki Kuno.Sring ...Energi yang kuat menyerang, segera membentuk awan bencana di langit.Saat ini, Teguh duduk tenang di sebuah gunung yang terpencil.Di kejauhan, dipenuhi kerumunan.Dunia Para Dewa, Siluman, dan Iblis telah lama tidak ada yang mencoba soal Cobaan Ilahi. Belum lagi, Teguh mengundang banyak orang dengan sengaja untuk datang dan menyaksikan upacara tersebut guna memperluas pengaruh Aliansi Rinega."Huh ...""Ini sungguh Cobaan Ilahi, sanga
Teguh hanya tertawa terbahak-bahak. "Nggak seserius itu, kok. Aku sudah punya ide.""Kak Teguh, katakanlah.""Aku pernah mendapat sebuah harta karun yang nggak ternilai.""Harta karun memiliki ruang tersendiri. Di dalamnya, terdapat banyak harta karun, banyak makhluk hidup, dan energi roh yang sangat melimpah, bahkan sepuluh kali atau seratus kali lebih kuat daripada di luar.""Aku berencana untuk memberikan harta karun kepadamu, lalu membuka ruang di dalamnya untuk pemulihan Rina."Teguh berkata perlahan.Harta karun yang luar biasa di mulutnya adalah Prajurit Surgawi.Dengan kekuatannya saat ini, dia bisa melewati Bencana Guntur sendirian.Sementara itu, Istana Iblis Surgawi sebagai ruang beracun yang dibangun oleh para Dewa, bahkan Yaman Xandros, Kaisar Yessa, dan yang lainnya, semua harus mengikuti aturannya sebelum ini.Rina bersembunyi di dalamnya, sehingga pasti akan mudah.Tentu saja, masih ada masalah kecil lainnya. Jika Teguh sendiri jatuh di Alam Dewa, sebagai penguasa Istan
Seolah-olah, jiwa naga adalah bagian dari tubuhnya."Benar-benar aneh ..."Teguh diam-diam menggerutu dan terus mengamati.Tidak ada yang terjadi.Roh naga lekas menyatu dengan jiwanya, tetapi tidak ada hal lain yang terjadi.Hanya membuat Teguh samar-samar merasa dirinya tidak terlihat, seolah-olah dia telah menjadi sempurna dan tidak ada yang hilang.Ini adalah perasaan yang sangat aneh sekaligus sangat jahat."Hah ..."Dengan kepergian roh naga, Duri Naga Besar itu runtuh dengan sempurna, jatuh ke tanah, dan segera menjadi tumpukan debu putih yang berserakan.Sudah jelas, Duri Naga ini dapat bertahan sampai sekarang karena keberadaan roh naga."Baiklah."Teguh melihat situasi sudah seperti ini, dia tidak banyak bicara.Setelah melihat sekeliling dan menemukan tidak ada yang terjadi, dia menenangkan diri dan berjalan keluar sambil memikirkan apa yang harus dilakukan selanjutnya."Kak Teguh.""Raja Serigala!""Teguh!"Setelah itu.Melihat Teguh keluar, Elang Hitam, Shinta, Xena, dan y
Sring ...Tepat ketika Teguh memancarkan pikiran ilahi untuk menyelidiki, tiba-tiba ada bayangan yang datang dari Duri Naga.Hampa, samar, tetapi memberikan perasaan sangat kuat kepada orang yang ada di sekitarnya.Lalu, perlahan berubah menjadi bentuk naga.Teguh mengangkat alisnya. Tidak terlalu terkejut maupun takut.Kemudian, Teguh mengangkat kepalanya dan melihat bayangan naga, sementara sang bayangan naga juga melihatnya.Segera, bayangan naga itu berkata dengan ragu, "Anak muda, sepertinya aku mencium aroma yang nggak biasa darimu."Rasanya ...Langsung terlintas banyak pikiran di kepala Teguh.Mampu membuat naga merasakan aroma yang luar biasa, ada kemungkinan itu aroma dari Dunia Dewa, mungkin itu aroma dari Klan Naga Petir Kosmik, bahkan mungkin juga aroma dari burung phoenix di Dunia Dewa.Detik berikutnya, sang naga berkata, "Apa kamu keturunan burung phoenix?"Teguh mengangkat tangannya dengan santai. Di ujung jarinya, hadir Api Phoenix Ilahi."Sesuai dugaan!"Bayangan nag
Sisa pukulan Teguh menghantam kepalanya dengan keras seperti palu godam yang menghancurkan semuanya menjadi beberapa bagian."Ssshh ..."Para biksu yang ditangkap pun tersentak.Berengsek.'Siapa anak ini, sih? Bisa-bisanya sehebat ini. Dengan satu pukulan saja, dia bisa membunuh Dewa Emas Tahap Menengah, seorang Master tingkat tinggi pula. Apa dia masih manusia?'Bahkan, Shinta, Xena, dan orang-orang lainnya pun terkejut.Baru sebentar saja tak bertemu, Teguh ternyata sudah sekuat ini. Sungguh luar biasa.Banyak orang dari Sekte Dewa Pencari Naga terkejut dan agak ketakutan.Hebat sekali!Bahkan, pemimpin sekte pun dipukuli sampai mati dengan satu pukulan. Jadi, bukankah mereka harus menyerahkan nyawa?Pada saat ini, semua orang berlutut."Mohon ampuni kami, Batara!""Batara, tolong lepaskan kami.""Senior di atas, adalah perintah dari Tuan kami ..."Setelah itu.Mereka terus bertahan dalam posisi bersujud. Tak lama kemudian, kepala mereka berdarah, tetapi mereka sama sekali tidak ber
"Kak Teguh!""Yang Mulia Raja Serigala!"Setelah itu.Saat mendapati kehadiran Teguh, semua orang langsung senang.Namun, tak lama kemudian, mereka tersadar. Ini adalah wilayah inti Sekte Dewa Pencari Naga dan upacara persembahan sedang berlangsung."Cepat lari!""Kak Teguh, cepat pergi dan jangan pedulikan kami!""Ya, tolong balas dendam untuk kami!"Pada dasarnya.Mereka tahu Teguh sangat kuat, tetapi tak tahu seberapa kuatnya dia.Bagaimanapun juga, Sekte Dewa Pencari Naga benar-benar hebat, bahkan para ahli sekte, Tetua Ortodoks, Master, dan banyak sosok lainnya berkumpul di satu tempat.Sehebat apa pun Teguh, mustahil dia melawan banyak orang.Teguh tidak dapat menahan tawa.Akan tetapi, sebelum dia menjelaskan, Bayangan serius saat berkata, "Kalian semua tenang saja. Dengan kekuatan Kak Teguh sekarang, menghabisi mereka sama mudahnya seperti membantai ayam atau sapi."Shinta, Xena, dan yang lain seketika terkejut.Bayangan begitu percaya diri, mungkinkah Teguh memang seorang ahli
"Apa yang disayangkan? Asalkan kita berhasil membangunkan jiwa Naga Sejati, bukankah kita bisa mendapatkan wanita seperti apa pun di masa depan?""Tapi, yang cantik dan berkarisma seperti ini sulit ditemukan."Suasana langsung lebih hening dari sebelumnya.Para murid meneteskan air liur sambil bicara cabul, kemudian mereka segera menyeret Shinta dan yang lainnya ke atas.Tentu saja, korban persembahan jauh lebih banyak daripada itu.Masih ada banyak biksu lainnya, bahkan ada beberapa siluman yang kuat dan Raja Setan Darah."Kita mulai sekarang."Di tengah altar, tidak perlu menunggu semua orang hadir seraya memberikan perintah."Siap."Semua orang bergerak.Murid-murid menahan Shinta dan yang lainnya dengan kuat.Kemudian, sejumlah 108 murid inti dan elite mulai mengaktifkan kekuatan abadi, mengalirkannya ke tubuh Banu satu per satu.Dalam sekejap, Banu menjadi tinggi besar bagaikan raksasa.Ini adalah sebuah Teknis Magis, Teknik Meniru Langit dan Bumi.Seiring gumamannya, duri naga ya