Share

Bab 558

Tepat di Vila Harmonika.

Teguh duduk di sofa sambil menyandarkan punggung dan kedua kakinya bertumpu di meja. Dia juga menyesap rokok khusus dari militer, mengepulkan asapnya dengan santai.

Lorian dan Hunar Siallagan berdiri menjaga di ambang pintu seolah-olah tak tergoyahkan. Mereka memperhatikan setiap gerak-gerik Teguh tanpa mengendur barang sejenak.

Ruang itu penuh bau asap yang pekat.

"Uhuk, uhuk ..."

Keadaan inilah yang menyambut Lusha saat dia pulang.

"Jadi, kamu Teguh Laksmana, ya. Uhuk, uhuk ..."

"Kamu yang memukuli Jyan, uhuk, jadi kamu harus mati, uhuk uhuk ..."

Dia menatap tajam sekaligus penuh amarah pada Teguh. Amarahnya sungguh membuncah. Karena napasnya tampak terengah-engah, asap pekat di sekitarnya ikut terhirup hingga kegarangannya redup seketika.

Teguh tidak menghiraukannya. Dia masih santai mengisap rokok terakhirnya, menaruh puntung rokok dalam asbak, lalu berdiri dengan tenang. Terselip aura dingin dalam senyum simpul di bibirnya. "Entah soalku mati atau hidup, b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status