"Aku ... "Wajah Widya memerah saat menyadari bahwa dirinya sedang diperhatikan oleh Teguh. Dia berusaha menghindari tatapan mata pria itu dan berkata dengan terbata-bata, "Aku melihat ada sesuatu di wajahmu, jadi aku ingin membantumu membersihkannya ... ""Nggak perlu."Teguh memutar bola matanyaWanita ini selalu berubah-ubah.Padahal sebelumnya, dia pergi ke Vila Sultan Permai di tengah malam dan berteriak kepada Dewa Perang Pertama dengan sangat keras dan emosional.Kejadian itu belum terlalu lama!Dan sekarang ...Hmph!Dasar wanita!Penolakan yang kejam dari Teguh, membuat Widya merasa malu dan kebingungan. Dia menundukkan kepalanya dan memainkan ujung bajunya dengan canggung."Raja Serigala!"Pada saat itu, terdengar suara yang penuh semangat dari luar pintu.Seorang pria bertubuh besar setinggi dua meter memasuki ruangan dengan penuh semangat.Dia adalah salah satu dari Delapan Senapati dalam Pasukan Serigala, Tora Xavier!Tora adalah jenderal yang membuat banyak musuh ketakuta
Tedja marah besar, dia menendang apa pun yang dilihatnya dan membuat seluruh ruang tamu berantakan.Semua orang terdiam, bahkan tidak berani bernapas.Tedja menghela napas dengan berat, wajahnya memucat. Kemudian, dia melihat ke arah Dewa Perang Kedua dan para pemimpin wilayah lainnya, "Kalian semua, coba katakan, apa yang harus kita lakukan selanjutnya?"Semua orang saling pandang satu sama lain, tidak berani untuk bicara duluan."Kaisar ... ""Kita sudah memulainya, jadi lebih baik diteruskan sampai akhir."Dewa Perang Kedua bangkit dari duduknya dan mendekat ke arah Tedja.Dia sangat menyadari betapa kejamnya Teguh. Sekarang, mereka sudah menjadi musuh bebuyutan, hal itu membuatnya semakin bersemangat untuk menyingkirkan Teguh.Kata-katanya barusan, berhasil memengaruhi Tedja.Dengan suara dingin, dia bertanya, "Apa yang kamu pikirkan?"Dewa Perang Kedua memandangnya dengan tatapan tajam, "Pasukan Serigala adalah pasukan dari Serenara, itu artinya mereka adalah pasukan milik Anda, Y
Tedja ingin membunuh senapati Pasukan Serigala?KRAK!Mangkuk di tangan Teguh seketika hancur menjadi serpihan kecil, amarahnya memuncak saat mendengar kabar itu.Setiap senapati Pasukan Serigala adalah prajurit yang berani dan berjasa, mereka adalah tulang punggung negara dan bangsa Serenara!Bagaimana mungkin dia bisa membiarkan Tedja memenggal kepala mereka sesuka hati?"Tolong tunjukkan jalan untukku!"...Di tempat eksekusi ...Angin terasa dingin dan menusuk kulit, suasananya sunyi senyap.Saat itu, Tedja duduk di atas panggung.Di belakangnya ada Dewa Perang Kedua, para penguasa Wilayah Utara, dan sejumlah orang lain.Para penjaga ibu kota, yang dilengkapi dengan perlengkapan tempur, berdiri tegap di sekitar mereka.Di tempat eksekusi, beberapa senapati yang memimpin Pasukan Serigala dalam perjalanan ini berlutut dan terikat dengan rantai khusus.Tedja menatap beberapa senapati di bawahnya, dengan dingin dia berteriak, "Pasukan Serigala adalah pasukan milik Serenara, kalian itu
"Meskipun itu tindakan penyelamatan ... ""Itu juga harus atas perintahku dan pasukan operasi khusus yang akan melakukan penyelamatan.""Saat ini, Kerajaan Barat kehilangan seratus ribu pasukannya, telepon di kantor militer ibu kota terus berdering dan ada kerusuhan besar di perbatasan Barat ... ""Harus ada orang yang bertanggung jawab untuk hal ini!"Tedja mengutarakan semua itu.Tedja melirik Teguh sejenak dan tersenyum sinis, "Tanggung jawab ini bukanlah sesuatu yang bisa kamu tanggung, ini harus ditanggung oleh beberapa orang dari mereka."Tentu saja dia ingin langsung membunuh Teguh.Namun, jika perkataannya tidak dapat dibenarkan, dia tidak dapat membunuh Teguh.Jadi, dia hanya bisa memaksakan kehendaknya perlahan-lahan."Tedja!"Teguh benar-benar marah.Dia tahu bahwa Tedja melakukannya dengan sengaja.Teguh menatap Tedja dengan tajam, matanya memancarkan cahaya dingin dan menunjukkan ekspresi yang menakutkan. "Bagaimana caranya agar mereka bisa dibebaskan?"Saatnya telah tiba!
Di Markas Pasukan Serigala ...Para pemimpin Pasukan Serigala tidak bisa menahan kemarahan mereka, "Raja Serigala, apa yang harus kita lakukan sekarang?""Yang Mulia Raja Serigala, Kaisar itu jelas-jelas punya niat jahat, mengapa ...""Yang Mulia Raja Serigala... "...Semua orang bisa melihat bahwa Tedja dengan sengaja mengincar Teguh.Teguh memandang Delapan Senapati itu dan memberi nasihat, "Mulai sekarang, kalian bisa menangani urusan Pasukan Serigala sendiri. Kalian nggak perlu mengkhawatirkanku.""Ketika kebenaran terungkap, semuanya akan menjadi jelas."Setelah itu ...Tanpa menunggu reaksi mereka, Teguh langsung pergi begitu saja.Di Kota Senggigi ...Setelah turun dari pesawat, Teguh kembali ke Grup Bumi Langit.Di Kantor Presiden Direktur ...Kelly membaringkan kepalanya di atas meja kantor, kedua matanya memerah. Tidak ada sedikit pun semangat pada dirinya, seolah dia sudah lama mati.Layar laptop di depannya masih menyala.Berita yang ditampilkan di layar adalah berita tent
Kelly menatap sosok Rina yang pergi dengan tatapan terkejut.Seolah-olah ...Orang yang baru saja dia hadapi bukanlah seorang Rina Yulianto!Setelah keluar dari Grup Bumi Langit,Rina baru saja bersiap untuk menyalakan mobilnya ketika dia menerima telepon dari Shinta."Rina, apakah Teguh pulang tadi malam?"Suaranya terdengar sangat cemas.Setelah melihat berita itu, perasaan Shinta jadi tidak enak.Dia sudah tahu bahwa Teguh adalah Raja Serigala. Jadi, setelah tidak bisa menghubungi telepon Teguh, dia langsung merasa panik.Dia tidak peduli apakah Rina akan merasa salah paham atau tidak, dia hanya ingin menelepon untuk memastikan."Untuk apa kamu menanyakan dia?"Rina yang sedang tenggelam dalam kesedihan, menjawab dengan jujur, "Dia nggak ada di sini. Kemarin, dia mengajukan cuti dan pulang ke kampung halamannya di Barat untuk menjenguk keluarganya.""Sekarang kamu di mana?"Rina sebenarnya ingin melepaskan emosi sejenak sebelum melanjutkan perjalanannya."Aku ... "Jawaban dari Rina
Untungnya, setelah beberapa saat, mungkin karena lelah atau karena emosinya sudah cukup stabil, Shinta akhirnya berhenti menangis.Hanya saja, dia masih terisak pelan dan bahunya masih bergetar.Melihat tangan Shinta sudah lemas, Teguh langsung melepaskannya."Teguh."Shinta mendongak, matanya yang merah memandang pria di hadapannya lekat-lekat sembari berkata, "Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa ada pengumuman resmi yang mengatakan kalau kamu sudah, sudah ... ""Sejak awal aku sudah bilang kepadamu, 'kan."Teguh berkata dengan nada putus asa, "Belakangan ini aku ada banyak masalah. Kali ini aku dijebak oleh orang dari pemerintahan dan aku nggak punya pilihan selain bertindak.""Jadi, beginilah situasinya sekarang."Orang pemerintahan?Shinta berkata dengan suara terisak, "Siapa orang itu? Katakan padaku, aku akan membantu mengutuknya!"Shinta mengatakan semua itu dengan perasaan marah,Teguh berkata dengan putus asa, "Jangan pedulikan itu semua, yang penting kamu harus menjauh darik
Keduanya berhasil menyelesaikan ramuan obat itu bersama-sama dalam waktu setengah jam."Pak Husada, terima kasih atas bantuannya."Teguh mengatakan hal itu sambil bersiap-siap untuk pergi."Tabib Kromo ... "Hanum mengumpulkan keberanian dan menahan lengan Teguh, "Makanlah dulu di sini sebelum pergi. Aku sudah mengajakmu berkali-kali, tapi kamu selalu bilang nggak punya waktu ... "Hanum menatapnya dalam-dalam, matanya menyiratkan sedikit rasa kecewa."Nak Teguh."Sejak mengetahui bahwa Teguh adalah Raja Serigala, ini adalah pertama kalinya Pak Husada memanggilnya dengan cara seperti ini, "Tinggallah sebentar dan makan bersama kami, nggak akan memakan banyak waktu, kok.""Hanum menangis sepanjang hari setelah mengetahui berita itu dari internet, dia bahkan tidak bisa tidur ..."Suara Pak Husada terdengar penuh rasa iba.Teguh melihat ke arah Hanum.Memang, wajah gadis remaja itu terlihat sedikit lelah dan pucat.Akhirnya, dia pun luluh dan menyetujui hal itu, "Baiklah, aku akan mencici