Teguh berhasil menemukan salah satu titik lemah dari mereka. Tinjunya menghantam keras dada orang itu hingga membuatnya tak sadarkan diri seketika.Setelah yang pertama, kemudian yang kedua, lalu yang ketiga ...Korban terus berjatuhan.Makin banyak orang yang terluka, tekanan Teguh pun akan makin berkurang. Dia memiliki peluang yang lebih besar untuk menghajar orang yang tersisa.Sepuluh menit berlalu.Situasi menjadi sangat mengerikan, beberapa orang sudah tewas di tempat, beberapa sisanya terluka parah hingga muntah darah.Keadaan pun berbalik sepenuhnya.Teguh benar-benar menekan para ahli yang tersisa dengan pukulan acaknya.Daging, darah, sisa potongan tubuh ...Terus beterbangan hingga membuat keberanian para ahli itu makin menciut.Dua puluh menit kemudian.Semua ahli yang tersisa sudah tewas. Hanya Teguh yang masih berdiri tegak.Meskipun tubuh Teguh berlumuran darah, tetapi itu semua adalah darah para ahli. Tak ada setetes pun darahnya sendiri.Widya membeku, tak mampu bersua
Di bawah langit malam yang gelap ...Di tengah hutan ...Suasananya sunyi senyap, angin berembus tanpa suara.Hanya bayangan Elang Hitam dan suara langkah kaki yang sesekali terdengar, membuktikan bahwa hutan ini tidak seaman kelihatannya.Tiba-tiba, Teguh berhenti.Dia sedikit mendongakkan kepala untuk mendengar dengan saksama.Melihat pergerakan Teguh, Widya tanpa sadar memperlambat langkahnya. Lalu, dia bertanya dengan pelan, "Apa ada yang nggak beres?"Teguh tidak menjawab.Setelah berdiam dalam posisi itu selama beberapa saat, ekspresinya tiba-tiba menjadi serius, "Ada helikopter datang.""Sepertinya ... itu adalah helikopter bersenjata MG-32, yang terkenal hebat dalam melakukan pencarian di daerah pegunungan Negara Rajawali!""Kira-kira ada tiga sampai lima helikopter."Sebagai mantan Raja Serigala dari Pasukan Serigala yang pernah mencapai jumlah satu juta di bagian barat, Teguh sangat mengenal persenjataan dari berbagai negara. Bahkan, dia bisa mengidentifikasi jenisnya hanya d
"Semuanya nggak berguna!"Qadir merasa malu sendiri.Bahkan dengan satu juta pasukan elite dan para ahli terbaik dari berbagai negara, Raja Serigala masih saja berhasil mengelabui mereka dengan berbagai cara dan melarikan diri begitu saja ...Ini benar-benar memalukan!"Marsekal Qadir, lawan kita memang Raja Serigala yang sangat licik, sangat sulit untuk ditangkap.""Marsekal, sekarang sudah malam, memang agak sulit untuk melakukan pencarian.""Marsekal, satu juta pasukan kita sudah mengepung semua jalan menuju Gunung Unta. Kali ini, Raja Serigala pasti nggak akan bisa kabur!"Para pemimpin militer dari berbagai negara saling memberikan nasihat bagi Qadir.Ekspresi wajah Qadir sedikit membaik."Kabur?""Kenapa aku harus kabur?"Pada saat itu, suara yang terdengar sangat ceria dan penuh sindiran terdengar di seluruh ruangan.Kemudian, sesosok bayangan yang misterius muncul di dalam pos komando.Orang itu datang dengan tubuh bersimbah darah. Namun, wajahnya tampak sangat santai, bahkan d
Di Gunung Unta ...Pasukan besar berjumlah 100 ribu tentara yang sedang melakukan pencarian dan pengepungan di luar, segera menyadari bahwa hubungan mereka dengan pos komando telah terputus. Dengan cepat, mereka mengetahui bahwa Teguh telah mengambil alih pos komando.Pasukan besar itu segera bergerak maju dengan cepat.Setelah melalui waktu yang cukup lama untuk melakukan perjalanan dan penempatan, mereka berhasil mengepung pos komando dengan sangat ketat."Raja Serigala!""Segera lepaskan mereka!""Kalau nggak, pasukan kami akan menembakkan ribuan meriam! Kalian pasti akan lenyap dalam sekejap!" teriak seorang pemimpin dari luar. Dengan menggunakan alat pengeras suara."Raja Serigala, lepaskan orang-orang itu!""Raja Serigala, segera lepaskan marsekal!""Raja Serigala, jangan memaksa kami, kalau nggak ... "Para pemimpin dari pasukan besar itu berusaha menekan Teguh."Melepaskan mereka?"Teguh keluar dari pos komando dan berkata dengan nada mengejek, "Kalian nggak berhak memintaku me
Empat Senapati itu langsung menjawab serentak.Teguh mengangguk, lalu pergi dengan Widya.Negosiasi seperti ini ...Pasukan Serigala sangat mahir dalam melakukannya, dia tidak perlu ikut campur.Setelah keluar dari pos komando, seorang tentara dari Pasukan Serigala segera mendekat dan menyambut mereka, "Yang Mulia Raja Serigala, saya adalah pilot helikopter dengan kode panggilan 'Elang Gunung', mohon berikan arahan!""Ayo pergi ke rumah sakit tempat Dhika berada secepat mungkin.""Baik!"...Satu jam kemudian, helikopter itu mendarat di sebuah rumah sakit di bagian barat."Lapor, Yang Mulia Raja Serigala!""Pak Dhika berada di kamar nomor 301!"Teguh mengangguk dan menepuk bahu pilot itu. "Kamu sudah bekerja keras, pulang dan beri tahu atasanmu."Mendengar ucapan Teguh, pilot itu seketika merasa bingung.Apa yang dia lakukan sehingga Raja Serigala mengucapkan terima kasih padanya?Dia pun berdiri dengan bingung selama beberapa saat. Setelah tersadar, dia berteriak ke langit, "Demi mela
"Aku ... "Wajah Widya memerah saat menyadari bahwa dirinya sedang diperhatikan oleh Teguh. Dia berusaha menghindari tatapan mata pria itu dan berkata dengan terbata-bata, "Aku melihat ada sesuatu di wajahmu, jadi aku ingin membantumu membersihkannya ... ""Nggak perlu."Teguh memutar bola matanyaWanita ini selalu berubah-ubah.Padahal sebelumnya, dia pergi ke Vila Sultan Permai di tengah malam dan berteriak kepada Dewa Perang Pertama dengan sangat keras dan emosional.Kejadian itu belum terlalu lama!Dan sekarang ...Hmph!Dasar wanita!Penolakan yang kejam dari Teguh, membuat Widya merasa malu dan kebingungan. Dia menundukkan kepalanya dan memainkan ujung bajunya dengan canggung."Raja Serigala!"Pada saat itu, terdengar suara yang penuh semangat dari luar pintu.Seorang pria bertubuh besar setinggi dua meter memasuki ruangan dengan penuh semangat.Dia adalah salah satu dari Delapan Senapati dalam Pasukan Serigala, Tora Xavier!Tora adalah jenderal yang membuat banyak musuh ketakuta
Tedja marah besar, dia menendang apa pun yang dilihatnya dan membuat seluruh ruang tamu berantakan.Semua orang terdiam, bahkan tidak berani bernapas.Tedja menghela napas dengan berat, wajahnya memucat. Kemudian, dia melihat ke arah Dewa Perang Kedua dan para pemimpin wilayah lainnya, "Kalian semua, coba katakan, apa yang harus kita lakukan selanjutnya?"Semua orang saling pandang satu sama lain, tidak berani untuk bicara duluan."Kaisar ... ""Kita sudah memulainya, jadi lebih baik diteruskan sampai akhir."Dewa Perang Kedua bangkit dari duduknya dan mendekat ke arah Tedja.Dia sangat menyadari betapa kejamnya Teguh. Sekarang, mereka sudah menjadi musuh bebuyutan, hal itu membuatnya semakin bersemangat untuk menyingkirkan Teguh.Kata-katanya barusan, berhasil memengaruhi Tedja.Dengan suara dingin, dia bertanya, "Apa yang kamu pikirkan?"Dewa Perang Kedua memandangnya dengan tatapan tajam, "Pasukan Serigala adalah pasukan dari Serenara, itu artinya mereka adalah pasukan milik Anda, Y
Tedja ingin membunuh senapati Pasukan Serigala?KRAK!Mangkuk di tangan Teguh seketika hancur menjadi serpihan kecil, amarahnya memuncak saat mendengar kabar itu.Setiap senapati Pasukan Serigala adalah prajurit yang berani dan berjasa, mereka adalah tulang punggung negara dan bangsa Serenara!Bagaimana mungkin dia bisa membiarkan Tedja memenggal kepala mereka sesuka hati?"Tolong tunjukkan jalan untukku!"...Di tempat eksekusi ...Angin terasa dingin dan menusuk kulit, suasananya sunyi senyap.Saat itu, Tedja duduk di atas panggung.Di belakangnya ada Dewa Perang Kedua, para penguasa Wilayah Utara, dan sejumlah orang lain.Para penjaga ibu kota, yang dilengkapi dengan perlengkapan tempur, berdiri tegap di sekitar mereka.Di tempat eksekusi, beberapa senapati yang memimpin Pasukan Serigala dalam perjalanan ini berlutut dan terikat dengan rantai khusus.Tedja menatap beberapa senapati di bawahnya, dengan dingin dia berteriak, "Pasukan Serigala adalah pasukan milik Serenara, kalian itu