Dia menarik ujung baju Teguh, membujuk, "Teguh, sudahlah nggak usah sok hebat. Kita pergi aja!""Kenapa harus pergi?"Teguh kembali duduk. "Aku mau tanya sama Melinda langsung, apa orang yang nggak punya uang atau kekuasaan sepertiku bisa makan di Restoran Pasolla."Mulut Shinta ternganga sedikit mendengarnya. Ingin rasanya dia mengatakan sesuatu, tetapi tidak bisa.Dia sadar, diam-diam Teguh adalah orang yang hebat. Namun, Melinda jauh lebih misterius.Konon, orang yang membantu di belakang Melinda bahkan tidak berani Pak Dhika ganggu.Shinta penasaran, beraninya Teguh bermulut besar seperti ini?Lima menit adalah waktu yang singkat, tetapi bagi Shinta bagai berabad-abad lamanya.Pada akhirnya, lima menit berlalu.Zidan melirik arloji Rolex-nya dan berkata dengan nada dingin, "Sudah lima menit. Kamu sendiri yang cari gara-gara dan sudah kuberi kesempatan, jadi jangan salahin aku!"Setelah itu, Zidan mengeluarkan ponselnya, hendak memerintahkan bawahannya untuk menghajar Teguh.Pada sa
Zidan seketika terdiam, menatap Melinda seakan kata-katanya tidak masuk akal. "Apa ... apa kamu bilang?""Kubilang ..."Nada suara Melinda menjadi makin berat dan menegaskan dengan lantang. "Kamu nggak diterima di Restoran Pasolla. Tolong pergi dari sini dan jangan pernah datang lagi.""Melinda, kamu tahu lagi bicara sama siapa?"Zidan mengeluarkan senjata andalannya. "Aku Zidan Hartadi, adiknya Zaki Hartadi. Kamu berani ngusir aku dari sini?""Ini wilayahku, nggak ada gunanya bawa nama kakakmu!"Melinda langsung memerintahkan. "Satpam, bawa dia keluar!"Dua orang satpam berwajah seram datang untuk mengusir paksa Zidan."Aduh!"Zidan dilempar hingga jatuh tersungkur. "Pelacur sialan, tunggu pembalasanku!" teriaknya penuh kebencian."Mulutnya kotor, beri dia pelajaran."Beberapa satpam segera memukuli Zidan.Barulah akhirnya dia menutup mulut.Setelah pergi cukup jauh, Zidan buru-buru mengeluarkan ponsel dan menelepon seseorang. "Kak, aku dipukuli."Orang yang diteleponnya adalah Zaki.
Meski informasi bahwa Teguh adalah Raja Serigala merupakan rahasia tingkat tinggi, orang di belakang Melinda berpengaruh cukup besar sehingga dia dapat menggali sedikit informasi.Ketika Melinda melihat foto Teguh sebagai Raja Serigala, sekujur tubuhnya dibanjiri keringat karena ketakutan. "Dia ... ternyata Raja Serigala ..."Pantas saja, Serigala Hitam dari barat secara pribadi menelepon dan memintanya pergi ke bawah untuk menyambut Teguh secara pribadi.Rupanya Teguh adalah Raja Serigala, pemimpin sejuta Pasukan Serigala di barat!Melinda tidak berani lalai sedikit pun dan segera pergi ke bawah.Dia mendekati Teguh dan bertanya penuh hormat, "Pak Teguh, Bu Shinta, apa kalian puas dengan hidangan di restoran sederhana kami?"Melihat Melinda bersikap sangat sopan, Shinta merasa tersanjung.Dia belum sempat mengucapkan terima kasih, tetapi Teguh di seberangnya sudah menjawab dengan nada datar. "Masakannya biasa saja, tapi minumannya lumayan.""Bu Melinda pasti bisa meningkatkan lagi."M
Setelah berpikir sebentar, Melinda mengangguk. "Komandan Zaki, biar kusampaikan padanya, tapi tentang dia mau keluar atau nggak bukan urusanku."Setelahnya, Melinda lekas berbalik memasuki Restoran Pasolla.Sesampainya di meja Teguh, Melinda berkata sopan, "Pak Teguh, Zaki Hartadi memintaku menyampaikan pesan, katanya dia ingin Anda menemuinya di luar sekarang juga!""Hmph!"Teguh menggerutu. "Komandan kecil saja sombongnya nggak kira-kira. Beraninya dia memerintahku keluar menemuinya?""Melinda.""Bilang padanya, biar dia yang masuk ke sini dan menemuiku!"Orang-orang berbisik mendengar perkataan Teguh. "Dia sudah bosan hidup, ya?""Zaki itu Komandan Militer Kota Senggigi. Di seluruh Kota Senggigi cuma sedikit orang yang berani menantangnya!""Orang ini nggak tahu atau memang nggak punya takut?"" ... "Karena Melinda tahu identitas asli Teguh, jadi tanpa menunggu lama dia menyampaikan pesannya pada Zaki.Wajah Zaki sangat suram mendengarnya.Selama bertahun-tahun menjabat di Kota Sen
Teguh adalah Raja Serigala dari barat!Dengan mengomandoi sejuta Pasukan Serigala, tidak ada yang bisa menandingi kekuatannya di seluruh dunia!Dulu, ketika sopir pribadi raja membuat masalah dengannya, Raja Serigala memberinya pelajaran tepat di depan sepuluh pengawal pribadi raja. Para pengawal itu hanya dapat melihat, tidak berani bertindak.Di hadapan sepuluh pengawal pribadi raja saja Teguh tidak takut. Apa lagi, di hadapan Zaki yang mantan anak buahnya.Teguh menatap Zaki dan menyeringai. "Zaki, sepertinya adikmu tadi bilang orang yang nggak punya uang dan kekuasaan sepertiku nggak pantas makan di sini.""Apa menurutmu aku pantas?"Zaki menggigil mendengar cerita Teguh. "Tuan, adikku memang kurang ajar. Biar kupanggil dia ke sini sekarang buat minta maaf sambil bersujud!"Zaki memberi isyarat ke luar.Beberapa saat kemudian, Zidan masuk dengan pongah.Dia belum tahu kejadiannya, mengira kakaknya sudah menyelesaikan masalahnya.Oleh sebab itu, segera setelah memasuki restoran, dia
Di Restoran Pasolla.Shinta berulang kali mendesak Teguh untuk membuka mulut, penasaran dengan identitas pria itu.Namun, karena Teguh tetap tidak mau bicara, Shinta tidak punya pilihan selain menggunakan rencana kotor. Ajak Teguh minum banyak-banyak sampai mabuk, lalu buat dia bicara."Teguh, setiap aku minum segelas, kamu harus minum sepuluh gelas!"Dalam menjalankan rencananya, Shinta menuangkan gelas demi gelas minuman untuk Teguh.Nyatanya, Teguh tidak mabuk sama sekali. Justru Shinta yang mabuk berat sampai tertidur di atas meja."Hei!"Teguh mengguncang tubuh Shinta.Shinta sudah terlalu mabuk, tergolek di atas meja tidak bisa berkutik.Teguh mau tidak mau harus membopong Shinta keluar dari Restoran Pasolla dan memanggil Bayangan.Tak lama kemudian, Bayangan datang mengendarai mobil van.Melihat Teguh bersama wanita cantik membuat Bayangan terkekeh-kekeh. "Kak Teguh, kelihatannya bersenang-senang!""Jangan omong sembarangan."Teguh memelototi Bayangan dan berkata sambil menghela
Lalu, Teguh pergi ke Vila Sultan Permai, bersiap mengantar Shinta pulang ke rumahnya.Begitu membuka gerbang Vila Sultan Permai, Teguh melihat Shinta sedang berjalan-jalan di halaman. "Hei, sudah sadar sepagi ini?""Teguh, semalam kamu yang mengantarku kemari?" Begitu melihat Teguh, Shinta langsung bertanya."Siapa lagi kalau bukan aku?"Teguh memutar mata dan mengingatkan dengan kesal. "Jangan minum terlalu banyak kalau nggak kuat minum."Shinta bertanya dengan nada takjub, "Ini ... Vila Sultan Permai ini milikmu?""Hadiah dari orang lain," jawab Teguh dengan acuh tak acuh.Wow!Vila Sultan Permai adalah vila termewah dan terluas di Kota Senggigi.Vila itu baru selesai dibangun dan dilelang dengan harga tinggi oleh keluarga berpengaruh di ibu kota provinsi. Namun, seseorang sudah memberikannya pada Teguh.Konon, harga Vila Sultan Permai sekarang diperkirakan mencapai 200 triliun.Jika digabungkan, nilai aset keluarga Bramantyo dan Grup Jagaraga pun tidak sampai sepersepuluh dari nilai
Setelah makan siang.Teguh naik mobil Daniel menuju lokasi proyek.Di tengah perjalanan, Daniel menghubungi Leo.Tak disangka, Leo mengatakan dirinya menunggu Daniel di kantor pabriknya."Bos, menurutmu ... Leo nggak bakal berbuat kotor, 'kan?" tanya Daniel dengan sedikit cemas."Apa pun yang dia perbuat bakal kita hadapi. Lihat aja, trik kotor macam apa yang dia rencanakan," balas Teguh dengan acuh tak acuh."Benar!""Selama ada Bos, trik kotor apa pun yang dia rencanakan nggak ada gunanya!" teriak Daniel dengan nada percaya diri.Teguh hanya diam, tidak tahu harus berkata apa.Tak lama kemudian, mereka berdua tiba di pabrik.Leo menepati janjinya dan ternyata sudah menunggu lama di kantornya.Di belakangnya tampak para pria bertubuh kekar yang masing-masing menegakkan punggung dan membusungkan dada dengan tangan di belakang punggung.Kehadiran mereka jelas merupakan rencana untuk menekan Daniel dan Teguh."Oh ..."Saat melihat Daniel yang bertubuh gempal datang menghampiri, Leo langs