"Glek, glek!"Suara racun yang memasuki tenggorokan Teguh terdengar sangat jelas.Semua orang terlihat sangat panik, ekspresinya terlihat rumit.Ada yang merasa kagum.Ada yang merasa khawatir.Dan ada juga yang merasa takut.Raja Serigala memang layak untuk mendapatkan julukan itu.Dia lebih memilih menyiksa dirinya sendiri daripada gagal melindungi Rina.Sebagai seorang suami, dia sudah menang!Tapi, dengan meminum racun itu, Raja Serigala berarti menyerah pada Nagendra.Selanjutnya, nasib mereka berada di tangan Nagendra. Hidup atau mati, semuanya tergantung kepada keinginan pria itu.Sungguh, semua ini sangat membuat frustrasi.Melihat Teguh yang ada di hadapannya, sorot mata Shinta seketika berubah menjadi rumit.Selain kekhawatiran yang tak berujung, dia juga memikirkan sesuatu, 'Apa Teguh benar-benar tidak memiliki perasaan kepada Rina?'Jika hal itu terjadi pada dirinya, apakah Teguh akan melakukan hal yang sama?Melihat keputusan Teguh seperti ini, Hanum juga merasa sangat bin
"Harus kuakui ...""Dalam kondisi terbaikmu, aku memang bukan tandinganmu.""Meskipun aku sudah berlatih selama 100 tahun, bahkan meminjam waktu dari langit selama 500 tahun pun, nggak menjamin aku bisa mengalahkanmu.""Tapi, saat ini, kamu sama sekali nggak membuatku takut!" Nagendra berkata dengan sangat sombong dan yakin, seolah-olah segalanya sudah berada dalam genggamannya."Namun ..."Teguh tersenyum simpul. Dengan sedikit sindiran, dia berkata, "Sekarang, sudah lewat dari dua menit, apa aku terlihat seperti orang yang keracunan?"Nagendra sejenak merasa terkejut.Pandangannya memeriksa Teguh dengan cermat, tampaknya tidak ada tanda-tanda keracunan yang muncul.Namun.Botol yang berisi racun itu jelas sudah kosong!Bohong!Dia pasti telah membohonginya!Pasti Raja Serigala sedang mencoba untuk menipunya!Air muka Nagendra berubah muram, dia berteriak dengan dingin, "Nggak mungkin! Benar-benar nggak mungkin!""Aku jelas-jelas melihatmu meminum semua isi botol racun itu dan nggak m
Setelah selesai bicara ...Teguh melemparkan beberapa jarum akupunkturnya dan langsung mengenai Nagendra.Nagendra yang mulanya hendak kabur, tiba-tiba tubuhnya menjadi kaku. Dia terkapar di lantai, tidak bisa bergerak."Raja Serigala, kamu ..."KRAK!Sorot mata Nagendra memancarkan rasa takut. Dia ingin mengatakan sesuatu, tetapi sebelum dia bisa berbicara, Teguh terus mendekat dan memutuskan untuk memenggal kepalanya.Melihat adegan ini, semua orang yang masih sadar di tempat itu merasa sedikit lega.Teguh melemparkan kepala Nagendra ke samping. Kemudian, dia mendekati Pak Husada, Xabiru dan para ahli kedokteran lainnya untuk mengajarkan metode pengobatan terbaru.Waktunya sangat terbatas.Tanpa membuang-buang waktu, para ahli kedokteran segera menyelamatkan orang-orang yang ada di sana.Beberapa saat kemudian, sebagian besar orang sudah mulai sadar.Hanya tersisa beberapa orang yang masih belum sadarkan diri, entah karena fisik mereka lemah atau sudah keracunan parah.Rina juga belu
Teguh dan Shinta berada di depan ranjang rawat Rina.Keduanya tidak saling bicara sepatah kata pun.Teguh memilih untuk diam.Shinta sendiri pun tidak tahu harus berkata apa.Saat ini, perasaannya sangat campur aduk."Mmmh ..."Rina yang berada di atas ranjang pun akhirnya terbangun, dia mengernyitkan alisnya sedikit sebelum perlahan membuka matanya."Rina, kamu sudah sadar!""Bagaimana keadaanmu sekarang, apa masih ada yang sakit?" Shinta segera mendekat dan menanyakan keadaannya dengan penuh perhatian."Aku baik-baik aja kok."Rina menggelengkan kepalanya pelan.Dia melihat sekeliling ruangan dan mendapati bahwa Teguh juga ada di sana.Saat mencoba mengingat kembali insiden malam itu, dia hanya ingat ada seorang pria bertopeng yang muncul, lalu kepalanya terasa sakit dan langsung pingsan di tempat. Karena penasaran, dia bertanya pada wanita di hadapannya itu, "Shinta, apa yang terjadi setelah itu? Siapa yang menyelamatkan kita?""Apa ... "Shinta diam-diam melirik sekilas pada Teguh,
Mendengar hal itu, Teguh tersenyum dan tidak mengatakan apa-apa. Dia hanya menunjuk ke arah luar, memberi isyarat agar mereka bicara sambil jalan.Shinta juga tidak ragu-ragu, dia berjalan sambil bertanya, "Teguh, mengapa kamu menyembunyikan identitasmu?"Teguh menjawab, "Setiap orang pasti memiliki banyak identitas. Di rumah kamu adalah anak dari orang tuamu, di perusahaan kamu adalah bos, saat mengemudi di jalan kamu hanyalah pengemudi yang harus taat pada rambu lalu lintas.""Ketika aku meninggalkan militer, aku cuma menjadi orang biasa, nggak ada yang perlu disembunyikan.""Lagi pula ...""Aku juga nggak pernah dengan sengaja menyembunyikan identitasku. Semua yang kukatakan selama ini adalah yang sebenarnya, tapi kalian sendiri yang nggak percaya, 'kan."Shinta tampak mengingat lagi, sepertinya memang benar begitu.Setiap kali Teguh mengatakan sesuatu, Rina akan merasa kalau pria itu sedang berbohong. Lalu, Rina meneleponnya dan mengeluh tentang banyak hal tentang Teguh.Tanpa Tegu
Rina sudah bisa bangun dari tempat tidur dan sedang merapikan barang-barangnya. Sepertinya dia berencana untuk keluar dari rumah sakit sekarang."Teguh, kamu boleh pulang duluan.""Setelah aku pulang dari sini, masih ada banyak hal yang harus aku urus."Tadi, saat Shinta dan Teguh pergi meninggalkannya sendiri di dalam kamar, Rina mulai merenungi banyak hal.Ada yang berkaitan tentang Teguh.Rina juga banyak memikirkan tentang dirinya dan Raja Serigala."Baiklah."Teguh menganggukkan kepalanya dengan cuek, lalu keluar dari kamar rawat.Rina yang melihatnya pergi begitu saja, hanya bisa mengkerutkan bibirnya sedikit tanpa berkata apa-apa.Setelah keluar dari rumah sakit, Rina langsung pergi ke kantor Grup Bumi Langit dan menemui penanggung jawab di sana, Kelly."Kelly ...""Aku ingin bertemu dengan Raja Serigala, bisakah kamu membantuku menghubunginya?"Rina ingin bertemu Raja Serigala sekali lagi. Selain untuk mengungkapkan rasa terima kasihnya secara langsung, dia juga ingin mengajuka
"Nona Rina jadi gini ... "Pak Husada dengan serius berkata, "Ilmu kedokteran sangat kompleks dan luas, tidak bisa dicapai dalam waktu singkat. Saya telah belajar sepanjang hidup saya, tetapi hanya sebagian kecil yang baru saya kuasi.""Selain itu, mengobati orang adalah masalah hidup dan mati, tidak boleh dianggap remeh!""Sebaiknya Anda pertimbangkan kembali sebelum membuat keputusan, bagaimana?"Sebenarnya, Pak Husada juga tidak bisa langsung menyetujuinya, mengingat kemampuan medis dan identitas Raja Serigala yang sesungguhnya.Kalau dia mengajari Rina, berarti dia mengambil alih peran orang lain, 'kan?"Pak Husada, aku sudah memikirkannya dengan matang!"Rina menjawab dengan sungguh-sungguh, yang terpenting adalah dia ingin sehebat Raja Serigala."Hmm ... begini saja!"Pak Husada berpikir sejenak, lalu menjawab, "Nona Rina, saya akan mempertimbangkannya terlebih dahulu. Saya akan menghubungi Anda nanti malam, bagaimana?"Dia akan memutuskan, setelah bertanya pada Teguh terlebih da
Pernyataan semua orang ini sama sekali tidak membuatnya kaget.Setelah datang ke kota, Raja Serigala sering dibuat pusing oleh para wanita yang sering mendekatinya.Selain itu, Bayangan sudah lama mengetahui hasil dari pertarungan Teguh dan dia sudah tahu Teguh akan menang.Bayangan dengan antusias menatap Teguh, "Ceritakanlah, apa yang sebenarnya terjadi?"Tentang masalah ini ...Bayangan benar-benar belum mengetahuinya.Dia tampak kebingungan dan berkata dengan kesal, "Kak Teguh, katakanlah. Aku akan mendengarkan."Rina mencari Teguh sampai pergi ke Grup Bumi Langit, kemudian pergi mencari Pak Husada untuk membicarakan masalah pengobatan.Teguh dengan bingung bertanya, "Bayangan, apa aku harus terus menghindarinya?""Kakak Teguh."Bayangan berdeham dan berkata, "Sekarang Nagendra sudah mati, perbatasan juga sudah aman, kamu seharusnya nggak perlu khawatir lagi.""Karena Nona Rina sangat menyukaimu dan berusaha sekuat tenaga untuk bertemu denganmu. Lantas, kenapa kamu nggak memberi ke
Bayangan juga segera melihat ke arah Kartu Takdir.Bagus dan tidak pecah!Artinya, Kak Teguh masih hidup dan pasti sudah ke Dunia Dewa.Saat ini, Bayangan merasa lega.Sambil memikirkan tanggung jawabnya untuk melindungi Rina, Bayangan melihat Shinta, Xena, dan yang lainnya dalam kerumunan, lalu pergi diam-diam.Tidak lama kemudian, sekelompok orang langsung pergi ke Istana Iblis Surgawi untuk kultivasi, berjuang untuk segera naik ke Dunia Dewa.Sebuah tempat yang tak tertandingi dalam sejarah.Di sini, ada Aula Utama yang kuno dan sepi, patung binatang buas yang tetap terlihat jelas meski sudah lama, tiang yang menjulang tinggi, dan lautan awan yang putih bersih ...Semua terlihat megah dan mengagumkan, sangat mengundang kerinduan.Hanya saja ...Di sini terasa sunyi senyap, layaknya kematian tanpa kehidupan.Sampai!Ngung!Tiba-tiba, sinar meluncur dari jauh dengan sangat cepat menuju batu pusat pengendali di tengah Aula Utama.Kemudian, bayangan jiwa mulai terbentuk.Itu adalah Tegu
Saat ini Teguh dalam kondisi yang buruk.Teguh berpikir, dengan tingkat dan kekuatannya saat ini, dia mampu menghadapi Bencana Guntur dan berhasil naik ke Dunia Dewa.Tidak pernah terpikir bahwa kekuatan Cobaan Ilahi jauh melebihi imajinasinya.Serupa saat kali pertama petir datang, dia mudah menangkapnya.Kenyataannya, Petir Dewa menusuk telapak tangannya dalam sekejap dan mengandung kekuatan kehancuran yang mengalir melalui meridian tangan, menuju pikiran Teguh, kemudian menyerang jiwanya.Benar-benar Cobaan Ilahi.Teguh tidak berani lengah lagi, sehingga dia segera mengumpulkan kekuatan abadi dan melawan.Namun, ini baru saja dimulai.Selanjutnya, Petir Dewa menyambar satu demi satu, makin kuat dengan suara yang mengguncangkan telinga. Kekuatan yang menghancurkan segalanya membuat Teguh merintih nyeri.Selain itu ...Awan bencana tidak menunjukkan tanda-tanda menghilang setelah Petir Dewa turun, malah menebal dan makin gelap, membuat orang-orang di bawahnya kesulitan bernapas.Bruak
Ketika entitas ini binasa, jiwa dan tubuh akan hancur, dan Kartu Takdir akan rusak.Dengan begitu, Bayangan dan yang lainnya dapat mengetahui situasinya kapan saja.Selanjutnya, Teguh bisa bermeditasi dengan tenang setiap hari, bukan untuk kultivasi. Pada tahap ini, sulit untuk meningkatkan kekuatan dalam waktu singkat, tetapi ditujukan untuk fokus dan mengosongkan pikiran.Tidak lama kemudian, tiga bulan telah berlalu.Merasakan energinya makin kuat, Teguh tak lagi menyembunyikan diri dan melepaskan penyamaran energinya dari Manik Anarki Kuno.Sring ...Energi yang kuat menyerang, segera membentuk awan bencana di langit.Saat ini, Teguh duduk tenang di sebuah gunung yang terpencil.Di kejauhan, dipenuhi kerumunan.Dunia Para Dewa, Siluman, dan Iblis telah lama tidak ada yang mencoba soal Cobaan Ilahi. Belum lagi, Teguh mengundang banyak orang dengan sengaja untuk datang dan menyaksikan upacara tersebut guna memperluas pengaruh Aliansi Rinega."Huh ...""Ini sungguh Cobaan Ilahi, sanga
Teguh hanya tertawa terbahak-bahak. "Nggak seserius itu, kok. Aku sudah punya ide.""Kak Teguh, katakanlah.""Aku pernah mendapat sebuah harta karun yang nggak ternilai.""Harta karun memiliki ruang tersendiri. Di dalamnya, terdapat banyak harta karun, banyak makhluk hidup, dan energi roh yang sangat melimpah, bahkan sepuluh kali atau seratus kali lebih kuat daripada di luar.""Aku berencana untuk memberikan harta karun kepadamu, lalu membuka ruang di dalamnya untuk pemulihan Rina."Teguh berkata perlahan.Harta karun yang luar biasa di mulutnya adalah Prajurit Surgawi.Dengan kekuatannya saat ini, dia bisa melewati Bencana Guntur sendirian.Sementara itu, Istana Iblis Surgawi sebagai ruang beracun yang dibangun oleh para Dewa, bahkan Yaman Xandros, Kaisar Yessa, dan yang lainnya, semua harus mengikuti aturannya sebelum ini.Rina bersembunyi di dalamnya, sehingga pasti akan mudah.Tentu saja, masih ada masalah kecil lainnya. Jika Teguh sendiri jatuh di Alam Dewa, sebagai penguasa Istan
Seolah-olah, jiwa naga adalah bagian dari tubuhnya."Benar-benar aneh ..."Teguh diam-diam menggerutu dan terus mengamati.Tidak ada yang terjadi.Roh naga lekas menyatu dengan jiwanya, tetapi tidak ada hal lain yang terjadi.Hanya membuat Teguh samar-samar merasa dirinya tidak terlihat, seolah-olah dia telah menjadi sempurna dan tidak ada yang hilang.Ini adalah perasaan yang sangat aneh sekaligus sangat jahat."Hah ..."Dengan kepergian roh naga, Duri Naga Besar itu runtuh dengan sempurna, jatuh ke tanah, dan segera menjadi tumpukan debu putih yang berserakan.Sudah jelas, Duri Naga ini dapat bertahan sampai sekarang karena keberadaan roh naga."Baiklah."Teguh melihat situasi sudah seperti ini, dia tidak banyak bicara.Setelah melihat sekeliling dan menemukan tidak ada yang terjadi, dia menenangkan diri dan berjalan keluar sambil memikirkan apa yang harus dilakukan selanjutnya."Kak Teguh.""Raja Serigala!""Teguh!"Setelah itu.Melihat Teguh keluar, Elang Hitam, Shinta, Xena, dan y
Sring ...Tepat ketika Teguh memancarkan pikiran ilahi untuk menyelidiki, tiba-tiba ada bayangan yang datang dari Duri Naga.Hampa, samar, tetapi memberikan perasaan sangat kuat kepada orang yang ada di sekitarnya.Lalu, perlahan berubah menjadi bentuk naga.Teguh mengangkat alisnya. Tidak terlalu terkejut maupun takut.Kemudian, Teguh mengangkat kepalanya dan melihat bayangan naga, sementara sang bayangan naga juga melihatnya.Segera, bayangan naga itu berkata dengan ragu, "Anak muda, sepertinya aku mencium aroma yang nggak biasa darimu."Rasanya ...Langsung terlintas banyak pikiran di kepala Teguh.Mampu membuat naga merasakan aroma yang luar biasa, ada kemungkinan itu aroma dari Dunia Dewa, mungkin itu aroma dari Klan Naga Petir Kosmik, bahkan mungkin juga aroma dari burung phoenix di Dunia Dewa.Detik berikutnya, sang naga berkata, "Apa kamu keturunan burung phoenix?"Teguh mengangkat tangannya dengan santai. Di ujung jarinya, hadir Api Phoenix Ilahi."Sesuai dugaan!"Bayangan nag
Sisa pukulan Teguh menghantam kepalanya dengan keras seperti palu godam yang menghancurkan semuanya menjadi beberapa bagian."Ssshh ..."Para biksu yang ditangkap pun tersentak.Berengsek.'Siapa anak ini, sih? Bisa-bisanya sehebat ini. Dengan satu pukulan saja, dia bisa membunuh Dewa Emas Tahap Menengah, seorang Master tingkat tinggi pula. Apa dia masih manusia?'Bahkan, Shinta, Xena, dan orang-orang lainnya pun terkejut.Baru sebentar saja tak bertemu, Teguh ternyata sudah sekuat ini. Sungguh luar biasa.Banyak orang dari Sekte Dewa Pencari Naga terkejut dan agak ketakutan.Hebat sekali!Bahkan, pemimpin sekte pun dipukuli sampai mati dengan satu pukulan. Jadi, bukankah mereka harus menyerahkan nyawa?Pada saat ini, semua orang berlutut."Mohon ampuni kami, Batara!""Batara, tolong lepaskan kami.""Senior di atas, adalah perintah dari Tuan kami ..."Setelah itu.Mereka terus bertahan dalam posisi bersujud. Tak lama kemudian, kepala mereka berdarah, tetapi mereka sama sekali tidak ber
"Kak Teguh!""Yang Mulia Raja Serigala!"Setelah itu.Saat mendapati kehadiran Teguh, semua orang langsung senang.Namun, tak lama kemudian, mereka tersadar. Ini adalah wilayah inti Sekte Dewa Pencari Naga dan upacara persembahan sedang berlangsung."Cepat lari!""Kak Teguh, cepat pergi dan jangan pedulikan kami!""Ya, tolong balas dendam untuk kami!"Pada dasarnya.Mereka tahu Teguh sangat kuat, tetapi tak tahu seberapa kuatnya dia.Bagaimanapun juga, Sekte Dewa Pencari Naga benar-benar hebat, bahkan para ahli sekte, Tetua Ortodoks, Master, dan banyak sosok lainnya berkumpul di satu tempat.Sehebat apa pun Teguh, mustahil dia melawan banyak orang.Teguh tidak dapat menahan tawa.Akan tetapi, sebelum dia menjelaskan, Bayangan serius saat berkata, "Kalian semua tenang saja. Dengan kekuatan Kak Teguh sekarang, menghabisi mereka sama mudahnya seperti membantai ayam atau sapi."Shinta, Xena, dan yang lain seketika terkejut.Bayangan begitu percaya diri, mungkinkah Teguh memang seorang ahli
"Apa yang disayangkan? Asalkan kita berhasil membangunkan jiwa Naga Sejati, bukankah kita bisa mendapatkan wanita seperti apa pun di masa depan?""Tapi, yang cantik dan berkarisma seperti ini sulit ditemukan."Suasana langsung lebih hening dari sebelumnya.Para murid meneteskan air liur sambil bicara cabul, kemudian mereka segera menyeret Shinta dan yang lainnya ke atas.Tentu saja, korban persembahan jauh lebih banyak daripada itu.Masih ada banyak biksu lainnya, bahkan ada beberapa siluman yang kuat dan Raja Setan Darah."Kita mulai sekarang."Di tengah altar, tidak perlu menunggu semua orang hadir seraya memberikan perintah."Siap."Semua orang bergerak.Murid-murid menahan Shinta dan yang lainnya dengan kuat.Kemudian, sejumlah 108 murid inti dan elite mulai mengaktifkan kekuatan abadi, mengalirkannya ke tubuh Banu satu per satu.Dalam sekejap, Banu menjadi tinggi besar bagaikan raksasa.Ini adalah sebuah Teknis Magis, Teknik Meniru Langit dan Bumi.Seiring gumamannya, duri naga ya